• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III BERAGAMA: BERPEDOMAN PADA KITAB SUCI

N/A
N/A
skyrinx

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III BERAGAMA: BERPEDOMAN PADA KITAB SUCI "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

BERAGAMA: BERPEDOMAN PADA KITAB SUCI

POKOK BAHASAN:

A. Kitab Suci Secara Umum

B. Kitab Suci dalam Agama-agama

C. Mengapa harus membaca, mendalam & menghayati kitab suci A. KITAB SUCI SECARA UMUM

1.1 Pengantar

Setiap murid diminta untuk mengerjakan pada buku catatan masing-masing, kemudian dibacakan di depan kelas, beberapa pertanyaan penuntun berikut ini:

1) Menurut anda, apa itu kitab suci.

2) Mengapa kitab suci disebut juga ‘SURAT CINTA TUHAN?”.

3) Tulislah sebuat ayat dari kitab suci, yang (telah / akan) menjadi pedoman hidup anda.

Mengapa anda mengambil ayat tersebut?

Secara umum, kitab suci diartikan sebagai buku yang ditulis oleh penulis manusia yang diilhami oleh Allah sendiri yang berisi Wahyu Tuhan berupa firman-firmanNya, serta memuat ajaran-ajaran tentang seluruh aspek kehidupan yang menjadi pedoman bagi semua umat beragama.

Kitab suci sering disebut juga sebagai “surat cinta Tuhan”. Mengapa demikian? Karena kitab suci memuat kisah, kesaksian dan “pengungkapan cinta Tuhan” serta tanggapan manusia atas cinta Tuhan terhadapNya.Manusia diharapkan untuk membalaas cinta Tuhan, dengan mengikuti perintah Tuhan sebagai ungkapan cintanya kepada Tuhan. Meskipun manusia sering menjauhkan diri dari Tuhan, tetapi Tuhan tidak berhenti mencintai manusia. Singkatnya, seluruh isi kitab suci berisi perintah untuk mencintai Tuhan dan sesama. ( bdk. Mat. 22: 34 – 40: Hukum yang Terutama).

1.2 Kitab Suci: Pedoman Hidup Beragama

Karena merupakan buku suci, maka kitab suci adalah buku yang sangat penting bagi setiap umat beriman, dan merupakan pedoman hidup beragama.

Mengapa? Karena:

1) Kitab suci merupakan sumber utama untuk mengetahui dan memahami karya penyelamatan Tuhan bagi manusia. Lewat kitab suci orang bisa mengetahui sejarah penyelamatan yang dilakukan oleh Tuhan berupa firmanNya, rencana serta nubuatNya, yang dilakukanNya sendiri (Perjanjian Baru-Tuhan Yesus) atau disampaikan melalui para nabi atau utusanNya (Nabi-nabi Perjanjian Lama, Nabi Muhammad, Sang Buddha, Nabi Kong Hu Cu, para Maha Rsi).

(2)

2) Kitab suci menjadi sumber referensi dan inspirasi yang utama untuk mengembangkan iman umat melalui Firman Tuhan serta ajaran-ajaaran suci yang terkandung di dalamnya.

Singkatnya, Kitab suci menjadi petunjuk hidup manusia. Kitab suci memiliki kewibawaan sebagai pegangan hidup.( “ Dan kami berikan kepada Musa, kitab (Taurat) dan kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman-Nya), janganlah kamu mengambil pelindung selain aku “ (Q.S. Al-Isra : 2) ).

3) Sebagai kriteria (sumber) untuk menilai hidup beriman dan beragama.

Disamping memuat firman Tuhan, Kitab suci juga memuat berbagai macam ajaran moral serta hukum yang harus ditaati dan dijalankan oleh manusia. Berhasil atau sesuai tidaknya manusia dalam perbuatannya, akan dinilai berdasarkan kitab suci. Perwujudnyataan iman dalam kehidupan sehari-hari mendapat penilaiannya berdasarkan pada kitab suci.

Beberapa contoh ajaran agama-agama yang menggambarkan bahwa kitab suci adalah pedoman dalam hidup umat beriman.

a. Agama Buddha:

Adanya ajaran Arya Athangika Magga, atau jalan mulia berunsur delapan yang bisa menuntun orang untuk menghilangkan duka dan memperoleh kesempurnaan hidup, a.l:

pandangan benar,pikiran benar,ucapan benar, perbuatan benar, mata penaharian benar, usaha benar, perhatian benar dan meditasi benar. Selain itu juga ada ajaran Trisarana, yaitu 3 perlindungan: kepada Buddha, Dhamma & sangha.

b. Agama Islam:

Mengenal adanya tasyiri’ atau hukum., yang menjadi pedoman hidup umat. Ada dua sumber tasyiri’, yakni dari Allah yang disebut tasyiri’ ilahi (Al-Qur’an dan Al Sunnah) dan dari manusia berupa peraturan-peraturan yang mengacu pada tasyiri’ ilahi.

c. Agama Hindu:

Memandang hidup bersama untuk saling mebimbing dan melengkapi merupakan suatu keharusan untuk diwujudkan dalam hidup bersama.

d. Agama Kristen & Katolik:

Setiap umat beriman wajib mengamalkan ajaran KASIH Yesus sebagaimana tertulis dalam kitab suci.

e. Agama Kong Hu Chu:

Sangat menekankan nilai-nilai etika/ moralitas dalam keluarga, kelompok jemaah, dalam masyarakat dan pemerintah,yang bersumber pada kitab suci Su Si & Hau King.

TUGAS: Murid diminta untuk mencari sebuah ayat dalam kitab suci, yang dapat dijadikannya sebagai pedoman dalam hidupnya:

= Mencari sebuah ayat KS yang sesuai dengan pribadinya.

= Menjelaskan alasan mengapa ayat tersebut diambil.

= Ditulis tangan dan dihias dengan lukisan, dll.

(3)

1.3 Kitab Suci Sebagai Sabda Kebenaran

Ada berbagai macam kebenaran. Namun secara umum terdapat dua macam kebenaran, yakni kebenaran matematis, yakni kebenaran yang sesuai dengan nalar/logis) dan kebenaran mutlak.

Kitab suci adalah kebenaran mutlak.

Mengapa? Karena:

1. Tuhan sendiri adalah kebenaran dan sumber kebenaran itu sendiri.Segala sesuatu itu benar kalau sesuai dengan kehendakNya.Sebagai kebenaran itu sendiri,maka segala ajaran dan hukum dari Tuhan, adalah benar sampai selama-lamanya. Mengacu pada aspek infabilitas dan ineransi Kitab Suci, yakni bahwa kitab suci tidak salah atau keliru dalam ajaran tentang iman dan moral.

2. Sabda Tuhan pasti akan terwujud/terlaksana bagi manusia. Segala sesuatu yang disabdakan, direncanakan dan dijanjikan oleh Tuhan pasti akan terwujud. Ini dikarenakan kitab suci merupakan firman yang OTENTIK, yang keasliannya sangat terjamin, karena Tuhan sendiri yang berfirman.

3. Segala kehendak,rencana dan usaha Tuhan untuk menjadikan ciptaanNya baik, terdapat dalam kitab suci. Meskipun manusia seringkali menyimpang dari ajaran dan kehendak Tuhan, tapi Tuhan tetap setia untuk mewujudkan rencananya.

4. Kitab suci yang berisi sabda Tuhan dijadikan sebagai sumber utama dari buku-buku iman. Hal ini disebabkan oleh kitab suci merupakan otoritas tertinggi dan final untuk iman dan seluruh aspek kehidupan umat beriman. Segala buku rohani keagamaan bahkan ilmu pengetahuan di dunia ini bersumber dari Kitab suci. Dan setiap orang bisa mengambilnya sebagai sumber iman dan pengetahuan.

Oleh karena itu sebagai sabda kebenaran, kitab suci harus dijaga dari penyesatannya, karena kitab suci sering ditafsirkan sesuka hati (disalahtafsirkan) atau dipolitisir dimana isi kitab suci dijadikan sebagai pembenaran diri. Maka telah dibentuk lembaga-lembaga yang bertanggungjawab atas terbitnya kitab suci dalam setiap agama.

B. KITAB SUCI DALAM AGAMA-AGAMA

Setiap agama mamiliki kitab suci masing-masing. Keberadaan Kitab suci seperti yang dikenal sekarang ini memiliki proses yang sangat panjang. Sabda Tuhan yang disampaikan kepada para nabi dan utusanNya, yang telah ditulis kemudian dikumpulkan, Karena tersebar dimana-mana untuk dijadikan sebuah buku. Proses mengumpulkan tulisan-tulisan dari berbagai macam sumber, kemudian dijadikan sebuah kitab suci yang yang akui dan diterima oleh pemeluknya disebut KODIFIKASI. Sementara daftar resmi kitab suci yang diterima sebagai kebenaran oleh pemeluk agama tertentu disebut: KANON.

Kita akan meneliti dan mendalami setiap agama, mengenai proses, jumlah serta isi dari kitab suci- kitab suci tersebut.

2.1 AGAMA HINDU

Kitab Suci agama hindu adalah Veda.

(4)

a. Proses kodifikasi Veda

Pengumpulan berbagai mantra menjadi himpunan buku-buku adalah merupakan usaha kodifikasi Veda. Sloka-sloka yang ribuan banyaknya telah diturunkan ke dunia ini tidak sekaligus atau bersamaan ditempat yang sama, melainkan tidak bersamaan dan dari jaman ke jaman meliputi ribuan tahun, kepada para Maha Rsi. Untuk mencegah agar sloka-sloka itu jangan hilang dan selalu dapat diingat banyaklah usaha-usaha dilakukan untuk menyusun atau mengumpulkan sloka-sloka itu.

Ada beberapa kecenderungan yang dipergunakan sebagai cara perhimpunannya yaitu:

 Didasarkan atas usia sloka-sloka termasuk tempat geografis turunnya sloka- sloka itu.

 Didasarkan atas sistem pengelompokan isi, fungsi dan guna mantra-mantra itu.

b. Macam-macam kitab Suci Veda

Menurut isinya, para Maha Rsi menggolongkan Veda atas 2 golongan besar, yakni:

Veda Sruti atau weda samhita yakni kelompok / kumpulan buku yang isinya memuat “Wahyu” yang dinyatakan Tuhan kepada para Rsi berupa kehendak Tuhan dan Para Rsi mendengarkan apa yang diwahyukan itu.

Veda Sruti dibagi atas 4 macam yakni:

Rg–weda, berisi puji-pujian untuk mengundang para dewa hadir dalam dalam sebuah upacara kurban.

Sama-weda, berisi pujian yang diberi lagu untuk dinyanyikan pada waktu sebuah upacara kurban

Yayur-weda, berisi mantera hitam & putih) untuk meminta para dewa agar memenuhi keinginan yang berkurban.

Atharwa-Weda, berisi doa-doa yang dipakai dalam kehidupan sehari- hari .Misalnya untuk menyembuhkan orang sakit,mengusir roh jahat, dll.

Veda Smrti (yang diingat) berisi penjelasan-penjelasan tentang Sruti, yang disebut dharmasastra. Termasuk golongan Veda Smrti antara lain:

Kitab Ramayana yang berisi kisah Rama & Shinta serta menjadi sumber ajaran dan nasehat spiritual yang besar bagi umat Hindu.

Kitab Mahabrata, mengisahkan perang antara pandawa & Kurawa.

Buku ini mengajarkan: kebenaran, merupakan sumber kemajuan, sementara kejahatan mengakibatkan kehancuran. Salah satu bagian yang masyur

adalah kitab Bhagavad Gita, yang memuat kisah Bhatara Khrisna &

sang

pahlawan Arjuna.

(5)

kitab Upanishad (duduk dibawah kaki guru untuk mendengarkan ajarannya). Kitab ini memuat ajaran rahasia dan yang bersifat mistik, yakni mengenai Brahman dan Atman.

 Di Indonesia, ada Kitab Sarascamuscaya, yang ditulis abad ke 9 oleh Bhagawan Wararuci, yang memuat ajaran tentang moral & etika.

c. Bahasa : Sansekerta

d. Isi : Kehendak Tuhan yang diwahyukan kepada para Maha Rsi e. Struktur isi: umumnya berupa mantera-mantera.

2.2 AGAMA BUDDHA

Kitab suci agama Buddha adalah Tripitaka a. Proses Kodifikasi

Proses pengumpulan ajaran-ajaran Buddha (Dhamma) demi pemurnian ajaran dhamma dan menghindari pertentangan dikemudian hari serta menjadikannya sebagai sebuah kitab suci dilakukan melalui 6 kali konsili yang sangat panjang, yang berlangsung dari tahun 543 S.M – 1956, yang melibatkan para Arahat dan Bhikku yang pertama kali dimotori oleh Arahat Maha Kassapa.

b. Macam-macam Kitab suci Tripitaka

Tripitaka atau Tipitaka artinya 3 keranjang, terdiri 3 kitab yakni:

Vinaya Pitaka: memuat Dhammakkhanda (pokok Dhamma) yaitu berupa peraturan disiplin dan prosedure pelaksanaan sangha, yang harus dipatuhi oleh para Bhikku dan Bhikkuni.

Sutta Pitaka, memuat kumpulan khotbah sang Buddha secara keseluruhan, yang disampaikan dalam berbagai kesempatan.

Abhidhamma Pitaka, memuat uraian tentang ilmu pengetahuan dan filsafat serta kebenaran mutlak, hasil analisis ajaran Buddha.

c. Bahasa: Pali / Sansekerta

d. Isi: Ajaran sang Buddha yang dibabarkan selama 45 tahun sejak sang Buddha mencapai pencerahan, hingga mencapai parinibana (wafat).

2.3 AGAMA ISLAM

Kitab Suci agama Islam disebut Al- Qur’anul Karim, atau Al- Mushaf, atau Kitabullah.

a. Proses kodifikasi

Pada masa rasulullah Al-Qur’an hanya berupa hafalan-hafalan di benak para sahabat dan tulisan di lempeng-lempeng batu, pelepah kurma dan di keping-keping tulang.

(6)

Al-Qur’an masih berserakan belum ada pembukuan al-Qur’an dalam satu mushaf.

Atas usulan Umar, pada Masa Abu Bakar mulailah usaha untuk mengumpulkan berbagai hafalan dan tulisan dan berhasil membuat pembukuan Al-Qur’an dalam satu mushaf. Pada Masa Ustman terjadi perubahan Mushaf Al-Qur’an karena adanya perbedaan antar suku, atas usulan hufaidazh ustman menyeragamkan pembacaan Al- Qur’an dengan dialek Qurays, yang kemudian Mushaf tersebut disebut Al-Imam yang lebih dikenal dengan mushaf Ustmani.

b. Isi Kitab Al-Qur’an

Terdiri dari 30 Juz, 114 surat, 6666 ayat. Kitab Al-Qur’an memuat: Aqidah ( kepercayaan), ibadah akhlak, kaidah ( hukum-hukum ), tadzkir, sejarah dan dorongan untuk beripikir.

c. Bahasa: Arab

2.4 AGAMA KRISTEN & KATOLIK Nama : Alkitab.

a. Proses Kodifikasi

Kitab Suci Perjanjian Lama

Penulisan KS PL dimulai pada jaman raja Saul, Daud & Salomo. KitabSuci (Alkitab) pada mulanya tersebar dalam berbagai tulisan berbahasa Ibrani, kemudian dikumpulkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dan Latin atas permintaan orang-orang Yahudi diaspora yang tidak mengerti bahasa Ibrani oleh 70 ahli Kitab Yahudi wakil dari 12 suku Israel. Terjemahan itu kemudian dibukukan dan diberi nama Septuaginta (LXX). Kitab ini kemudian menjadi kitab suci resmi (Kanon Alexandria) bagi kaum Yahudi.

Namun di kemudian hari para rahib Yahudi mempersoalkan dan menolak 7 buah kitab (Deuterokanonika) karena mereka tidak menemukan versi aslinya yang berbahasa Ibrani. 7 buah kitab yang ditolak adalah: Tobit, Yudith, kebijaksanaan Salomo,Sirakh, Barukh, 1 & 2 Makabe, tambahan Ester &

Daniel. (Catatan: surat nabi Yeremia dianggap sebagai pasal 6 dari kitab Baruk).

Kitab Suci Perjanjian Baru

Antara tahun 120-400, beberapa tokoh penting mulai mengumpulkan dan menyaring tulisan-tulisan dan karangan-karangan seputar hidup dan karya Yesus. Maka muncullah sebuah daftar resmi yang berwibawa dan layak disebut kitab suci. Adalah Origines dan Eusebius yang memberikan daftar kitab yang umum diterima dan daftar kitab yang harus ditolak. Akhirnya, tahun 300, muncul sebuah daftar resmi KS PB, seperti yang kita terima sekarang ini.

(7)

b. Isi struktur Kitab suci

Agama Kristen: Perjanjian lama ada 39 buku, yang terdiri dari: 5 kitab Pentateukh,12 kitab sejarah, 5 kitab puisi dan hikmat serta 17 kitab para nabi.

Sedangkan Kitab Suci Perjanjian Baru, ada 27 buku yang terdiri dari: 4 kitab Injil, 1 kitab Kisah Rasuli, 21 kitab yang memuat surat-surat rasuli dan 1 kitab Wahyu.

Agama Katolik: Perjanjian Lama ada 46 buku, yang terdiri dari: 5 kitab pentateukh, 16 kitab sejarah, 7 kitab puitis dan hikmat, serta 18 kitab para nabi. Sedang Kitab Suci Perjanjian baru ada 27 buku, yang terdiri dari 4 kitab Injil, 1 kisah para rasul, 14 surat rasul paulus, 7 surat Katolik dan 1 kitab wahyu.

c. Bahasa: Ibrani, Aram, Yunani, Latin dan bahasa setempat (Terjmahan).

2.5 KITAB SUCI AGAMA KONG HU CU a. Proses Kodifiksi

Kitab suci Kong Hu Cu seperti bentuknya sekarang ini,mengalami proses perkembangan yang panjang. Kitab suci tertua berasal dari Jaman Yao. Bahkan ada yang mengatakan berasal dari Nabi Purba yakni Fu Xi yang pertama kali menerima sabda Tien. Kitab-kitab purba ini kemudian oleh kongzi atau Konfucius ditambah dengan Chunqiujing (Kitab atau Catatan-catatan Jaman Cun Ciu) yang ditulis sendiri oleh Kongzi, dihimpun oleh Kongzi dalam sebuah Kitab yang disebut Wujing/ Wu Cing / Ngo King (Lima kitab). Sedangkan Kitab Su Si adalah kitab yang bersumber langsung pada nabi Kong Cu/Kong Zi. Karena ajaran Kongzi banyak yang diselewengkan oleh murid-murid dan pengikutnya,maka muncullah Mengzi, cicit nabi Kongzi yang menjabarkan dan meluruskan ajaran- ajaran Kongzi, terutama kitab-kitab yang dianggap suci oleh Konfucius hingga menghasilkan bentuk seperti yang kita kenal sekarang ini.

b. Macam-macam kitab suci agama kong Hu Cu a) Kitab Su Si, yang terdiri dari 4 kitab, yakni:

 kitab Thai Hak (ajaran besar: berisi ajaran tentang etika dalam kehidupan keluarga, masyarakat, Negara & dunia).

 kitab Tiong Yong (Tengah sempurna: berbuat lurus sesuai dengan hukum alam. Memuat juga ajaran tentang firman Tuhan yang disebut watak sejati sebagai tuntunan untuk menempuh jalan suci.banyak berbicara bagaimana seseorang bisa mencapai kuncu ).

kitab Lun Gi/ Lun Yu (memuat Sabda Suci berupa nasehat dan pembicaraan yang disampaikan Kong Hu Cu kepada muridnya pada masa itu).

kitab Bing Cu (ajaran-ajaran dari Meng Zi).

(8)

b) Kitab Ngo King / Wujing/ Wu Cing ada lima kitab, yang terdiri dari:

Yi Jing (kitab perubahan),

Shujing/ Su King (kitab Sejarah/ dokumentasi),

Shijing/Si King (Kitab Puisi),

Liji / Lee king (kitab ritual & kesusilaan),

Chunqiu/ Chun Chiu king (sejarah zaman Chun Chiu).

Disamping 2 kitab utama ini, ada sebuah kitab yang juga dianggap sebagai kitab suci yakni kitab Hau King yang berisi laku bakti, maknanya, serta kewajiban untuk menjalankannya.

c. Bahasa kitab suci: Bahasa Mandarin (Bahasa Nasional China).

d. Struktur isinya: Nyanyian, hukum, Ibadat.

C. PENTINGNYA MEMBACA, MENDALAMI & MENGHAYATI KITAB SUCI

“Iman tanpa perbuatan adalah mati “, demikian tulis rasul paulus dalam agama kriten dan katolik, yang mengindikasikan bahwa iman yang bersumber dari kitab suci harus diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari. Seluruh firman dan ajaran yang termaktub dalam kitab suci harus dihayati dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, mengapa harus membaca, mendalami dan menghayati kitab suci? Karena:

Iman kita akan bertumbuh dan berkembang, dengan membaca, mendalami dan menghayati kitab suci. Misalnya, dalam agama Kristen, dari 2 Timoteus 3:

16–17. Atau dari kitab Su Si (Kong Hu Cu), ayat 2 mengatakan: “Jalan suci yang ditempuh berkat bimbingan watak sejati (firman Tien), tidak boleh terpisah sedikit pun dari kehidupan manusia. Maka seorang Kuncu harus berhati-hati kepada Tien yang tidak kelihatan, dan takut kepadanya yang tidak didengar.”

Atau dari agama Islam dari surat Al Baqarah, ay. 4-5: “Mereka yang beriman kepada Al-Qur’an yag diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang diturunkan sebelummu…, mereka itulah yang selalu mendapat petunjuk dari Tuhannya dan merekanlah orang-orang yang sukses/beruntung.”

Kita tidak akan mengenal Tuhan, kalau kita tidak membaca, mendalami dan menghayati kitab suci. Misalnya dari Surat Yunus ayat 61: “Apapun urusanmu dan bagian apapun yang kamu baca dari Al-Qur’an, setiap kamu melakukan suatu pekerjaan, tentulah kami menyaksikan kamu,ketika kamu melakukannya.

Dan tiada tersembunyi dari Tuhanmu, biarpun seberat dzarrah (atom) di langit dan di bumi, Setiap yang lebih kecil dari itu, dan setiap yanglebih besar dari padanya, tentulah ada dalam kitab yang nyata.” Atau dalam agama Katolik dari DV art. 25: “Konsili mendesak, agar semua umat beriman haaraus sering

(9)

membaca kitab suci sebagai sabda Ilahi, untuk mempeeroleh pengertian tentang Kristus.”

Kitab suci adalah buku iman jemaat. Setiap agama dan jemaatnya menerima kitab suci sebagai yang suci dan ilahi, karena berisi sabda Allah. Maka kitab suci akan menjadi tolok ukur yang tertinggi, dalam menghidupi iman kita. Kita bisa menangkap pesan Allah dari kitab suci, jika kita membacanya dengan iman dan penuh kepercayaan. Disamping itu butuh ketekunan, sampai menjadi satu kebiasaan dan kebutuhan. Misalnya dari Al-Qur’an, Surat Al-Baqarah, ayat 23 : “ Dan jika kamu dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang telah kami turunkan ( Wahyukan ) kepada hamba kami ( Muhammad ), buatlah sesuatu ayat saja semisal dan ajaklah para penolongmu selain dari pada allah, jika memang kamu termasuk orang-orang yang benar.” Atau dalam agama katolik DV art. 25:

Konsili mendesak, agar semua umat beriman haaraus sering membaca kitab suci sebagai sabda Ilahi, untuk mempeeroleh pengertian tentang Kristus.”

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi kidung-kidung suci di atas sebagai nasihat agar semua para Umat Hindu menurut pada perintah dari ajaran agama yang dipercayai untuk memuja kepada Tuhan Sang Hyang