• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii metode penelitian - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iii metode penelitian - Admin Digital Library"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

40 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif.Peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut.

Menurut Bogdan dan Tailor (1975) yang di kutip oleh Moleong(2007:4) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di amati. Selanjutnya dijelaskan oleh David Williaws (1995) seperti yang di kutip moleong (2007:5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang peneliti yang tertarik secara alamiah. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnyamengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi,pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.

B. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara terlibat dan mengamati langsung beberapa prosesi perkawinan Bugis Bone yang dilakukan di Desa Langi Kecematan Bontocani Kabupaten Bone

(2)

C. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah tokoh-tokoh adat suku Bugis Bone yang dianggap mampu dan memahami budaya Bugis secara mendalam. Adapun usaha dalam menemukan informan dapat dilakukan dengan cara berikut:

a. Peran dalam unit sosial, dalam banyak situasi, orang yang memiliki kedudukan strategis dalam komunitas, organisasi atau masyarakat jelas bahwa ia kemungkinan besar mengetahui banyak informasi. Dengan pertimbangan tertentu, peneliti harus menghindarkan informan yang memiliki posisi marginal atau terasing dari kultur dan struktur sosialnya sendiri.

b. Berpengetahuan, ini adalah kriteria yang paling penting. Seorang informan harus memiliki pengetahuan, tanpa itu ia hanya sekedar orang awam, yang tidak memiliki sesuatu yang seorang peneliti dapat manfaatkan.

c. Kesediaan, informan hanya bermanfaat bila ia memiliki keinginan untuk menjalin kerjasama dengan peneliti. Bila ia menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, betapa pun berharganya informasi yang dimilikinya, ia sama sekali tidak bermafaat bagi peneliti.

d. Komunikatif, informan harus memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasinya dalam suatu bahasa yang dapat 19 dimengerti oleh peneliti. Tanpa itu, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang keliru, bahkan salah sama sekali. Penentuan informan dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu peneliti

(3)

yang menentukan sendiri informan yang akan diwawancarai berdasarkan pertimbangan representatitif. Kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini adalah:

a) Orang-orang yang memahami adat Bugis Bone dengan baik dan bersedia memberikan informasi yang relevan dengan penelitian ini.

b) Indo’botting tersebut berpengalaman dalam perkawinan adat Bugis, khususnya adat Bugis Bone, minimal dua tahun telah menjalanipekerjaannya mengatur prosesi adat perkawinan Bugis Bone.

c) Salah satu tokoh adat Bugis Bone, yakni penghulu, atau ‘Bissu’ yang memahami prosesi, simbol, dan makna perkawinan Bugis Bone.

d) Berprofesi atau mempunyai keahlian dalam menyelenggarakan perkawinan Bugis Bone, dalam hal ini Indo’botting sangat berperan penting.Adapun jumlah informan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Tokoh masyarakat 4 orang 2) Indo’ Botting 2 0rang dan,

3) Penghulu 1 orang. jadi jumlah keseluruhan informan penelitian tersebut adalah 7 0rang

D. Fokus Penelitian

Salah satu kebudayaan masa lampau yang sampai sekarang ini masih dilaksanakan adalah upacara perkawinan. Dalam upacara adat perkawinan suku Bugis Bone dianggap salah satu tahapan terpenting dalam hidup seseorang. Suatu perkawinan tidak hanya merupakan peristiwa yang dialami oleh dua orang

(4)

mempelai melainkan melibatkan kerabat, keluarga dan kesaksian dari masyarakat.

Pada prosesi upacara perkawinan adat, banyak aktivitas atau kegiatan yang bagi suku Bugis Bone merupakan satu hal yang biasa karena mereka telah memahami makna yang terkandung dalam setiap proses yang dijalankan. Meskipun ada sebagian masyarakat Bugis yang kurang memahami makna tersebut, apalagi bagi orang-orang yang di luar suku Bugis, menganggap prosesi tersebut dianggap sangat rumit karena simbol yang terdapat, sehingga dalam proses pemahaman adat Bugis Bone tersebut, sarat akan makna dan nilai-nilai kehidupan karena latar belakang budaya yang berbeda. Pada prosesi upacara perkawinan adat Bugis Bone terdapat banyak hal yang diungkapkan dengan menggunakan pesan-pesan simbolik, dan kesemuanya selalu berpatokan pada nilai-nilai yang terkandung dalam kepercayaan masyarakat suku Bugis Bone.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah sebuah alat bantu untuk memeperoleh data dalam penelitian. Instrument penelitian merupakan salah satu unsure penelitian yang sangat penting karena berfungsi sebagai sarana pengumpulan data yang banyak menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus validasi sejauh mana peneliti sejauh mana peneliti siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Dalam pengumpulan data instrument penelitian yang disediakan berupa:

(5)

1. Pedoman wawancara, yaitu sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden

2. Dokumentasi, yaitu mencatat semua data secara langsung dari reverensi yang membahas tentang objek penelitian.

3. Kamera sebagai alat untuk mengambil gambar di lapangan yaitu pada tempat observasi.

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini terbagi dalam dua jenis data :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh penulis secara langsung dari lokasi penelitian (Field Research) yang merupakan acuan utama dalam penulisan skripsi ini. Adapun data primer tersebut terbagi dalam dua jenis berdasarkan cara diperolehnya data tersebut antar lain:

1) Observasi

Pada penelitian ini penulis mengumpulkan data melalui observasi partisipan yaitu peneliti berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan kelompok yang diteliti, baik kehadirannya diketahui atau tidak. Data tersebut dilengkapi dengan dokumentasi pelaksanaan Perkawinan Bugis Bone yang berupa dokumentasi visual yaitu gambar atau foto-foto yang relevan dengan penelitian.

(6)

2) Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap tokoh-tokoh adat Bugis yang nantinya terpilih menjadi informan dalam penelitian ini, yaitu tadi bissu indo’botting, tokoh agama dan adat lainnya.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh penulis melalui penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai data yang berhubungan dengan penelitian berupa buku-buku, data dari perpustakaan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik.Selanjutnya dijelaskan oleh Sugiyono (2009:225) bahwa pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan/triangulasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.

(7)

H. Teknik Analisis Data

Teknik analasis data yang dianggap relevan oleh penulis adalah analisis data kualitatif dengan mengungkapkan fakta yang ditemui di lapangan untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.

Berpedoman pada penelitian kualitatif, pengolahan data dan analisis data dilakukan bersamaan pada proses penelitian. Proses awal analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara dan pengamatan yang sebelumnya sudah dijelaskan pada teknik pengumpulan data baik berupa dokumen maupun dokumen yang diperoleh penulis selama mengadakan penelitian. Setelah mempelajari berusaha memahami data, maka peneliti berusaha membuat abstraksi data (rangkuman inti), setelah rangkuman inti didapatkan maka selanjutnya mengkategorikan data berdasarkan tema yang disesuaikan dengan penelitian ini. Penyajian data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif ini akan disajikan berbentuk uraian-uraian, kata-kata yang tentunya akan mengarahkan pada pokok fokus penelitian yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Karena penelitian ini merupakan penilitian yang bersifat deskriptif, maka data dideskriptifkan berdasarkan peristiwa dan pengalaman penting dari kehidupan atau beberapa bagian pokok dari kehidupan objek penelitian untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan atau verifikasi dari rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.

(8)

I. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggabungkan beberapa data yang di dapatkan dari masyarakat dengan melakukan beberapa teknik agar keabsahannya dapat di pertanggungjawabkan oleh peneliti. Dengan melakukan beberapa tahapan analisis untuk menguji kekredibilitasannya, yakni ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti selama melakukan proses penelitian di lapangan, :

1. Trianggulasi

Peneliti melakukan teknik trianggulasi dengan beberapa cara yakni trianggulasi waktu, trianggulasi teknik, dan trianggulasi sumber, berikut penjelasan singkatnya :

a. Trianggulasi Sumber

Trianggulasi sumber yakni peneliti melakukan pengecekan data yang telah diperoleh dari informan yang telah diberikan wawancara selanjutnya dari data yang telah di dapatkan peneliti melakukan kembali pengecekan data kepada sumber yang berbeda agar dapat menguji kekredibilitasan data yang di dapatkan.

b. Trianggulasi Teknik

Yakni peneliti melakukan pengecekan data terhadap sumber yang sama namun dengan teknik yang berbeda agar data yang di dapatkan di lapangan menjadi akurat, seperti awalnya melakukan teknik observasi lalu melakukan teknik yang berbeda kembali tetapi dengan sumber yang sama namun teknik yang berbeda.

(9)

c. Trianggulasi Waktu

Dalam teknik trianggulasi waktu, data yang telah di dapatkan kemudian di lakukan kembali pengecekan data terhadap sumber yang sama namun waktu yang berbeda, seperti yang di lakukan di lapangan adalah dengan melakukan wawancara terhadap informan yang sama sebanyak 3 kali namun dengan waktu yang berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

- ตรวจสอบขนาดก่อนว่า ตรงตามนิยามหรือไม่ โดยพิจารณาว่า engineered material หรือผลิตภัณฑ์สําเร็จรูปนั้น มีมิติด้านใดด้านหนึ่งอยู่ใน ระหว่าง 1 - 100 nm หรือไม่ - ตรวจสอบว่า engineered