BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah lokasi atau tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula yang berlokasi di Kabupaten Takalar, yang bergerak dibidang perusahaan industri Pabrik Gula.
Sedangkan Pada waktu penelitian untuk memperoleh data, maka pengambilan data direncanakan selama kurang lebih dua bulan.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya populasi yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh suatu subjek atau objek penelitian. Menurut Sugiyono (2012:61), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan selama dalam proses produksi.
27
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012:62) pengertian sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan penulis yang menjadi sampel adalah harga pokok produksi dan dapat pula ditentukan harga pokok penjualan per kilogram.
C. Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data
a. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil perusahaan baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun secara tertulis.
b. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti dalam bentuk angka-angka masih memerlukan pengelolaan kembali dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih lanjut.
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada perusahaan industri Pabrik Gula yaitu PT.
Perkebunan Nusantara X – Pengelola Pabrik Gula Takalar., mengadakan wawancara langsung yang membidangi biaya dalam proses produksi khususnya mengenai alokasi biaya overhead pabrik yang ada kaitannya dengan penulisan proposal ini.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan Industri Pabrik Gula yaitu PT. Perkebunan Nusantara XIV–Pabrik Gula (PG)
Takalar. pada dokumen-dokumen dan buku literatur serta laporan tertulis dari luar yang ada hubungannya dengan penulisan proposal ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, penulis mengadakan studi kasus dan pengumpulan data melalui penelitian lapangan (field research) dan penelitian pustaka (library research), sebagai berikut :
a. Penelitian lapangan (field research),
yaitu kegiatan penelitian lapangan, dimana penulis mencari data yang menjadi obyek penelitian, untuk itu penulis melakukan pengamatan setempat dan wawancara langsung dengan pimpinan serta beberapa karyawan perusahaan yang berkompeten dalam mengumpulkan data berupa laporan yang disajikan dan mengumpulkan informasi yang diperlukan.
b. Penelitian pustaka ( library research ), yaitu penulis mengumpulkan data yang berhubungan dengan teori tentang metode pencatatan penilaian persediaan barang dagangan pengendalian perluasan usaha dari buku literatur dan catatan perkuliahan. Disamping itu penulis mengumpulkan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulisan proposal ini.
Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan permasalahan dengan melalui cara sebagai berikut :
a. Observasi
Tehnik observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan pengolahan data berkaitannya dengan kebutuhan informasi pada Perusahaan.
b. Wawancara
Tehnik interview dilakukan dengan jalan wawancara secara langsung dengan Kepala Bagian Umum atau kepala bagian lainnya atau sejumlah personil yang berhubungan dengan penelitian ini.
D. Definisi Operasional
Suatu bentuk susunan mengenai konsep variabel indikator dan item- item yang dijadikan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data yang akan diteliti lebih lanjut.
Definisi operasional, menurut Saifuddin Azwar (2007:72) adalah suatu definisi yang memiliki arti tunggal dan diterima secara objektif bilamana indikatornya tidak tampak. Adapun definisi operasional berdasarkan kerangka pikir yang telah dikemukakan, sebagai berikut : 1. Alokasi biaya overhead pabrik dalam proses produksi perusahaan
pemisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dapat diartikan bahwa biaya yang tidak mengikuti perkembangan kegiatan atau biaya tidak terpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Kalau biaya variabel setiap saat mengalami perubahan artinya mengikuti perkembangan kegiatan.
2. Dalam kalkulasi biaya overhead pabrik perusahaan menganalisa seluruh biaya yang digunakan selama proses produksi untuk menentukan biaya produksi per kilogram, agar dapat ditetapkan harga jual per kilogram.
3. Pembiayaan perusahaan dalam menjalankan kegiatan pabrik gula Unit Takalar dibiayai oleh pemerintah.
4. Pendistribusian gula yang ditetapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara X– Pengelola Pabrik Gula Takalar yaitu melalui Metode alokasi langsung yaitu : dalam metode alokasi langsug biaya overhead pabrik departemen pembantu dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya.
5. Metode alokasi tertahap yaitu, metode ini digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen pembantu tidak hanya dipakai oleh departemen produksi saja, tetapi digunakan pula oleh departemen pembantu yang lain. Oleh karena itu, sebelum biaya overhead pabrik didua departemen tersebut dialokasikan ke departemen produksi.
6. Metode aljabar yaitu : ketidak lengkapan dalam hal pembagian timbul dalam menggunakan metode bertahap karena pendistribusian yang berurut sehingga departemen yang ditutup terlebih dahulu tidak menerima pembagian biaya dari departemen yang ditutup kemudian.
E. Metode Analisis
Metode analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Untuk mengetahui alokasi biaya overhead pabrik dalam perhitungan biaya produksi. Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yaitu analisis ini dilakukan dengan merekomendasikan penyusunan harga pokok produksi yang seharusnya dimana metode ini dinyatakan dengan angka-angka dengan menggunakan metode full costing dan metode alokasi langsung.