• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II "

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Memberikan pengalaman yang sangat baik bagi penulis karena secara langsung melakukan penelitian dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

Penelitian Relevan

Bahkan dalam program BK di SMP Negeri 1, Trimurjo mengajarkan bagaimana bersikap dan berperilaku baik.

Bimbingan dan Konseling di Sekolah

  • Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah
  • Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
  • Peran Guru Bimbingan dan Konseling Di Sekolah
  • Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah

Kenakalan Siswa

  • Pengertian Kenakalan Siswa
  • Faktor-faktor Timbulnya Kenakalan Siswa
  • Bentuk-bentuk Kenakalan Siswa dan Upaya Mengatasinya

Upaya ini berlangsung melalui pendekatan bimbingan dan konseling yang dilakukan di luar situasi proses pembelajaran. Di sinilah guru bimbingan dan konseling di sekolah membantu memperlancar usaha sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, penyusunan tujuan bimbingan dan konseling di atas di sekolah dan madrasah disesuaikan dengan jenjang sekolah dan madrasah yang bersangkutan.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penulis dalam penelitian ini lebih menekankan pada peran bimbingan dan konseling guru untuk mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo.

Tabel 1.1 Data Kenakalan Siswa SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019  No  Nama Siswa Terlibat  Kelas  Kasus
Tabel 1.1 Data Kenakalan Siswa SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019 No Nama Siswa Terlibat Kelas Kasus

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Sumber data adalah sumber dari mana seorang peneliti ingin memperoleh informasi atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.”39 Data adalah kumpulan bahan informasi dari keluaran data peneliti, baik berupa fakta maupun angka yang dapat digunakan. . . Sumber data yang penulis gunakan dalam menyusun karya ilmiah ini dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data.40 Sumber data primer dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling dan siswa yang memiliki data kenakalan di SMA Negeri Trimurjo 1.

Sumber data sekunder adalah sumber data tambahan, yaitu data di luar kata-kata dan tindakan, yaitu sumber tertulis. Sumber sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen 41 Dokumen tersebut dapat berupa buku catatan kenakalan siswa, buku absensi siswa dan literatur lain yang relevan dan relevan dengan Masalah yang sedang diselidiki. Sumber data tambahan yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri dari informasi dari kepala sekolah, buku-buku dan dokumen yang meliputi: buku catatan kenakalan siswa, buku panduan bimbingan dan konseling untuk guru yang relevan dan dokumen tertulis lainnya.

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini memanfaatkan sumber data primer dan sekunder, sehingga data yang diperlukan untuk penelitian terkumpul sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara terbimbing, yaitu wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara dengan rangkaian pertanyaan yang lengkap dan terperinci sebagaimana dimaksud dalam wawancara terstruktur. Hal ini dikarenakan penulis telah menyediakan seluruh kerangka pertanyaan untuk mencari informasi tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa. Sehubungan dengan wawancara bebas tersebut, penulis telah mengajukan sepuluh pertanyaan yang ditujukan untuk guru bimbingan dan konseling dan enam pertanyaan untuk siswa yang memiliki catatan kriminalitas di SMPN 1 Trimurjo.

Sutrisno Hadi berpendapat bahwa observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang terdiri dari berbagai proses biologis dan psikologis.45 Observasi adalah suatu metode pengumpulan data dimana peneliti atau koleganya mencatat informasi sebagaimana mereka menyaksikannya selama penelitian. Saksi peristiwa tersebut dapat melihat, mendengar, merasakan apa saja yang dapat direkam secara objektif. Metode observasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah observasi langsung dimana penulis hanya membimbing.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kegiatan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa. Menurut Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data tentang sesuatu yang berupa buku, majalah, transkrip, surat kabar, prasasti, risalah rapat, catatan harian, dan lain-lain, benda-benda tertulis seperti dokumen, catatan, dan lain-lain. Metode ini digunakan untuk memperoleh data kenakalan siswa yang terjadi di SMA Negeri 1 Trimurjo, sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 1 Trimurjo, letak geografis, struktur singkat SMA Negeri 1 Trimurjo, keadaan guru dan siswa di sekolah. .

Teknik Penjamin Keabsahan

Jika kedua teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka penulis melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan untuk memastikan data mana yang benar atau mungkin semuanya benar karena sudut pandang yang berbeda. Triangulasi teknis adalah verifikasi kredibilitas data, yang dilakukan dengan cara memverifikasi data kepada sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda.50 Triangulasi teknis ini dimaksudkan untuk memverifikasi kebenaran data yang diperoleh dalam wawancara melalui observasi dan dokumentasi. Pada triangulasi sumber yaitu guru bimbingan konseling, siswa yang memiliki catatan nakal, dan kepala sekolah SMP Negeri 1 Trimurjo, penulis melakukan dengan cara membandingkan data dari metode yang sama dengan sumber yang berbeda menggunakan teori yang berbeda untuk mengkaji data yang dituju adalah interpretasi komparatif dan kemudian membandingkan sumber data pengamatan yang sama dengan data wawancara, serta membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dan gunakan peneliti atau pengamat lain untuk mengoreksi data saat Anda mengumpulkan data.

Teknik Analisis Data

Berikut kami terbitkan wawancara yang penulis lakukan dengan guru bimbingan dan konseling, siswa yang memiliki catatan nakal, dan kepala sekolah ŠMP Negeri 1 Trimurja, yang mengacu pada bentuk dan faktor penyebab kenakalan pada siswa di ŠMP Negeri 1 Trimurja , yaitu : Pendapat Cindy Novia, salah satu siswa yang memiliki catatan kenakalan di SMA Negeri 1 Trimurjo. Pendapat ketiga, Pak. Amiludin sebagai guru bimbingan dan konseling yaitu “Secara umum kenakalan siswa di SMA Negeri 1 Trimurjo masih dapat ditanggulangi apabila menyangkut bentuk-bentuk kenakalan siswa seperti merokok di lingkungan sekolah, membolos dan tidak mengerjakan PR, terkadang penasaran dengan teman sebaya Berdasarkan pendapat guru BK dan kepala sekolah ŠMP Negeri 1 Trimurjo tentang peran guru BK dalam mengatasi kenakalan siswa di ŠMP Negeri 1 Trimurjo, peran guru BK meliputi;

Berikut wawancara yang penulis lakukan dengan guru bimbingan dan konseling, siswa dengan catatan kriminalitas kenakalan, dan direktur SMP Negeri 1 Trimurjo, mengenai upaya guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo yaitu : Pertama, Pak Amiludin mengatakan, “Untuk mengatasi kenakalan siswa biasanya ada teguran terlebih dahulu dengan cara dipanggil. Berdasarkan pendapat guru bimbingan dan konseling, siswa yang memiliki catatan kriminal kenakalan siswa dan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Trimurjo, Terkait Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Mengatasi Kenakalan Siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo, Guru Bimbingan dan Konseling mengatasi kenakalan mengikuti prosedur berupa pemberian nasehat atau teguran dan hukuman yang mendidik Dari hasil wawancara dengan guru bimbingan dan konseling di SMPN 1 Trimurjo, penulis memperoleh data dokumen tertulis berupa tabel tata tertib siswa di SMPN 1 Trimurjo sebagai berikut.

Strategi dan cara mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo dengan perbedaan kelas. Berikut wawancara yang penulis lakukan dengan guru bimbingan dan konseling dan kepala sekolah SMP Negeri 1 Trimurjo terkait strategi dan cara mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo yaitu: Pernyataan dari Bapak Amiludin “The most effective strategy untuk mengatasi kenakalan siswa yaitu dengan bekerjasama dengan orang tua Keterbatasan atau kendala guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo.

Berdasarkan pendapat guru pembimbing dan kepala sekolah ŠMP Negeri 1 Trimurjo tentang keterbatasan atau kendala guru pembimbing dalam mengatasi kenakalan siswa di ŠMP Negeri 1 Trimurjo. Dari hasil penelitian tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo dapat disimpulkan bahwa; Hasil wawancara mengenai peran guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019.

Jawab : Alhamdulillah hingga saat ini tindak pidana yang dilakukan siswa SMP Negeri 1 Trimurjo masih dapat dikendalikan 7.

Tabel 4.2 Keadaan Guru SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019
Tabel 4.2 Keadaan Guru SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Trimurjo

Visi dan Misi SMP Negeri 1 Trimurjo

Letak Geografis SMP Negeri 1 Trimurjo

Data Guru SMP Negeri 1 Trimurjo

Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Trimurjo

Peta dan Satelit SMP Negeri 1 Trimurjo Berdasarkan Google

Guru bimbingan dan konseling akan siap membantu siswa untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi, baik itu masalah akademik maupun penyimpangan perilaku yang mereka lakukan. Peran guru bimbingan dan konseling dalam membantu siswa menyusun rencana sangat penting agar siswa dapat mengelola secara tepat kemampuan yang dimilikinya. Berikut wawancara yang dilakukan penulis dengan bimbingan dan konseling guru, siswa yang memiliki catatan kriminalitas, dan kepala sekolah SMP Negeri 1 Trimurjo, terkait sanksi atau hukuman yang dilakukan untuk mengatasi kenakalan siswa di SMP Negeri 1 Trimurjo yaitu : Pertama, Pak Amiludin mengatakan : “Di sekolah ini pada umumnya sesulit apapun permasalahannya, tindak pidana siswi dalam konseling privat, siswi yang bersangkutan sudah malu dan akhirnya berubah, artinya kejahatan siswa masih dapat dikendalikan.

Jadi, ketika siswa kedapatan melanggar peraturan atau tata tertib yang ada di sekolah, maka guru pembimbing akan mendata kenakalan siswa tersebut dan juga memberikan sanksi kepada anak agar mengurungkan niat dan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Ketika siswa melakukan tindak pidana yang mengharuskan konselor mendatangkan orang tua, maka konselor akan memanggil orang tua dan mengkoordinir perilaku menyimpang anaknya. Dalam hal cara mengatasi pelanggaran siswa yang berbeda-beda, guru bimbingan dan konseling mengurutkan atau mengelompokkan siswa menurut tingkatan kelas atau tingkatan kelas, dan beberapa siswa dari latar belakang keluarga kurang memperhatikan anaknya atau terpecah belah.

Dalam mengatasi kendala atau rintangan seperti ini biasanya guru bimbingan dan konseling menemukan siswa yang nakal segera berkomunikasi dengan mereka. Karena tugas guru bimbingan dan konseling lebih spesifik dibandingkan dengan guru mata pelajaran, yaitu membantu siswa menemukan jati diri dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Jawab: Peran guru bimbingan dan konseling pada umumnya adalah membantu siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, serta memberikan bimbingan agar siswa tidak salah dalam mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang tidak diinginkannya.

Guru Bimbingan dan Konseling akan siap membantu siswa memecahkan masalah yang mereka hadapi, baik itu kesulitan akademik maupun penyimpangan perilaku yang mereka alami. Jawab : Saat mengatasi halangan atau kendala seperti ini, ketika kita menemukan siswa yang melakukan pelanggaran, kita langsung komunikasikan dengan orang tua sehingga dalam hal ini pun orang tua mulai ikut terlibat dan membantu guru bimbingan dan konseling untuk mengatasinya. kenakalan anak.

Gambar 3. Satelit Google Maps SMP Negeri 1 Trimurjo
Gambar 3. Satelit Google Maps SMP Negeri 1 Trimurjo

Gambar

Tabel 1.1 Data Kenakalan Siswa SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019  No  Nama Siswa Terlibat  Kelas  Kasus
Tabel 2.1 Kenakalan Siswa dan Tindakan Guru 36
Tabel 4.2 Keadaan Guru SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019
Gambar 1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Trimurjo Tahun 2019
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian ayat di atas, maka subyek dan mekanisme cara membuat suatu aturan harus memiliki keadilan. Karena bangsa Indonesia sangat beragam. Maka harus menetapkan dengan