36 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini mengguanakan metode kualitatif untuk memaparkan data secara sistematis dan mudah. Dengan menggunakan metode kualitatif kita dapat berinteraksi dengan orang lain serta dapat melihat kenyataan fenomena secara nyata dan langsung pada narasumber. Kita dapat merasakan apa yang dialami oleh narasumber dalam kehidupan sehari-hari dengan pengalaman yang belum kita ketahui sebelumnya. Miles dan Haberman memaparkan bahwa metode kualitatif berupaya mengungkapkan suatu keunikan pada individu, kelompok, komunitas atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci, intensif, dan dapat dipertanggung jawabkan oleh peneliti secara ilmiah.52 Sedangkan jenis penelitiannya yakni deskriptif kualitatif yang mana penelitian tersebut menggambarkan sebuah data secara deskriptif berupa tulisan ataupun ucapan yang dilihat dan ditelaah sendiri secara langsung oleh peneliti. Metode kualitatif memungkinkan peneliti memperoleh pemahaman berdasarkan kenyataan di lapangan serta menjelaskan situasi sebenarnya yang sesuai dengan kondisi penelitian di lapangan.
Jenis data yang dipaparkan dalam penelitian ini bersifat penyampaian narasi dan uraian penjelasan langsung dari narasumber secara lisan maupun perilaku subjek yang diamati langsung saat peneliti terjun kelokasi penelitian.
Pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut:
52 Basrowi Dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm 22.
1. Catatan lapanagan
Menyisipkan catatan lapangan, peneliti telah melakukan seluruh rangkain penggalian data dengan mencatat seluruh kejadian yang benar terjadi pada lapangan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk menunjang data yang di peroleh dan sebagai arsip penelitian.
B. Kehadiran Peneliti
Sebagaimana pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini keberadaan peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpulan data yang utama.53 Peneliti sangat berperan sebagai penentu keseluruhan skenario, sehingga data lebih banyak bergantung pada dirinya.
Kehadiran peneliti disini dimaksudkan supaya mampu memahami kenyataan- kenyataan lapangan yang terkait dengan objek penelitian.54
Dalam hal ini peneliti merupakan pengamat partisipan dalam kegiatan tersebut, artinya peneliti juga mengerjakan sebagian kegiatan yang dilakukan informan. Serta kehadiran peneliti diketahui oleh informan, sehingga kehadiran peneliti mutlak diperlukan pada waktu penelitian berlangsung, sehingga peneliti dapat melihat secara langsung dan memperoleh data yang berkaitan dengan solidaritas sosial pada komunitas hadrah Muhibbin Nabi dalam meningkatkan aktivitas keagamaan remaja di Desa Sambirejo Kecamatan Pare.
53 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm 4.
54 Ibid, hlm 121.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada komunitas hadrah Muhibbin Nabi yang terletak di Desa Sambirejo Kecamatan Pare. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena komunitas hadrah Muhibbin Nabi merupakan salah satu wadah yang tetap mempertahankan eksistensinya sampai sekarang karena kesadaran para anggota dalam memperkuat jalinan solidaritas sosial pada komunitas tersebut untuk meningkatkan aktivitas keagamaan remaja di Desa Sambirejo.
Dalam penentuan subjeknya, penelitian ini menggunakan teknik purposeful sampling, yaitu peneliti memilih elemen-elemen populasi tertentu yang dianggap mewakili atau memiliki banyak informasi tentang masalah atau topik penelitian.55 Artinya, peneliti kualitatif cenderung memilih subyek yang kaya informasi berkaitan dengan masalah penelitian (information-rich), yaitu subyek menjadi sumber informasi dan mereka lebih tahu atau banyak tahu tentang topik yang sedang diteliti.
Dari situ peneliti menentukan informan kunci, yaitu mas Lubab Ibnu Fatih selaku ketua serta pendiri komunitas hadrah Muhibbin Nabi, Selanjutnya peneliti memilih informan utama, mas Alfarobi Ibnu Fatwa, mas Amin, mas Fadjar, mas Arifin, Di samping itu peneliti juga menggunakan anggota komunitas Muhibbin Nabi lainnya sebagai informan tambahan.
55 Fathor Rasyid, Metodologi Penelitian Sosial, Teori dan Praktek, (Kediri: STAIN Kediri Press, 2015), hlm 122.
D. Sumber Data
Pada penelitian kualitatif, sumber data dibagai dalam ucapan dan tindakan, sumber data tertulis, foto serta data statistik.56 Pengumpulan data pada penelitian kualitatif dibagi dalam dua hal yakni data primer (utama) dan data sekunder (tambahan).
1. Data Primer
Data Primer ialah data yang diperoleh dari pertanyaan lisan dengan menggunakan metode wawancara sebagai sumber utama dalam penelitiannya.57 Pada penelitian ini data primer didapatkan dari wawancara langsung dengan anggota komunitas hadrah Muhibbin Nabi yang rutin mengikuti berbagai kegiatan yang telah diagendakan. Pemilihan tersebut karena informan memiliki keterkaitan yang sangat erat sebagai subjek penelitian, sehingga mereka adalah informan utama penelitian.
Adapun sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.58 Dalam hal ini adalah mas Lubab Ibnu Fatih.
2. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber lain, seperti buku, dokumen, jurnal maupun dokumentasi yang yang sesuai dengan pembahasan penelitian. Data sekunder digunakan untuk memperbanyak, menjelaskan serta mengukuhkan data primer.
56 Lexy J. Meoleong, Metedeologi Penelitian Kualitatif, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2017), hlm 157.
57 M. Toha Anggoro, Metode penelitian (Banten, Universitas Terbuka, 2015), hlm 53.
58 Sugiono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm 376.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam rangka menganalisis dan menjawab permasalahan yang terangkum dalam fokus penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara dalam pendekatan kualitatif bersifat mendalam.
Wawancara dan observasi biasa dilakukan secara bersamaan. Wawancara dapat digunakan untuk menggali lebih dalam dari data yang diperoleh dari observasi. Dengan demikian tidak ada informasi yang terputus, antara yang dilihat dengan yang didengar serta dicatat. Wawancara mendalam, suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber (informan kunci atau informan utama) untuk mendapat informasi yang mendalam mengenai solidaritas sosial komunitas hadrah Muhibbin Nabi dalam meningkatkan aktivitas keagamaan di Desa Sambirejo Kecamatan Pare.
Komunikasi antara pewawancara dengan yang diwawancarai bersifat intensif dan masuk kepada hal-hal yang bersifat detail. Tujuannya untuk memperoleh informasi yang rinci dan memahami latar belakang sikap dan pandangan narasumber.59 Hal ini dilakukan agar peneliti mendapat informasi yang terkait dengan topik yang menjadi pembahasan dalam penelitian.
59 Rully Indrawan dan R. Poppy Yaniawati, Metode Penelitian: Kuantitaif, Kualitatif dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangungan, dan Pendidikan (Bandung: Refika Aditama, 2014), hlm 136.
2. Observasi
Observasi sebagai metode ilmiah, diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti.60 Seperti bagaimana cara anggota mempertahankan dan menjunjung tinggi solidaritas sosial dalam komunitas tersebut, bagaimana cara anggota komunitas hadrah Muhibbin Nabi dalam menjaga hubungan baik dengan anggota lainnya, bagaimana cara pengurus komunitas untuk mengajak anggotanya agar tetap aktif dalam berbagai kegiatan. Dengan metode observasi ini, maka peneliti dapat memperoleh dengan baik, jenis- jenis informasi yang ada melalui kegiatan dan aktivitas yang telah dilakukan sehingga peneliti dapat mengetahui bagaimana solidaritas sosial komunitas hadrah Muhibbin Nabi dalam meningkatkan aktivitas keagamaan di Desa Sambirejo Kecamatan Pare.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang juga berperan besar dalam penelitian kualitatif naturalistik adalah dokumentasi. Dokumentasi dari asal katanya dokumen yang berasal dari Bahasa latin yaitu docere, yang berarti mengajar. Dalam Bahasa inggris disebut document yaitu
“something written or printed, to be used as a record or evidence”. (A.S.
Hornby, 1987:256) atau sesuatu tertulis atau dicetak untuk digunakan sebagai suatu catatan atau bukti.61
60 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm 135.
61 Djaman Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm 146.
F. Analisis Data
Dalam membahas tentang analisis data dalam penelitian kualitatif, para ahli memiliki pendapat yang berbeda. Huberman dan Miles mengajukan model analisis data interaktif. Yang terdiri dari tiga hal utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Sebagai suatu yang jalin menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis.62
Menurut Miles dan Huberman ada tiga macam kegiatan dan analisis data kualitatif,63 yaitu :
1. Reduksi Data
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian “data mentah” yang terjadi dalam catatan lapangan-lapangan tertulis. Reduksi data bukanlah sesuatu yang terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis.
Pilihan-pilihan peneliti, potongan-potongan data untuk diberi kode, untuk ditarik keluar, dan rangkuman pola-pola sejumlah potongan, apa pengembangan ceritanya, semua merupakan pilihan-pilihan analitis.
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan di verifikasikan. 64
62 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (Pendekatan Kuantitatif dan kualitatif), (Yogyakarta:UII Press, 2007), hlm 180.
63 Miles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1992), hlm 16.
64 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Gravindo Persada, 2012), hlm 130.
2. Modal data (Data Display)
Langkah utama kedua dari kegiatan analisis data adalah model data (data display). Kita mendefinisikan “Model” sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.65
3. Penarikan /Verifikasi kesimpulan
Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal, dan proposisi-proposisi. Dalam pengertian ini, analisis data kualitatif merupakan suatu inisiatif berulang-ulang secara terus menerus.66
G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Triangulasi adalah suatu cara mendapatkan data yang benar-benar absah dengan menggunakan pendekatan metode ganda. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.67
Dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Berikut penjelasannya:
65 Ibid, hlm 131.
66 Ibid, hlm 135.
67 Bachtiar S. Bachri, Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif, Jurnal Teknologi Pendidikan, (Vol. 10 No. 1 April 2010), hlm 56.
1) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber berarti membandingkan mencek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.
Misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara, membandingkan antara apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber yaitu dengan membandingkan data dari sumber-sumber (subjek penelitan/informan) yang beragam. Yaitu apa saja yang disampaikan oleh anggota komunitas hadrah Muhibbin Nabi di Desa Sambirejo Kecamatan Pare.
2) Triangulasi Metode
Triangulasi metode adalah usaha mencek keabsahan data, atau keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan data yang sama. Pelaksanaannya dapat juga dengan cara cek dan recek.68
Adapun dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan observasi dengan hasil data yang dikomparasikan dari kedua metode tersebut.
68 Ibid, hlm 57.
H. Tahap-tahap Penelitian
Proses kerja penelitian ini dilakukan melalui tahapan penelitian yang mendalam. Dengan penelitian yang Mendalam akan menghasilkan sebuah temuan unik yang sesuai dengan tujuan peneliti. Adapun tahapan penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Pra Lapangan Yaitu suatu tahap persiapan yang dilakukan sebelum peneliti terjun ke dalam kegiatan-kegiatan penelitian. tahap pra lapangan terdiri dari :
a. Menyusun Rancangan penelitian
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus membuat kerangka penelitian dengan menyesuaikan antara jenis penelitian dengan metode yang dipakai dalam penelitian yang ia kerjakan atau dilakukan seingga akan memudahkan dalam proses penelitian.
b. Memilih lapangan penelitian
Seorang peneliti harus mempertimbangkan terhadap menentukan lapangan penelitian yang akan dijadikan sebagai fokus penelitian.
c. Memilih dan memanfaatkan subjek
Subjek penelitian adalah orang yang memiliki pengetahuan luas tentang apa saja yang berhubungan dengan penelitian. penelitian ini difokuskan kepada solidaritas sosial pada komunitas hadrah Muhibbin Nabi dalam meningkatkan aktivitas keagamaan remaja di Desa Sambirejo Kecamatan Pare. Dengan memilih subjek yang tepat, maka akan menghasilkan data sesuai yang diinginkan.
2. Tahap Kegiatan Lapangan
Yaitu suatu tahap di mana peneliti memegang peran yang sangat aktif karena kemampuan peneliti dalam mengumpulkan data sangat diperlukan. Tahap-tahap kegiatan lapangan adalah :
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Dalam hal ini, seorang peneliti mengerti dan memahami lokasi penelitian, karena penelitian dilakukan di lingkungan tempat tinggal peneliti, selain itu peneliti juga memiliki akses hubungan yang baik dengan subjek penelitian sehingga hal ini sangat memudahkan peneliti dalam menggali data.
b. Memasuki atau berada di Lapangan
Kegiatan pengumpulan data pada dasarnya adalah terjun langsung kelapangan. Dalam mengumpulkan data peneliti akan terjun langsung ke lapangan dan berhubungan langsung dengan orang-orang baik secara perorangan atau kelompok.69
Peneliti benar-benar terjun ke lapangan untuk memperoleh informasi agar memudahkan dalam proses pencarian dan pengumpulan data.
c. Memilih dan memanfaatkan informan
Informan adalah orang-orang pada latar penelitian. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi situasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Seorang informan harus memiliki pengetahuan yang banyak tentang latar penelitian. Selain itu, seorang informan juga harus jujur,
69 Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm 92.
taat pada janji, patuh pada peraturan, suka berbicara, dan tidak terkait dengan berbagai konflik. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan Informan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang tersebut di atas.
d. Mengumpulkan data
Pengumpulan data kualitatif biasanya dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, atau observasi. Proses wawancara dilakukan kepada informan yang mengetahui tentang apa saja terkait yang dibutuhkan oleh peneliti. Sedangkan observasi diperoleh dari pengamatan peneliti dilokasi penelitian.