PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa akibat hukum dari wanprestasi para pihak dalam perjanjian jual beli sepeda motor dengan sistem hub.
Faedah Penelitian
Untuk mengetahui akibat hukum dari wanprestasi para pihak dalam perjanjian jual beli sepeda motor dengan sistem hub. FIF Medan Group, apa kendala dalam perjanjian jual beli sepeda motor step in credit di PT. Sedangkan akad jual beli merupakan akad timbal balik, dimana salah satu pihak (penjual) berjanji untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak lain (pembeli) akan membayar harga yang dijanjikan (Pasal 1457 KUH Per).
Sedangkan perjanjian jual beli sepeda motor dengan sistem kick in tidak diatur dalam undang-undang, melainkan harus secara tertulis. Akibat hukum dari wanprestasi masing-masing pihak dalam perjanjian jual beli sepeda motor dengan sistem pivot adalah CV. Indah Sakti, Kota Pinang dan konsumen yang biasanya mengadakan perjanjian jual beli sepeda motor dengan.
Disarankan agar pihak pengontrak tidak ada kewajiban wanprestasi pada saat melakukan akad jual beli sepeda motor dengan sistem pivot dari CV. Saputra Grisang, Tesis: “Peninjauan hukum pelaksanaan kontrak jual beli sepeda motor secara kredit dengan sistem indent (studi kasus leasing FIF Medan)” (Medan: USU, 2019).
Tujuan Penelitian
Definisi Operasional
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Alat Pengumpul Data
- Analisis Data
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Akibat Hukum
Dalam prakteknya, sistem link dapat dilakukan dengan membayar langsung barang yang menjadi objek transaksi jual beli (tunai). Sedangkan dalam Islam, titik fokusnya biasanya disebut dengan jual beli “Urbun (jual beli panger); jual beli, dimana pembeli memberikan uang muka (uang muka) sebagai tanda siap atau serius untuk membeli. 39 Ronaldy Saputra Girsang, Disertasi: “Tinjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Sepeda Motor Secara Kredit Dengan Sistem Lekukan (Studi Kasus Pada Leasing Fif Medan)” (Medan: USU, 2019).
Jual beli (menurut BW) adalah perjanjian timbal balik di mana satu pihak (penjual) berjanji untuk memindahkan hak milik sesuatu barang, manakala pihak lain (pembeli) berjanji untuk membayar harga yang terdiri daripada sejumlah wang sebagai pertukaran untuk pemerolehan hak milik 41. Perkataan beli-beli menunjukkan bahawa di satu pihak perbuatan itu disebut menjual, manakala di satu pihak lagi disebut membeli. Apabila kedua-dua pihak telah bersetuju mengenai barangan dan harga, kontrak jualan yang sah dilahirkan.
Pembeli cicilan juga berkewajiban untuk kemudian bermaksud menyelesaikan akad jual beli. Hakikat ini mengandung pengertian bahwa dalam perjanjian jual beli dengan uang muka, salah satu pihak tidak boleh memutuskan perjanjian yang masih diperpanjang secara sepihak sebagaimana diatur dalam pasal 1338 ayat 2 BB. Padahal, perjanjian jual beli dengan pembayaran, perjanjian itu sudah ada dan menimbulkan kesepakatan antara para pihak.
Oleh karena itu, dalam jual beli, timbul hak dan kewajiban bagi penjual dan pembeli. Saat membeli dan menjual barang tertentu, calon pembeli menginginkan barang tersebut dicoba terlebih dahulu. Indah Sakti secara lisan kepada konsumen, akad jual beli dapat dibuktikan dengan adanya format lekukan pada sistem pemesanan CV.
Pelepasan suatu hak dan kewajiban bagi pembeli dan penjual merupakan akibat dari perbuatan hukum jual beli antara penjual dan pembeli. Pasal ini mengatur bahwa uang muka jual beli sama dengan perjanjian umum yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak. Meskipun masalah ini tidak diatur dalam pasal undang-undang, namun secara otomatis diungkapkan dalam konsep jual beli.
Selain pembahasan mengenai hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian jual beli, UU Perlindungan Konsumen juga mengatur tentang jual beli berdasarkan pesanan atau inden, yang terdapat pada pasal 16 dimana disebutkan. Oleh karena perjanjian jual beli yang dibuat oleh para pihak telah memenuhi syarat sahnya perjanjian tersebut, maka disarankan agar para pihak benar-benar melaksanakan apa yang dimaksud dalam isi perjanjian tersebut.
Wujud Akibat Hukum
Wanprestasi
- Pengertian Wanprestasi
- Syarat-Syarat Wanprestasi
- Macam-Macam Wanprestasi
Non-performance atau dikenal dengan istilah ingkar janji, yaitu kewajiban debitur untuk memenuhi suatu prestasi, jika pelaksanaan kewajiban itu tidak dipengaruhi oleh keadaan, maka debitur dianggap ingkar janji. Berkaitan dengan perbedaan ingkar janji sebagaimana tersebut di atas, timbul persoalan apakah debitur yang tidak memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya harus dianggap terlambat atau sama sekali tidak memenuhi prestasinya. Apabila debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka debitur dapat dikatakan sama sekali tidak memenuhi kewajibannya.
Pada umumnya wanprestasi terjadi pada saat debitur dinyatakan lalai dalam melakukan perbuatannya, dengan kata lain wanprestasi terjadi pada saat debitur tidak dapat membuktikan bahwa dirinya melakukan wanprestasi tersebut di luar pintu. Debitur yang lalai, yang wanprestasi, dapat dipanggil menghadap hakim dan hakim akan menjatuhkan putusan yang merugikan terdakwa. Sedangkan force majeure adalah keadaan di luar kendali debitur dan memaksanya.
Menurut prof. Subekti adalah debitur yang dapat dikatakan telah melakukan wanprestasi jika melakukan salah satu dari 4 hal berikut, yaitu. Kewajiban membayar ganti rugi bagi debitur hanya dapat dilaksanakan jika kreditur telah memenuhi 4 syarat, yaitu.
Perjanjian Jual Beli
- Pengertian Jual Beli
- Unsur-Unsur Perjanjian
- Asas-Asas dalam Perjanjian
- Resiko Jual Beli
- Klasifikasi Perjanjian
- Hapusnya Perikatan…
Inden
- Pengertian Inden
- Sistem Inden dalam Islam
Dealer-dealer ini tidak hanya melakukan transaksi jual beli secara led, pembeli juga bisa langsung membeli barang yang ada jika cocok, biasanya menjadi focal point CV. Suatu pembayaran pada umumnya diberikan oleh pembeli dalam bentuk suatu jumlah tertentu, sebagai tanda pengikat bahwa diadakan suatu perjanjian jual beli secara utuh dalam hal angsuran harga dan penyerahan barang. Pembeli cicilan juga berkewajiban untuk kemudian bermaksud menyelesaikan akad jual beli.
Dari segi kepraktisan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau informasi kepada pelajar, masyarakat, penegak hukum, bangsa dan negara untuk mengatasi permasalahan8 terkait akibat hukum dari pelanggaran perjanjian jual beli sepeda motor dengan lekukan. sistem (Studi di CV. Indah Sakti Kota Penang). Perjanjian jual beli adalah kesepakatan bersama dimana salah satu pihak (penjual) berjanji untuk menyerahkan suatu barang dan pihak lainnya (pembeli) membayar harga yang telah diperjanjikan (Pasal 1457 KUH Perdata) 12 Yang dimaksud dengan perjanjian dalam penelitian Ini adalah perjanjian antara debitur dan kreditur. Namun berdasarkan literatur yang ditemukan baik melalui pencarian melalui internet maupun melalui pencarian literatur Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan perguruan tinggi lainnya, penulis tidak menemukan penelitian yang sama dengan tema dan topik yang penulis teliti terkait dengan “Akibat hukum wanprestasi perjanjian jual beli sepeda motor dengan sistem lekukan (Studi oleh CV. Indah Sakti Kota Pinang)”.
Skripsi Henik Desi Pramesti, Npm, E.1107029, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, 2011 berjudul “Pertanggungjawaban penjual atas wanprestasi dalam perjanjian jual beli mobil dengan sistem indent pada dealer mobil di PT Sun Motor Yogyakarta". Empris yang bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk non bayar dan cara pelunasan non bayar dalam perjanjian jual beli mobil dengan sistem indent di PT. Skripsi Ronaldy Saputra Girsang, Mahasiswa Npm Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tahun 2019 berjudul “Peninjauan Hukum Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Sepeda Motor Secara Kredit Dengan Sistem Indenture (Studi Kasus Leasing FIF Medan)”.
Disertasi ini merupakan kajian hukum normatif atau doktrinal yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana peraturan hukum mengenai pelaksanaan perjanjian jual beli sepeda motor secara kredit dengan PT. FIF Medan Group dan bagaimana solusi kendala dalam perjanjian jual beli sepeda motor di PT. Sedangkan pengertian jual beli menurut Pasal 1457 KUH Perdata adalah perjanjian dimana salah satu pihak mengikatkan diri untuk melepaskan suatu benda sedangkan pihak yang lain mengikatkan diri untuk melepaskan suatu harga yang telah disepakati.
Jual beli ini dianggap berlaku antara kedua belah pihak sebaik sahaja kedua belah pihak mencapai persetujuan mengenai barang dan harganya, walaupun barang tersebut belum diserahkan atau harganya belum dibayar (Pasal 1458 KUH Per). Perjanjian obligasi adalah perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban, misalnya dalam hal penjualan, karena adanya kesepakatan (konsensus) mengenai barang dan harga, penjual wajib menyerahkan barang, dan pembeli berkewajiban untuk bayar. harga barang, penjual berhak membayar harga, dan pembeli kepada barang yang dibeli. Sebahagian besar ulama berpendapat bahawa jual beli “urbun” adalah tidak sah, berdasarkan hadis: Rasulullah SAW melarang jual beli “urbun” (HR Ahmad, Nasa’i, Malik).
Wahbah Az zuhaili Pengarang Kitab al-fiqh al-Islami wa aduliatuhu membenarkan amalan bayaran pendahuluan dalam urusan jual beli dengan bukti. Para fuqaha kontemporari dan institusi perundangan Islam (OKI) mengambil mahab Hambali dan menganggap “urbun sebagai sesuatu yang tidak menyalahi hukum syarak kerana larangan jual beli” urbun dalam hadis dilihat lemah dan tidak boleh dijadikan pertengkaran.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Perjanjian Sistem Jual Beli Sepeda Motor Secara Inden di CV. Indah Sakti
Akibat Hukum Wanprestasi Para Pihak Terhadap Jual Beli Sepeda Motor
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Indah Sakti Kota Pinang sebaiknya tidak hanya memberikan estimasi waktu kepada perusahaan, namun harus memberikan kepastian waktu yang jelas seperti tanggal kedatangan turntable sehingga konsumen mengetahui secara pasti kapan turntable tersebut akan tiba. Kekuatan hukum perjanjian lisan jika terjadi wanprestasi (Studi terhadap putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta No. 44/PDT.G/2015/PN.YYK).
