Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau prakti yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain, misalnya seorang ibu membawa anaknya ke posyandu dan puskesmas. Segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang merasa sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit. Persepsi adalah sebagai suatu dorongan untuk bertindak mencapai suatu tujuan juga dapat terwujud dalam bentuk perlaku.
Faktor-faktor yang berada diluar individu yang bersangkutan meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non-fisik seperti : iklim, manusia, sosial, ekonomi, kebudayaan dan lain sebagainya. Faktor-faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, mengatakan, dan sebagainya.
Aplikasi sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya (real). Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang telah dipilhnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. Respon ini sudah dalam bentuk tindakan (action) yang melibatkan aspek psikomotor atau seseorang telah mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapi.
Tindakan atau perilaku kesehatan terjadi setelah seseorang mengetahui stimulus kesehatan, kemudian mengadakan penilaian terhadap apa yang diketahui dan memberikan respon batin dalam bentuk sikap.
Perilaku Menyimpang
Konsep Dasar Penyakit Menular Seksual
- Definisi Penyakit Menular Seksual
- Gejala-Gejala Penyakit Menular Seksual
- Pencegahan Penyakit Menular Seksual
- Penyebab Penyakit Menular Seksual
- Penularan Penyakit Menular Seksual
- Tantangan Dalam Penanggulangan Penyakit Menular Seksual
- Pengendali Penyakit Menular Seksual
- Hal Penting Yang Perlu Diketahui Tentang Penyakit Menular Seksual
IMS adalah infeksi yang penularannya terutama melalui hubungan seksual yang mencakup infeksi yang disertai gejala-gejala klinis maupun asimptomatis. Menjaga kebersihan alat reproduksi karena ada jenis IMS ynag dapat diderita tanpa melalui hubungan seksual, misalnya keputihan yang diakibatkan oleh jamur. Menghindari hubungan seksual bila ada gejala PMS, misalnya borok pada alat kelamin atau keluarnya push (cairan nanah) dari tubuh.
Sebagai PMS yang disebabkan oleh bakteri seperti gonorea, sifilis, ulkus, mole, dan klamidia masih dapat disembuhkan, sedangkan yang disebabkan oleh virus seperti hepatitis, herpes genital, kondiloma, akuminata, dan AIDS tidak dapat disembuhkan. Jika terkena PMS, pasangan juga harus diperiksa dan diobati, jangan mengobati diri-sendiri, patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter, atau hindari hubungan seksual selama masih ada keluhan / gejala. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus penyakit menular seksual yang merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi.
Genital Herpes atau lebih dikenal dengan Herpes Genitalis (Herpes Kelamin) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Virus Herpes Simplek yang ditularkan melalui hubungan seksual baik vagina, anal, atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada bagian kelamin dan mengenai pada bagian langsung pada luka, bintil atau kutil. Hepatitis adalah penyakit menular yang menyebabkan peradangan hati dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Human Pappiloma Virus (HPV) atau juga dikenal dengan nama wart adalah penyakit menular seksual yang banyak ditemukan dengan munculnnya kutil genital, kutil kelamin atau disebut candiloma akuminata yang dapat meningkatkan kanker servik dan penyakit ini sangat mengkhawatirkan di komunitas medis ada kampanye untuk mendorong diadakannya vaksinasi terhadap HPV pada penderita untuk menekan angka penyebaran HPV genital melalui aktivitas seksual.
Pada penderita perempuan terkadang sering tanpa adanya gejala atau gejalanya sulit dilihat, terkadang ada nyeri dibagian perut bawah, kadang disertai keputihan dengan bau yang menyengat, alat kelamin terasa sakit atau gatal, adanya rasa sakit atau panas pada waktu buang air dan pendarahan setelah melakukan hubungan seks. Pada penderita laki – laki adanya gejala timbul pada waktu seminggu, rasa sakit pada saat buang air atau ereksi, keluar nanah dari saluran kencing utamanya pada pagi hari. Menurut Arjani, dalam Jurnal Skala Husada (2015), Penularan IMS dapat melalui hubungan seks yang tidak aman, yaitu.
PMS yang disebabkan oleh virus seperti herpes, HIV / AIDS sebelum ditemukan obatnya dan saat ini sering ditemukan kasus yang resisten terhadap pengobatan misalnya gonorea dan ulkus modle. Pendidikan dan komunikasi untuk mendorong masyarakat agar berperilaku seksual yang aman dan sehat, membantu mereka beresiko tertular, mendorong penderita untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Penularan PMS dapat terjadi, walaupun hanya sekali melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom dengan penderita IMS.
Konsep Tentang Ibu Rumah Tangga
- Pengertian Ibu Rumah Tangga
- Peranan Ibu Rumah Tangga Dalam Keluarga
- Kesehatan Reproduksi Ibu Rumah Tangga
- Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Kejadian HIV/AIDS Pada Ibu Rumah Tangga Meningkat
Sebagai seorang manager, seorang ibu rumahtangga mampu mengintegrasikan berbagai macam karakter, berbagai macam keadaan/kondisi anggota keluarganya ke dalam satu tujuan rumahtangga. Sebagai seorang teacher (guru), seorang ibu mampu mendidik putra putrinya, mengajarkan sesuatu yang baru, melatih, membimbing mengarahkan serta memberikan penilaian baik berupa reward maupun punishment yang mendidik. Sebagai seorang cheftentunya seorang ibu harus pandai memutar otak untuk berkreasi menghasilkan menu-menu yang dapat diterima semua anggota keluarga, baik menu sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Sebagai seorang perawat, seorang ibu bagaimana dengan telatennya merawat putra-putrinya, dari mulai mengganti popok ketika bayi, memandikan, menyuapi makan, sampai segala sesuatu yang dibutuhkan oleh putra-putrinya sekecil apapun beliau perhatikan, dan tidak bosan - bosannya mencurahkan kasih sayang dan perhatiannya yang begitu tulus. Sebagai seorang akuntan, seorang ibu mampu mengelola APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Keluarga) dengan sebaik- baiknya, bagaimana mengatur pengeluaran belanja bulanan dari mulai membayar listrik, telepon, PAM, kebutuhan anak sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang tak terduga. Dan bahkan bagaimana seorang ibu rumahtangga mampu membantu perekonomian keluarganya dengan tidak melupakan kodratnya sebagai ibu.
Ibu sebagai seorang design interior seorang ibu harus mampu menciptakan/menata berbagai turnitur yang ada di rumahnya untuk menciptakan suasana baru, tidak membosankan anggota keluarganya.Sehingga rumah nyaman untuk ditempat keluarga. Ibu sebagai seorang doctor bagaimana seorang ibu harus mampu mengupayakan kesembuhan dan menjaga putra-putrinya dari berbagai hal yang mengancam kesehatan. Menurut Pangkahila (2005:7) kesehatan reproduksi merupakan ilmu yang mempelajari alat reproduksi baik laki-laki maupun perempuan yang merupakan bagian integral dari sistem tubuh manusia lainya serta hubungan secara timbale balik dengan lingkunganya.Kesehatan reproduksi juga merupakan isu yang banyak diangkat beberapa tahun terakhir.
Pasalnya kesehatan reproduksi telah menjadi isu internasional melalui sebuah konferensi di Mesir tahun 1994, salah satu masalah kesehatan reproduksi yang memerlukan penanganan serius adalah HIV/AIDS.hal ini dikarenakan jumlah penderita HIV/AIDS terus meningkat. Menurut Muhadjir mengatakan bahwa penyakit menular seksual termasuk HIV/AID telah cukup lama disadari sebagai masalah kesehatan reproduksi.Berbagai cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi penularan penyakit : a. Bersihkan alat kelamin dan sekitarnya paling sedikit setiap setelah buang air besar, buang air kecil, dan pada saat mandi.
Cara membersihkannya basuhlah semua bagian luar yang berambut, dan semua bagian, sampai ke lipatan/ lekukan dari arah depan dengan air bersih dari arah depan ke belakang. Hindari memakai celana dalam atau celana jeans yang ketat, kulit jadi sulit bernafas dan akhirnya menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembab, berkeringat dan mudah menjadi tempat berkembang biakk jamur yang dapat menimbulkan iritasi. Bulu pubis yang terlalu panjang dan lebat (khususnya pada remaja putri) akan selalu terpapar oleh urine saat buang air kecil. 4) Kebersihan alat kelamin luar.
Bagi remaja putri, membiasakan diri untuk membersihkan vulva setiap setelah buang air besar dan mengeringkan sampai benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian dalam adalah perilaku yang benar. Perawatan ini merupakan langkah awal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar jamur atau kuman tidak menyebar hingga ke rongga rahim atau saluran telur yang selanjutnya dapat mengakibatkan kemandulan atau infeksi yang dapat memicu kanker.
Konsep Pendidikan Kesehatan
- Pengertian Pendidikan Kesehatan
- Tujuan Pendidikan Kesehatan
- Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
- Metode Pendidikian Kesehatan
- Media Pendidikan Kesehatan
- Perubahan Perilaku Dan Pendidikan Kesehatan
- Peran Promosi Kesehatan
- Konseling Dengan Pasien Dengan Penderita Infeksi Menular Seksual
Berdasarkan WHO (1954) tujuan pendidikan kesehatan untuk mengubah perilaku orang atau masyarakat dari perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat. Dimensi tempat pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung diberbagai tempat yang dengan sendirinya sasaran berbeda pula, yaitu. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari (leavel and clark), dan sebagai berikut.
Pendidikan kesehatan pada hakikatnya dalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Menurut Sinta Fitriani (2011) metode pendidikan kesehatan adalah sebagai berikut: . 1) Metode Pendidikan Individual (Perorangan) Bentuk dari metode individual ada 2 (dua) bentuk. Menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
Disebut media pendidikan kesehatan karena alat-alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi masyarakat atau klien. Booklet : suatu media untuk menyampaikan pesan – pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar. Papan yang dipasang ditempat – tempat umum dapat dipakai dan diisi dengan pesan – pesan atau informasi – informasi kesehatan.
Tetapi pada umumnya perubahan atau perilaku baru ini tidak langgeng, karena perubahan perilaku yang dihasilkan dengan cara ini tidak didasari oleh pengertian dan kesadaran yang tinggi terhadap tujuan perilaku tersebut dilaksanakan. Memang dampak yang timbul dari cara ini terhadap perubahan perilaku tersebut berhasil diadopsi masyarakat, maka akan langgeng, bahkan selama hidup dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan pada perilaku individu, kelompok, atau masyarakat mempunyai pengaruh positif pemeliharaan dan peningkatan kesehatan.
Promosi kesehatan dalam arti pendidikan, secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan. Hasil (output) yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang kondusif. Perubahan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai – nilai kesehatan, atau dari perilaku negatif ke perilaku yang positif.
Edukasi tentang IMS penting dilakukan, mengingat salah satu tujuan program penanggulangan HIV / AIDS ialah perubahan perilaku yang berhubungan erat dengan penyebaran IMS. Pada umumnya pasien IMS, membutuhkan penjelasan tentang penyakit, jenis obat yang digunakan, dan pesan – pesan lain yang bersifat umum.