• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap program tanggung jawab sosial sebagai program yang tidak menguntungkan, sehingga program tanggung jawab sosial mau tidak mau akan menjadi beban dan tuntutan belaka, sudah seharusnya menjadi salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan. menjadi. Persamaannya dalam penelitian ini adalah sama-sama menyelidiki studi kasus CSR pada suatu perusahaan dan perbedaannya terletak pada perumusan masalah mengenai perusahaan melalui implementasi CSR. Kritik dari penelitian ini adalah sebaiknya perusahaan tidak menganggap CSR sebagai beban perusahaan, namun menjadikannya sebagai kegiatan pencitraan perusahaan yang secara tidak langsung akan meningkatkan popularitas perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan CSR PT Telkomsel konsisten dengan proses manajemen kehumasan. Penelitian ini dilakukan terhadap manajemen perusahaan, karyawan dan masyarakat di lingkungan PT Gudang Garam, Tbk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang memandang program tanggung jawab sosial sebagai program padahal sebenarnya tidak.

Perusahaan hendaknya tidak memandang CSR sebagai beban bagi perusahaan, namun harus menjadi aktivitas tidak langsung yang berdampak pada citra perusahaan. Semakin tinggi tingkat peradaban masyarakat, terutama karena berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin meningkatnya kesadaran dan perhatian terhadap lingkungan hidup menimbulkan tuntutan akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab organisasi atas dampak keputusan dan kegiatannya terhadap masyarakat dan lingkungan diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, dengan memperhatikan harapan para pemangku kepentingan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan. dan norma – norma perilaku internasional; dan diintegrasikan ke dalam organisasi secara keseluruhan.

Perusahaan yang memiliki citra positif tidak akan pernah mengalami masalah besar dalam merekrut tenaga kerja yang handal.

Jenis-jenis Citra Perusahaan (Corporate Image)

Bisa saja “citra” suatu institusi saat ini adalah citra yang buruk atau negatif. Citra itulah yang menjadi harapan dan cita-cita suatu lembaga yang ingin menampilkannya kepada masyarakat. Citra merupakan gambaran yang berkaitan dengan sosok lembaga sebagai tujuan utamanya, bagaimana citra positif lembaga tersebut lebih dikenal dan diterima oleh masyarakat.

Citra ini lebih mengarah pada persoalan institusi, bagaimana kinerja atau perilaku diri para profesional pada institusi tersebut menjadi contoh citra yang ditunjukkan para pegawai dalam menangani keluhan pelanggan.

Teori Citra

Pembentukan Citra Perusahaan

Menurut Hummels (1998) dalam Hadi, pemangku kepentingan adalah individu dan kelompok yang memiliki klaim sah terhadap organisasi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, hanya karena mereka terpengaruh oleh praktik, kebijakan, dan tindakan organisasi (pemangku kepentingan adalah individu dan kelompok yang memiliki klaim yang sah). pada organisasi untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan karena dipengaruhi oleh praktik, kebijakan, dan tindakan organisasi). Pemangku kepentingan internal adalah pemangku kepentingan yang ada di lingkungan organisasi/perusahaan/instansi, misalnya pegawai, manajer, dan pemegang saham. Pemangku kepentingan primer adalah pemangku kepentingan yang perlu diperhatikan oleh organisasi/perusahaan/lembaga, dan pemangku kepentingan sekunder adalah pemangku kepentingan yang kurang penting, sedangkan Pemangku Kepentingan Marginal adalah pemangku kepentingan yang sering diabaikan oleh organisasi/perusahaan/lembaga.

Sedangkan Future Stakeholder adalah pemangku kepentingan di masa depan yang diharapkan dapat mempengaruhi organisasi/perusahaan/instansi, seperti peneliti, calon konsumen, calon investor dan lain-lain.

Teori Stakeholder

The theory deals with the nature of these relationships in terms of both processes and outcomes for the company and its stakeholders.

Teori Legitimasi

Artinya eksistensi perusahaan di tengah masyarakat akan terus berlanjut apabila tindakan perusahaan sejalan dengan nilai-nilai masyarakat di mana perusahaan tersebut beroperasi.

Gambaran Umum PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Artinya eksistensi perusahaan dalam masyarakat akan terus berlanjut apabila tindakan perusahaan tersebut sejalan dengan nilai-nilai masyarakat dimana perusahaan tersebut beroperasi.1995) menyatakan bahwa perusahaan yang melaporkan hasil usahanya mempengaruhi nilai-nilai sosial dimana perusahaan tersebut beroperasi. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) mempunyai VISI: “Menjadi pemain terkemuka di bidang telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME) di kawasan” (Telkom berupaya menjadi perusahaan pemasok terkemuka di bidang telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME) di wilayahnya). MISI : “Menyediakan layanan TIME dengan kualitas prima dan harga bersaing, menjadi teladan sebagai perusahaan Indonesia dengan pengelolaan terbaik” (Telkom mempunyai misi memberikan pelayanan dan kualitas terbaik dengan harga bersaing, serta menjadi peran terbaik perusahaan model yang dikelola oleh Indonesia).

Pengertian Community Development

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan selanjutnya dikelola oleh suatu unit yang disebut Community Development Center (CDC). Pemberdayaan mengacu pada kemampuan masyarakat, khususnya kelompok rentan dan lemah, agar mempunyai kekuatan atau kemampuan untuk (a) memenuhi kebutuhan dasarnya agar mempunyai kebebasan (liberty), kebebasan berpikir, kebebasan dari kelaparan, kebebasan dari kebodohan. . , kebebasan dari rasa sakit; (b) mengakses sumber daya produktif yang memungkinkan mereka meningkatkan pendapatan dan memperoleh barang dan jasa yang mereka butuhkan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan yang mempengaruhinya (Suharto, 2005). Secara konseptual, Community Development (CD) merupakan peran aktif perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dalam upaya membantu transformasi masyarakat sesuai kemampuan Perusahaan untuk mandiri dan sejahtera secara berkelanjutan (sinergi dengan upaya penanggulangan kemiskinan dan keterbelakangan).

CD diberikan dalam bentuk bantuan sosial amal, terutama pada saat masyarakat membutuhkannya, seperti bencana alam, wabah penyakit, perayaan hari raya dan kegiatan sosial lainnya. Artinya pemberdayaan sebagai suatu proses diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau pemberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat. Sebagai tujuan, pemberdayaan mengacu pada hasil yang ingin dicapai, yaitu masyarakat yang berdaya, mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan vitalnya secara fisik, ekonomi, dan sosial.

Dengan pemberdayaan, masyarakat menjadi berdaya, tumbuh rasa percaya diri, memiliki penghidupan, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

Unit Community Development Center (CDC) PT. Telekomunikasi (TELKOM)

Pengembangan Aplikasi dan Portal i-CHAT

Merujuk pada buku “Cara Mudah Menggunakan SIBI” terbitan FNKTRI yang didalamnya telah dipilih kata-kata yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, maka ditambahkan beberapa modul seperti Modul Abjad Jari, Modul Tanda Angka dan Tematik. Modul kamus masih digunakan dan berperan sebagai modul utama dengan menambahkan kata-kata dari buku referensi, sedangkan Modul Komposisi Kalimat masih digunakan sebagai modul lanjutan. Awalnya aplikasi ini bekerja dalam mode offline sehingga untuk menggunakan aplikasi ini pengguna harus menginstal program di komputernya.

Mode online pada tahap awalnya adalah menempatkan aplikasi offline secara online di web sehingga dapat diakses oleh pengguna yang terhubung ke Internet.

Roadmap Pengembangan Aplikasi Sumber : PT. Telekomunikasi Bandung

Sesuai dengan namanya aplikasi ini, diharapkan aplikasi ini dapat menjadi sarana bagi anak berkebutuhan khusus untuk berkomunikasi dengan lebih baik. Mereka diharapkan dapat mendengar dan berbicara, baik dalam arti harfiah sehingga dapat berkomunikasi layaknya orang normal, maupun dalam arti kiasan dimana mereka dapat mendengar dan berbicara dengan menggunakan metode komunikasi lain seperti bahasa isyarat. Nama i-CHAT terinspirasi dari nama yayasan parenting support AKRAB yang merupakan perkumpulan para orang tua yang anaknya berkebutuhan pendengaran khusus.

Yayasan ini awalnya menggunakan nama i-CHAT sebagai nama perkumpulannya, namun untuk memudahkan penamaan dan pengenalan kepada masyarakat luas maka digunakanlah nama dalam bahasa Indonesia yaitu AKRAB (Aku Bisa Mendengar dan Berbicara).

Referensi

Dokumen terkait

focuses either the subject, the object, the direction, or the accessory; and these four grammatical functions do not have a one-to-one correspondence to the participant roles.10 This

at room temperature, which varied from 1 the time of the year, as the tests were The other samples, when not required, b.e results are given in Table 13 and it ·y to the findings of N