33
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan di dalam penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data. Teknik pengumpulan data, masing-masing akan dibahas di dalam bagian selanjutnya secara terpisah.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto (2010:132) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan dengan suatu pencermatan pada kegiatan belajar, berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru yang berkolaborasi dengan kolaborator bekerjasama untuk merencanakan, melaksanakan, melakukan pengamatan, dan merefleksi tindakan secara partisipasif dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu meningkatkan kreativitas peserta didik melalui media plastisin tepung yang diterapkan pada peserta didik kelompok B di PPT Tunas Mulia
34 3.2 Tempat dan waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di kelompok B, PPT Tunas Mulia Sukolilo Surabaya. Sekolah ini merupakan SPS (Satuan Paud Sejenis) yang memiliki satu ruangan untuk rombongan belajar (rombel A dan rombel B)dengan jadwal masuk secara bergantian.. Pembelajaran berlangsung mulai pukul 08.00 WIB s/d 09.30 WIB. untuk PAUD A dan 09.30 WIB s/d 11.30 WIB untuk PAUD B.
Peneliti melakukan penelitian hanya fokus pada kelompok B, dengan ketentuan pembagian waktu yaitu: untuk kegiatan awal 30 menit, kegiatan inti 60 menit dan kegiatan akhir 30 menit. Sedangkan waktu yang peneliti gunakan dalam melakukan penelitian adalah 1 bulan pada kegiatan inti yang disesuaikan dengan RKH dan dilakukan sebanyak 7 kali tatap muka.
Rombel B melakukan pembelajaran melalui media plastisin tepung di ruangan yang berukuran 10 m x 15 m. Di dalam ruangan tersebut, ada berbagai macam APE dimana salah satunya adalah platisin tepung dengan berbagai macam warna yang sangat menarik yang telah disediakan peneliti sebagai bahan untuk melakukan penelitian . Selain itu terdapat 3 kipas di dinding ruangan, satu jam dinding,satu meja guru, dua rak untuk tempat APE,dua almari besar dan kecil serta jendela yang cukup untuk ventilasi.
3.3 Subyek dan obyek Penelitian
Subyek penelitiannya adalah peserta didik PPT Tunas Mulia Surabaya.
Mereka adalah peserta didik dari rombel B yang berjumlah 11 anak, yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 6 anak laki-laki.
35 3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan desain putaran spiral.
Seperti digambarkan dalam bagan berikut:
Keterangan :
Siklus I :
1. Plan/Perencanaan I 2. Action / Tindakan
3.Observe /Pengamatan 4. Reflect / Refleksi
Siklus II :
1. Plan/Perencanaan 2. Action / Tindakan 3.ObservePengamatan
4. Reflect / Refleksi
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Model Spiral (Kemmis dan Taggart) Sumber: Arikunto (2010:132)
Pada gambar di atas menjelaskan bahwa dalam desain penelitian Kemmis dan Mc Taggart menggunakan sistem spiral yang dimulai dengan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2007: 16). Setiap langkah dalam penelitian ini disebut sebagai siklus.
36
Adapun proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
1) Perencanaan (planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :
1. Menyusun RPPH dan RPPM yang dipakai sebagai acuan pembelajaran yang akan diberikan.
2. Menyiapkan media pembelajaran (plastisin tepung).
3. Menyiapkan lembar observasi dan dokumentasi.
2) Pelaksanaan/tindakan (acting)
Pada tahap pelaksaan ini, peneliti telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media plastisin tepung guna meningkatkan kreativitas anak. Adapun kegiatan pembelajaran tersebut telah disesuaikan dengan tahap perencanaan. Waktu pembelajaran adalah 2 jam. Adapun perlakuan dalam penelitian, dilaksanakan selama 1 jam dalam pembelajaran. Tindakan tersebut dilaksanakan 2 siklus yang masing-masing siklus ada 3 kali pertemuan. Dan dalam penilaiannya peneliti telah menetapkan 3 indikator dari tingkat kreativitas anak, yaitu keluwesan, kelancaran dan keaslian/orisinalitasnnya.
3) Pengamatan (observing)
Pada tahapan ini peneliti melakukan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan pembelajaran peserta didik pada kelompok B selama proses pembelajaran Penilaian yang diobservasi yaitu tentang kreativitas anak dan keterlibatan anak pada saat pembelajaran serta perubahan yang terjadi pada anak dari pratindakan, siklus I dan siklus II.
37 4) Refleksi
Pada tahap ini data yang diperoleh pada setiap observasi dikumpulkan dan dianalisis sehingga diperoleh kesimpulan tentang keberhasilan atau kegagalan kegiatan yang dilakukan yang bertujuan meningkatkan kreativitas melalui media plastisin tepung. Kekurangan maupun kelebihan dari hasil yang diperoleh pada siklus 1 dapat dijadikan panduan untuk melakukan perbaikan pada siklus II dan seterusnya.
3.5 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang penting dalam penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan data yang valid dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan dokumentasi.
3.5.1 Observasi
Wardani dalam penelitian Sofiyanto (2017:48), mengatakan bahwa observasi adalah proses mengamati kegiatan secara langsung saat dipresentasikan dan bukan sekedar direkam. Observasi dilakukan peneliti secara langsung dan berkolaborasi dengan guru kelas serta kepala lembaga pada saat pembelajaran dengan menggunakan media plastisin tepung yang bertujuan untuk mengukur tingkat kreativitas anak di PPT Tunas Mulia Surabaya. Lembar observasi, terdiri dari lembar observasi
38
untuk siswa dalam mengukur tingkat kreativitas dan lembar observasi guru untuk menilai kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran.
Adapun lembar observasi kreativitas anak adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 lembar observasi kreativitas anak
No Butir instrumen
Kriteria Penilaian
Ket.
1. Kelancaran anak dalam ketrampilan membuat bentuk.
2. Keluwesan anak dalam manambahkan variasi bentuk yang ada.
3. Orisinalitas dalam melakukan kegiatan membentuk
Keterangan :
Simbol artinya anak Berkembang Sangat Baik Simbol artinya anak Berkembang Sesuai Harapan Simbol artinya anak Mulai Berkembang
Simbol artinya anak Belum Berkembang
39
Kriteria penilaian tingkat perkembangan anak terbagi menjadi empat tingkatan, yaitu: Belum Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan (BSH),
Berkembang Sangat Baik (BSB).
Adapun kriteria penilaian tingkat perkembangan anak pada setiap indikator adalah :
1. Kelancaran anak dalam ketrampilan membuat bentuk.
a) (BB) anak belum dapat mengutarakan, bentuk apa yang dibuat b) (MB) anak dapat mengutarakan apa yang dibuat namun
masih ragu dengan bentuk yang dibuatnya.
c) (BSH) anak dapat mengutarakan semua bentuk yang dibuatnya namun tidak tahu alasannya.
d) (BSB) anak dapat mengutarakan semua bentuk yang dibuat serta dapat menceritakan alasannya
2. Keluwesan anak dalam manambahkan variasi bentuk yang ada.
a) (BB) anak belum mampu menambahkan variasi pada bentuk yang dibuat
b) (MB) anak mampu menambahkan variasi pada bentuk yang dibuat dengan mencontoh
c) (BSH) anak mampu menambahkan variasi pada bentuk yang dibuat sesuai imajinasi sendiri.
d) (BSB) anak mampu mengeksplorasi berbagai macam variasi bentuk sesuai imajinasinya.
40
3. Orisinalitas dalam melakukan kegiatan membentuk.
a) (BB) anak masih dalam bantuan langsung dari guru saat melakukan kegiatan membentuk
b) (MB) anak mampu membentuk plastisin hanya dengan arahan/ instruksi dari guru
c) (BSH) anak mampu membentuk plastisin hanya dengan melihat contoh saja tanpa bantuan dan arahan/ instruksi
d) (BSB) anak mampu membentuk plastisin dengan mengekspresikan imajinasinya secara mandiri.
Adapun lembar observasi guru kelas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 lembar observasi guru kelas
INDIKATOR YA TIDAK
A. PEMBUKAAN
1. Memberikan penyambutan
2. Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan
doa
3. Melakukan presensi anak
4. Bernyanyi untuk mempersiapan proses
pembelajaran
5. Mengenalkan tata tertib di dalam kelas
B. INTI
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai tema
2. menggunakan media pembelajaran
3. Melakukan komunikasi secara efektif dengan anak
didik
4. Mampu menumbuhkan kepercayaan diri anak didik 5. Memberikan kebebasan anak untuk berkreasi
C. PENUTUP
1. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran 2. Mengulas kegiatan yang sudah diberikan/recalling 3. Menyampaikan pesan pembelajaran yang sudah
diberikan
41 3.5.2 Dokumentasi
Arikunto (2002:135) mengatakan bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang yang tertulis. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi sebagai data pelengkap penelitian, baik secara tertulis maupun berupa foto kegiatan penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini peneliti menganalisa data yang telah dilakukan dalam siklus I dan II dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif persentase.
Adapun rumus Ngalim Purwanto (2009) yang digunakan dalam penelitian ini adalah: P = x 100% Keterangan :
f : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya.
n : Jumlah Frekuensi P : Angka persentase
3.7 Kriteria Keberhasilan Penelitian
Penelitian ini dianggap berhasil apabila terjadi peningkatan kreativitas peserta didik sebanyak 70% dari jumlah anak yang berkategori BSH dalam tingkat kreativitasnya menggunakan media plastisin tepung di PPT Tunas Mulia Surabaya. Dari jumlah 11 peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran mendapatkan nilai BSH minimal 70% X 11 anak = 7,7 dari nilai rata-rata kelas.
42
Adapun kriteria ketuntasan anak menurut Aqip (2007: 41) bisa dikategorikan sebagai berikut:
- 0% - 44% = Belum Berkembang (BB) - 45% - 55% = Mulai Berkembang (MB) - 56% - 75% = Berkembang Sesuai Harapan - 76% - 100% = Berkembang Sangat Baik