• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Muhammad Ihsan Zul (2018) dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Stroke Hemoragik dan Iskemik Menggunakan Metode Dempster Shafer”, menjelaskan bahwa stroke adalah penyakit yang berhubungan dengan aliran darah di otak, yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah. Tingkat akurasi sistem pakar sebesar 97% sehingga sistem dapat digunakan sebagai alat bantu diagnosis penyakit stroke (Kanggeraldo et al., 2018). Ziaurrahman, Mudawil Qulub, dan Kusrini (2018) berjudul “Sistem pakar merekomendasikan kebutuhan gizi seimbang dengan metode set faktor”, menjelaskan bahwa kebutuhan gizi seimbang merupakan suatu hal yang perlu dipenuhi.

Penelitian yang dilakukan oleh Endang Lestari dan Emilya Ully Artha (2017) berjudul “Sistem Pakar Dengan Metode Dempster Shafer Untuk Mendiagnosis Padamnya Layanan Indihome di PT. Rakhmatillah (2015) dengan judul “Sistem Pakar Mendiagnosis Penyakit Pada Anak Dengan Metode Dempster Shafer,” jelasnya. bahwa anak usia dini dapat mengalami gangguan kesehatan karena sangat rentan terhadap penyakit. Berdasarkan hasil review jurnal tersebut, penulis akan melakukan penelitian dan merancang sebuah aplikasi berbasis Android yang akan diterapkan pada “Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Makan pada Anak Usia Dini”. Anak menggunakan Metode Dempster Shafer dengan menghitung status gizi anak.

Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan juga merupakan bidang ilmu pengetahuan yang muncul seiring dengan perkembangan ilmu komputer saat ini (Ramadhani, Hasibuan, & Nasution, 2017). Sistem pakar terdiri dari dua bagian utama yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi domain pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, merumuskan, dan memecahkan masalah.

Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar yang memuat mekanisme fungsi berpikir dan model penalaran dari sistem yang digunakan.

Tabel II.1. Penelitian Terkait
Tabel II.1. Penelitian Terkait

Konsep Dasar Sistem Pakar

Gizi

Pengertian Gizi

Status Gizi

Secara umum antropometri berarti ukuran tubuh manusia, dari sudut pandang gizi, antropometri gizi mengacu pada berbagai pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh pada usia dan tingkat gizi yang berbeda (Surateno et al., 2017). Dalam keadaan normal, ketika kondisi kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, berat badan meningkat seiring bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan berjalan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan laju tertentu.

BMI/U merupakan indikator penilaian massa tubuh yang berguna untuk menentukan status gizi dan dapat digunakan untuk skrining kelebihan berat badan dan obesitas. Berat badan ideal adalah seseorang yang mempunyai bentuk tubuh tidak terlalu kurus, tidak terlalu gemuk, terlihat serasi antara berat badan dan tinggi badan. Mengenai perhitungan berat badan ideal anak usia 1-12 tahun, cara menentukan berat badan ideal adalah dengan rumus sebagai berikut: (Fitri et al., 2015).

Keadaan gizi lebih (overnutrition) merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dibandingkan dengan jumlah energi yang dikeluarkan. Status gizi overweight atau kegemukan akibat konsumsi makanan yang berlebihan, baik jumlah maupun frekuensinya tidak sesuai dengan kebutuhan anak. Kondisi gemuk terjadi dalam jangka waktu lama (tidak terjadi secara tiba-tiba), maka gizi merupakan masalah gizi yang kronis.

Gizi seseorang dapat dikatakan baik atau normal apabila terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan sesuai kebutuhan individu, yang meliputi sumber energi, zat pembentuk tubuh, zat pengatur. tubuh dan tubuh. zat pelindung. Gizi buruk merupakan suatu keadaan gizi dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah energi yang dikeluarkan.

Asupan Makanan

Gizi buruk atau kurus diakibatkan oleh konsumsi makanan yang kurang bergizi sehingga menyebabkan seseorang kekurangan gizi, terutama dari segi vitamin dan mineral yang berfungsi menjaga daya tahan tubuh. Gizi seimbang adalah penataan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan pemeliharaan berat badan normal untuk mencegah terjadinya masalah gizi ( Sri S.Nasar, 2015). Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, rata-rata kebutuhan energi harian anak usia 1-3 tahun adalah 1125 kalori dan anak usia 4-6 tahun adalah 1600 kalori.

Contoh makanan yang termasuk dalam kelompok karbohidrat adalah roti gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, nasi, ubi, jagung, dan kentang. Contoh makanan yang termasuk dalam kelompok protein adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, tempe, dan tahu.

Fungsi dan Manfaat Gizi

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh maka makanan yang dimakan setiap hari harus bergizi dan seimbang (Nurdin Rahman, Nikmah Utami Dewi, 2017).

Gangguan Gizi Anak Prasekolah

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak, peran orang tua sangat diperlukan untuk menjaga kualitas dan kuantitas gizi anak. Kecukupan gizi merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan orang tua, karena kesehatan anak masa kini merupakan cerminan kesehatan masa depan. Gangguan gizi tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi saja, namun juga karena kekurangan gizi dan kelebihan gizi.

Selain faktor genetik, gangguan gizi dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan gizi pada makanan yang dikonsumsi, serta kesalahpahaman dan kekhawatiran orang tua mengenai pemantauan status gizi anak (Nyanyi et al., 2019).

Penyakit Gangguan Gizi

Akibat dari gizi buruk adalah terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, kecacatan, angka kesakitan yang tinggi, penurunan berat badan, kerusakan jaringan, gangguan pencernaan dan timbulnya berbagai penyakit yang menyebabkan kematian (Khalimatus, 2015). Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang dan kemudian merusak jaringan tubuh dan dapat menular melalui saluran pernapasan. Tuberkulosis dapat dideteksi dengan pemeriksaan dahak, rontgen dada, tes darah atau tes kulit (mantoux).

Penyebab penyakit campak adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus, yang biasanya ditularkan melalui kontak langsung dengan orang sakit atau melalui udara kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Penyebab penyakit gondok adalah pembengkakan yang terjadi pada kelenjar parotis akibat infeksi virus, yang bisa menular melalui percikan air liur dan ingus saat penderita gondongan batuk atau bersin. Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) hingga 3 kali atau lebih dalam sehari, dengan tinja yang lebih cair.

Anemia dapat terjadi ketika sel darah merah tidak membawa cukup oksigen sehingga menyebabkan jaringan tubuh menjadi lemah. Vitamin C atau askorbat tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga perlu asupan makanan yang teratur dan cukup. Penyebab obesitas adalah penimbunan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi, pengaruh genetik dan hormonal, kurangnya aktivitas fisik, dan pola makan yang tidak sehat.

Penyebab diabetes adalah karena terganggunya fungsi pankreas, sehingga tubuh tidak mendapatkan cukup insulin. Android dibuat agar sepenuhnya terbuka sehingga aplikasi dapat memanggil salah satu fungsi inti ponsel. Android adalah mesin virtual yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan memori dan sumber daya perangkat keras pada perangkat.

Android tidak membedakan aplikasi utama ponsel dengan aplikasi pihak ketiga (third-party application). Semua aplikasi dapat dibangun untuk memiliki akses yang sama terhadap kemampuan ponsel dan memberikan berbagai layanan dan aplikasi kepada pengguna. Android memiliki seperangkat alat yang dapat digunakan untuk membantu pengembang meningkatkan produktivitas ketika membangun aplikasi yang dibuat.

Arsitektur Android

Perpustakaan Inti mencakup kumpulan inti perpustakaan Java dan Dalvik memungkinkan perangkat yang menggunakannya untuk menjalankan beberapa mesin virtual secara efisien. Kerangka Aplikasi adalah seperangkat alat dasar yang mencakup program untuk mengelola fungsi dasar ponsel cerdas. Pada lapisan ini terdapat fungsi dasar dari smartphone seperti menelpon dan mengirim pesan singkat, memulai web browser dan lain-lain.

Android Studio

Java

IDE atau Integrated Development Environment adalah sebuah aplikasi atau perangkat lunak yang membantu programmer dalam membuat suatu aplikasi dan biasanya memiliki GUI. JDK adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengkompilasi kode Java yang dibuat oleh pengembang aplikasi dan kemudian menerjemahkannya menjadi bytecode untuk dijalankan oleh JRE.

Android Software Development Kit (SDK)

Firebase

Semua fitur tersebut dikemas dalam satu Firebase SDK sehingga dengan kemudahan yang ditawarkan, pengembang perangkat lunak dapat fokus menyelesaikan masalah pelanggan melalui perangkat lunak yang mereka buat dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk membangun infrastruktur yang kompleks (Justicia, 2017).

Firebase Realtime Database

Metode Algoritma

Metode Dempster Shafer

Ketidakpastian hasil disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ketidakpastian aturan dan ketidakpastian respon pengguna terhadap pertanyaan yang diajukan sistem. Hal ini sangat mudah dilihat dalam sistem diagnosa penyakit, dimana para ahli tidak dapat mendefinisikan secara pasti hubungan antara gejala dan penyebabnya, dan pasien juga tidak dapat merasakan suatu gejala dengan pasti.

Perhitungan Dempster Shafer

Pengujian Aplikasi

Pengujian adalah verifikasi untuk memastikan bahwa perangkat lunak mengimplementasikan fungsi tertentu dengan benar dan validasi untuk memastikan bahwa perangkat lunak dapat ditelusuri hingga persyaratan yang diminta oleh pelanggan (Maturidi, 2012). Tahapan dalam pengujian perangkat lunak ini menggunakan pengujian alpha dengan metode black box untuk menemukan berbagai bug (bug). Pengujian black box atau pengujian black box adalah pengujian perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsionalnya tanpa menguji desain dan kode program.

Pengujian black box dapat digunakan untuk menguji aplikasi konvensional dan aplikasi berorientasi objek (Sukamto & Shalahuddin, 2016). Pengujian alpha merupakan pengujian yang bertujuan untuk memastikan aplikasi yang diuji dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan dari kesalahan atau bug.

Peralatan Pendukung

UML juga merupakan bahasa visual untuk memodelkan dan mengkomunikasikan suatu sistem dengan menggunakan diagram dan teks pendukung. Use case atau diagram use case merupakan model perilaku sistem informasi yang akan dibuat. Use case menggambarkan interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.

Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada pada suatu sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi tersebut. Kegunaannya adalah untuk menunjukkan serangkaian pesan yang dikirim antar objek serta interaksi antar objek yang terjadi pada waktu tertentu dalam eksekusi sistem. Oleh karena itu, untuk menggambar diagram sequence, perlu diketahui objek-objek yang terlibat dalam suatu use case, beserta metode-metode milik kelas yang dipakai dalam objek tersebut.

Gambar II.1. Use Case Diagram
Gambar II.1. Use Case Diagram

Gambar

Tabel II.1. Penelitian Terkait
Tabel II.2. Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Kemenkes RI Tahun 2010
Tabel II.3. Nilai Terminologi Kepastian  No  Keterangan  Nilai
Gambar II.1. Use Case Diagram
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan aplikasi tersebut akan disusun pada skripsi ini dengan judul SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI PERAH MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER STUDI KASUS KPSBU LEMBANG...