• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini, digunakan rujukan dari sejumlah penelitian terdahulu. Hal ini bertujuan untuk pengembangan ide dan sistem sebelumnya.Terdapat 3 penelitian sebelumnya yang telah dilakukan guna menjadi referensi bagi peneliti.

Penelitian pertama dilakukan oleh RISNA dan HARRIZKI ARIE PRADANA pada tahun 2014 dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi Monitoring Penggunaan Air PDAM Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno”, [1]dengan tujuan agar pengguna PDAM mampu melakukan manajemen pemakaian air PDAM secara berkala dan ditampilkan dalam layar LCD dalam bentuk nominal harga dan jumlah pemakaian dalam satuan liter. Terdapat persamaan dalam penelitian ini yaitu penggunaan sensor waterflow dan menggunakan output LCD untuk penampilan hasil sensor, penulis mengembangkan penelitian ini dengan penambahan hardware berupa keypad sebagai inputan jumlah maksimal penggunaan air PDAM.

Penelitian kedua dilakukan oleh I Made Nova Suardiana , I Gusti Agung Putu Raka Agung dan Pratolo Rahardjo pada tahun 2017 dengan judul “Rancang Bangun Sistem Pembacaan Jumlah Konsumsi Air Pelanggan PDAM Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328”. Penelitian ini bertujuan agar pengguna PDAM mampu melakukan manajemen pemakaian dan ditampilkan ke layar LCD berisi nominal harga dan jumlah pemakaian dalam satuan liter. Terdapat persamaan

(2)

8

dalam penelitian ini yaitu penggunaan sensor waterflow dan LCD, penulis mengembangkan penelitian ini dengan menambahan hardware Solenoid yang berfungsi sebagai penutup kran air secara otomatis sesuai inputan alat, serta perbedaan pada penggunaan microcontroler ATmega328 sebelumnya, pada rancang bangun ini penulis menggunakan microcontroler Arduino Uno.[2]

Penelitian ketiga dilakukan oleh Mochamad Subianto , Hendry Setiawan dan Kielvien Lourensius Eka S. P., pada tahun 2018 dengan judul “Rancang Bangun Prototipe Sistem Kontrol Penggunaan Air Prabayar Berbasis Arduino Uno”. Penelitian ini bertujuan agar pengguna PDAM mampu melakukan manajemen pemakaian dan ditampilkan dalam layar LCD dalam bentuk nominal harga dan jumlah pemakaian dalam satuan liter dan alat tersebut dapat penghentian arus air, terdapat persamaan dalam penelitian ini yaitu penggunaan sensor waterflow dan menggunakan output Relay, LCD serta mengunakan sensor solenoid sebagai penutup kran namun penutupan dilakukan manual sesuai perintah pengguna , penulis mengembangkan penelitian ini dengan penambahan software yang berisi perintah yang dapat mengaktifkan Solenoid agar dapat menghentikan arus air secara otomatis sesuai nominal yang telah ditentukan melalui SMS kepada pengguna.[3]

(3)

9

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu No. Nama

Peneliti Tahun Hasil

Penelitian Perbedaan Persamaan

1

Risna dan Harrizki

Arie Pradana

2014

Alat dapat memberikan informasi pemakaian air PDAM secara berkala dan ditampilkan dalam layar LCD dalam bentuk

nominal harga dan jumlah pemakaian dalam satuan liter.

Penelitian ini lebih

menekankan pada

pengontrolan pemakaian air PDAM dengan penambahan hardware berupa keypad sebagai

inputan jumlah biaya

maksimal penggunaan.

Menggunakan LCD sebagai media

penampil informasi jumlah penggunaan air dalam satuan liter liter.

2

I Made Nova Suardiana , I Gusti Agung Putu Raka

Agung, Pratolo Rahardjo

2017

Pengguna PDAM mampu melakukan manajemen pemakaian dan

ditampilkan ke layar LCD berisi

nominal harga dan jumlah pemakaian dalam satuan liter.

penambahan hardware Solenoid yang berfungsi sebagai penutup kran air secara otomatis sesuai inputan alat, serta menggunakan microcontroler Arduino Uno.

Menggunakan LCD sebagai media

informasi kepada pengguna.

3

Mochamad Subianto ,

Hendry Setiawan ,

Kielvien Lourensius

Eka S. P

2018

Merancang sistem yang mampu manajemen pemakaian air PDAM melalui pesan SMS dan

Penulis

menambahkan perintah agar solenoid kran air dapat tertutup secara otomatis setelah

Penggunaan Hardware solenoid sebagai alat untuk

menghentikan

(4)

10 dapat melakukan penutupan solenoid pada kran melalui SMS guna penghentian arus air.

medapat inputan biaya yang ingin digunakan selama pemakaian.

aliran air PDAM.

2.2 Dasar Teori

Pada bagian ini dijelaskan tentang dasar – dasar komponen yang akan digunakan pada alat Pengendali Pemakaian Air Saluran PDAM. Berikut Ini adalah kajian teori yang diperlukan dalam menjalankan penelitian ini.

2.2.1 Konsep Alat Pengendali pemakaian air saluran PDAM

Dasar teori untuk menciptkan alat Pengendali Pemakaian Air PDAM adalah dengan cara menggunakan sensor waterflow yang dipasang pada saluran utama air dari PDAM menuju ke rumah. Kemudian perangkat Solenoid akan dipasang berdampingan dengan waterflow untuk mengatur penggunaan volume air yang diingikan.

(5)

11

Gambar 2.1 Cara Kerja Alat Pengendali pemakaian air saluran PDAM

Pada gambar 2.1 merupakan penjelasan untuk mengatur nominal pengeluaran yang diinginkan, user akan menginputkan jumlah nominal rupiah pada keypad dan di layar lcd 16x2 secara otomatis akan ditampilkan, selanjutnya akan diproses secara otomatis pada microcontroler Arduino Uno menjadi satuan liter. Hasil tersebut akan menjadi patokan Solenoid untuk menghentikan laju air yang dihitung oleh sensor waterflow sesuaiyang di inputkan. Kemudian user akan mendapatkan peringatan berupa bunyi Buzzer ketika air telah sampai pada batas sesuai yang di inputkan

.

(6)

12 2.2.2 Arduino Uno

Selama ini Arduino Uno telah berkontribusi besar dalam hal perancangan berbagai macam proyek untuk menciptakan instrumen-instrumen kompleks dengan misi tertentu. Arduino Uno juga merupakan platform open source yang dapat dikembangkan oleh siapa saja baik itu pelajar, mahasiswa, seniman, penggemar elektronika, programmer, atau seorang professional sekalipun.

Arduino Uno dilengkapi rangkaian papan sirkuit berbasis mikrokontroller ATmega 328 dengan IC (Integrated Circuit) yang memiliki port input/output digital, 6 port output untuk membangkitkan sinyal PWM (Pulse Width Modulation) dan 6 port untuk analog input. Arduino Uno R3 ini juga dilengkapi resonantor kristal keramik 16 MHz, koneksi jalur USB, soket adaptor sebagai jack catu daya, pin header ICSP, dan sebuah tombol reset.

1. Keunggulan Arduino Uno R3

Arduino Uno R3 berbeda dari semua board mikrokontroller sebelumnya yang tidak menggunakan chip khusus driver FTDI USB-to-serial. Untuk keunggulan board Arduino Uno R3 antara lain sebagai berikut:

a. Ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua pin lainnya diletakkan dekat tombol RESET.

Gambar 2.2 Arduino Uno R3

(7)

13

b. Fungsi IOREF untuk melindungi kelebihan tegangan pada board.

c. Rangakaian RESET yang lebih mantap.

d. Penerapan chip AT-mega 16U2 sebagai pengganti chip 8U2.

2. Spesifikasi Arduino Uno R3

2. Power Supply Arduino Uno

Arduino Uno untuk supply daya dapat melalui koneksi jalur USB atau dengan sebuah power supply eksternal, sumber daya tersebut dapat dipilih secara otomatis oleh board Arduino Uno.

Tabel 2. 2 Spesifikasi Arduino Uno R3

(8)

14

Gambar 2.3 Adaptor Power Supply Arduino Uno

Supply eksternal (non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor dapat langsung dihubungkan dengan memasukkan sebuah center-positive plug yang panjangnya 2,1 mm ke port power jack dari board Arduino Uno. Apabila menggunakan catu daya berupa battery maka dapat langsung menyambungkan ke port Arduino Uno pin ground (GND) dan pin power (Vin).

Board Arduino Uno beroperasi pada catu daya eksternal 6-12 V, board Arduino uno menggunakan mikrokontroler Atmega328. Secara umum posisi/letak pin-pin terminal I/O pada berbagai Board Arduino posisinya sama dengan posisi/letakk pin dari Arduino yang mempunyai 14 pin Digital yang dapat di set sebagai I/O, beberapa diantaranya mempunyai fungsi ganda, 6 pin Input Analog. [5] Jika supply yang diberikan kurang dari 5 V maka dapat dipastikan Arduino Uno menjadi tidak stabil, dan apabila menggunakan catu daya lebih dari 12 V, dapat memungkinkan IC voltage regulator menjadi

(9)

15

kelebihan panas dan dapat membahayakan board Arduino Uno itu sendiri. Range catu daya yang direkomendasikan adalah antara 6-12 Volt DC. Berikut adalah konfigurasi pin daya Arduino Uno R3 :

a. Pin Vin, yaitu port input Arduino Uno yang digunakan untuk mensuplai daya ke board Arduino Uno baik itu menggunakan sumber eksternal seperti baterai atau USB.

b. Pin 5V, pin output ini merupakan tegangan 5 volt yang diatur dari regulator pada board Arduino Uno. Board Arduino Uno juga dapat disuplai dengan salah satu suplai DC power jack (7-12V), USB connector (5V), atau pin Vin dari board. Memberikan suplai tegangan pada pin 5V atau 3,3V sangat tidak dianjurkan karena akan merusak board Arduino Uno.

c. Pin 3,3V merupakan sebuah suplai tegangan 3,3V yang dihasilkan oleh IC voltage regulator untuk keperluan tertentu. Arus maksimum yang dapat dilalui adalah 50mA. 12 d. GND, merupakan pin ground dari board Arduino Uno.

4. Memori Arduino Uno

Arduino Uno dibekali AT-mega 328 yang memiliki kapasitas sebesar 32 KB, dengan 0,5 KB sebagai bootloader. AT-mega 328 ini juga memiliki fitur SRAM sebesar 2 KB, dan 1 KB EEPROM yang dapat dibaca dan ditulis (RW/

read and written) menggunakan library EEPROM.

(10)

16 5. Input dan Output

Arduino Uno Pin input dan output Arduino Uno berjumlah 14 pin dan dapat dioperasikan menggunakan command pinMode(); digitalWrite(); dan digitalRead(). Fungsifungsi tersebut beroperasi pada tegangan 5V. Setiap pin dapat menerima arus maksimum sebesar 40mA serta memiliki sebuah resistor pullup sebesar 20-50 KΩ.

Selain itu beberapa pin dari Arduino Uno juga memiliki fungsi dan fitur spesial lainnya seperti:

a. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX), yang digunakan untuk menerima (RX) memancarkan (TX) data serial TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan menuju pin-pin yang sesuai pada chip serial AT- mega 8U2 atau 16U2 USB ke TTL. 13

b. External Interrupts: 2 dan 3, pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk memicu sebuah interrupts (gangguan) pada sebuah parameter, baik itu berupa kenaikkan atau penurunan yang besar, atau terhadap suatu perubahan nilai tertentu.

c. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11, memberikan fungsi pulse width modulation sebesar 8 bit output dengan command analogWrite().

d. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK), pin-pin ini berfungsi sebagai serial komunikasi SPI mengunakan library SPI pada software Arduino Uno IDE.

(11)

17

e. LED 13, adalah sebuah led tipe SMD yang terhubung ke pin digital 13 yang apabila diberikan command HIGH LED led menyala dan apabila diberikan command LOW LED led akan mati.

f. TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL, yaitu pin yang mendukung fitur komunikasi TWI dengan menggunakan wire library.

g. AREF, yaitu pin referensi tegangan untuk input berupa analog, dapat dipanggil menggunakan command analog Reference.

h. RESET, yaitu sebuah pin dengan fungsi untuk mereset mikrokontroller ketika terjadi error atau untuk memblok sesuatu pada mikrokontroller.

6. Jalur Komunikasi Arduino Uno

Arduino Uno memiliki sejumlah fitur untuk komunikasi dengan sebuah komputer, Arduino Uno lainnya, atau bahkan kepada mirokontroller lainnya.

AT-mega 328 menyediakan fasilitas komunikasi serial UART TTL, yang terkonfigurasi 14 pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Terdapat sebuah chip AT- mega 16U2 pada channel board serial untuk membuat sebuah port virtual lalu mengkoneksikan board Arduino Uno terhadap komputer. Untuk firmware 16U2 tidaklah dibutuhkan karena merupakan driver USB COM standar pada sistem operasi komputer.

(12)

18

Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Arduino Uno R3

Di dalam software Arduino Uno IDE terdapat sebuah serial monitor yang memungkinkan data tekstual terkirim ke board dan dari board Arduino Uno.

Indikator berupa led TX dan RX akan menyala ketika data ditransmisikan melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB pada komputer (kecuali komunikasi serial pada pin 0 dan pin 1 ). Library software communication serial sangatlah diperlukan untuk menjalankan komunikasi serial pada beberapa pin digital Arduino Uno seperti jalur komunikasi I2C (TWI) dan SPI.

2.2.2.7 Karakter Fisik Arduino Uno

Arduino Uno memiliki sebuah sekring reset untuk memproteksi port USB komputer dari hubung singkat dan arus lebih. Jika arus yang mengalir dari port USB Arduino Uno lebih dari 500mA maka, sekring reset akan secara otomatis memutuskan koneksi Arduino Uno sampai hubung singkat atau overload hilang.

(13)

19

Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino Uno yaitu 2,7 dan 2,1 inch disertai dengan 4 buah lubang sekrup untuk meletakkan board Arduino Uno.

2.2.3 Waterflow

Waterflow adalah sensor yang mempunyai fungsi sebagai penghitung debit air yang mengalir yang di mana terjadi pergerakan motor yang akan di konversi ke dalam nilai dalam satuan Liter. Motor yang ada di module akan bergerak dengan kecepatan berubah-ubah sesuai dengan kecepatan aliran air yang mengalir. Prinsip kerjanya adalah Sensor Air yang mengalir akan melewati katup dan akan membuat rotor magnet berputar dengan kecepatan tertentu sesuai dengan tingkatan aliran air yang mengalir. Medan magnet yang terdapat pada rotor akan memberikan efek pada sensor efek dan akan menghasilkan sebuah sinyal pulsa berupa tegangan (Pulse Width Modulator). [6]

Gambar 2.5 Dimensi Arduino Uno R3

(14)

20

Gambar 2.6 Sensor Waterflow Spesifikasi :

 Tegangan Operasional Sebesar 5 Volt dc

 Flow rate 130 L/min (Liter setiap menitnya)

 Load Capacity sebesar 10mA (DC 5V)

 Suhu operasi maksimal 80 C

 Suhu air maksimal 120 C

 Tekanan air maksimal 2.0 Mpa

2.2.4 Solenoid 12 V DC

Gambar 2.7 Solenoid Valve 12V DC

(15)

21

Solenoid valve merupakan katup yang dikendalikan dengan arus listrik DC 12 V melalui kumparan / Solenoida. Solenoid valve ini merupakan elemen kontrol yang paling sering digunakan dalam sistem fluida. Seperti pada sistem pneumatik, sistem hidrolik ataupun pada sistem kontrol mesin yang membutuhkan elemen kontrol otomatis. Contohnya pada sistem pneumatik, solenoid valve bertugas untuk mengontrol saluran udara yang bertekanan menuju aktuator pneumatik(cylinder).

Banyak sekali jenis-jenis dari solenoid valve, karena solenoid valve ini di desain sesuai dari kegunaannya. Mulai dari 2 saluran, 3 saluran, 4 saluran dan sebagainya. Contohnya pada solenoid valve 2 saluran atau yang sering disebut katup kontrol arah 2/2. Memiliki 2 jenis menurut cara kerjanya, yaitu NC dan NO.

Jadi fungsinya hanya menutup / membuka saluran karena hanya memiliki 1 lubang inlet dan 1 lubang outlet. Atau pada solenoid 3 saluran yang memiliki 1 lubang inlet , 1 lubang outlet ,dan 1 exhaust/pembuangan. Dimana lubang inlet berfungsi sebagai masuknya fluida, lubang outlet berfungsi sebagai keluarnya fluida dan exhaust berfungsi sebagai pembuangan fluida/cairan yang terjebak. Dan Solenoid 3 saluran ini biasanya digunakan atau diterapkan pada aktuator pneumatik ( cylinder kerja tunggal).

Gambar 2.8 Prinsip kerja Solenoid Valve 12V DC

(16)

22

Solenoid valve akan bekerja bila kumparan/coil mendapatkan tegangan arus listrik yang sesuai dengan tegangan kerja (kebanyakan tegangan kerja solenoid valve adalah 100/200VAC dan kebanyakan tegangan kerja pada tegangan DC adalah 12/24VDC). Dan sebuah pin akan tertarik karena gaya magnet yang dihasilkan dari kumparan Solenoida tersebut. Dan saat pin tersebut ditarik naik maka fluida akan mengalir dari ruang C menuju ke bagian D dengan cepat.

Sehingga tekanan di ruang C turun dan tekanan fluida yang masuk mengangkat diafragma. Sehingga katup utama terbuka dan fluida mengalir langsung dari A ke F. Untuk melihat penggunaan solenoid valve pada sistem pneumatik.

Bagian-bagian Solenoid Valve 1. Block Saluran udara

SV mempunyai block saluran udara yang terdiri dari lubang-lubang yang antara lain, lubang keluaran, lubang masukan dan lubang exhaust, lubang masukan diberi kode P, berfungsi sebagai terminal / tempat udara masuk atau supply, lalu lubang keluaran, diberi kode A dan B, berfungsi sebagai terminal atau tempat udara keluar yang dihubungkan ke beban, sedangkan lubang exhaust diberi kode R, berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan udara terjebak saat piston bergerak atau pindah posisi ketika sv ditenagai atau bekerja.

2. Piston Block / Rumah Piston

Rumah piston adalah tempat dimana piston bergerak untuk mengalirkan udara dari lubang supply [P] ke lubang output [A] atau [B], sehingga udara dapat mengalir dengan sempurna.

(17)

23 3. Piston

Piston terletak didalam rumah piston berfungsi untuk memindahkan udara dari input ke output, piston berbentuk memanjang, dilengkapi dengan beberapa karet O-ring dibagian tengahnya agar tidak bocor.

4. Coil

Coil adalah benda berupa lilitan kawat yang dililitkan terhadap besi, menyerupai sebuah trafo, jika dialiri arus listrik, maka akan menghasilkan medan magnet sementara untuk menarik plat besi yang ada didalamnya. plat besi yang ada didalam coil bergerak maju dan mundur untuk mendorong piston.

6. Conector

Conector berfungsi untuk terminal pengabelan yang menghubungkan antara tegangan supply dengan coil solenoid valve, didalamnya terdapat terminal kabel yang terhubung dengan coil.

2.2.5 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu media tampilan yang memanfaatkan kristal cair untuk penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer.

LCD berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja hardware maupun software. LCD sekarang semakin banyak digunakan, dari yang berukuran kecil, seperti LCD pada sebuah MP3 player sampai yang berukuran besar seperti monitor PC atau televisi. Warna yang dapat

(18)

24

ditampilkan bisa bermacam–macam, dari yang 1 warna (monochrome) sampai yang 65.000 warna. Pola (pattern) LCD juga bisa bervariasi, dari pola yang membentuk display 7 segmen (misalnya LCD yang dipakai untuk jam tangan) sampai LCD yang bisa menampilkan karakter/teks dan LCD yang bisa menampilkan gambar.

Pada LCD yang bisa menampilkan karakter (LCD karakter) dan LCD yang bisa menampilkan gambar (LCD grafik), diperlukan memori untuk membangkitkan gambar CGROM (Character Generator ROM) dan juga RAM untuk menyimpan data (teks atau gambar) yang sedang ditampilkan (DDRAM atau Display Data RAM). Diperlukan pula pengendali (controller) untuk berkomunikasi dengan mikrokontroler.

LCD karakter adalah LCD yang bisa menampilkan karakter ASCII dengan format dot matriks. LCD jenis ini bisa dibuat dengan berbagai ukuran, 1 sampai 4 baris, 16 sampai 40 karakter per baris dan dengan ukuran font 5x7 atau 5x10. LCD ini biasanya dirakit dengan sebuah PCB yang berisi pembangkit karakter dan IC pengendali serta driver-nya. Walaupun ukuran LCD berbeda–beda, tetapi IC pengendali yang digunakan biasanya sama sehingga protokol komunikasi dengan IC juga sama. Antarmuka yang digunakan sesuai dengan level digital TTL

Gambar 2.9 Bentuk Fisik LCD

(19)

25

(Transistor-transistor logic) dengan lebar bus data yang bisa dipilih 4 bit atau 8 bit.

Pada bus data 4 bit komunikasi akan 2 kali lebih lama karena data atau perintah akan dikirimkan 2 kali, tetapi karena mikrokontroler sangat cepat, hal ini tidak akan menjadi masalah. Penggunaan bus data 4 bit akan menghemat pemakaian port mikrokontroler. Semua fungsi display diatur oleh instruksi– instruksi, sehingga modul LCD ini dapat dengan mudah dihubungkan dengan unit mikrokontroler.

LCD tersusun sebanyak dua baris dengan 16 karakter.

Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah:

- Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

- Mempunyai 192 karakter tersimpan.

- Terdapat karakter generator terprogram.

- Dapat dialamati dengan mode 4 bit dan 8 bit.

- Dilengkapi dengan backlight.

Gambar 2. 10 Rangkaian LCD

(20)

26 1. Rangkaian Antarmuka LCD

Umumnya, sebuah LCD karakter akan mempunyai 14 pin untuk mengendalikannya. Pin–pin terdiri atas 2 pin catu daya (Vcc dan Vss), 1 pin untuk mengatur kontras LCD (Vee), 3 pin kendali (RS, R/W dan E), 8 pin data (DB0 - DB7). Pada LCD yang mempunyai backlight, disediakan 2 pin untuk memberikan tegangan ke dioda backlight (disimbolkan dengan A dan K). Tabel memperlihatkan pin–pin LCD dan fungsinya.

Tabel 2.3 Keterangan Pin LCD

No Nama Fungsi Keterangan

1 Vss Catu daya (0 V atau GND)

2 Vcc Catu daya +5 V

3 Vee Tegangan LCD

4

RS

Register Select, untuk memilih mengirim perintah atau data (Input)

“0” memilih register perintah dan “1”

register data 5 R/W Read/Write, pin untuk

pengendali baca atau tulis (Input)

“0” untuk proses tulis dan “1” untuk proses baca, dalam banyak aplikasi tidak ada proses pembacaan data dari LCD, sehingga R/W bisa langsung

dihubungkan ke GND

(21)

27 2.2.6 Keypad 4x4

Keypad digunakan sebagai perangkat input untuk memasukkan password. Keypad merupakan serangkaian push-button yang disusun secara matrik sehingga memiliki kolom dan baris. Setiap kolom dan baris dihubungkan dengan pin I/O dari M ikrokontroler sejumlah 8 pin, 4 pin untuk kolom dan 4 pin untuk baris. [9]

6

E

Enable, untuk mengaktifkan LCD untuk memulai operasi baca tulis

Pulsa: Rendah–Tinggi – Rendah

7 –

14

DB0 – DB7

Bus data (Input/Output)

Pada operasi 4 bit hanya DB4 - DB7 yang

digunakan, yang lain dihubungkan ke GND.

DB7 dapat digunakan sebagai bit status sibuk (busy flag)

15 V+ 4,2 V

16 V- GND

Gambar 2.11 Keypad 4x4

(22)

28 2.2.7 Relay

Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik, switch mekanik akan bekerja jika ada arus listrik yang mengaliri melalui lilitan. Susunan relay pada kontak adalah:

a. Normally Open (NO) : Relay akan terbuka jika tidak ada arus yang mengaliri.

b. Normally Closed (NC) : Relay akan tertutup jika tidak ada arus yang mengaliri.

c. Change Over : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak lainnya berhubungan.

Relay terdiri dari coil dan contact, coil adalah gulungan kawat yang mendapatkan arus listrik sedangkan contact adalah jenis sejenis saklar yang pergerakkannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil. Simbol dari relay ditunjukkan pada Gambar dibawah ini :

Gambar 2.12 Relay

(23)

29

Gambar 2.13 Simbol Relay

Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika coil mendapatkan energi Listrik (energized), maka akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup. [10]

2.2.8 I2C (Inter Integrated Circuit)

Inter Integrated Circuit atau yang lebih dikenal dengan sebutan I2C adalah merupakan standar komunikasi serial dua arah dengan menggunakan dua buah saluran yang didesain khusus untuk pengontrollan IC tersebut. Secara garis besar sistem I2C itu sendiri tersusun atas dua saluran utama yaitu, saluran SCL (serial clock) dan SDA (serial data) yang membawa informasi data antara I2C dengan sistem pengontrolnya

Gambar 2.14 LCD Modul I2C

(24)

30

Perangkat yang dihubungkan dengan I2C ini dapat difungsikan sebagai master atau slave. Master adalah perangkat yang memulai transfer pada data dengan membentuk sinyal stop, dan membangkitkan sinyal clock. Sedangkan slave adalah perangkat yang telah diberikan alamat oleh master.

Gambar

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu  No.  Nama
Gambar 2.1 Cara Kerja Alat Pengendali pemakaian air saluran PDAM
Gambar 2.2 Arduino Uno R3
Tabel 2. 2 Spesifikasi Arduino Uno R3
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain.

Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari

Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian

Sebagai contoh arah layar yang digunakan , jika seorang aktor ditampilkan dalam satu tembakan berjalan dari layar ke kiri untuk ke kanan layar , dan kemudian

Sebelum pengguna memulai penggunaan aplikasi dalam Facebook, pengguna diharuskan memberikan izin pada Facebook Application untuk berinteraksi dengan profil dan

Audit energi rinci perlu dilakukan untuk mengetahui profil penggunaan energi pada bangunan gedung, sehingga dapat diketahui peralatan pengguna energi apa saja yang pemakaian

Dalam skema diatas dijelaskan bahwa untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan maka harga satuan bahan, harga satuan tenaga, dan harga satuan alat harus diketahui terlebih

Sedangkan menurut ketentuan SNI 19-3964-1994, satuan yang digunakan untuk pengukuran timbulan yaitu: a Volume basah asal: liter/unit/hari b Berat basah asal: kilogram/unit/hari Untuk