BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori
Keselamatan dan kesehatan kerja menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif, maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut.
2.1.1 Keselamatan Kerja
Menurut Rachmawati (2007) menjelaskan bahwa keselamatan kerja adalah usaha menciptakan kondisi aman bagi pekerja dengan memberikan perlindungan di lingkungan kerja supaya pekerja merasa nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya (Pesik et al. 2018).
Menurut Suma’mur (2006), keselamatan kerja adalah spesialisasi ilmu kesehatan beserta prakteknya yang bertujuan agar para pekerja atau masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan serta terhadap penyakit umum (Wibowo and Utomo 2016).
Mangkunegara (2009), keselamatan kerja menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian di tempat kerja.
Resiko keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat
menyebabkan kebakaran, luka memar, keseleo, patah tulang, gangguan penglihatan dan pendengaran (Firmanzah, Hamid, and Djudi 2017).
Berdasarkan penjelasan dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja adalah kondisi dimana seorang karyawan mempunyai rasa aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaan di suatu perusahaan baik keselamatan mental, fisik maupun sosial. Jika terjadi kecelakaan dalam bekerja perusahaan sudah bertanggung jawab penuh dalam keselamatan karyawannya.
2.1.1.1 Tujuan dan Pentingnya Keselamatan Kerja
Tujuan dan pentingnya keselamatan kerja mencakup 2 hal yaitu : 1. Manfaat lingkungan kerja yang aman dan sehat, dikarenakan akan :
 meningkatkan produktivitas
 meningkatkan efisiensi dan kualitas
 menurunkan biaya kesehatan
 kompensasi yang lebih rendah.
2. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat, Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian-kerugian akibat kematian dan kecelakaan di tempat kerja dan kerugian menderita penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan serta aspek psikologis (Rifai dkk 2019).
2.1.1.2 Gangguan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Kecelakaan-kecelakaan kerja, mencakup karakteristik kualitas organisasi, dan Pekerja yang mudah celaka.
2. Penyakit yang diakibatkan pekerjaan, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan pekerjaan yang beresiko.
3. Kehidupan kerja berkualitas rendah.
4. Stres pekerjaan 5. Keluhan kerja.
2.1.2 Kesehatan Kerja
Menurut Mangkunegara (2000) Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, Lingkungan yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik (Bhastary and Suwardi 2018).
Menurut Suma’mur (2009) kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang mantap antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja (Nissa and Amalia 2017).
Berdasarkan penjelasan dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja adalah kondisi dimana karyawan mendapatkan perlindungan baik fisik maupun mental yang disebabkan oleh pekerjann dan lingkungan kerja sekitar.
2.1.3 Lingkungan Kerja
menurut Hidayat & Cavorina (2017), lingkungan kerja ialah semua yang berada di dekat atau di sekitar karyawan yang bisa memicu diri mereka untuk mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Menurut Burhannudin, Zainul, & Harlie (2019) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja merupakan area bagi sejumlah kelompok yang di dalamnya ada fasilitas yang mendukung agar tujuan perusahaan tercapai sesuai misi dan visi perusahaan. (June and Siagian 2020).
Berdasarkan dari penjelasan para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa lingkungan kerja adalah tempat dimana karyawan melakukan pekerjaannya, lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap keselamatan karyawan tergantung bagaimana fasilitas yang disediakan perusahaan ,apakah memadai untuk keselamatan serta kesehatan bagi para pekerja.
2.1.3.1 Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja 1. Memantau tingkat keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Mengendalikan stres dan kelelahan kerja.
3. Mengembangkan kebijakan-kebijakan kesehatan kerja.
4. Menciptakan program-program kebugaran.
\
2.1.4 Kinerja Karyawan
Menurut Qurbani & Selviyana (2018) Kinerja adalah performance yang berarti prestasi kerja jadi kinerja adalah segala hal mengenai pengerjaan tugas serta hasil dari kerjaan itu sendiri. Menurut Shinta & Siagian (2020) kinerja karyawan adalah evaIuasi kerja secara individu maupun kelᴏmpᴏk didalam perusahaan agar dapat meIaksanakan tugas utama yang berlaku didalam ᴏrganisasi (June and Siagian 2020).
Menurut Sedarmayanti (2009) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika(Wulandari 2020).
Berdasarkan penjelasan dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah seluruh hasil akhir karyawan dalam bekerja baik atau tidaknya pekerjaan yang telah mereka lakukan lalu di evaluasi apakah mencapai tujuan di suatu perusahaan.
2.1.5 Faktor-faktor Kinerja Karyawan
Menurut Mahmudi (2005) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:
1. Faktor personal meliputi unsur pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu karyawan.
2. Faktor kepemimpinan meliputi kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan yang diberikan manajer team leader.
3. Faktor tim meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
4. Faktor sistem meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kerja dalam organisasi.
5. Faktor kontekstual (situasional) meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.
2.1.6 Hubungan Keselamatan dan Kesehatan kerja Terhadap Kinerja Pentingnya pemeliharaan kesehatan dan kebugaran para anggota organisasi sudah diakui secara luas dikalangan manajer karena karyawan yang sehat dan bugar, dalam arti fisik maupun dalam arti mental psikologi, akan mampu menampilkan kinerja yang prima, produktifitas yang tinggi dan rasa kemalasan yang rendah. Pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja dengan kinerja karyawan sangat menentukan kemajuan perusahaan, karena kondisi karyawan yang maksimal akan mempengaruhi hasil kinerjanya, terlebih perusahaan memberikan kenyamanan, jaminan keselamatan, dan fasilitas yang memadai dapat membuat pekerja dengan tenang mengerjakan tanggung jawabnya (Anjani, n.d. 2014).
Berdasarkan penjelasan di atas hubungan keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh pada kinerja karyawan dan erat hubungannya karena dengan
adanya jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan perusahaan akan memberikan hasil kinerja yang maksimal bagi karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut ini penjelasan penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan dalam penelitian ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 1. Ade Maulana
Aminudin, Apriatni EP, Reni Shinta Dewi (2011)
Pengaruh K3 dan Kompensasi terhadap kinerja Karyawan PT.
Pertamina (Persero) Marketing
Operation Region IV.
Penelitian ini menggunakan Simple
Random Sampling
Hasil Hipotesis menyatakan K3 dan kompensasi berpengaruh positif pada kinerja karyawan .
2. Manda Dwipayani Bhastary &
Kusri Suwardi (2018)
Analisis pengaruh
keselamatan dan kesehatan Kerja
(K3) dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di PT.Samudera Perdana.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda
Hasil pengujian secara simultan variabel bebas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Kinerja (Y) karyawan pada PT.Samudera Perdana.
No Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian 3. Afrizal
Firmanzah, Djamhur Hamid, &
Mochamad Djudi (2017)
Pengaruh
Keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan ( Studi pada karyawan PT. PLN (Persero) Area Kediri Distribusi Jawa Timur)
Penelitian ini menggunakan Teknik
Sampling Jenuh
Hasil penelitian ini secara Simultan bersama-sama tiap variabel keselamatan dan Kesehatan kerja terhadap kinerja Karyawan dilakukan dengan pengujian F- test.
4. Elphiana E.G, Yuliansyah M.Diah &
M.KosasihZen (2017)
Pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja
karyawan PT.
Pertamina EP Asset 2 Prabumulih
Penelitian ini menggunakan Skala likert
Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keselamatan dan kesehatan kerja dan kinerja karyawan PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih 6. Siong June &
Mauli Siagian (2020)
Pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Lautan lestari shipyard
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
berganda
Hasil penelitian ini menyatakan variabel
keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Lautan lestari shipyard 7. Dewi Ratna
Kemala (2017)
Pengaruh
Keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan MHE
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda
Hasil penelitian ini menyatakan Variabel
keselamatan dan kesehatan kerja
No Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian maintenance
department badak ngl di bontang
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan MHE maintenance department Badak NGL di Bontang 8. Ulfa Nurus Nisa
& Sholihati Amalia (2017)
Pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan AMT (armada mobil tangki) di PT.
Pertamina patra niaga (persero) ujung berung.
Penelitain ini menggunakan nonprobability sampling
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan AMT (armada mobil tangki) di PT.
Pertamina patra niaga (persero) ujung berung.
8. Kamang K.
Pesik, Adolfina
& Genita G.
Lumintang (2018)
Pengaruh
keselamatan kerja dan kedisiplinan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PT. PLN (persero) area Manado sido muncul tbk Semarang
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
berganda
Hasil penelitian ini menyatakan keselamatan kerja dan kedisplinan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawaN PT. PLN
(persero) area Manado sido muncul tbk Semarang 9. Herizal
Wulandari (2020)
Pengaruh
keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap
Penelitian ini menggunakan regresi
berganda
Hasil penelitian ini menyatakan variabel
keselamatan
No Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian kinerja karyawan
pada PT.
Perkebunan nusantara PKS pulau tiga Aceh tamiang
kerja dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja PT. Perkebunan nusantara PKS pulau tiga Aceh tamiang
karyawan pada 10. Evert Makado,
Kawet & Cristy Rondonuwu (2017)
Pengaruh
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan bimoli bitung
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear
berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS untuk
mengolah data.
Hasil
penelitian ini menyatakan keselamatan kerja dan kesehatan kerja Kesehatan kerja
secara bersama- sama atau secara Simultan Berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Bimoli Bitung
2.3. Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran merupakan gambaran secara skematis tentang arah penelitian yang dilakukan. Berdasarkan dengan hal tersebut, perlu diketahui skema penelitian yang menggambarkan dalam penelitian faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
H1+
H2+
H3+
2.4 Hipotesis Penelitian
1. H1 = Keselamatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. H2 = Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. H3 = Keselamatan dan Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Keselamatan (X1)
Kesehatan Kerja (X2)
Kinerja (Y)