• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab iii metode penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "bab iii metode penelitian"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah peneltian correlation, jenis penelitian ini mempelajari hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dikaji adalah variabel kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhan murid dalam melaksanakan tata tertib sekolah.

B. Variabel dan Desain Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhan murid dalam melaksanakan tata tertib sekolah. Penelitian ini bersifat deskriptif-korelasional. Menurut Arikunto (2010:

3) “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah disebutkan, hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian” sedangkan menurut Sugiyono (2014: 87) “korelasi adalah suatu metode peratutan atau metode penelitian yang berusaha menghubungkan antara satu unsur/elemen lain untuk menciptakan bentuk dan wujud baru yang berbeda sebelumnya. Jadi, penelitian deskriptif-korelasional di samping untuk mendeskripsikan atau menggambarkan variabel kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhan murid, juga menganalisis keterkaitan hubungan antara kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhan murid dalam melaksanakan tata tertib sekolah.

24

(2)

Secara skematik, model keterkaitan variabel-variabel penelitian digambarkan sebagai berikut.

Gambar : 2.2. Desain Penelitian Korelasional Sumber : Sugiyono (2012 : 206) Ketrangan:

X = Kondisi Lingkungan Keluarga

Y = Kepatuhan Murid dalam Melaksanakan Tata Tertib Sekolah

Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang mendasarkan pada pertimbangan angka-angka atau statistik.

C. Definisi Operasional Penelitian

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, di mana variabel bebasnya yakni kondisi lingkungan keluarga (X) dan variabel terikatnya yakni kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib (Y).

Batasan operasional dari variabel-variabel yang digunakan di dalam penelitian ini, diuraikan sebagai berikut:

1. Kondisi Lingkungan Keluarga

Kondisi keluarga sangat besar perananya di dalam menentukan dan meningkatkan kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib di lingkungan sekolahnya. Hubungan antar anggota keluarga, perhatian dari orang tua dan kondisi belajar di rumah yang nyaman merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kepatuhan sang anak terhadap tata tertib sekolahnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator

X Y

(3)

kondisi keluarga yang dapat mempengaruhi anak dalam meningkatkan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah meliputi:

a. Cara orang tua dalam mendidik anak b. Relasi antara anggota keluarga c. Suasana rumah

d. Keadaan ekonomi keluarga e. Fasilitas belajar

2. Kepatuhan Siswa

Peraturan tata tertib, merupakan sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan terjadi pada diri siswa.

a. Peraturan menunjuk pada patokan atau standar yang sifatnya umum yang harus dipatuhi oleh siswa. Misalnya, peraturan tentang kondisi yang harus dipenuhi oleh siswa didalam kelas pada waktu pelajaran sedang berlangsung.

b. Tata tertib menunjuk pada patokan atau standar untuk aktifitas khusus.

Misalnya, tentang penggunaan seragam, mengikuti upacara bendera, mengerjakan tugas rumah dan lain sebagainya.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Sujarweni (2004: 65) Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(4)

Arikunto (2006: 130) mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang ada di SD Inpres Mallengkeri 1.

Tabel 3.1 Keadaan Populasi SD Inpres Mallengkeri 1

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah

Laki-laki Perempuan

VI 17 11 28

(Sumber: Data SD Inpres Mallengkeri 1 Tahun Ajaran 2016-2017) 2. Sampel

Arikunto (2006) mengatakan “Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti”.

Sujarweni (2004: 65) “Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian”. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua utnuk penelitian misal karena terbatasnya dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil merupakan hal yang penting jika peneliti melakukan penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif.

Sugiyono (2006: 115) Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu pengambilan sampel

(5)

dimana semua jumlah populasi dijadikan sebagai sampel. Jadi sampelnya yaitu Kelas IV SD Inpres Mallengkeri 1 berjumlah 28 orang.

Tabel 3.2 Keadaan Sampel SD Inpres Mallengkeri 1

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

IV 17 11 28

(Sumber: Data SD Inpres Mallengkeri 1 Tahun Ajaran 2016-2017)

Adapun sampel untuk mengetahui kondisi lingkungan keluarga adalah sebanyak jumlah murid yang ada. Jadi, sampel yang kedua adalah orangtua murid sebanyak 28 sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah:

1. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas murid secara langsung selama berada dalam lingkungan sekolah. Hal tersebut untuk melihat sejauh mana kepatuhan murid dalam melaksanakan tata tertib.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib.

(6)

3. Angket/kuesioner

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner (angket) untuk teknik pengumpulan data. Arikunto (2010: 194) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana pertanyaan dan alternatif jawabannya telah ditentukan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang ditentukan. Untuk memperoleh data mengenai kondisi lingkungan keluarga dan kepatuhana siswa dalam melaksanakan tata tertib di SD Inpres Mallengkeri 1.

Skala yang digunakan dalam angket adalah skala likert. Sugiyono (2008: 134) menyatakan “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial”.

Fenomena sosial yang dimaksud telah ditetapkan sebagai variabel penelitian. lebih lanjut, Sugiyono (2008: 134) menjelaskan “dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan”.

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh instrumen penelitian yaitu validitas dan reabilitas. Sebuah instrumen dikatakan baik jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang

(7)

diteliti secara tepat. Zainal Arifin (2011: 245) menyatakan “Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat mengukur apa yang akan diukur”. Jadi, uji validasi berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sugiyono (2008: 228) menyatakan bahwa untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen, dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus produk moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut:

( )( )

√ ( ) ( ) Keterangan:

= koefisien korelasi anatra variabel X dan Y = Jumlah responden

= Jumlah jawaban item = Jumlah item keseluruhan

Arikunto (2006: 176) “reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Uji reabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapanpun alat itu digunakan maka akan memberikan hasil ukur yang sama.

Uji reabilitas yang digunakan dalamm penelitian ini adalah uji reabilitias internal konsistency atau internal konsistency method dengan menggunakan

(8)

Cronbach’s Alpha. Ronny Kountur (2009: 168) menyatakan bahwa “Cronbach Alpha (α) merupakan teknik pengujian reabilitas suatu instrumen berupa kuesioner untuk mengukur laten variabel yang paling sering digunakan karena dapat digunakan pada kuesioner yang jawabannya atau tanggapannya lebih dari dua pilihan.

Zainal Arifin (2011: 249) menyatakan “teknik ini tidak hanya digunakan untuk teks dengan dua pilihan, tetapi penerapannya lebih luas, seperti menguji skali pengukuran sikap dengan tiga, lima atau tujuh pilihan”.

Sugiyono (2008: 208) uji reabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Cronbach Alpha (seperti dibawah ini:

α = (

) (

)

Keterangan:

α = Cronbach’s Alpha R = Jumlah butir soal

= Variasi butir soal

= Variasi butir soal

Penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS versi 24.00 didalam menghitung alpha cronbach.

G. Teknik Analisis Data

Setelah pen eliti melakukan penelitian di lapangan dan mengumpulan data- data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis data.

Patton (dalam Ikbal Hasan, 2010: 29) menyatakan bahwa “analisis data adalah

(9)

“proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar”.

Data yang telah dikumpulkan merupakan data yang masih bersifat mentah karena masih berupa uraian deskriptif mengenai subjek yang diteliti seperti pengetahuan, pengalaman, pendapat maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.data tersebut kemudian dianalisis sehingga lebih memiliki makna. Tujuan dari analisis data adalah menyederahanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan.

Sugiyono (2008: 207) ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu:

1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan 5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta untuk menjawab rumusan masalah. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis deskriptif untuk mendeskripsikan data variabel sampel penelitian antara lain dalam bentuk mode, median, mean, standar deviasi, dan distribusi frekuensi. Untuk mendeskripsikan data diperlukan penyusunan

(10)

distribusi frekuensi dan kategori data. Data tersebut dikategorikan ke dalam lima ketegori yaitu, sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif berusaha untuk menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal dari suatu sampel. Teknik ini digunakan untuk melihat gambaran kondisi keluarga dan kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata tertib.

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial berusaha membuat berbagai inferensi terhadap sekumpulan data yang berasal dari suatu sampel. Tindakan inferensil tersebut seperti melakukan perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan dari dua variabel atau lebih. Analisis Inferensial yang digunakan adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Uji koefisien korelasi dimaksudkan agar dapat menentukan keerataran hubungan dua variabel yang diteliti. Sedangkan, analisis regresi dimaksudkan untuk mengetahui bentuk hubungan variabel Y terhadap nilai variabel X.

Analisis statistik inferensial digunakan untuk mengetahui hubungan gaya belajar dengan hasil belajar murid, sekaligus menguji hipotesis penelitian ini dengan bantuan program SPSS for windows versi 24.00.

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk melihat hubungan dari dua hasil pengukuran atau dua variabel yang diteliti, untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (kondisi lingkungan keluarga) dengan variabel Y (kepatuhan murid dalam melaksanakan tata tertib sekolah). Pada penelitian

(11)

ini, peneliti menggunakan teknik pearson product moment correlation.

Alasan peneliti mengunakan teknik ini karena data yang diperoleh berupa data interval yang diperoleh dari instrumen dengan menggunakan jenis skala likert. Ronny Kountor (2009: 210) menyatakan bahwa “data yang berskala interval atau rasio dapat menggunakan pearson product moment correlation”.

Hal senada juga diungkapkan Ikbal Hasan (2010: 61) “rumus koefisien korelasi pearson (r) digunakan pada analisis korelasi sederhana untuk variabel interval/rasio dengan varibel interval rasio”. Adapun rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

= Koefisien Korelasi = Jumlah Skor X = Jumlah Skor Y

Sugiyono (2008: 257) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau memberikan interprestasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman untuk koefisien korelasi.

Tabel 3.4 Pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

1 2

0,00 – 0,199 Sangat Rendah (Tidak Berkorelasi)

=

√( )( )

(12)

1 2

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

b. Analisis Regresi

Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks.

Analisis regresi bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Sugiyono (2008: 261) mengatakan bahwa rumus analisis regresi yaitu:

y` = a + bx

Keterangan:

y` = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) x = Variabel Independen

a = Konstanta (nilai y` apabila x = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

(13)

Rumus yang digunakan untuk mencari a dan b adalah:

a =

( )( ) ( )( ) ( ) ( )

b =

( ) ( )( ) ( ) ( )

Keterangan:

x = Rata-raya skor variabel X y = Rata-rata skor variabel Y

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antar variabel penelitian pada penelitian ini menggunakan hubungan