A. Sejarah Berdirinya MI. Nurul Falah Palembang
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Falah 30 Ilir Palembang didirikan pada tahun 1935 oleh Ki Rd.H.Ahmad. MI ini awal berdiri terletak di Kelurahan 29 Ilir No.41 RT 02 Palembang. Pada waktu itu sekolah Madrasah di daerah 29 ilir masih kurang, sedangkan masyarakat di daerah ini sangat membutuhkan sebuah madrasah, yang mereka harapkan agar anak-anak mereka dapat pendidikan agama.
Kehadiran Madrasah dapat meningkatkan orang tua menyekolahkan anaknya karena jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal.1
Oleh karena melihat hal itu, maka Ki Rd Ahmad berinisiatif untuk mendirikan sebuah Madrasah. Untuk membangun sebuah Madrasah biaya yang dibutuhkan tidak sedikit, maka untuk sementara Madrasah Nurul Falah berada di bawah rumah Rd.H.Agus (alm), yaitu orang tua dari Ki Rd Ahmad.
Pada tahap awal berdiri, proses pembelajaran masih banyak mengalami kendala dan keterbatasan. Namun tidak mengurangi semangat orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Dengan adanya Madrasah di daerah ini maka masyarakat di Kelurahan 29 Ilir dan sekitarnya sangat gembira. Mereka memasukkan anak-anaknya ke madrasah tersebut. Mengingat semakin banyaknya murid-murid, maka pada tahun 1943 Madrasah Nurul Falah pindah ke gedung baru yang terletak di Jalan Kirangga Wirosentika Kelurahan 30 Ilir Palembang. Pembangunan
1 Hj. R.A. Maryam, S.Pd, (Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang), Wawancara, Juli 2014
32
gedung baru tersebut biayanya banyak dari infak para wali murid dan para dermawan lainnya.
Adapun pengurus MI Nurul Falah sekarang, yaitu :
- Ketua Umum : Drs. H. Raden Mass Ahmad, M.BA - Sekretaris : Martin Kahfiyosa, ST.,MT
- Bendahara : Hj.R.A. Maryam, S.Pd
- Bagian umum dan pegawai : Kms.H.M.Idrus, A.Ma
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah ini mempunyai Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 112167101012 dan Nomor Statistik Bangunan )NSB) : 006271506240001. Pada tahun 2007 status Madrasah ini terakreditasi dengan nilai C (cukup).
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang sudah beberapa kali mengalami pergantian kepala sekolah. Adapun kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang dari sejak berdiri hingga sekarang, yaitu :
Tabel I
Kepala Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang N
o Nama Masa Jabatan Ket
1 2 3 4 5
Ki. Rd Ahmad
Kgs. M. Husin Adnan Ki Rd. H. Ahmad Hj.R. A. Maryam, S.Pd Yuni Novita, S.E
1935 – 1951 1951 -1960 1960 - 1983 1983 - 2013 2013 - sekarang
Sumber Data : Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang Tahun 2013
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Palembang Alamat : Jl. Kiranggo Wirosentiko Kelurahan 30 Ilir
Palembang
Badan Pengelola : Departemen Agama Republik Indonesia Waktu Belajar : Hari senin sampai sabtu pukul 07.15 – 12.15
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi Misi Nurul Falah Palembang adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa, cerdas, berakhlak luhur, mandiri berdasarkan pancasila. Sedangkan misinya, yaitu :
- Materi pendidikan diberikan sesuai kurikulum yang berlaku dikemas dalam nuansa islam.
- Memperingati hari-hari besar Islam, Nasional dengan aktivitas dinamis, terkendali menunjung tinggi nilai moral dan Pancasila
- Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler disekolah/masyarakat demi tumbuhnya semangat mandiri.
- Menciptakan suasana disiplin dalam belajar,kerja sama dengan orang-orang dan masyarakat agar terdapat komunikasi dua arah.
- Memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti kegiatan- kegiatan guna tercapainya visi dan misi tersebut di atas.2
3. Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu bentuk perserikatan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dan terikat oleh sesuatu yang mengikat secara formal, dan harus ada hubungan yang harmonis antara seorang pemimpin dengan kelompok bawahan. (terlampir)
2Ibid
Sebaiknya setiap organisasi harus diberi struktur organisasi yang sesuai dengan aktivitas dan perkembangan organisasi tersebut.
B. Keadaan Guru dan Tenaga Administrasi
Kedudukan guru dalam proses belajar mengajar adalah sangat penting dan menentukan. Guru merupakan pemimpin, motivator, pengajar dan
pendidik. Karena itu guru harus memiliki persyaratan. Salah satunya lulusan lembaga pendidikan guru. Dengan pendidikan formal yang tinggi dan
berkepribadian yang baik serta sejalan dengan mata pelajaran yang diajarkannya, guru dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik, sehingga terjadi perubahan pada siswa, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotor.
Keadaan guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2
Keadaan Guru dan Tata usaha Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang
N
o Nama Pendidikan Jabatan
1 2 3 4 5 6 7
Yuni Novita, S.E
Kms. H.M. Idrus, S.Pd.I Hj. R.A. Nurfaizah, S.Pd Lisda Ekasari, S.E Eti Herawati, S.Pd R.A. Asiah
Rodiah, S.Pd.Ek
S1 Unsri Ekonomi S1 Tar PAI IAIN RF S1 FKIP Unsri S1 Akun. FE Unsri S1 Umum FKIP D2 GPAI
S1 FKIP Unsri IPS
Kep. Sek MI Ka.Staf Tu/GK
6B GK 6A Guru Mapel
GK 2A Guru Mapel
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Holipah Hambali, S.Ag Maridan, S.Ag
Firmansyah, S.Pd Yusmarini, S.Pd Mardiana Papilaya, S.Pd.I
Nana Diana, S.Pd Ibrahim, S.Pd.I Novi Priyantini, S.Pd Harisanti, S.Pd.I Rita Anggarini, S.Sos Trisnawati, S.Pd Saweni, S.Pd Rogayaten, S.Pd.I Fera Aprianti, S.Pd.I Ici Trisnawati, S.Pd Idrus
S1 Syariah IAIN RF S1 Tar PAI IAIN RF S1 FKIP PGRI Olahraga S1 FKIP PGRI IPS S1 PGMI IAIN RF
S1 FKIP Muhammadiyah S1 FKIP Muhammadiyah S1 FKIP PGRI B.Ind S1 FKIP Muhammadiyah S1 Adm Negara. Fisip Unsri
S1 FKIP Muhammadiyah S1 FKIP PGRI B. Ing S1 Tar PAI IAIN RF S1 FKIP Muhammadiyah S1 FKIP PGRI Olahraga Smu
GK 5B GK 4A GK 5A GK 4B GK 3A Perpustakaan
GK 3B GK 3C GK 2B GK 2C GK 1A GK 1B GK 1C Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Guru Mapel Satpam MI
Sumber Data : Dokumen Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang Tahun 2014
Mengacu pada data tabel di atas dapat diketahui, bahwa guru Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang berjumlah 24 orang, dengan rincian 1 orang guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 21 orang guru tidak tetap (GTT), 1 orang TU dan 1 orang Satpam. Guru tersebut dengan tingkat pendidikan yang bervariasi. Guru yang kurang memenuhi harapan terutama guru yang mengajar sesuai dengan jurusannya, seperti lulusan Fakultas Sosial Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas hukum. Mereka ini tidak memiliki kompetensi, baik kepribadian, sosial, profesional dan sosial. Untuk
kepentingan kualitas dan hasil pembelajaran guru tersebut mutlak
mendapatkan pembinaan lebih lanjut, seperti mengikuti Akta IV bagi lulusan non Kependidikan. Dengan pembinaan, kemampuannya dalam mengajar dapat ditingkatkan dan diperbaiki.
Apabila kita lihat dari aktivitas sehari-hari seorang guru dapat berfungsi sebagai berikut :
Guru wali kelas
Wali kelas merupakan yang bertanggung jawab terhadap kemajuan suatu kelas, baik yang menyangkut masalah administrasi kelas, tingkah laku siswa dan membantu serta mengawasi siswa dalam kegiatan intra maupun ekstra kurikuler. Guru wali kelas berjumlah 15 orang
Guru mata pelajaran PAI
Guru mata pelajaran merupakan tenaga edukatif yang bertanggung jawab dalam melaksanakan proses belajar mengajar terhadap mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Guru mata pelajaran pendidikan agama islam di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembangberjumlah 3 orang.
Guru Piket
Guru piket adalah guru yang melaksanakan piket keseharian yang tugasnya mengawasi kelancaran proses belajar mengajar serta Guru Piket.
Guru piket adalah guru yang melaksanakan piket keseharian yang tugasnya mengawasi kelancaran proses belajar mengajar serta bertanggung jawab terhadap keberhasilan pada setiap kelas. Guru piket berjumlah 2 orang,
sehingga dari senin sampai dengan hari sabtu jumlah guru piket berjumlah 12 orang.
C. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dalam proses belajar mengajar sangat penting dan diperlukan. Salah satunya adalah ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Ruang tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa tidak berdesak-desakkan dan saling menganggu antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar. Ukuran ruang kelas sangat bergantung pada berbagai hal antara lain jenis kegiatan dan jumlah peserta didik. Dengan sarana dan prasarana pengajaran yang baik maka akan tercipta suasana belajar yang baik, seperti guru mudah menyampaikan materi pelajaran dan siswa mudah memahami dan menguasainya. Untuk mengetahui tentang keadaan sarana dan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3
Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Palembang No Jenis Sarana dan Prasrana Jumla
h
Jumlah Kondisi 1
2 3 4 5
Ruang Belajar
Meja / Bangku untuk 2 murid Lemari
Meja Tulis Papan Tulis
11 600 11 11 11
Baik Baik Baik Baik Baik
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Papan Absen Papan Statistik Papan Pengumuman Kantor
Ruang Mushalla Ruang Perpustakaan Ruang Gudang Ruang UKS Bangsal Bermain Alat Olahraga Alat UKS WC Siswa WC Guru
11 11 2 Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
Sumber Data : Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang Tahun 2013
Bertitik tolak pada data tabel di atas dapat dipahami bahwa keadaan sarana dan prasarana Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Palembang
dikategorikan cukup lengkap. Keadaan sarana dan prasarana demikian sangat mendukung bagi keberhasilan proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana tersebut mutlak selalu ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya, sehingga sejalan dengan perkembangan zaman.
D. Keadaan Siswa
Siswa merupakan salah satu komponen pengajaran, yang dalam realitas edukatif bervariasi baik dilihat dari jenis kelamin, sosial ekonomi,
intelegensi, minat, semangat dan motivasi dalam belajar. Keadaan siswa yang demikian harus mendapatkan perhatian oleh guru dalam menyusun dan melaksanakan pengajaran, sehingga materi, metode, media dan fasilitas yang dipergunakan sejalan dengan keadaan siswa. Untuk mengetahui keadaan siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4
Keadaan Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang
Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan I A
I B I C II A II B II C III A III B III C IV A IV B V A V B VI A VI B
19 18 22 23 21 21 15 10 10 16 23 21 8 16 14
24 28 12 21 23 23 18 17 17 17 23 13 10 13 10
43 36 34 44 44 44 33 27 27 33 46 34 18 29 24
Jumlah 261 261 522
Sumber Data : Dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang Tahun 2013
Dari penjelasan data di atas dapat disimpulkan bahwa, keadaan murid Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Palembang yang hanya penulis ambil dari tahun ajaran 2013-2014 dari kelas I sampai VI berjumlah 522 siswa-siswi yang jumlah tersebut menurut wawancara penulis dengan kepala sekolah dan dokumentasi Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah Palembang mengalami kemajuan dari tahun sebelumnya. Hal ini dilihat dari bertambahnya jumlah murid dari tahun ke tahun dan ini berarti MI Nurul Falah secara bertahap mengalami kemajuan.
E. Sekilas Pembelajaran yang Ada di MI. Nurul Falah Palembang
Pelaksanaan proses pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang berlangsung pagi, dari jam 07.00-12.30 WIB. Proses
pembelajaran tercermin pada perencanaan yang disusun guru sebelum
mengajar, menguasai materi pembelajaran, menggunakan metode dan media yang bervariasi serta sejalan dengan kondisi siswa, memberikan bimbingan belajar terhadap siswa, bekerja sama dengan orang tua dalam mengatasi permasalahan siswa, cara mengolah kelas menggunakan pendekatan yang bervariasi, dalam mengevaluasi tak hanya berdasarkan hasil ujian tertulis, melainkan pula berdasarkan observasi, praktek dan latihan.
Selanjutnya dijelaskan oleh guru kelas:
Guru yang berupaya menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa bersemangat dan bermotivasi dalam belajar, sehingga ketika guru menyampaikan materi pembelajaran, siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik. Selain itu
siswa tidak hanya menerima saja, melainkan berusaha bertanya kepada guru apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti, sehingga tercipta proses pembelajaran yang interaktif. Dan terhadap siswa yang prestasinya rendah, guru memberikan bimbingan secara individual serta memanggil orang tua/siswa dalam rangka saling tukar informasi.
Melalui upaya demikian permasalahan siswa dapat ditemukan jalan keluarnya.3
Selanjutnya dijelaskan pula oleh guru kelas:
Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Falah 30 Ilir Palembang, selain mengikuti proses pembelajaran intrakulikuler, juga mengikuti proses belajar bersifat ekstrakulikuler yang dilaksanakan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan. Kegiatan ekstrakulikuler tersebut antara lain olahraga, pramuka, kesenian, dan kegiatan keagamaan.4
Pembelajaran adalah proses interaktif yang berlangsung antara guru, siswa dan materi pelajaran, sehingga hasil pembelajaran berhasil dengan baik, dalam kegiatannya guru harus memandang siswa sebagai manusia yang memiliki potensi intelektual sehingga siswanya akan lebih aktif.
Potensi yang dimiliki siswa inilah menjadi landasan dari dunia
pendidikan untuk selalu berinovasi melakukan pembaharuan kurikulum dari waktu ke waktu agar sesuai dengan perkembangan zaman, dengan adanya kurikulum 2009 diharapkan dapat membawa perubahan dari paradigm lama kearah paradigma baru dan guru sudah harus merubah pengajarannya dengan menggunakan cara yang baru.
MI. Nurul Falah adalah satu dunia pendidikan yang berlandaskan Islam, maka dalam pelaksanaan pendidikannya materi pelajaran umum berbagi
3 Harisanti, S.Pd.I, (Guru Kelas II MI Nurul falah 30 Ilir Palembang), Wawancara, tanggal 7 Juli 2014 4 Holipah Hambali, S.Ag, (Guru kelas II MI Nurul Falah 30 Ilir Palembang), Wawancara, tanggal 7 Juli 2014
dengan agama sehingga waktu yang ada terbagi untuk materi pelajaran tersebut dibuat seefisien mungkin agar waktu yang ada menjadi efektif, dan dapat berhasil dengan baik dalam melaksanakan proses belajar mengajar, disini guru dituntut untuk memaksimalkan segala kemampuan guru berinovasi memberikan materi pelajaran dengan meninggalkan cara belajar konvensional seperti ceramah, Tanya jawab, penugasan, dan latihan soal yang terkait langsung dengan siswa menyebabkan kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan metode pelajaran yang lain. Tetapi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi guru harus lebih berkompetensi dengan menggunakan metode yang bervariasi dan model-model pembelajaran yang baik dapat meningkatkan mutu dari pembelajaran tersebut sehingga belajar siswa lebih efisiensi, efektif dan menyenangkan.
Salah satucara yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran explicit instruction untuk menyampaikan materi pelajaran.
Beberapa alasan peneliti menggunakan model pembelajaran explicit instruction dalam memberikan materi pelajaran Bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis puisi adalah:
1) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk dikelas berjam-jam, sehingga motivasi siswa dalam belajar akan lebih tinggi.
2) Hakekat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.
3) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya sehingga lebih aktual 4) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati,berwawancara, membuktikan, mendemonstrasikan, menguji fakta dan lain-lain.
5) Sumber belajar menjadi kaya sebab lingkungan dapat dipelajari tanpa batas.
6) Siswa dapat memahami dan menghayati aspek kehidupan yang ada di lingkungannya sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya serta dapat memupuk cinta lingkungan.
Lingkungan sebagai media pengajaran, pada dasarnya memvisualkan fakta gagasan, kejadian, peristiwa dalam bentuk tiruan dari keadaan
sebenarnya untuk dibahas di kelas dalam membantu proses belajar mengajar.