• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Repository IAIN PAREPARE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Repository IAIN PAREPARE"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Pendidik yang bijak akan selalu memberikan kesempatan dan kesempatan kepada peserta didiknya untuk terus berkembang. Model pembelajaran berkaitan dengan pemilihan strategi dan penciptaan struktur metode, keterampilan, dan aktivitas siswa. Selama penerapan model pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator, koordinator, mediator dan motivator kegiatan belajar siswa.

8 Tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal apabila digunakan model pembelajaran yang tepat atau menggambarkan proses pembelajaran dan hasil yang diharapkan dapat dicapai siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Selain itu setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahapan (sintaksis) yang dilakukan siswa dengan bimbingan guru. Permasalahan yang dipelajari hendaknya merupakan permasalahan kontekstual yang ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pemahamannya sendiri dan saling menguji pemahaman tersebut. Langkah ini umumnya dilakukan beberapa hari setelah siswa mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah. PBL sebenarnya dirancang bukan untuk membantu guru menyampaikan sejumlah informasi (materi pelajaran) kepada siswa.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) 1) Kelebihan. a) Siswa dilatih untuk mengembangkan cara-cara menemukan, menanya, mengartikulasikan, menjelaskan atau mendeskripsikan, mempertimbangkan atau mempertimbangkan dan mengambil keputusan.

Keaktifan Belajar Peserta Didik a. Pengertian Keaktifan

Aktivitas belajar yang dimaksud adalah keaktifan atau kesibukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah yang menunjang keberhasilan siswa. Perubahan perilaku inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar yang dialami siswa. Kecepatan dan kecepatan belajar siswa disesuaikan dengan usia dan kemampuan pengembangan diri siswa.

Belajar merupakan suatu proses perubahan kegiatan melalui respon terhadap situasi yang dihadapi. Ciri-ciri perubahan perilaku belajar yang dialami siswa adalah sebagai berikut. Misalnya siswa yang belajar membaca akan mempunyai kemampuan membaca, padahal kemampuan membaca merupakan modal yang penting bagi penulis. Perilaku yang dihasilkan dari belajar akan selalu meningkatkan kualitas hidup yang dialami siswa secara positif karena belajar pada dasarnya menghasilkan sesuatu yang positif.

Perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan akan mempengaruhi aktivitas belajar yang dialami siswa. Keadaan keluarga di rumah, keadaan sekolah dan keadaan masyarakat sekitar rumah dan sekolah akan mempengaruhi konsentrasi dan kesiapan siswa. Siswa adalah orang/individu yang mendapat pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta menikmati pembelajaran dari gurunya.

Mahasiswa sesuai dengan ketentuan umum Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, anggota masyarakat yang ingin mengembangkan potensinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.17. Perkembangan anak didik sangat dipengaruhi oleh lingkungan, lingkungan sendiri sering diartikan dengan keadaan di sekitar kita, segala sesuatu yang ada di alam semesta yang ada di luar diri anak. Pembelajaran aktif yang dialami siswa berkaitan dengan seluruh aktivitas yang terjadi, baik fisik maupun non fisik.

Pembelajaran aktif merupakan suatu sistem belajar mengajar yang menekankan pada keaktifan siswa, baik fisik, mental, intelektual dan emosional guna mencapai hasil belajar yang berupa perpaduan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketika siswa bersikap pasif, mereka hanya akan menerima informasi dari guru, sehingga cenderung cepat melupakan pelajaran yang diberikan oleh guru. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut siswa dituntut untuk aktif karena siswa merupakan subjek yang banyak melakukan kegiatan, sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan.

Siswa juga dapat melatih berpikir kritis dan mampu memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis untuk merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Minat Belajar Peserta Didik a. Pengertian Minat

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap guru untuk memahami proses belajar siswa dengan sebaik-baiknya, sehingga guru dapat memberikan bimbingan dan memberikan lingkungan belajar yang sesuai dan harmonis bagi siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan individu untuk merasa bahagia tanpa adanya paksaan sehingga dapat menimbulkan perubahan pada pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Minat belajar siswa pada prinsipnya dapat dipicu dengan memilih bagaimana mereka menghubungkan materi yang dipelajarinya dengan dirinya sendiri.

Secara umum kondisi fisiologis seperti dalam keadaan sehat, tidak letih lesu, tidak mempunyai cacat fisik dan lain sebagainya dapat mempengaruhi siswa pada mata pelajaran ini. Siswa yang tertarik dengan pelajaran pendidikan agama Islam akan mempunyai keinginan yang kuat untuk terus mempelajari pendidikan agama Islam dan akan berusaha lebih keras untuk menguasai dan memahami materi pengajaran pendidikan agama Islam. Tingkat kecerdasan siswa (IQ) tidak dapat diragukan lagi, hal ini sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

Artinya semakin tinggi kecerdasan seorang siswa maka semakin besar pula peluangnya untuk berhasil. Jadi jelas bahwa bakat mempengaruhi minat belajar. Jika materi yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya maka hasil belajarnya akan lebih baik karena mereka akan senang belajar dan tentunya akan lebih giat lagi dalam belajar. Motivasi dalam belajar merupakan faktor yang penting karena merupakan suatu kondisi yang mendorong siswa untuk belajar.

Pengaruh keluarga terhadap peserta didik berupa cara pengasuhan orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana di rumah, keadaan ekonomi keluarga, pemahaman orang tua dan latar belakang budaya. Peran sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, dimana sekolah berfungsi mendidik, mengajar dan meningkatkan perilaku peserta didik. Minat belajar siswa juga dipengaruhi oleh keadaan sekolah, seperti metode yang digunakan guru, sarana dan prasarana, serta peraturan sekolah.

Pengertian dan Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI) a. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI)

Tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk meningkatkan keimanan, kefahaman, penghayatan dan pengamalan agama Islam peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Allah SWT dan berakhlak mulia dalam kehidupan peribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah sama dengan tujuan manusia diciptakan, yaitu untuk benar-benar mengabdi kepada Allah atau dengan kata lain membentuk manusia yang bertaqwa, berakhlak mulia dan mengerti, beriman, dan bertakwa. melaksanakan ajaran agama. , yang memerlukan istilah marimba atau dipanggil pembentukan peribadi muslim. Rangka kerja ini bertujuan sebagai asas sistematik untuk memikirkan dan mentafsir masalah yang ditangani dalam cadangan ini.

Mendapatkan informasi tentang “Hubungan Model Problem Based Learning (PBL) dengan Pembelajaran Aktif Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas X MIPA SMA Negeri 3 Pinrang”.

Hipotesis Penelitian

SMA Negeri 3 Pinrang

Problem Based Learning

Keaktifan dan Minat Belajar Peserta Didik

Referensi

Dokumen terkait

The results showed that SMEs owners' perceptions of the importance of implementing corporate governance principles including information and communication, external audit,