• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II "

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Dalam hal transaksi penjualan online, kita tidak mengetahui apakah para pihak yang membuat kontrak cakap atau tidak secara hukum, sehingga berlaku asas kepercayaan yang dibutuhkan para pihak dalam membuat kontrak penjualan online. Adanya layanan jual beli online ini memberikan rasa terbantu bagi penggunanya karena banyak pengguna yang menikmati layanan ini karena dianggap mudah, praktis dan cepat. Namun perlu dipahami bahwa proses jual beli online yang tidak bertemu langsung antara penjual dan pembeli akan memungkinkan terjadinya penipuan, sehingga diperlukan kehati-hatian dan aturan yang baik dan jelas.

Dalam transaksi jual beli online di e-commerce atau media pasar, penjual dan pembeli tidak dapat dipisahkan oleh media elektronik. Salah satu situs jual beli online yang banyak digunakan masyarakat adalah aplikasi marketplace Shopee. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul proposal skripsi dengan judul: Prinsip Kepercayaan Dalam Belanja Online dan Jualan Melalui Pembayaran Tunai di Marketplace Shopee.

Untuk mengetahui penerapan asas amanah dalam jual beli online dengan kode pembayaran di marketplace shopee. Pelajari proses melakukan transaksi saat jual beli online dengan pembayaran Cod di marketplace Shopee. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai penerapan prinsip kepercayaan dalam belanja online dan penjualan cash-on-delivery di Marketplace Shopee.

Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat umum dan mahasiswa sehingga dapat dijadikan pedoman dalam melakukan jual beli online dengan prinsip amanah melalui cash on delivery.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Unsur Unsur perjanjian
  • Asas Asas Hukum Perjanjian
  • Jenis Jenis perjanjian

Subjek S.H., Perjanjian ialah peristiwa di mana seseorang membuat janji kepada orang lain atau di mana dua orang berjanji antara satu sama lain untuk melakukan sesuatu. Apabila perjanjian wujud, ia akan menjadi mengikat dan menjadi Undang-undang kedua-dua pihak. Oleh karena itu perjanjian yang dibuat tidak boleh dilanggar oleh para pihak, karena apabila dilanggar maka salah satu pihak akan mendapat sanksi dari perjanjian tersebut.

Penambahan-penambahan tersebut dinyatakan atau dilaksanakan sebagai peraturan yang mengikat para pihak atau sebagai undang-undang yang akan dilaksanakan. Penambahan ini dilakukan karena tidak diatur dalam undang-undang 11.. unsur-unsur yang harus ada dalam perjanjian adalah: .. pihak yang mengadakan perjanjian, pihak-pihak yang terlibat adalah subjek perjanjian. Tujuan dibuatnya suatu perjanjian adalah kebendaan atau harta benda yang dapat dinilai dengan uang dan.

Suatu perjanjian dikatakan sah apabila para pihak yang mengadakan perjanjian itu memenuhi syarat-syarat sahnya suatu perjanjian yang melangsungkan hubungan hukum. Akibat hukum dari ketidakmampuan tersebut adalah perjanjian yang dibuat dapat dimintakan pembatalannya oleh hakim. Bukan suatu hal yang tidak menentu jumlah barangnya, sepanjang dapat ditentukan atau dihitung jumlahnya di kemudian hari, maka menurut ketentuan pasal 1332 KUHP, hanya barang yang dapat diperjualbelikan saja yang dapat dijadikan subjek. . suatu perjanjian 13 Selanjutnya menurut Pasal 1334 ayat (1) KUHPdt, barang-barang yang hanya ada pada kemudian hari dapat menjadi subjek suatu perjanjian.

Apa yang diperhatikan oleh undang-undang ialah kandungan perjanjian yang menerangkan tujuan yang hendak dicapai. Sekiranya syarat tidak dipenuhi, perjanjian yang dibuat boleh dibatalkan oleh salah satu pihak. Dalam undang-undang kontrak, terdapat prinsip asas dalam undang-undang kontrak yang menjadi asas asas dalam membuat perjanjian, prinsip asas itu perlu difahami, iaitu.

Dasar kebebasan berkontrak (contractual freedom) dapat dilihat dari ketentuan ayat pertama Pasal 1338 KUH Perdata, yang berbunyi: “Semua perjanjian yang dibuat secara sah adalah sah sebagai undang-undang bagi mereka yang menyimpulkannya”. Perkara 1317 KUHPdt menyatakan bahawa kontrak juga boleh dibuat untuk kepentingan pihak ketiga jika kontrak itu boleh dibuat untuk diri sendiri atau hadiah kepada orang lain. mengandungi syarat sedemikian. Asas ini dapat ditemukan dalam perbuatan sukarela seseorang, seperti zaakwaarneming, yang diatur dalam Pasal 1354 KUHPdt dan Pasal 1339 KUHPdt, yang mendorong para pihak untuk melaksanakan suatu perjanjian yang tidak hanya menyatakan secara jelas fakta-fakta di dalamnya, tetapi juga adat istiadat dan adat istiadat. kesesuaian ( moral ) .16.

Contoh perjanjian ini ialah perjanjian jualan, perjanjian pajakan, perjanjian jagaan, perjanjian pengangkutan, perjanjian insurans dan perjanjian pinjaman. b. Contoh perjanjian ini ialah dading (perjanjian antara dua pihak untuk menamatkan pertikaian yang berada di hadapan mahkamah).

Tinjauan Umum Jual Beli 1. Pengertian Jual Beli Online

  • Syarat Syarat Jual Beli Online
  • Asas Kepercayaan Dalam Jual Beli Online
  • Jenis Jual Beli Online

Secara online, tidak ada file kesepakatan seperti pada transaksi jual beli konvensional. Proses jual beli online tentunya akan menimbulkan penipuan antara penjual dan pembeli karena tidak adanya pertemuan langsung antara penjual dan pembeli. Dalam jual beli online juga terdapat istilah jual beli online yang berbeda dengan istilah jual beli.

Dalam melakukan transaksi jual beli online, perlunya rasa percaya antara penjual dan pembeli menjadi faktor utama. Karena dalam pelaksanaannya penjual dan pembeli tidak bertatap muka, maka diperlukan kepercayaan antar pihak. Oleh karena itu, harus ada rasa saling percaya antara penjual dan pembeli untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen terhadap pasar, yang merupakan salah satu faktor kunci dalam melakukan aktivitas jual beli online seperti kepercayaan terhadap kemudahan penggunaan.

Kepercayaan menyangkut perasaan aman dan percaya terhadap pasangannya.21 Dalam transaksi jual beli online, yang menjadi pertimbangan pembeli dalam melakukan aktivitas belanja online adalah apakah ia mempercayai toko yang menyediakan fasilitas layanan belanja online dan apakah ia mempercayai penjual di pasar. situs situs.de. Dalam melakukan jual beli online, konsumen perlu memahami proses transaksi jual beli, serta risiko dan keamanan suatu transaksi online. Transaksi mengacu pada tindakan menegaskan atau menegaskan suatu perjanjian yang melibatkan dua pihak atau lebih. Misalnya, transaksi jual beli adalah suatu kegiatan pertukaran barang/jasa antara penjual dan pembeli dengan menggunakan alat pembayaran yang sama (uang). .

Transaksi melalui transfer antar bank merupakan jenis transaksi yang paling umum dan paling banyak digunakan oleh para pebisnis atau penjual online. Jenis transaksi ini juga memudahkan konsumen dan penjual karena proses konfirmasi dana dapat dengan cepat diperiksa oleh penerima dana atau penjual. Dalam sistem Cod sebenarnya dapat dikatakan bahwa sistem tersebut bukanlah proses jual beli secara online, karena penjual dan pembeli terlibat langsung, bertemu, menawar dan mengecek terlebih dahulu kondisi barangnya, baru kemudian membayar harga barangnya. barang sesuai perjanjian.

Keunggulan sistem ini adalah pelaku usaha dan konsumen bisa lebih leluasa dalam proses transaksi. Kelemahan dari sistem ini adalah keamanan baik bagi pelaku usaha maupun konsumen karena tidak menutup kemungkinan pihak yang ditemui oleh pelaku usaha atau konsumen adalah orang-orang yang mempunyai niat jahat. Bahkan pengguna kartu kredit akan berusaha memastikan toko pemilik bisnis memiliki tingkat keamanan yang tinggi untuk menghindari pencurian data oleh pihak tertentu.

Jika dalam transfer bank pihak ketiganya adalah bank, sedangkan dengan sistem rekening bersama pihak ketiga adalah lembaga pembayaran yang dipercaya baik oleh pelaku usaha maupun konsumen. Setelah dana dipastikan masuk, rekening bersama meminta pelaku usaha untuk mengirimkan barang dagangan yang telah disepakati.

Tinjauan Tentang Cash On Delivery 1. Pengertian Cash On Delivery

  • Metode Pembayaran Cash On Delivery

Cod adalah metode pembayaran tunai dengan cara jual beli online dengan bertemu pada titik yang disepakati. Kini pembeli juga bisa melakukan COD langsung di rumahnya tanpa harus bertemu di tempat yang telah disepakati. Metode cod masih dipertahankan hingga saat ini oleh berbagai toko berbasis belanja online untuk memberikan rasa percaya diri kepada pembeli bahwa barang yang dipesan bukanlah barang palsu atau penipuan jual beli yang merupakan kebiasaan menakutkan bagi pembeli.

Tidak dapat disangkal bahwa Cod adalah salah satu cara paling efektif bagi toko online pemula untuk menemukan pelanggan.

Pandangan Hukum Islam Tentang Jual beli

Syarat-syarat jual beli islami sah, halal dan diperbolehkan syariat islam yaitu harus memenuhi langkah-langkah antara lain, Produk Halal, Kejelasan Status, Kesesuaian Harga dengan Kualitas Barang dan Kejujuran. Transaksi as-salam merupakan bentuk transaksi tunai atau sistem pembayaran instan, namun pengiriman barangnya tertunda. Sedangkan transaksi al-istishna adalah suatu bentuk transaksi dengan sistem pembayaran segera atau ditangguhkan sesuai kesepakatan dan penyerahan barangnya ditunda.

Jual beli online tidak bertentangan dengan nash dan merupakan bentuk saling menguntungkan dan saling menguntungkan. Menurut Islam, jual beli online diperbolehkan jika tidak mengandung unsur-unsur yang dapat merugikannya, seperti riba, kezaliman, penipuan, kecurangan, dan lain-lain. 52 (3/6) Tahun 1990, yang berbunyi: “Jika suatu akad terjalin antara dua orang yang berjauhan, tidak berada dalam satu pertemuan dan para pelaku transaksi, maka mereka tidak saling melihat, tidak mendengar. satu sama lain. mitra transaksi, dan media diantara mereka adalah surat atau surat atau messenger, ini dapat digunakan untuk fax, telex dan screen.

22 Munir Salim, Jual Beli di Internet Menurut Sudut Pandang Hukum Islam, Jurnal Hukum Pidana & Tata Negara, Vol.

Referensi

Dokumen terkait

Transaksi yang dilakukan dalam forum jual beli online akan menimbulkan hubungan hukum yang melibatkan setidaknya dua pihak, yaitu pembeli buyer, dan website online yang dalam hal ini