• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam pembangunan bangsa yang lebih baik lagi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas jelas terlihat bahwa pendidikan sangat penting dalam pembentukan watak siswa dan menjadikan warga negara yang baik (good citizen) serta dapaat mengembangkan dan pembangunan karakter bangsa. Hal ini dipertegas oleh Menteri Sekretaris Negara M. Hatta Rajasa dalam jurnal Sekertaris Negara yang berjudul Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa tanggal 19 Juni 2007 yaitu

“pembangunan bangsa dan pembangunan karakter bangsa adalah dua istilah yang sering saling dipertautkan antara satu dengan lainnya”.

Jadi jelas bahwa karakter bangsa sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa, hal ini sesuai dengan pendapat Bestari dalam Prosiding Seminar Internasional PKn (2009: 107) bahwa :

Karakter bangsa merupakan salah satu modal dasar dalam membangun bangsa dalam mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (menuju masyarakat madani). Masyarakat yang adil dan makmur akan dapat tercapai apabila negara dan bangsa sama- sama memperhatikan upaya pembentukan karakter bangsa yang syarat

(2)

dengan ilmu dan pengetahuan, skil atau kompetensi yang dapat difasilitasi sehingga produktif dalam posisi atau profesinya masing-masing.

Kenyataanya tidak berlebihan jika bangsa Indonesia saat ini digambarkan sebagai bangsa yang mengalami penurunan kualitas karakter bangsa. Mulai dari masalah kekerasan, tawuran antar pelajar, gontok-gontokan, kurang kerja sama, lebih suka mementingkan diri sendiri, golongan atau partai sampai kepada prilaku korupsi, kolusi dan nepotisme. Berdasarkan data jurnas.com pada Sabtu, 31 Desember 2011, Komnas Perlindungan Anak merilis jumlah tawuran pelajar tahun ini sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya, jumlah tawuran antar-pelajar sebanyak 128 kasus. Hal ini dikarenakan lunturnya nilai-nilai karakter bangsa yang diakui kebenarannya secara universal. Jadi dari data tersebut jelas sekali terlihat bahwa karakter bangsa yang dimiliki pelajar sudah mengalamai kemunduran dan kebobrokan karakter bangsa.

Berdasarkan Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, Nilai-Nilai (2010: 9) yang dikembangkan dalam karakter bangsa yaitu

Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

Karakter bangsa dapat dikembangkan dan ditanamkan dalam kegiatan ekstrakulikuler atau pengembangan diri. Hal ini dipertegas dalam Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa (2010: 11) yang berdasarkan pada prinsip dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yaitu :

1. Berkelanjutan

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah 3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan

(3)

Secara tersirat bahwa prinsip dalam pengembangan karakter bangsa yaitu melalui semua mata pelajaran, pengembangaan diri, dan budaya sekolah yang mensyaratkan bahwa pengembangan karakter bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan kulikuler dan ekstrakulikuler.

Salah satu ekstrakulikuler yang ada di sekolah yaitu ekstrakulikuler Pramuka, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang sangat bagus dalam membentuk dan mengembangkan karakter siswa, mereka dilatih dan didik untuk memiliki sikap disiplin, kreatif, sopan, dan memiliki kemampuan untuk memimpin sehingga mereka memiliki nilai-nilai karakter bangsa. Dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, maka dalam pelaksanaan kegiatannya sudah memiliki landasan yang kuat dan jelas.

Kegiatan ekstrakulikuler Pramuka para anggota dituntut untuk memiliki sikap kreatif dalam berinofasi kearah yang lebih baik lagi. Dan dengan adanya konstitusi yang sangat kuat tentang gerakan Pramuka maka pihak sekolah bisa mewajibkan para siswa-siswinya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka karena Pramuka merupakan pribadi bangsaku. Hal ini berdasarkan pada pidato yang disampaikan Wakil Ketua Kwarda Jawa Barat Engkus Sutisna pada acara Gebyar Pramuka Pribadi Bangsaku di Kwarcab Sumedang pada tanggal 14 Oktober 2012 bahwa “Pramuka merupakan Pribadi Bangsa Indonesia”.

SMA Negeri 1 Sumedang merupakan salah satu sekolah unggulan yang merintis bertaraf internasional yang ada di Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki visi Program Pengembangan Diri Dalam Bentuk Kegiatan Ekstrakulikuler yang bertujuan untuk pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler salah satunya melalui kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang ada di SMA Negeri 1 Sumedang sudah menjuarai kejuaraan-kejuaraan nasional dan tingkat provinsi Jawa Barat dan pernah mengikuti Jambore Dunia yang tidak semua kegiatan ekstrakurikuler di sekolah lain dapat mencapai hasil tersebut, serta sebagai ekstrakuliler Pramuka

(4)

percontohan yang ada di Kwartir Daerah Jawa Barat. Selain itu, jumlah kegiatan ekstrakurikuler yang cukup banyak membuat siswa memiliki banyak pilihan untuk mengembangkan dirinya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai "Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMAN 1 Sumedang” .

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah pokok penelitian ini, yaitu: ”Bagaimana Implementasi Kegiatan Ekstrakulikuler dalam Pengembangan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Sumedang?”

Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus pada pokok permasalahan, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam beberapa sub-sub masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang?

2. Bagaimana bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa?

3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang?

4. Bagaimana kendala dan bentuk kegiatan apa untuk memecahkan kendala- kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?

(5)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut

1. Untuk mengidentifikasi program kegiatan ekstrakulikuler Pramuka yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sumedang.

2. Untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka di SMA Negeri 1 Sumedang berkaitan dengan pengembangan karakter bangsa.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka berkaitan dengan pengembangan karakter bagsa di SMA Negeri 1 Sumedang.

4. Untuk mengetahui kendala dan bentuk kegiatan dalam memecahkan kendala- kendala yang dihadapi siswa di SMA Negeri 1 Sumedang dalam kegiatan ekstrakulikuler Pramuka kaitannya dengan pengembangan karakter bangsa?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bersifat teoretik dan praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Teoretik

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan karakter bangsa dalam membina dan mengarahkan siswa ke dalam suasana yang dapat merangsang dilakukannya program-program kegiatan ekstrakurikuler yang berkarakter, sehingga akan tercipta karakter siswa; baik karakter privat maupun karakter publik.

2. Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini berguna sebagai bahan untuk mengembangkan pendidikan karakter bangsa dalam kegiatan organisasi ekstrakurikuler di sekolah, sehingga akan tercipta kegiatan organisasi ekstrakurikuler yang mampu mengarahkan karakter bangsa siswa.

(6)

b. Bagi sekolah, penelitian ini berguna terutama dalam upaya menciptakan kebijakan sekolah sebagai sarana interventif dalam mengarahkan kegiatan ekstrakurikuler agar mengusung nilai-nilai karakter bangsa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

c. Bagi pembina kesiswaan dan ekstrakurikuler, penelitian ini berguna sebagai balikan (feedback) sehingga dalam program kerja kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler dapat selalu terarah dan diarahkan pada program-program yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.

d. Bagi siswa, penelitian ini berguna agar setiap program kegiatan yang dilaksanakan senantiasa terarah pada program-program yang bernilai positif untuk diri sendiri, organisasi, masyarakat bangsa dan negara.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi ini berdasarkan pada Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI tahun 2012, yaitu :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi penelitian dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi tentang teori yang sedang dikaji dan kedudukan masalah-masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kegiatan ekstrakulikuler Pramuka, manfaat dan tujuan pendidikan kepramukaan, sejarah gerakan Pramuka, janji dan kode kehormatan Pramuka, salam Pramuka, lambang gerakan Pramuka, struktur organisasi gerakan Pramuka, pendidikan karakter, dan karakter bangsa serta penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti termasuk prosedur, subjek dan temuannya.

(7)

Bab III Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk beberapa komponen seperti lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, analisis data, dan uji validitas data penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, analisis data dan pembahasan dari analisis data yang sudah dilakukan oleh peneliti.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab kesimpulan dan saran ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari analisis data, pembahasan dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian meliputi data penetapan kadar NaCl pada telur Itik, data kadar kolesterol pada telur mentah, telur asin yang dijual dipasaran dan telur asin

Artinya apakah suatu keadaan atau kejadiaan mempunyai hubungan (pengaruh) terhadap keadaan yang lain, bila ada hubungan berapa4. besar atau berapa kuat

Allan Fisher is a computer scientist, and was the Associate Dean for Undergraduate Education in Carnegie Mellon's School o f Computer Science during the term o

Secara garis besar pengertian media pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai perantara atau pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan,

Keadaan ini dikiaskan oleh orang Melayu terhadap perilaku manusia Melayu yang mempunyai paras rupa yang baik tetapi berkelakuan jahat suka berpura-pura sehingga

Model matematis dapat digunakan untuk mengkaji secara teoritis dengan cara simulasi suhu pelarut masuk stripping , konsentrasi dan jenis promotor untuk proses stripping gas

Berdasarkan hasil perhitungan TAS, alternatif strategi yang paling diminati dan diprioritaskan untuk dilakukan oleh perusahaan yaitu mempertahankan harga dan

merupakan suatu model pembelajaran yang intinya membantu guru untuk mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa mengkaitkan antara