• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan ... - Teknokrat Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan ... - Teknokrat Repository"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dari penelitian yang dilakukan sebelumnya digunakan untuk mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Berikut tinjauan pustaka yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti terdahulu:

Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka

No Peneliti Judul Masalah Penelitian Variabel

Terkait Perbedaaan 1 Iwan

Hadi Prasetyo dan Wiwin Kuswin ardi (2016)

Pengemba ngan Sistem Informasi Monitorin g

Akademik Siswa Sekolah Menengah Atas (SMAN) di Kota Malang.

Permasalahan utama yang muncul adalah sistem akademik

siswa dalam

penerapan dan pengolahan data masih bersifat internal dan penyampaian data belum secara realtime.

Monitori ng, akademi k, website, blackbox testing.

Sistem monitoring yang dibuat sama tetapi tidak melakukan

penilaian nilai non akademik,

informasi

akademik, kegiatan kesiswaan dan belum

menggunakan metode naïve bayes classifier terhadap penentuan status peringkat siswa.

2 Andika Bayu Saputra dan Ari

Aplikasi Monitorin g Capaian Kompeten si Peserta

Permasalahan utama yang muncul adalah belum

memaksimalkan pengelolaan nilai

Monitori ng, akademi k, website,

Sistem monitoring akademik yang sama tetapi proses data nilai hanya di internal sekolah

(2)

Cahyon o (2018)

Didik di SMA Kolombo Yogyakart a

akademik dan penyampaian nilai siswa dilakukan secara manual.

blackbox testing.

belum ke orang tua

dan belum

menggunakan metode naïve bayes classifier terhadap penentuan status peringkat siswa serta informasi akademik, kegiatan kesiswaan.

3 Dyah Ayu Megawa ty, Muham mad Bakri, Setiawa nsyah, Evi Damaya nti (2020)

Sistem Monitorin g Kegiatan Akademik Siswa Mengguna kan Website

Permasalahan utama yang muncul adalah hasil evaluasi pembelajaran siswa dilakukan secara periodik sehingga mendapatkan

beberapa kelemahan seperti orang tua

tidak dapat

mengakses penuh perihal kegiatan siswa di sekolah.

Monitori ng, akademi k, website, iso 25010.

Sistem monitoring

yang sama

menampilkan nilai akademik, dan nilai non-akademik tetapi belum adanya metode penerapan Naïve Bayes Classifier.

4 Murnaw an, Ardilles Sinaga (2017)

Pemanfaat an Analisis Sentimen untuk Pemeringk atan Popularita s Tujuan Wisata

Permasalahan utama adalah belum ada sistem yang dapat memberikan

informasi tentang popularitas wisata berdasarkan

pemeringkatan.

Peringka t, Naïve Bayes Classifie r, website.

Pemanfaatan perhitungan

klasifikasi Naïve Bayes pada masing- masing tujuan penelitian.

(3)

5 Firrari Kusuma Wardani ,

Valentin us Roby Hananto , Vivine Nurcahy awati (2019)

Analisis Sentimen untuk Pemeringk atan Popularita s Situs Belanja Online di Indonesia Mengguna kan Metode Naïve Bayes.

Permasalahan utama adalah bagaimana menentukan

peringkat dari masing-masing popularitas marketplace berdasarkan

probabilitas yang telah ditentukan.

Peringka t, Naïve Bayes Classifie r.

Pemanfaatan perhitungan

klasifikasi Naïve Bayes pada masing- masing tujuan penelitian.

2.1.1 Tinjauan Terhadap Literatur 01

Oleh Iwan Hadi Prasetyo & Kuswinardi (2016) dari Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Kanjuruhan Malang dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Akademik Siswa Sekolah Menengah Atas (SMAN) di Kota Malang. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah bagaimana menerapkan sistem informasi akademik siswa di sekolah menjadi efisien dan realtime. Di Kota Malang sendiri sudah ada beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menerapkan sistem informasi akademik siswa, namun dalam penerapan dan pengolahan datanya masih bersifat internal dan data yang disajikan masih terbatas pada data-data tertentu sehingga wali siswa kurang lengkap dalam mendapatkan informasi siswa, dalam

(4)

penyampaian datanya juga masih belum bersifat real time sehingga data yang diterima wali siswa kurang akurat.

Untuk membantu pihak sekolah dan orang tua atau wali siswa dalam pemantauan akademik di Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Malang melalui sebuah aplikasi berbasis web dapat berjalan sesuai rencana yang diharapkan oleh pihak sekolah dan wali siswa dalam memberikan dan menerima informasi akademik siswa secara efisien dan realtime sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan dalam memonitoring perkembangan akademik siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Jenis penelitian menggunakan metode waterfall. Metode pengembangan yang dipakai bersifat linear dari proses awal sampai proses maintenance. Pengujian dilakukan menggunakan Blackbox Testing.

2.1.2 Tinjauan Terhadap Literatur 02

Oleh Andika Bayu Saputra & Cahyono (2018) dari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Teknologi Informasi, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta dengan judul Aplikasi Monitoring Capaian Kompetensi Peserta Didik di SMA Kolombo Yogyakarta. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah bagaimana pengelolaan data akademik rapor kurikulum 13 masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel dengan tahapan guru menyerahkan nilai ke bagian kurikulum. Pada saat pembagian hasil kompetensi akademik masih dilakukan secara manual dengan wali kelas membagikan hasil siswa ke wali siswa di sekolah selama pencapaian satu semester yang ditempuh. Permasalahan muncul karena proses yang dilakukan belum optimal dan efisien.

(5)

Pada penelitian dirancang dan dibangun sebuah aplikasi monitoring capaian kompetensi peserta didik berbasis web dengan menggunakan framework Codeigniter dan menggunakan database MySQL serta metode System Development Life Cycle (SDLC) yang dapat membantu pihak sekolah yaitu guru, wali kelas dan bagian kurikulum dalam mengelola nilai rapor serta wali siswa dalam memonitoring perkembangan peserta didik. Proses pengujian menggunakan Blackbox Testing.

2.1.3 Tinjauan Terhadap Literatur 03

Oleh Dyah Ayu Megawaty, Muhammad Bakri, Setiawansyah dan Evi Damayanti (2020) dari Jurusan Informatika dan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia dengan judul Sistem Monitoring Kegiatan Akademik Siswa menggunakan Website. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah bagaimana merancang sistem agar memudahkan orang tua dalam mencari informasi akademik siswa di sekolah secara online. Masalah yang muncul sebelumnya adalah orang tua siswa tidak dapat mengakses penuh informasi akademik baik itu perihal perilaku siswa, kehadiran siswa, pelaksanaan ujian, kehadiran siswa dan juga masalah lainnya yaitu orang tua siswa tidak mengetahui jelas informasi akademik biaya atau iuran sekolah di luar biaya pendidikan.

Untuk mengatasi itu dibuatkan sistem monitoring akademik yang dapat membantu baik tenaga pengajar dalam memonitoring akademik siswa serta membantu orang tua siswa dalam melihat kegiatan siswa. Sistem ini menggunakan metode prototype yang berbasis web. Untuk pengujian sistem menggunakan ISO 25010 agar dapat menentukan hasil fungsionalitas sistem yang dibuat sehingga

(6)

hasil yang didapat adalah suatu sistem monitoring kegiatan akademik siswa berbasis web yang dapat diakses online baik guru atau orang tua siswa.

2.1.4 Tinjauan Terhadap Literatur 04

Oleh Murnawan & Sinaga (2017) dari Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika, Universitas Widyatama dengan judul Pemanfaatan Analisis Sentimen untuk pemeringkatan Popularitas Tujuan Wisata. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis mengangkat masalah bagaimana dapat memberikan informasi tentang popularitas tujuan wisata. Informasi inilah yang nantinya didapat dari hasil forum diskusi tentang pariwisata baik membahas kondisi pariwisata, pengalaman wisatawan, dan opini baik berupa foto tempat wisata di media sosial.

Dalam penelitian ini telah dirancang suatu sistem untuk menentukan peringkat tujuan wisata yang paling populer dengan memanfaatkan analisis sentimen. Analisis ini terdiri dari lima komponen penilaian yang menentukan nilai akhir yaitu comment count, Facebook likes count, Facebook were here count, Facebook talking about dan Instagram visitor. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah aplikasi yang memberikan informasi popularitas tujuan wisata berbasis web dan algoritma yang digunakan sudah cukup memiliki akurasi yang baik dan dapat diterima sebagai metode perhitungan pemeringkatan.

2.1.5 Tinjauan Terhadap Literatur 05

Oleh Kusuma Wardani et al., (2019) dari Jurusan Sistem Informasi, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dengan judul Analisis Sentimen untuk pemeringkatan Popularitas Situs Belanja Online di Indonesia Menggunakan Metode Naïve Bayes. Dimana dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis

(7)

mengangkat masalah bagaimana menentukan peringkat popularitas dalam situs belanja online berdasarkan data komentar atau opini dalam forum diskusi.

Dalam penelitian ini metode Naïve Bayes digunakan karena lebih cocok dalam pengoperasian analisis sentimen dalam menentukan popularitas. Batasan penelitian hanya menganalisis situs Lazada, Bukalapak, dan Blibli.com. Analisis dilakukan berdasarkan komentar baik atau buruk dan visualisasi menggunakan wodcloud yang ditujukan pada masing-masing online shop sehingga didapatkan perhitungan sentimen positif rata-rata online shop paling popular yaitu Lazada dengan uji validitas metode NBC menggunakan 10-fold cross validation menghasilkan 96.5% setelah Bukalapak dan Blibli.com.

2.2 Monitoring

Monitoring adalah pemantauan perkembangan tahapan-tahapan yang telah dilalui. Pemantauan ini dilakukan sebagai pengukuran menggunakan waktu dari pergerakan awal ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring juga merupakan penilaian yang terus menerus terhadap fungsi kegiatan-kegiatan proyek di dalam konteks jadwal-jadwal pelaksanaan dan terhadap penggunaan input-input proyek oleh kelompok sasaran di dalam konteks harapan-harapan rancangan (Kahiril Ahsyar & Rahman, 2018).

Tujuan dari monitoring adalah melihat dan mengamati setiap kegiatan yang dilakukan dengan upaya memberikan penilaian secara bertahap sesuai konteks.

Monitoring dilakukan setiap dalam kurung waktu sehingga bisa mengamati hasil yang diperoleh sebelumnya.

(8)

Menurut Ramayasa et al. (2015) secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar seperti yang terlihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Proses Sistem Monitoring

Jadi dapat disimpulkan, monitoring adalah kegiatan untuk mengetahui atau memantau perkembangan evaluasi yang dilakukan secara bertahap untuk mengecek adanya aktivitas pada waktu tertentu yang bertujuan untuk memperoleh tolak ukur kemajuan.

2.3 Akademik

Menurut Liatmaja & Uly Wardati (2013) akademik merupakan suatu bidang yang melingkupi tentang kurikulum pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan pengetahuan yang dapat dikelola oleh suatu sekolah atau Lembaga Pendidikan.

Akademik berarti proses belajar mengajar yang dilakukan di kelas atau dunia persekolahan (Membara et al., 2014).

Dari beberapa pernyataan diatas akademik merupakan suatu proses belajar mengajar dalam bidang pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan di suatu sekolah atau lembaga pendidikan.

(9)

2.4 Website

Menurut Santoso & Andry (2019) Website adalah suatu informasi yang bisa terbentuk oleh suatu teks, gambar, suara, maupun video. Website ini juga digunakan untuk menggambarkan rasa nyaman saat melihat suatu informasi atau produk belanja yang tersedia secara tidak langsung dengan mendorong untuk tertarik membeli produk dengan informasi yang menarik.

Menurut Hariyanto (2017) Website adalah web juga diartikan sebagai media informasi yang disatukan oleh suatu kumpulan halaman yang memuat data informasi berbentuk teks, gambar, animasi, suara, video yang bisa saling tergabung dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis dengan saling terkait oleh jaringan-jaringan yang saling menghubungkan halaman (hyperlink).

2.5 MySQL

Menurut Warman & Ramdaniansyah (2018) MySQL merupakan software database open source yang paling populer di dunia. MySQL sudah menjadi pilihan utama oleh banyak pengembang software aplikasi karena MySQL ini memiliki kelebihan yang sintaksnya mudah untuk dipahami dan sudah banyak mendukung program-program seperti, C#, Java, PHP, Javascript, Pyton, dan lain-lain. MySQL adalah sistem manajemen database relasional yang mampu berjalan di semua sistem operasi atau multi-platform. Suatu database memiliki relasi yang saling terhubung untuk menyimpan data dalam tabel-tabel yang terpisah terpisah. Hal ini memungkinkan kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel relasi inilah yang dapat mengkombinasikan data dari beberapa tabel sesuai permintaan.

Data language MySQL meliputi DDL (Data Definition Language) dan DML (Data Manipulation Language). DDL merupakan perintah yang digunakan untuk

(10)

menciptakan suatu struktur data atau untuk membangun database. Sementara DML digunakan untuk melakukan modifikasi dan pengolahan data pada suatu database.

2.5.1 Kelebihan MySQL

1. Mendukung Integrasi Dengan Bahasa Pemrograman Lain.

2. Tidak Membutuhkan RAM Besar.

3. Mendukung Multi User.

4. Bersifat Open Source.

5. Tipe Data yang Bervariasi.

6. Keamanan yang Terjamin.

2.5.2 Kekurangan MySQL

1. Kurang Cocok untuk Aplikasi Game dan Mobile.

2. Sulit Mengelola Database yang Besar.

3. Technical Support yang Kurang Bagus.

2.6 Apache

Server HTTP Apache adalah web server yang dapat digunakan untuk menjalankan situs web yang dibuat oleh suatu sistem operasi dengan protokol untuk melayani fungsi web server menggunakan HTTP.

2.7 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP ini awalnya dikembangkan oleh Rasmus Lerdorf dengan menyebutnya sebagai tools Personal Home Page. PHP memproses seluruh perintah yang dibentuk oleh skrip PHP didalam web server dan menampilkan ke dalam web browser klien. PHP adalah skrip bahasa pemrograman yang menghasilkan output HTML sesuai keinginan program yang dijalankan pada server side dengan hasil

(11)

output yang skrip yang telah diproses oleh server side dikirimkan ke browser dengan hasilnya saja. Berikut beberapa keunggulan yang dimiliki PHP, yaitu:

1. Dapat membuat Web menjadi lebih Dinamis.

2. PHP sifatnya Open Source yang artinya bisa digunakan oleh siapa saja secara gratis.

3. Program yang dibuat dengan PHP dapat digunakan atau dijalankan oleh Semua Sistem Operasi karena PHP berjalan secara Web Base yang berarti semua Sistem Operasi bahkan HP yang memiliki Web Browser bisa menggunakan program PHP.

4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan dengan ASP dan Java.

5. Mendukung beberapa paket Database seperti MySQL, Oracle, PostgreSQL, dan lain-lain.

6. Bahasa pemrograman PHP tidak membutuhkan Kompilasi / Compile dalam penggunaannya.

2.8 Laravel

Laravel adalah sebuah framework PHP yang dirilis dibawah lisensi MIT dan dikembangkan pertama kali oleh Taylor Otwell, dibangun dengan konsep MVC (Model View Controller). Laravel adalah pengembangan website berbasis MVC yang ditulis dalam skrip PHP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, dan untuk meningkatkan pengalaman bekerja yang telah disediakan oleh aplikasi yang ekspresif, jelas dan menghemat waktu.

Laravel juga sebuah MVC yang didesain untuk mempermudah dalam meningkatkan kualitas perangkat lunak dalam pengembangan sehingga dapat

(12)

menghemat biaya dan perbaikan yang nantinya bisa meningkatkan produktifitas dengan sintak-sintak yang fungsional dan bisa menghemat waktu dalam implementasi (Widodo & Purnomo, 2016).

Pengembangan aplikasi menggunakan metode MVC ini dipisahkan berdasarkan komponen utama dalam suatu aplikasi dari user interface, manipulasi data dan kontrol aplikasi. Ada 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern yaitu View, Model, dan Controller.

2.9 Analisis PIECES

Menurut Supriyatna (2015) analisis PIECES digunakan sebagai analisis tolak ukur suatu sistem yang dilakukan secara detail dan menyeluruh dengan perhatian khusus sehingga dapat diketahui apa saja kelebihan dan kelemahan sistem yang digunakan sebagai acuan kemajuan nantinya. PIECES merupakan suatu alat praktik pembelajaran terbaik dan inisiatif sebagai pengembangan untuk memahami dan meningkatkan sistem yang dirancang. Dalam PIECES terdapat enam komponen yang dikenal, yaitu PIECES (performance, information, economy, control, efficiency, dan service).

1. Analisis Kinerja (Performance)

Masalah kinerja ini terjadi ketika ada hal-hal yang dijalankan tidak mencapai sasaran. Kinerja diukur oleh jumlah hasil produksi dan waktu yang telah dicapai. Pada bagian pemasaran, kinerja diukur berdasarkan volume pekerjaan, pangsa pasar yang diraih, atau citra perusahaan.

2. Analisis Informasi (Information)

Informasi merupakan komoditas krusial bagi pengguna akhir. Dimana kemampuan sistem informasi dalam mengevalusi data informasi yang

(13)

bermanfaat perlu menyikapi peluang-peluang yang dapat menagani masalah yang muncul. Situasi yang membutuhkan peningkatan informasi meliputi:

a. Kurangnya informasi yang didapat sesuai situas yang dihadapi.

b. Kurangnya informasi yang relevan.

c. Kurangnya informasi yang tepat waktu.

d. Terlalu banyak informasi.

e. Informasi tidak akurat.

3. Analisis Ekonomi (Economy)

Analisis ekonomi merupakan hal yang umum dilakukan untuk sebuah proyek. Salah satunya adalah persoalan atau peluang berkaitan dengan biaya atau rupiah. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah berikut:

1) Biaya

a. Biaya tidak diketahui.

b. Biaya tidak dapat dilacak ke sumber.

c. Biaya terlalu tinggi.

2) Keuntungan

a. Pasar-pasar baru dapat dieksplorasi.

b. Pemasaran saat ini dapat diperbaiki.

c. Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan.

4. Analisis Kontrol (Control)

Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja yang di bawah standar. Analisis kontrol digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem, mendeteksi kesalahan, serta menjamin dalam

(14)

pengamanan data informasi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1) Keamanan atau kontrol yang lemah

a. Input data tidak diedit dengan cukup.

b. Pencurian terhadap data.

c. Pelanggaran etika pada data atau informasi.

d. Data tersimpan secara tidak konsisten sehingga menghasilkan database-database yang berbeda.

e. Pelanggaran peraturan atau panduan privasi data.

f. Terjadi error saat menjalankan sistem.

2) Kontrol atau keamanan yang lebih

a. Prosedur birokratis memperlambat sistem.

b. Pengendalian yang berlebihan mengganggu para pelanggan dan karyawan.

c. Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan.

5. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi ini menyangkut suatu hasil output yang banyak dapat di input data sekecil mungkin. Berikut ini hasil indikasi suatu sistem dapat dikatakan tidak efisien:

a. Banyak waktu yang terbuang pada aktivitas sumber daya manusia, mesin, atau komputer.

b. Data diinput atau disalin secara berlebihan.

c. Data diproses secara berlebihan.

(15)

d. Informasi dihasilkan secara berlebihan.

e. Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

f. Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan.

6. Analisis Pelayanan (Service)

Berikut adalah beberapa kriteria penilaian dimana kualitas suatu sistem bisa dikatakan buruk:

a. Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat.

b. Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten.

c. Sistem menghasilkan produk yang tidak dipercaya.

d. Sistem tidak mudah dipelajari.

e. Sistem tidak mudah digunakan.

f. Sistem canggung digunakan.

g. Sistem tidak fleksibel.

2.10 Naïve Bayes Classifier

Menurut Ghaniy & Sihotang (2019) metode Naïve Bayes Classifier adalah metode yang dilakukan untuk pengukuran kemiripan suatu dokumen dengan proses pengenalan teks. Naïve Bayes Classifier merupakan klasifikasi yang memprediksi probabilitas suatu kelas, sehingga memiliki kelebihan tingkat akurasi yang tinggi dan waktu komputasi yang cepat. Pengklasifikasi probabilitas sederhana yang bisa mengaplikasikan teorema dengan asumsi ketergantungan yang tinggi.

Teorema Naïve Bayes ini dikemukakan oleh ilmuwan Inggris bernama Thomas Bayes dengan memprediksi peluang di masa depan berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya. Persamaan teorema Naïve Bayes yaitu:

𝑃(𝐶|𝑋) =𝑃(𝑥|𝑐)𝑃(𝑐) 𝑃(𝑥)

(16)

Keterangan:

X : Data dengan class yang belum diketahui C : Hipotesis data merupakan suatu class spesifik

P(C|X) : Probabilitas hipotesis berdasarkan kondisi (posteriori probability) P(C) : Probabilitas hipotesis (prior probability)

P(X|C) : Probabilitas x berdasarkan kondisi pada hipotesis c P(X) : Probabilitas x

2.11 Perancangan UML (Unified Modelling Language)

Menurut Ariani Sukamto & Shalahuddin (2016) unified Modelling Language (UML) adalah suatu metode yang banyak digunakan di dunia industri untuk membuat analisis dan desain dalam memenuhi kebutuhan proyek dengan cara menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek.

Pada UML terdiri dar iberbagai macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian ini dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Diagram UML

Sumber: (Ariani Sukamto & Shalahuddin, 2016)

(17)

Berikut ini merupakan penjelasan tentang masing-masing diagram yang ada pada Unified Modelling Language (UML):

2.11.1 Use Case Diagram

Menurut Ariani Sukamto & Shalahuddin (2016) diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case inilah yang dapat menjelaskan suatu hubungan yang saling berinteraksi antara suatu actor atau lebih dalam sistem informasi.

Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram

No. Simbol Keterangan

1.

Use Case

Fungsionalitas yang terdiri pesan-pesan yang saling bertukar dengan biasanya menggunakan kata kerja yang telah disediakan oleh sistem.

2. Aktor

Aktor seseorang/sesuatu yang berinteraksi dengan yang akan dibuat diluar sistem informasi. Biasanya dinyatakan menggunakan kata benda.

3. Asosiasi/association

Komunikasi yang dilakukan oleh aktor dan use case yang saling berhubungan dan memiliki interaksi.

4. Generalisasi (generalization) merupakan hupromosin (umum – khusus) antara dua use case yang saling berhubungan dimana fungsi satu lebih umum dari lainnya.

(18)

No. Simbol Keterangan 5.

<< Include >>

Include adalah use case yang ditambahkan saat dipanggil.

6. <<Extend>> Ekstensi (extend) merupakan use case tambahan yang dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan.

Sumber: (Ariani Sukamto & Shalahuddin, 2016) 2.11.2 Activity Diagram

Menurut Ariani Sukamto & Shalahuddin (2016) Activity Diagram menggambarkan aliran kerja atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

Tabel 2.3Simbol Activity Diagram

Simbol Fungsi Keterangan

Status Awal

Status awal aktivitas system, sebuah diagram aktivitas memiliki status awal.

Aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali kata kerja.

Percabangan/

decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan/

join

Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.

Aktivitas

(19)

Status akhir

Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki status akhir.

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi Sumber: (Ariani Sukamto & Shalahuddin, 2016)

2.11.3 Class Diagram

Menurut Ariani Sukamto & Shalahuddin (2016) Class diagram terdiri oleh struktur sistem yang dikembangkan dengan dibagi kelas-kelas yang dibuat saat membangun system.

Tabel 2.4 Simbol Class Diagram

No. Simbol Keterangan

1. Nama_kelas

+Atribute

+Operasi

Kelas pada struktur sistem.

2.

Antar Muka/Interface

Nama_Interface

Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek.

3.

Asosiasi / Asociation Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

4.

Asosiasi Berarah / Directed Association

Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.

5.

Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasi- spesialisasi (umum khusus)

Nama swimlane

(20)

6.

Ketergantungan / dependency

Relasi antar kelas dengan makna ketergantungan antar kelas.

7. Agregasi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part)

Sumber : (Ariani Sukamto & Shalahuddin, 2016) 2.12 Extreme Programming

Menurut Irawan et al. (2019) Extreme Programming (XP) adalah sebuah pendekatan atau model pengembangan perangkat lunak yang mencoba menyederhanakan berbagai tahapan dalam proses pengembangan tersebut sehingga menjadi lebih adaptif dan fleksibel.

2.12.1 Nilai-nilai dasar Extreme Programming

Extreme Programming memiliki lima nilai sebagai pembentuk dasar bagi semua pekerjaan yang dibentuk, lima nilai tersebut yaitu :

1. Komunikasi

Komunikasi bertujuan untuk mencapai hasil komunikasi efektif antara pengguna perangkat lunak dan stakeholder.

2. Kesederhanaan

Untuk membatasi kesederhanaan, Extreme Programing membatasi pengembang perangkat lunak melakukan perancangan hanya untuk kebutuhan yang sifatnya mendesak saja.

3. Umpan Balik

Umpan balik dalam pengembangan Extreme Programming didapat dari perangkat lunak, para pelanggan dan anggota tim pengembang perangkat

(21)

lunak lainnya.

4. Keberanian

Pengembang perangkat lunak harus memiliki keberanian dalam mengembangkan fitur-fitur hanya untuk saat ini saja dan kebutuhan fitur dimasa mendatang.

5. Rasa hormat

Dengan menjalankan masing-masing nilai penting tersebut, tim akan cepat menanamkan rasa hormat dengan para anggota tim lainnya.

2.12.2 Proses Extreme Programming a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan awalnya dengan mendengarkan konsumen dengan bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam memenuhi kebutuhan sistem yang dibangun sehingga pengembang dapat memahami apa saja konteks sistem yang akan dibangun.

b. Perancangan

Dalam Extreme Programming perancangan yang sederhana selalu disukai daripada gambaran-gambaran yang kompleks. Perancangannya juga menggambarkan implementasi ketika alur cerita ditulis. Rancangan dan fungsionalitas-fungsionalitas tambahan tidak disarankan dalam Extreme Programming.

c. Penulisan Kode Program

Sebelum menuliskan kode program, pengembang perangkat lunak akan membentuk tim pengujian yang akan menguji unit aplikasi yang telah dibuat nantinya. Setelah itu barulah tim pengembang fokus dalam penulisan kode

(22)

program tanpa ada penambahan-penambahan (sesuai perancangan).

d. Pengujian

Setelah unit pengujian dalam pengembangan, unit pengujian yang dibuat harus mudah dijalankan sehingga memungkinkan pengembang dapat menjalankan pengujian secara berulang-ulang dalam masa pengkodean jika terdapat perubahan kode program yang telah dibuat.

Gambar 2.3 Proses Extreme Programming

2.13 Pengujian Blackbox Testing

Menurut Ariani Sukamto & Shalahuddin (2016) Blackbox testing adalah metode pengujian perangkat lunak untuk menguji spesifikasi fungsional masing- masing fitur tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dilakukan untuk mengetahui fungsi-fungsi, input, dan output dari perangkat lunak yang sesuai spesifikasi kebutuhan.

Pengujian Blackbox dilakukan untuk mencoba semua fungsi apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Contoh untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah:

(23)

1. Jika user memasukan nama pengguna(username) dan kata sandi (Password) dengan benar.

2. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (Password) yang salah, jika ada salah satu username atau password atau keduanya yang salah.

2.14 Pengujian ISO 25010

ISO/IEC merupakan pengujian standar yang digunakan oleh internasional dalam melakukan pengukuran kualitas dari suatu perangkat lunak. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan versi 25010 yang merupakan lanjutan dari versi 9126 dengan beberapa penambahan struktur dari standar model kualitas.

Secara keseluruhan ISO/IEC 25010 memiliki 8 karakteristik untuk mengukur kualitas perangkat lunak secara menyeluruh, antara lain portability, performance efficiency, reliability, security usability, maintainability, compatibility, dan functional suitability.

Adapun beberapa definisi karakteristik ISO/IEC 25010 adalah sebagai berikut :

1. Functional suitability adalah suatu produk aplikasi yang memenuhi kebutuhan fungsional dalam keadaan tertentu.

2. Reliability adalah suatu tingkatan produk aplikasi yang dimana dapat mempertahankan kinerja level saat digunakan dalam keadaan tertentu.

3. Performance efficiency adalah suatu tingkatan produk aplikasi yang digunakan sesuai jumlah resource dengan menyediakan performa yang baik.

(24)

4. Usability adalah suatu produk aplikasi yang dapat dipakai, dimengerti untuk digunakan.

5. Security adalah suatu tingkat produk aplikasi yang menyediakan layanan dalam melindungi hak akses, modifikasi, penggunaan, pengerusakan, ataupun pembobolan yang dapat merugikan.

6. Compatibility adalah suatu kemampuan dari komponen aplikasi untuk saling bertukar informasi.

7. Maintainability adalah suatu tingkatan produk aplikasi yang dapat dimodifikasi. Modifikasi bisa berupa perbaikan, pengembangan perangkat lunak sesuai keadaan lingkungan, dan meningkatkan kriteria dan spesifikasi fungsi.

Portability adalah suatu tingkat produk aplikasi yang dapat dipindahkan dari satu ruang ke ruang lain.

Referensi

Dokumen terkait

Perancangan Sistem Informasi Pos Point of Sales Berbasis Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter Pada Pasar Swalayan.. PERANCANGAN SISTEM MONITORING PERSEDIAAN STOK ES KRIM