• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii kerangka konsep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "bab iii kerangka konsep"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep yang dikaji dalam penelitian ini seperti pada gambar 1.

Gambar 1 Kerangka Konsep

Keterangan :

Dicetak Tebal = diteliti INPUT :

- Labu Kuning - Beras Ketan Putih - Kelapa Parut - Gula Pasir - Garam

PROSES : - Perendaman - Pengukusan - Perbandingan labu

kuning - Pencampuran - Perebusan

OUTPUT

1. Mutu Organoleptik (Warna, aroma, rasa, tesktur, penerimaan secara keseluruhan, mutu warna, mutu rasa dan mutu tekstur)

2. Mutu Objektif

(Kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan betakaroten)

(2)

21 Penjelasan :

Dari kerangka konsep diatas dapat dilihat bahwa mutu kue bantal dipengaruhi beberapa faktor seperti subtitusi labu kuning, beras ketan putih, kelapa parut, gula pasir, dan garam. Untuk menghasilkan kue bantal pada subtitusi beras ketan dengan subtitusi labu kuning, diperlukan 5 tahapan proses yaitu perendaman, pengukusan, perbandingan labu kuning, pencampuran adonan dan perebusan.

Dari kue bantal yang dihasilkan, diuji oleh panelis sifat sensorisnya seperti warna, tekstur, rasa, aroma, penerimaan secara keseluruhan, mutu warna, mutu rasa dan mutu tekstur. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh konsentrasi perbandingan labu kuning yang diformulasikan. Perbandingan komposisi labu kuning yang diformulasikan pada pembuatan kue bantal akan mempengaruhi mutu objektif seperti kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan kadar beta karoten.

Mutu objektif dipengaruhi oleh komposisi labu yang akan digunakan.

Semakin banyak labu yang digunakan maka pigmen warna oranye pada kue bantal akan semakin kuat. Labu kuning memiliki perbedaan kandungan beta karoten dengan tingkat kematangan yang berbeda, dimana kandungan beta karoten yang tertinggi terdapat pada buah labu kuning matang dibandingkan dengan buah labu kuning yang muda dan mengkal. Hal ini disebabkan karena kandungan klorofil pada buah yang sudah matang akan berkurang seiring dengan bertambahnya beta karoten, sedangkan buah yang mengkal dan muda masih banyak mengandung klorofil sehingga kandungan beta karotennya masih rendah.

(3)

22 B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel dependen adalah karakteristik kue bantal dan variabel independen adalah subtitusi labu kuning.

2. Definisi Operasional

Adapun definisi oprasional yang akan dikaji dalam penelitian ini seperti pada tabel 8.

Tabel 8

Variabel dan Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Pengukuran Skala

1 Subtitusi Dalam pembuatan kue Pesentase labu kuning Rasio labu kuning bantal, subtitusi labu yang di ukur berdasarkan

kuning masing – komposisi bahan dalam

masing perlakuan satu resep pembuatan kue berbeda – beda berat bantal

yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%

2 Karakteristik Mutu subjektif Uji organoleptik diperoleh Ordinal kue bantal ditentukan dengan uji dengan melakukan uji

mutu subjektif organoleptik terhadap organoleptik terhadap (organoleptik) rasa, warna,aroma, kue bantal yaitu pada

tekstur, penerimaan uji kesukaan dengan keseluruhan, mutu rasa metode uji hedonik dan mutu warna dan mutu

tekstur

mutu hedonik

Mutu Objektif Kadar air Metode oven Rasio

Kadar abu Kabar protein

Metode penimbangan Metode kjeldahl Kadar lemak

Kadar karbohidrat

Metode soxhlet Metode by difference Kadar beta karoten Metode spektrofotometri

(4)

23 C. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh subtitusi beras ketan dengan labu kuning terhadap karakteristik kue bantal.

Referensi

Dokumen terkait

Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Cara pengukuran Skala Selai Selai pada 4 titik yang berbeda diambil 4 selai yang tidak bermerk dan 6 sampel selai

26 Tabel 7: Definisi operasional Variabel Penelitian Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Pengukuran Prediksi kebutuhan rak dokumen rekam medis tahun 2022-2026 Perkiraan

3.2 Definisi Operasional & Pengukuran Variabel 3.2.1 Definisi Operasional Variabel Untuk mempermudah pengukuran terhadap variabel-variabel penelitian ini dijelaskan bahwa menurut

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Hasil Ukur Orangtua yang merokok Ayah atau ibu kandung yang menghisap rokok

3.2.2.3 Definisi Operasional Variabel Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi operasional Alat ukur Sumber Hasil ukur Skala PMS Merupakan gangguan

3.7.2 Definisi Operasional NO Jenis Variabel Nama Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur 1 Variabel Terikat Siklus menstruasi Siklus menstruasi adalah

Karena keterbatasan, yang diteliti pada penelitian ini adalah variabel pengetahuan gizi, persepsi dukungan keluarga, dan asupan protein.. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara ukur Hasil Ukur Skala 1 AKE Angka kebutuhan energi rata-rata dari seseorang per hari Menggunakan pendekatan perkilogram berat badan sehat menurut antopometri