Oleh karena itu, jika ditemukan pada awal kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu untuk lebih memperhatikan kesehatannya serta kuantitas dan kualitas makanannya (Romauli, 2011). b) Pemeriksaan tanda vital (1) Tekanan darah. Pembesaran perut yang tidak sesuai dengan usia kehamilan memerlukan kecurigaan adanya kelainan seperti hamil anggur atau kembar. Tinggi fundus yang tidak sesuai dengan usia kehamilan dapat mengindikasikan anatomi yang tidak dapat diandalkan, seperti perut yang panjang, tanggal yang tidak akurat, janin yang lebih kecil atau lebih besar dari yang seharusnya, cairan ketuban yang kurang atau lebih dari yang seharusnya, kehamilan ganda, lokasi.
Tujuannya untuk mengetahui batas kiri/kanan rahim ibu yaitu: punggung pada garis bujur atau kepala pada garis lintang (Romulli, 2011). Diagnosis dini dan konfirmasi kehamilan. a) Penentuan usia kehamilan dan interpretasi ukuran janin (b) Diagnosis dan malformasi janin.
Interprestasi Data
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Identifikasi Kebutuhan Segera
Intervensi
Tujuan : Gangguan nyeri pada perut bagian bawah yang berhubungan dengan kontraksi Braxton Hics dapat teratasi dengan baik, serta dapat membedakan kontraksi palsu (Sy) dengan tanda-tanda persalinan. O : Keadaan umum baik, tanda vital (denyut nadi, suhu, pernafasan, tekanan darah) normal, TFU cocok untuk kehamilan. Keluhan yang terjadi pada kehamilan trimester III antara lain sering buang air kecil, nyeri pinggang dan sesak nafas akibat membesarnya rahim serta perasaan khawatir terhadap kelahiran bayi dan keselamatannya.
O (Objektif)
Bagi ibu yang kurang berat badan sebelum hamil, yang mempunyai BMI kurang daripada 18.5 kg/m2, adalah disyorkan untuk meningkatkan berat badan mereka sebanyak 13-18 kg semasa mengandung. Bagi ibu yang mempunyai berat badan normal sebelum hamil, iaitu BMI antara 18.5-24.9 kg/m2, adalah disyorkan untuk meningkatkan berat badan mereka sebanyak 11.5-16 kg semasa mengandung. Bagi ibu yang mempunyai berat badan berlebihan sebelum hamil, iaitu mereka yang mempunyai BMI antara 25-29.9 kg/m2, adalah disyorkan untuk meningkatkan berat badan mereka sebanyak 11.5 kg semasa mengandung.
Bagi ibu yang mengalami obesiti sebelum hamil, iaitu ibu yang mempunyai BMI 30 kg/m2 atau lebih, adalah disyorkan untuk meningkatkan berat badan mereka sebanyak 5-9 kg semasa mengandung. Bagi ibu yang mengandung anak kembar, disarankan untuk menambah berat badan 11.5-24.5 kg semasa hamil.
A (Analisa)
P (Penatalaksanaan)
Konsep Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin .1 Pengkajian
- Interpretasi Data
 - Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
 - Identifikasi Kebutuhan Segera
 - Intervensi/Perencanaan
 - Implementasi/Pelaksanaan Sesuai dengan Intervensi
 
Hal ini berkaitan dengan sosial budaya yang dianut oleh ibu dan keluarganya, yang dapat mempengaruhi proses kelahiran. Penilaian jumlah kehamilan ibu, apabila ibu telah mengalami kehamilan lebih dari 4 kali (grand multi) ada kemungkinan terjadinya mispresentasi, ruptur uteri, dan atonia uteri. Jika ibu pernah mengalami oligohidramnion maka terdapat risiko terjadinya ketuban pecah dini (PROM), namun jika ibu pernah mengalami poligohidramnion maka perkembangan janin akan terganggu.
Jika ibu pernah mengalami preeklampsia/eklamsia maka terdapat risiko terjadinya intrauterine growth restriksi (IUGR), solusio plasenta, dan kelahiran prematur (Widiastini, 2014). Saat menilai jumlah kehamilan ibu saat ini, jika ibu sudah hamil lebih dari empat kali (grandemulti), terdapat risiko presentasi yang buruk, ruptur uteri, dan atonia uteri, yang dapat menyebabkan perdarahan saat melahirkan. Jika ibu mengalami mual dan muntah berlebihan, maka terdapat risiko berat badan lahir rendah dan terganggunya tumbuh kembang janin.
Jika ibu mengalami oligohidramnion maka risiko terjadinya ketuban pecah dini (CPD) lebih besar dan jika ibu mengalami poligohidramnion dapat menyebabkan terganggunya perkembangan janin (Widiastini, 2014). f) Riwayat kesehatan. Sebelum persalinan dimulai, sebaiknya anjurkan ibu untuk sering mengosongkan kandung kemihnya selama persalinan. Baik bila ibu menunjukkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan berjalan.
Lemah, jika ibu tidak merespon dengan baik terhadap lingkungan dan orang lain, serta ibu tidak dapat lagi berjalan sendiri. Pada kala satu dapat terjadi perdarahan intrapartum, kala satu berkepanjangan, ketuban pecah dini, gawat janin dan malpresentasi (JNPK-KR, 2015). R/ bila ibu berbaring telentang maka berat rahim beserta isinya (janin, cairan ketuban, plasenta, dll) akan menekan vena cava inferior.
Data Suyektif
Data Obyektif a) Vulva membuka
Penatalaksanaan
Tanggal… Jam
Data Obyektif
38. 23) Melahirkan badan bayi dengan cara ditopang pada rel kemudian melahirkan kaki bayi dengan cara mendorong jari telunjuk diantara kedua lutut, bayi lahir pada saat lahir.
Analisa
Penatalaksanaan
Jika plasenta belum keluar setelah 30-40 detik, hentikan penjepitan tali pusat dan tunggu hingga kontraksi berikutnya terjadi dan ulangi prosedur. Pegang plasenta dengan kedua tangan dan putar ke satu arah untuk membantu mengeluarkan plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
Tanggal…jam
Data Subyektif
- Konsep Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas .1 Pengkajian
 - Interpretasi Data
 - Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
 - Identifikasi Kebutuhan Segera
 - Intervensi
 - Implementasi
 - Evaluasi
 
Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa nifas yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan berdampak pada organ tubuh yang mengalami gangguan. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa nifas yang melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan berdampak pada organ tubuh yang mengalami gangguan. e) Riwayat obstetri sebelumnya (1) Riwayat kehamilan. Riwayat KB sebaiknya dikaji untuk mengetahui jenis kontrasepsi apa yang pernah digunakan ibu dan apa rencana ibu dalam menggunakan kontrasepsi jenis tersebut.
Pola kebersihan harus diperhatikan karena berkaitan dengan pencegahan infeksi dan pencegahan kemungkinan alergi pada kulit bayi.Kulit ibu yang berkeringat dan kotor dapat menimbulkan alergi akibat menyentuh kulit ibu dan bayi (Sulistyawati, 2009) . j) Data psikologis psikososial. Mencari tahu pasien dan keluarga yang menjalankan adat istiadat yang bermanfaat atau merugikan pasien terutama pada masa nifas, misalnya kebiasaan pantang makan (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Payudara: Salah satu komplikasi pada masa nifas adalah mastitis, meskipun dapat terjadi pada wanita mana pun, namun mastitis merupakan komplikasi pada wanita pada masa nifas (Dewi dan Sunarsih, 2011).
Tujuan : Ibu mampu beradaptasi terhadap perubahan fisiologis yang terjadi, masa nifas berjalan normal, ibu dan anak sehat. Setelah dilakukan asuhan kebidanan, masa nifas dapat berjalan normal tanpa adanya infeksi dan perdarahan (Handajani, 2010). R/Kehilangan darah pada masa nifas menyebabkan ibu mengalami anemia bila tidak diimbangi dengan pola makan dan gizi seimbang.
Pemberian ASI yang benar mencegah masalah seperti puting lecet atau kembung akibat posisi yang salah (Doenges, 2001). s) Menghimbau ibu dan suami untuk tidak melupakan kebutuhan nutrisi anak pertamanya saat merawat bayi. R/ Kasih sayang dan perhatian yang diberikan ibu dan suami kepada anaknya harus sama, seperti mengasuh, memberi makan dan mendorongnya untuk berkomunikasi, sehingga anak pertama merasa disayangi oleh kedua orang tuanya dan tidak menimbulkan persaingan dengan anaknya. saudara kandungnya sendiri (Doenges, 2001). t) Diskusikan dengan ibu untuk menentukan jadwal kunjungan selanjutnya. Kriteria luaran: Ibu dan keluarga mampu memenuhi perannya sebagai orang tua sehingga kebutuhan anak terpenuhi.
Rasional: ibu dan bayi berpartisipasi dalam proses kedekatan dan keduanya perlu menerima respon evaluatif selama interaksi. Mengantisipasi perubahan tersebut dapat mengurangi stres pada masa transisi yang memerlukan peran dan tanggung jawab baru (Doenges Jelaskan metode kontrasepsi kepada ibu dan pria.
Sujektif
Mandi minimal 2x/hari, gosok gigi minimal 2x/hari, ganti pembalut setiap kali penuh atau lembab (Ambarwati, Eny dkk, 2010). Denyut nadi : denyut nadi setelah lahir biasanya lebih cepat 60-90x/menit, bila denyut nadi >110x/menit mungkin timbul gejala syok karena infeksi (Widyasih dkk. dan bila takikardia disertai demam mungkin karena adanya vitium cordis (Ambarwati dan Wulandari, 2010) Suhu : Pada ibu nifas, suhu tubuh ibu akan sedikit meningkat antara C, bila peningkatan mencapai 380C pada hari kedua dan hari berikutnya, perlu diwaspadai adanya infeksi nifas atau sepsis.
Payudara: Salah satu komplikasi pada masa nifas adalah mastitis, meskipun dapat terjadi pada wanita mana pun, mastitis merupakan komplikasi pada wanita nifas (Dewi dan Sunarsih, 2011). Perut : cara rahim berkontraksi, kandung kemih kosong/tidak, TFU menurut masa involusi/tidak, diastasis rectus abdominalis.
Memberi pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi dan gizi ibu dan istirahat
- Konsep Asuhan Kebidanan Neonatus .1 Pengkajian
 - Interpretasi Data
 - Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
 - Identifikasi Kebutuhan Segera
 
I Riwayat infeksi virus pada ibu dapat menyebabkan kelainan bawaan pada anak (virus rubella: .. bayi dapat menderita kelainan bawaan berupa katarak, tuli, dan cacat jantung bawaan. Penyebabnya adalah riwayat gizi buruk/kurang gizi pada bayi lahir rendah. berat badan bayi (Maryuani & Nurhayati, 2009). Ibu yang mengonsumsi obat herbal pada masa kehamilan dapat meningkatkan risiko hiperbilirubinemia pada bayi, dan ibu yang mengonsumsi obat pada trimester pertama dapat menyebabkan kelainan bawaan (Maryuani & Nurhayati, 2009).
Kesulitan bernapas: kesulitan bernapas merupakan gejala paling umum dari sindrom gangguan pernapasan atau penyakit membran hialin (Maryuani & Nurhayati, 2009). Hidung: lubang hidung adalah gejala paling umum dari sindrom gangguan pernapasan atau penyakit membran hialin. Dada: retraksi dada interkostal yang parah. Sianosis merupakan tanda paling umum dari sindrom gangguan pernapasan atau penyakit membran hialin (Maryuani & Nurhayati, 2009).
Dada: Adanya suara tridor merupakan gejala paling umum dari sindrom gangguan pernapasan atau penyakit membran hialin (Maryuani&. Genetalia: Wanita: Labia mayora menutupi labia, klitoris ditutupi oleh selaput pada bayi cukup bulan, kadang berwarna putih atau kemerahan Keputihan yang Terlihat Sebelumnya, menurut Sondakh (2013), potensi masalah pada bayi baru lahir yaitu Hipotermia, Infeksi, Asfiksia dan Penyakit Kuning.
Permasalahan yang biasa dialami bayi baru lahir adalah bayi rewel tidak bisa menghisap puting susu, asfiksia, hipotermia, bercak mongol, hemangioma, penyakit kuning, muntah dan mengeluarkan air liur, kandidiasis mulut, ruam popok, seborrhea, abses, miliriasis, diare, konstipasi, infeksi, (2015) . Bayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir, terutama dalam satu jam pertama dan berlanjut hingga 6 bulan pertama kehidupannya.Anda tidak boleh memberikan apa pun kepada bayi baru lahir selain ASI selama periode ini. Pernafasan bayi baru lahir adalah 40-60 kali per menit tanpa retraksi dada atau bunyi rintihan pada saat pernafasan (Uliyah dan Hidayat, 2009).
Analisa
Penatalaksaan
3-7 Hari Setelah Bayi Lahir)
- Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana .1 Pengkajian
 - Interpertasi Data
 - Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
 - Intervensi
 - Implementasi
 
Agama: Agama ditanyakan sebagai acuan dalam perawatan, terlepas dari apakah pilihan alat kontrasepsi tersebut sesuai dengan keyakinan klien atau tidak. Karena efek samping dari IUD adalah menstruasi yang lebih lama dan berat, perdarahan (spotting), keputihan dan menstruasi yang lebih sedikit (Saifuddin, 2010). Pada saat pemasangan IUD, ibu tidak mempunyai riwayat penyakit tertentu yang menjadi kontraindikasi penggunaan IUD, seperti: infeksi panggul, kelainan darah/penggumpalan darah, AIDS, DM dan terapi kortikosteroid, penyakit katup jantung, keganasan/tumor alat kelamin. , endometritis, fibroid dan polip rahim, endometrium, infeksi vagina, riwayat operasi panggul, alergi logam/tembaga (Hartanto, 2004).
Namun bila diketahui sedang hamil atau perdarahannya tidak terlihat jelas, disarankan untuk tidak menggunakan kontrasepsi hormonal (Saifuddin, 2003). Pada ibu yang mengalami keguguran, IUD dapat dipasang segera atau dalam waktu 7 hari jika tidak ada gejala infeksi (Saifuddin, 2010). Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat digunakan oleh akseptor setelah menggunakan kontrasepsi hormonal maupun non hormonal (Hanafi Hartanto, 2004). i) Pola kebiasaan sehari-hari (1) Pola makan.
Merasa lesu dan tidak semangat dalam beraktivitas karena keluhan efek samping hormonal (sakit kepala, badan terasa berat, dan lain-lain) (Hanafi Hartanto, 2004). a) Hormonal : Penerima KB suntik sering mengeluhkan keputihan (Hanafi Hartanto, 2004). Setelah pemasangan IUD, hubungan seksual dapat dilanjutkan kembali setelah tidak terjadi pendarahan (Saifuddin, 2010). j) Riwayat psikososial 2. Data obyektif. Payudara : tidak terdapat benjolan abnormal yang dicurigai sebagai kanker payudara, tidak terdapat hiperpigmentasi pada puting susu yang dapat dicurigai kemungkinan hamil, payudara sedikit tegang dan membesar.
Pemeriksaan : tidak ada perdarahan fluoride albus/vagina berlebihan, tidak ada kondiloma acuminata maupun talata, tidak ada pembesaran kelenjar Bartholin dan Skene. R/ Dengan kunjungan berulang, klien mendapat pelayanan KB lebih lanjut dan memantau alat kontrasepsi yang digunakan. Kunjungan tindak lanjut bagi penerima alat kontrasepsi IUD adalah 1 minggu, 1 bulan, 6 bulan setelah pemasangan, dan setiap 1 tahun sekali setelahnya (Hartanto, 2010).