• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Laporan arus kas menurut Rudianto adalah “laporan penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode tertentu, disertai penjelasan mengenai sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas”. Arus kas juga bisa dikatakan sebagai acuan untuk melihat rasio, yaitu seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar utang jangka pendeknya. Menurut Harahap, laporan arus kas mengklasifikasikan sumber dan penggunaan arus kas menjadi tiga kelompok, yaitu yang timbul dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

Menurut Kieso dkk dalam bukunya, tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu perusahaan selama suatu periode waktu. Untuk mencapai tujuan tersebut, laporan arus kas melaporkan kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, transaksi investasi, transaksi pendanaan, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama periode tersebut. Sementara itu, Harahap mengatakan, tujuan penyajian laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang memungkinkan kita memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan. Karyawan, kreditur, pemegang saham, dan pelanggan berkepentingan dengan laporan ini karena menunjukkan arus kas yang terjadi di dalam perusahaan. Jadi, seperti yang diilustrasikan dalam cerita pembuka, pembaca laporan keuangan akan mendapat manfaat dengan mengetahui alasan perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari operasi.

Dari penjelasan yang disampaikan dapat disimpulkan bahwa manfaat arus kas sebagai laporan keuangan suatu perusahaan adalah untuk mengetahui arus kas masuk dan arus keluar perusahaan.

Pengertian Volatilitas Penjualan

Dari definisi yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa volatilitas penjualan adalah derajat sebaran penjualan untuk melihat fluktuasi penjualan dari tahun ke tahun dengan memperhitungkan tinggi rendahnya volatilitas yang secara langsung dapat mempengaruhi tinggi rendahnya keuntungan dalam bisnis. , karena jika penjualan dapat mempengaruhi laba, otomatis pergerakan penjualan tersebut dapat mempengaruhi laba perusahaan. Tujuan dari rumus ini adalah untuk menilai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asetnya secara efektif untuk meningkatkan penjualan. Jadi, semakin besar hasil rumus VP ini maka semakin baik yang berarti aset dapat berputar lebih cepat dan menunjukkan penggunaan total aset yang lebih efisien untuk menghasilkan penjualan dan keuntungan.

Namun jika dikaitkan dengan konsep volatilitas dan kualitas laba, yaitu volatilitas yang rendah akan menghasilkan laba yang berkualitas, artinya semakin kecil hasil VP maka semakin tinggi kualitas laba tersebut, karena volatilitas yang rendah dapat menjadi indikator yang baik untuk hasil bisnis. kinerja di masa depan (Arfan, 2018).

Perbedaan Laba Akuntansi dan Fiskal (Book Tax Differences)

Beban Pajak Tangguhan

Perbedaan Permanent dan Perbedaan Temporer

Seluruh pendapatan, baik final maupun non-final, diakui dalam akun-akun tersebut. Setelah itu, penghasilan final pada saat melakukan rekonsiliasi pajak tidak dapat diakui sebagai penghasilan pada saat menghitung pajak terutang perusahaan (orang pribadi). Perbedaan temporer Perbedaan temporer yang diakibatkan oleh perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan biaya antara peraturan perpajakan dan standar akuntansi.

Berdasarkan kedua kelompok perbedaan laba akuntansi dan laba pajak, penelitian ini hanya berfokus pada perbedaan temporer sesuai penelitian yang dilakukan (Asma, 2013).

Pengertian Laba

Laba mencerminkan pengembalian kepada pemilik modal pada periode tersebut, sedangkan item pernyataan menggambarkan bagaimana laba tersebut diperoleh. Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa laba merupakan hasil akhir dari proses penambahan pendapatan perusahaan setelah dikurangi biaya-biaya dan pajak dengan mencerminkan imbal hasil kepada pemegang saham pada periode yang bersangkutan.

Jenis-Jenis Laba

Manfaat Analisis Laba

  • Persistensi Laba
  • Keterkaitan Arus Kas Operasi Dengan Persistensi Laba
  • Keterkaitan Volatilitas Penjualan Dengan Persistensi Laba
  • Keterkaitan Book Tax Differences Dengan Persistensi Laba
  • Penelitian Terdahulu
  • Hipotesis

Oleh karena itu, keuntungan yang harus diperhatikan oleh calon investor dan investor bukan hanya keuntungan yang tinggi, namun juga keuntungan yang berkelanjutan. Persistensi merupakan ukuran kualitas laba yang didasarkan pada pandangan bahwa semakin berkelanjutan laba maka semakin tinggi pula kualitas laba (Nuraeni et al, 2018: 87). Salah satu ciri perolehan kualitas adalah perolehan yang berkelanjutan (sustainable gain), yaitu perolehan yang bersifat berkelanjutan, lebih permanen dan tidak bersifat sementara (sementara) (Arfan, 2018: 2).

Persistensi laba merupakan laba yang cenderung tidak berfluktuasi dan mencerminkan laba yang berkelanjutan di masa yang akan datang dalam jangka waktu yang panjang dengan proksi laba sebelum pajak tahun berikutnya (Putri & Supadmi, 2016:916). Laba yang persisten merupakan laba yang mempunyai kemampuan sebagai indikator pendapatan masa depan yang dihasilkan perusahaan secara berulang-ulang dalam jangka panjang (berkelanjutan) (Putri dkk, 2017: 21). Berdasarkan definisi yang disampaikan, dapat disimpulkan bahwa persistensi laba merupakan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan laba pada periode mendatang sebagai indikator kualitas laba yang bersifat permanen dan tidak bersifat sementara.

Karena para pemangku kepentingan tidak hanya melihat keuntungan perusahaan yang tinggi tetapi tidak mencerminkan keuntungan selanjutnya, maka dapat dikatakan bahwa keuntungan yang berkelanjutan adalah keuntungan. Menurut Harahap, laporan arus kas dapat memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan situasi likuiditas perusahaan di masa depan. Arus kas operasi erat kaitannya dengan hasil perusahaan, karena arus kas dari aktivitas operasi terutama berasal dari aktivitas utama yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

Laporan arus kas sebaiknya dianalisis untuk mengetahui sumber dan penggunaan kas perusahaan pada suatu periode. Semakin besar selisihnya maka semakin rendah kualitas perolehannya yang berarti semakin rendah pula persistensinya (Barus & Rica, 2014:79). Pada dasarnya perusahaan menginginkan laba yang tinggi, namun laba yang tinggi saja tidak cukup untuk melihat kinerja perusahaan baik atau tidak.

Laba berkelanjutan menunjukkan bahwa laba perusahaan tidak berfluktuasi dari tahun ke tahun, namun cenderung laba yang konsisten dan berkelanjutan. Apabila didukung dengan arus kas operasi yang baik maka akan menghasilkan laba yang baik, dan hal ini akan mempengaruhi kelangsungan laba perusahaan, karena semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka akan semakin tinggi pula laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini didukung oleh anggapan bahwa perusahaan dengan arus kas yang stabil dan tidak berfluktuasi juga dapat mencerminkan laba yang stabil (Kusuma & Sadjiarto, 2014).

Primarindo Asia Infrastructure, Tbk selama sepuluh tahun terakhir mengalami fluktuasi dan cenderung mengalami penurunan yang signifikan hingga arus kas negatif. Hal ini didukung dengan pernyataan bahwa semakin tinggi volatilitas penjualan perusahaan maka semakin rendah pula persistensi laba perusahaan (Luthfiyah, 2016:4).

Tabel II.1.
Tabel II.1.

Gambar

Tabel II.1.
Gambar II.1.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh secara permanen book tax differences terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan jasa sub sector