• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Smart Library UMRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Smart Library UMRI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

23 Universitas Muhammadiyah Riau

3.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Jenis data penelitian ini adalah data primer yaitu data penelitian yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli (tanpa perantara).

Sedangkan sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang dibagikan kepada responden (Nurillah, 2014). Data primer di peroleh dari penyebaran kuesioner pada 32 OPD di lingkungan Kabupaten Kampar.

3.2 LOKASI DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada OPD kabupaten Kampar yang berada di kota bangkinang. Penelitian ini diarahkan pada objek organisasi perangkat daerah yang berada di Kampar. Lokasi penelitian ini dipilih karna adanya masalah kualitas laporan keuangan pemerintahan daerah Kabupaten Kampar.

3.3 POPULASI DAN SAMPEL 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kampar yang berjumlah 32 OPD. Sedangkan jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah 128. Alasan kenapa peneliti mengambil OPD (Organisasi Perangkat Daerah) karena kegiatan dinas atau badan berhubungan secara langsung dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kebanyakan penelitian terdahulu meneliti di SKPD/OPD. Salah satu kasus yang terjadi di kabupaten Gorontalo pada tahun anggaran walaupun sudah mendapat opini WTP dari BPK RI namun masih ada beberapa temuan signifikan terkait dengan kepatuhan perundang-undangan (www.bpkp.go.id). Maka dari itu peneliti

(2)

Universitas Muhammadiyah Riau

tertarik untuk mengambil objek/subjek penelitian di Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kampar guna mengetahui pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Teknik pengambilan sample menggunakan metode purposive sampling. Purpossive Sampling digunakan karena informasi yang akan di ambil berasal dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan penelitian (Sekaran, 2013). Pengambilan sampel di lakukan dengan menggunakan non probability sampling (purposive sampling). Kriteria sampel adalah 1). Kepala Dinas; karena kepala dinas bertanggung jawab dalam pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan dinas. 2). Kasubag Keuangan; karena kasubag bertanggung jawab dalam menyusun rencana dan program kerja keuangan. 3). Bendahara; karena bendahara langsung berhubungan dengan pengelolaan keuangan. 4). Kepala sub bagian umum dan kepegawaian;

mempunyai tugas menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum. Kriteria ini didasarkan pada tiap-tiap pihak tersebut memiliki tanggungjawab dalam menyusun laporan keuangan yang berkualitas. Sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 128 responden.

3.1 Tabel Organisasi Perangkat Daerah Pemerintahan Kabupaten Kampar

No Nama OPD

1 Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga 2 Dinas Kesehatan

3 Dinas Sosial

4 Dinas Komunikasi, informatika dan Persandiaan

5 Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7 Dinas Perpupstakaan dan Kearsipan 8 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa 9 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

10 Dinas Perumahan Rakyat Dan Dan Kawasan Permukiman 11 Dinas Perhubungan

12 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

13 Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil 14 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultural 15 Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan 16 Dinas Perikanan

17 Dinas Lingkungan Hidup

(3)

Universitas Muhammadiyah Riau 18 Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja

19 Dinas Ketahanan Pangan

20 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 21 Dinas Kehutanan

22 Inspektorat Kabupaten

23 Badan Penaggulangan Bencana Daerah 24 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 25 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 26 Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah 27 Kantor Layanan Pengandaan Barang Dan Jasa

28 Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah 29 Badan Pendapatan Daerah

30 Sekertaris DPRD

31 Satuan Polisi Pamong Praja

32 Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Sumber: (www.Kamparkab.go.id, 2018)

3.4 Tabel Jumlah Responden

No. Nama OPD Jumlah Responen

1 Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga

4

2 Dinas Kesehatan 4

3 Dinas Sosial 4

4 Dinas Komunikasi, informatika dan Persandiaan

4 5 Dinas Pengendalian Penduduk,

Keluarga Berencana,dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

4

6 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

4 7 Dinas Perpupstakaan dan Kearsipan 4 8 Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa 4 9 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang

4 10 Dinas Perumahan Rakyat Dan Dan

Kawasan Permukiman

4

11 Dinas Perhubungan 4

12 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 4 13 Dinas Perdagangan, Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil

4 14 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultural

4 15 Dinas Perkebunan, Peternakan dan

Kesehatan Hewan

4

16 Dinas Perikanan 4

17 Dinas Lingkungan Hidup 4

18 Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja 4

19 Dinas Ketahanan Pangan 4

20 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

4

21 Dinas Kehutanan 4

(4)

Universitas Muhammadiyah Riau

22 Inspektorat Kabupaten 4

23 Badan Penaggulangan Bencana Daerah 4 24 Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah

4 25 Badan Penanggulangan Bencana

Daerah

4 26 Badan Pengelolaan Keuangan Dan

Aset Daerah

4 27 Kantor Layanan Pengandaan Barang

Dan Jasa

4 28 Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah

4

29 Badan Pendapatan Daerah 4

30 Sekertaris DPRD 4

31 Satuan Polisi Pamong Praja 4

32 Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik 4

Jumlah 128

Sumber: (www.Kamparkab.go.id, 2018)

3.4 JENIS DAN SUMBER DATA

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer . Sumber data yang digunakan penelitian mengenai “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2012) defenisi data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Sumber data primer diperoleh berdasarkan dari 128 responden yang berada di OPD Kabupaten Kampar.

3.5 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah dengan data primer. Untuk memperoleh data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini cara yang digunakan adalah menyebarkan kuesioner agar diperoleh data yang relevan, dapat dipercaya, obyektif dan dapat dijadikan landasan dalam proses analisis. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung oleh dinas-dinas terkait.

(5)

Universitas Muhammadiyah Riau

3.6 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka peneliti perlu mendefenisikan operasional variabel yang akan diteliti. Dalam penleitian ini, variabel dependennya adalah Kualitas Laporan Keuangan (Y), variabel independen dalam penelitian ini adalah Penerapan SAP (X1), Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X2), Pemahaman Akuntansi (X3) dan Pemanfaatan Teknologi Informasi (X4).

3.6.1 Variabel bebas (Independen Variable)

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan pada variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen (Kuncoro, 2009). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, defenisi Standar Akuntansi Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dapat disimpulkan bahwa SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upayah meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.

Agar kegiatan pemerintah berjalan dengan baik maka dibutuhkan informasi keuangan yang sesuai dengan keuangan daerah. Variabel ini diukur dengan indikator yang dilakukan oleh peneliti Triwardana (2017). Indikator dalam penelitian ini yaitu:

1) PSAP No 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan 2) PSAP No 2 tentang Laporan Realisasi Anggaran 3) PSAP No 3 tentang Laporan Arus Kas

4) PSAP No 4 tentang Catatan Atas Laporan Keuangan 5) PSAP No 5 tentang Akuntansi Persediaan

6) PSAP No 6 tentang Akuntansi Investasi 7) PSAP No 7 tentang Aset Tetap

8) PSAP No 8 tentang Akuntansi Kontruksi Dalam Pengerjaan 9) PSAP No 9 tentang Akuntansi Kewajiban

(6)

Universitas Muhammadiyah Riau

10) PSAP No 10 tentang Koreksi Kesalahan

11) PSAP No 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasi 12) PSAP No 12 tentang Laporan Operasional

Penelitian ini mempunyai 28 butir pertanyaan dengan menggunakan instrumen penelitian dari Triwardana (2017). Pertanyaan diukur dengan menggunakan Skala Likert yang dimulai dari skor 5 (SS = sangat setuju), skor 4 (S= setuju), skor 3 (N = Netral), skor 2 (TS = Tidak Setuju) dan skor 1 (STS

= Sangat Tidak Setuju).

2. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) Departemen Keuangan RI (200:1), Sistem akuntansi keuangan secara sederhana adalah suatu sistem informasi yang menggabungkan proses pencatatan, pengklarifikasian, pengiktisaran, pelaporan data yang berkaitan dengan keuangan dari suatu entitas sehingga dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah (Bastian, 2010)

1) Pencatatan.

2) Penggolongan dan pengiktisaran.

3) Pelaporan.

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian dari Triwardana (2017).

Pertanyaan berjumlah 9 butir, pertanyaan di ukur dengan menggunakan skala Likert yang dimulai dari skor 5 (SS = sangat setuju), skor 4 (S= setuju), skor 3 (N = Netral), skor 2 (TS = Tidak Setuju) dan skor 1 (STS = Sangat Tidak Setuju).

3. Pemahaman Akuntansi

Pemahaman akuntansi ialah pemahaman dalam penyusunan keuangan daerah yang mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintah Daerah (SAP).

Standar Akuntansi Pemerintah menjelaskan mengenai bagaimana penyajian laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi sehingga laporan keuangan yang dihasilkan menjadi relevan dan dapat memenuhi prinsip-prinsip dalam penyajian laporan keuangan. Variabel ini mengukur sejauh mana pihak

(7)

Universitas Muhammadiyah Riau

pemerintah daerah Kabupaten Kampar mampu mengkoordinasikan dan menerapkan standar akuntansi pemerintah dalam pembuatan laporan keuangan sehingga meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Variabel Pemahaman Akuntansi diukur dengan indikator yaitu tingkat pemahaman terhadap pengakuan unsur-unsur dalam laporan akuntabilitas.

Referensi dari Peraturan Pemerintah Nomor 71 (2010) tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel independen ini adalah kuesioner yang dikembangkan dari penelitian (Fatmala, 2014) dan penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan variabel ini. Kuisioner tersebut menggunakan skala Likert dengan 13 butir pertanyaan, untuk mengukur variabel ini skor 5 (SS = sangat setuju), skor 4 (S

= setuju), skor 3 (N = Netral), skor 2 (TS = Tidak Setuju) dan skor 1 (STS = Sangat Tidak Setuju).

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi informasi merupakan penggunaan secara optimal dari computer (mainframe, mini, micro), perangkat lunak (software), database, jaringan (internet, intranet), electronic commerce, dan jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Wilkinson,2000). SIPKD (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) dimanfaatkan untuk mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah atau data terkait lainnya menjadi suatu informasi yang berguna bagi masyarakat yang akan dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pertanggungjawaban pemerintah daerah di ukur berdasarkan Kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel independen ini adalah kuesioner yang dikembangkan dari penelitian Armel (2017).

Kuisioner di ukur menggunakan skala Likert dengan 7 butir pertanyaan, untuk mengukur variabel ini skor 5 (SS = sangat setuju), skor 4 (S= setuju), skor 3 (N = Netral), skor 2 (TS = Tidak Setuju) dan skor 1 (STS = Sangat Tidak Setuju).

dengan Indikator : 1) Komputer

2) Perangkat lunak (software)

(8)

Universitas Muhammadiyah Riau

3) Internet

3.6.2 Variabel terikat (Dependen Variable)

Variabel adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan (Kuncoro, 2009). Menurut Halim (2009), kualitas Laporan Keuangan Daerah merupakan informasi yang memuat data berbagai elemen struktur kekayaan dan finansial yang merupakan pencerminan hasil aktivitas tertentu dengan memiliki karakkteristik yang sudah diatur dalam PP No 71 Tahun 2010. Variabel dependen dalam penelitian ini yang digunakan adalah Kualitas Laporan Keuangan OPD. Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah (Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010):

1) Relevan 2) Andal

3) Dapat Dibandingkan 4) Dapat Dipahami

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian (Triwardana, 2017).

Dengan pertanyaanya diukur dengan menuggunakan skala Likert dengan 9 Butir pertanyaan yang dimulai dari skor 5 (SS = sangat setuju), skor 4 (S=

setuju), skor 3 (N = Netral), skor 2 (TS = Tidak Setuju) dan skor 1 (STS = Sangat Tidak Setuju).

3.7 TEKNIK ANALISIS DATA

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda. Data diolah menggunakan software SPSS (Statistic Produck And Service Solution) Versi 20.0.

Rumus analisis regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e

Dimana :

Y : Kualitas Laporan Keuangan α : Konstanta

β : Koefisien Regresi

X1 : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah X2 : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(9)

Universitas Muhammadiyah Riau

X3 : Pemahaman Akuntansi

X4 : Pemanfaatan Teknologi Informasi e : Nilai Residu

3.7.1 Pengujian Kualitas Data

Dalam memastikan apakah instrument yang digunakan untuk penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya maka digunakan dua macam pengujian, yaitu :

3.7.1.1 Uji Validitas Data

Menurut Sugiyono ( 2012) valid menunjukkan derajat ketepatan yaitu ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Uji validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat dan kuat. Suatu instrumen pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas data penelitian ini diukur dengan menggunakan analisis Pearson Correlation dengan nilai signifikan di bawah 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan/pernyataan pada kuesioner valid ketika nilai signifikan di bawah 0,05.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas Data

Uji reabilitas adalah mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrument apabila instrument apabila instrument tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Kuisioner dikatakan reliable (layak) jika cronbach’h alpha > 0,60 dan dikatakan tidak reliable jika cronbach’s alpha <

0,60 (Supriyadi, 2014).

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan metode Kolmogrov-Sminov. Dengan meilihat tingkat signifikan 0.05. jika nilai signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka akan berdistribusi normal.

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji adanya korelasi variabel-variabel bebas antara satu dengan yang lainya. Untuk menguji adanya multikolinearitas

(10)

Universitas Muhammadiyah Riau

dapat dilihat melalui nilai Varians inflantions faktor (FIV) < 10 dan tolerance >0,1.

Jika terdapat korelasi yang tinggi sesama variabel bebas maka langkah yang harus diambil adalah menghilangkan salah satu atau menambahkan variabel bebasnya

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi heterokedastisitas dapat mengunakan uji glejser. Apabila sig > 0,05 maka tidak terdapat gejala heterokedastisitas. Model yang baik itu jika tidak terjadi heterokedastisitas.

3.7.3 Uji Hipotesis 3.7.3.1 Uji T

Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang diberikan masing masing variable bebas terhadap variable terikat secara individual (mandiri) dan juga melihat variabel bebas yang mempunyai pengaruh paling kuat terhadap variable terikat.Uji parsial dilakukan dengan melihat ketentuan sebagai berikut :

1. Jika signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika signifikan < 0,05 maka Hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). ini berarti bahwa secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

3.7.3.2 Uji F

Uji statistik F bertujuan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen (Supriyadi, 2014). Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan tingkat 0,05. Penentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah :

a. Jika signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima. Hal ini berarti bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

(11)

Universitas Muhammadiyah Riau

3.7.3.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variable indpenden (predictor) terhadap perubahan variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu menentukan bahwa variable independen hampir semua memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

54 4.2 Target Yang Diharapkan Adapun terget yang diharapkan selama melaksanakan kegiatan kerja praktik di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Meranti pada bagian