• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PENELITIAN

Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampel Madu Manuka dan Madu Rahmi. Madu Manuka didapat dari sebuah Supermarket di daerah Bandung, sedangkan untuk Madu Rahmi didapat dari peternakan lebah di daerah Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Kemudian dilakukan analisis parameter standar Madu Manuka dan Madu Rahmi dengan melakukan uji organoleptis berupa pengujian rasa, bau dan warna menggunakan panca indera, menguji keasaman kedua madu dengan metode titrasi asam-basa menggunakan NaOH 0,1N, menganalisis kadar air berdasarkan indeks bias menggunakan refraktometer dengan suhu 20°C.

Setelah dilakukan analisis parameter standar madu, dapat dilakukan penyiapan media nutrien agar. Kemudian dilakukan penyiapan biakan bakteri Gram positif yaitu Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan bakteri Gram negatif yaitu Pseudomonas aeruginosa dan Escherichia coli yang diinokulasikan dalam media agar miring nutrien agar dan diinkubasi pada suhu 37°C ± 2°C selama 24 jam. Kemudian dari biakan tersebut dibuat suspensi bakteri dalam NaCl fisiologis (0,9%).

Selanjutnya dilakukan pengujian Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)

(2)

Setelah semua penyiapan bahan selesai, dapat dilakukan uji potensi

antibakteri menggunakan metode difusi agar cakram kertas (5 + 1), dengan

mengukur diameter hambat yang dihasilkan dari Madu Manuka, Madu Rahmi dan

dibandingkan dengan diameter hambat kloramfenikol dan tetrasiklin HCl.

(3)

Madu Manuka dan Madu Rahmi

Analisis Parameter Standar Penyiapan Uji Potensi Antibakteri

Uji Organoleptis Uji Keasaman Uji Kadar Air / Indeks Bias

- Bau

- Rasa - Warna

Titrasi asam- basa menggunakan

NaOH 0,1 N

Menggunakan Refraktometer suhu 20°C

Penyiapan Biakan dan Pembuatan Suspensi Bakteri Penyiapan Media

Nutrien agar

Orientasi konsentrasi Antibiotik Pembanding - Kloramfenikol - Tetrasiklin HCl Madu Manuka dan

Madu Rahmi

Inokulasi Bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Eschericia coli pada media agar

miring nutrien agar

Inkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam Suspensi bakteri dalam NaCl fisiologis (0,9%)

Pengujian KHM

(4)

Gambar II.2 Bagan Detail Pengujian Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Pengujian KHM

Madu Manuka Madu Rahmi

Konsentrasi 10, 30, 50, 70, 90, 100 % b/v

Konsentrasi 10, 30, 50, 70, 90, 100 % b/v

Diameter hambat minimum Diameter hambat minimum

Gambar II.3 Bagan Detail Alur Orientasi Konsentrasi Pembanding Orientasi konsentrasi

Antibiotik pembanding

Kloramfenikol Tetrasiklin HCl

- Pengujian menggunakan S3 kloramfenikol 2,5µg

- Pengujian menggunakan S3 tetrasiklin HCl 0,24 µg

Diameter hambat Diameter hambat

(5)

Uji potensi antibakteri

Madu Manuka dengan pembanding kloramfenikol

Madu Manuka dengan pembanding tetrasiklin HCl

Madu Rahmi dengan pembanding kloramfenikol

Madu Rahmi dengan pembanding tetrasiklin HCl

0,4 mL suspensi bakteri

0,4 mL suspensi bakteri

0,4 mL suspensi bakteri

0,4 mL suspensi bakteri - Dimasukkan

ke dalam 5 cawan petri - Ditambahkan

20 mL media nutrien agar

Media agar padat

- Dimasukkan 6 cakram kertas (setiap cawan) yang telah direndam dalam konsentrasi Madu Manuka dan tetrasiklin HCl - Pre-inkubasi 1

jam

- Inkubasi 24 jam, suhu 35°-37°C

Diameter hambat - Dimasukkan

ke dalam 5 cawan petri - Ditambahkan

20 mL media nutrien agar

Media agar padat

- Dimasukkan 6 cakram kertas (setiap cawan) yang telah direndam dalam konsentrasi Madu Rahmi dan kloramfenikol - Pre-inkubasi 1

jam

- Inkubasi 24 jam, suhu 35°-37°C

Diameter hambat Diameter hambat Diameter hambat - Dimasukkan 6

cakram kertas (setiap cawan) yang telah direndam dalam konsentrasi Madu Rahmi dan tetrasiklin HCl - Pre-inkubasi 1

jam

- Inkubasi 24 jam, suhu 35°-37°C - Dimasukkan 6

cakram kertas (setiap cawan) yang telah direndam dalam konsentrasi Madu Manuka dan kloramfenikol - Pre-inkubasi 1

jam

- Inkubasi 24 jam, suhu 35°-37°C

Media agar padat

Media agar padat - Dimasukkan

ke dalam 5 cawan petri - Ditambahkan

20 mL media nutrien agar

- Dimasukkan ke dalam 5 cawan petri - Ditambahkan

20 mL media nutrien agar

Referensi

Dokumen terkait

Kombinasi minyak atsiri kemangi dengan kloramfenikol dan gentamisin dapat meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap

Hasil uji aktivitas antibakteri larutan ekstrak etil asetat dari jamur endofit ginseng kuning dan kontrol positif/ kloramfenikol dengan menggunakan metode

Gambar 4.7 Hasil Uji Daya Antibakteri pada Larutan Madu Kaliandra, pembanding Klorheksidin 0,1% dan Akuades steril terhadap Streptococcus mutans Media BHIA metode

Adapun kesetaraan dari bagian minyak untuk larutan uji Mh M2, M3, Mt, dan Ms terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan pembanding kloramfenikol secara

Pada penelitian ini dilakukan uji daya antibakteri dan perhitungan kesetaraannya dibandingkan dengan kloramfenikol dari ekstrak etanol 80% buah kayu ules (Helicteres

Penetapan potensi dilakukan dengan membandingkan konsentrasi sampel ekstrak etanol daun asam jawa dengan konsentrasi antibakteri pembanding amoksisilin yang memberikan

Secara umum, penelitian ingin mendapatkan kejelasan tentang potensi antibakteri ekstrak bunga Hr, beda potensi tersebut dengan tetrasiklin terhadap bakteri

Menentukan potensi antibiotika ampicillin terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dengan membandingkan dosis sediaan uji terhadap larutan baku pembanding