• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II - Repository UNISBA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

Rasio ini sering juga disebut dengan rasio yang dapat membuat suatu perusahaan lebih efisien untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional dan pendapatan operasional. Dahlan Siamat menyatakan bahwa pengertian rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) adalah: “Rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional”. Biaya operasional merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan bank untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya (seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran).

Pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank, yaitu pendapatan bunga yang diterima dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan penempatan dana operasional lainnya. Semakin rendah rasio biaya operasional maka semakin baik karena bank yang bersangkutan dapat menutupi biaya operasionalnya dengan pendapatan operasionalnya. Pendapatan operasional terdiri dari seluruh pendapatan yang merupakan akibat langsung dari kegiatan usaha bank yang benar-benar diterima.

Yang dimaksud dengan pos ini adalah penghasilan lain-lain yang merupakan akibat langsung dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan operasional bank yang tidak termasuk dalam pos penghasilan di atas, misalnya penerimaan dividen dari saham yang dimiliki, penghasilan dari transaksi valuta asing, keuntungan dan kerugian. kerugian dari penjualan surat berharga, pasar modal dan lain-lain. Simpanan adalah dana investasi dari nasabah yang menyimpannya pada bank, yang penarikannya dapat dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh bank dan telah mengadakan perjanjian dengan bank yang bersangkutan untuk memenuhi jangka waktu tersebut. Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga (rupee dan mata uang asing) yang diterbitkan atas nama nasabah pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai kesepakatan antara penyimpan dan bank yang bersangkutan.

Berdasarkan undang-undang no. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, simpanan tetap adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara penyimpan dan bank yang bersangkutan.

Pengertian Deposito Mudharabah

Bentuk Deposito Mudharabah

Berdasarkan pendapat di atas, pengertian simpanan mudharabah adalah simpanan masyarakat yang disimpan pada bank syariah, dapat dalam bentuk rupiah atau valuta asing, yang penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati antara nasabah. dan bank syariah. yang menggunakan prinsip syariah (bagi hasil) dengan akad mudharabah. Pembayaran bagi hasil atas simpanan dilakukan setiap bulan, pada tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan simpanan. Bagi hasil bulanan yang diterima nasabah dapat dihubungkan ke rekening lain atas permintaan penyimpan.

Bagi hasil bulan pertama dihitung secara proporsional terhadap tanggal efektif termasuk tanggal penutupan buku tetapi tidak termasuk tanggal pembukaan deposito. Bagi hasil sebulan terakhir dihitung secara proporsional pada hari berlakunya tidak termasuk tanggal jatuh tempo titipan. Dalam hal pencairan deposito mudharabah surqah (URIA) dengan pembayaran bagi hasil bulanan dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo, Bank Syariah dapat mengenakan denda (denda) kepada nasabah yang bersangkutan sebesar 3% dari nominal deposit mudharabah surqah ( KELAPARAN). ) faktur.

Dalam deposito mudharabah muqayyadah (RIA), pemilik dana memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik dari segi tempat, cara dan tujuan investasinya. Ada dua metode dalam penggunaan simpanan mudharabah muqayyadah (RIA) yaitu Cluster Pool of Fund dan Spesifik Produk (Adiwarman A. Karim, 2006:307). Pembayaran penyertaan keuntungan mudharabah muqayyadah (RIA) dilakukan setiap bulan, pada tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan deposito.

Pembayaran bagi hasil simpanan mudharabah muqayyadah (RIA) dilakukan setiap bulan yaitu pada tanggal akhir setiap bulan. Bagi hasil bulan pertama dihitung secara proporsional terhadap hari efektif termasuk tanggal akhir buku, tetapi tidak termasuk tanggal pembukaan deposito. Dalam menghitung bagi hasil titipan, dasar penghitungan hari bagi hasil adalah hari dimulainya tanggal pembukaan titipan sampai dengan tanggal pembayaran bagi hasil terdekat dan menjadi pembilang atau jumlah hari, sedangkan jumlah hari terhitung sejak tanggal pembayaran bagi hasil terakhir. . sampai tanggal pembayaran bagi hasil berikutnya menjadi penyebutnya. / nomor bagian.

Khusus untuk klaster, jika dikehendaki oleh penyimpan, simpanan mudharabah muqayyadah (RIA) dapat ditarik atau ditarik sebelum tanggal jatuh tempo yang telah disepakati dalam akad.

Tinjauan Umum Bank Syariah

  • Pengertian Bank
  • Perbankan Syariah
  • Perbedanan Bank Syariah dan Bank Konvensional
  • Kinerja Laporan Keuangan

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, jenis-jenis bank menurut fungsinya antara lain: Bank umum merupakan bank yang dapat memberikan pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah dan kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Perbankan syariah adalah bank yang menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip syariah Islam, artinya bank yang dalam operasionalnya mengikuti ketentuan syariah Islam, khususnya mengenai tata cara muamalah Islam.

Dalam pengertian prinsip syariah terdapat dua hal penting yaitu, prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam, dan penentuan pihak/lembaga yang berwenang mengeluarkan fatwa yang menjadi landasan prinsip syariah. 21 Tahun 2008 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari bank umum syariah dan bank pembiayaan syariah. Berdasarkan pemahaman tersebut, undang-undang tersebut hanya menekankan perbankan syariah yang berdasarkan ajaran Islam.

Menurut Sudarsono (2003:22), pengertian bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pinjaman atau jasa lain dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang, yang kegiatan usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Bank syariah tidak menerapkan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya, sedangkan bank konvensional menggunakan sistem bunga. Hal ini sangat jauh perbedaannya dengan produk yang dikembangkan oleh bank syariah, dimana untuk menghindari sistem bunga maka sistem yang dikembangkan adalah jual beli dan kemitraan yang dilakukan dalam bentuk bagi hasil.

Pada dasarnya segala jenis transaksi bisnis melalui bank syariah diperbolehkan sepanjang tidak mengandung unsur bunga (riba). Laporan kinerja keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan selama suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi kondisi keuangan, bank harus berdasarkan Peraturan Bank Indonesia no. 3/22/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan dalam bentuk dan ruang lingkup (Siamat, 2005).

Laporan keuangan tahunan merupakan laporan keuangan akhir tahun suatu bank yang disusun berdasarkan standar pelaporan keuangan yang berlaku dan wajib diaudit oleh akuntan publik. Laporan ini merupakan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku dan diterbitkan setiap triwulan. Laporan ini merupakan laporan keuangan yang disusun berdasarkan laporan bulanan bank umum yang disampaikan kepada Bank Indonesia dan diterbitkan setiap bulan.

Bank yang tergabung dalam suatu kelompok usaha dan/atau mempunyai anak perusahaan wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan standar akuntansi keuangan yang berlaku dan menyampaikan laporan sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai posisi keuangan (aset, liabilitas, dan ekuitas) pada suatu waktu tertentu.

Penelitian Terdahulu

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa ROA dan suku bunga berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil deposito. ROA, BOPO, suku bunga dan rasio kecukupan modal terhadap tingkat bagi hasil simpanan mudharabah pada bank syariah.

Kerangka Pemikiran

Faktor-faktor yang mempengaruhi deposito mudharabah antara lain adalah return on assets (ROA) dan biaya operasional dan pendapatan operasional (BOPO). Konsep Menurut Hanafi (2009:81), return on assets adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan total aset tertentu. Seperti yang diungkapkan Dahlan Siamat, beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) merupakan rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional relatif terhadap pendapatan operasional.

Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran Return On Asset (ROA)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Return On Asset (ROA)

Hipotesis

Gambar

Tabel 2.2  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran Return On Asset (ROA)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Undang-undang RI Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah dijelaskan bahwa deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang

Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbakan syariah Deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah : Deposito adalah Investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad

Soemitro (2009:77) Deposito merupakan sebuah jenis investasi berupa dana yang menggunakan akad Mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

Dalam pasal 1 angka 22 Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2008, Deposito didefinisikan sebagai imvestasi dana berdasarkan Akad Mudharabah atau Akad lain yang tidak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah menjelaskan bahwa deposito adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang bertentangan

21 Tahun 2008 adalah investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

Sedangkan investasi adalah dana yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah dan/atau UUS berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah