• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III: METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

17

BAB III: METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode kuantitatif.

Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mengetahui adanya keterkaitan antar dua variabel atau lebih. Jenis penelitian ini adalah explanatori yang digunakan untuk melakukan analisis adanya hubungan antar satu variabel dengan variabel lain atau dengan cara apa variabel dapat memengaruhi variabel lainnya dalam uji hipotesis. Explanatori memiliki pengaruh untuk memperjelas informasi tentang hubungan sebab akibat yang diasumsikan dalam model jalur PLS. Pengukuran utama untuk menilai kekuatan penjelas jalur PLS adalah koefisien determinan (R2). Koefisien determinan sendiri merupakan proporsi pengukuran kontruksi suatu varian endogen yang dijelaskan oleh konstruksi prediktornya. Ini menunjukkan model kekuatan penjelas berkaitan dengan konstruksi endogen tertentu (Hair et al., 2021).

Penelitian explanatori ini mengacu pada informasi yang diberikan, untuk pemahaman pembaca tentang jawaban yang diperlukan lebih jelas dan mudah dipahami (M. Li et al., 2020). Setelah mencari penyebab dan alasannya, penelitian ini juga memberikan bukti untuk mendukung atau menyangkal penjelasan atau prediksi. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan hubungan antara aspek-aspek yang berbeda dari fenomena yang diteliti (Boru, 2018).

3.2. Populasi dan Sampel

Menurut Ahyar (2020) populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh- tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian dan sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampling.

Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen Generasi Z yang memiliki minat beli terhadap

(2)

18

produk Erigo. Platform media sosial yang digunakan adalah Instagram.

Dalam penelitian ini populasi yang dipilih yaitu konsumen Generasi Z yang memiliki minat beli terhadap produk Erigo. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non-random sampling dan karakteristik menjadi alasan sampel yang dipilih, maka teknik pengambilan sampelnya adalah purposive sampling. Pemilihan menggunakan teknik ini karena populasi dan sampel yang diambil memiliki karakteristik tertentu dan penelitian ini ingin memperoleh informasi yang tepat dan karakteristik tersebut yaitu konsumen Generasi Z yang lahir pada tahun 1997-2012 dan berminat membeli berbagai produk Erigo melalui media sosial Instagram Erigo.

Untuk mengetahui karakteristik konsumen Generasi Z yang berminat membeli produk dari media sosial Instagram Erigo peneliti melakukan penyebaran kusioner dengan cara membagikan link google forms pada aplikasi pesan seperti WhatsApp, Line, Telegram maupun fitur chat yang ada pada media sosial.

3.3. Pengukuran Data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner yang didistribusikan kepada konsumen Generasi Z yang berminat membeli produk dari media sosial Instagram Erigo. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dampak dari pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat beli. Teknik analisis yang dipilih peneliti adalah PLS (Partial Least Square), maka dalam menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan estimasi minimal adalah 30-100 (ZUHDI et al., 2016). Sedangkan menurut pendapat Hair et al (2021) ukuran sampel minimal yang direkomendasikan berkisar 100-300 dalam pendugaan parameter SEM. Untuk menentukan total representative maka pengukuran sampel dengan mengalikan jumlah indikator dengan 10. Dengan demikian 10x19 jumlah indikator = 190 responden.

Pengukuran data penelitian ini menggunakan skala likert. Jadi variabel diukur pada aras pengukuran ordinal dimana tersedia 5 pilihan jawaban yaitu: Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, dan Sangat Setuju. Dari data yang terkumpul kemudian akan diseleksi dan

(3)

19

dipilih sesuai dengan kriteria dan untuk data yang tidak sesuai akan dihapus dan tidak digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kegunaan pemasaran media sosial melalui dimensi kesadaran merek dan citra merek yang memengaruhi minat beli dan kepercayaan merek sebagai variabel mediasi. Untuk definisi dan pengukuran variabel disajikan dalam tabel di bawah ini:

(4)

20

Tabel 1. Variabel Operasional

Variabel Definisi Indikator Sumber

Kesadaran merek

Citra Merek

Kepercayaan Merek

Kesadaran merek adalah kondisi dimana pelanggan mengenali atau akrab dengan

merek yang

bersangkutan (Guha et al., 2021).

Citra merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya dengan

tujuan untuk

mengidentifikasi produk perusahaan

dan untuk

membedakan produk dari pesaingnya (Narotama, 2019).

Kepercayaan merek adalah hasil interaksi antara konsumen dan beberapa titik kontak terkait merek sepanjang perjalanan pengalaman

pelanggan (Nosi et al., 2021).

1. Memiliki daya ingat terhadap produk merek.

2. Mengetahui produk dari merek tertentu.

3. Dapat mengenali produk antara merek pesaing.

1. Merek dikenal secara baik oleh pelanggan.

2. Memiliki reputasi terkenal.

3. Memiliki reputasi yang baik.

4. Merek menawarkan produk dengan kualitas yang baik.

5. Merek menawarkan produk yang dapat diandalkan.

6. Merek menawarkan produk yang lebih unggul

dibandingkan pesaingnya.

1. Produk dari merek yang dipilih sesuai dengan ekspetasi konsumen.

2. Jaminan garansi menjadi alasan konsumen membeli produk dari merek yang dipilihnya.

3. Merek memahami keinginan

konsumen dengan menciptakan layanan yang membuat

hubungan lebih dekat.

- Kotler & Keller (2016), Mulyono et al (2016).

- Cahyono et al (2015), Guha et al (2021)

- Chen-Yu et al (2016), Guha et al (2021)

(5)

21 Minat beli Minat beli adalah

aspek paling vital dalam perilaku konsumen, dimana hal tersebut didefinisikan dalam literatur sebagai situasi dimana pelanggan bersedia untuk melakukan transaksi dengan penjual (Sari &

Kusuma, 2014).

4. Produk yang digunakan

pelanggan membuat

penggunanya lebih percaya diri dalam lingkungan sosial.

1. Adanya keinginan untuk membeli.

2. Mempertimbangan untuk membeli produk.

3. Memiliki

kemampuan untuk membeli.

4. Tertarik mencoba produk.

5. Tertarik untuk memiliki produk yang ditawarkan.

6. Merasa melakukan pembelian adalah kebutuhan.

- Dash et al (2021),

Pasharibu et al (2020).

3.4. Teknik Analisis

Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) yaitu kesadaran merek dan citra merek, sedangkan variabel terikat (dependent variable) yaitu minat beli dan kepercayaan merek sebagai variabel mediasinya (mediator variable).

Variabel mediasi adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela atau antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2013). Variabel mediasi memiliki 3 model analisis sebagai berikut:

1. Jika direct path (hubungan langsung) signifikan dan indirect path (hubungan melalui mediasi) tidak signifikan maka tidak ada efek mediasi (unmediated).

(6)

22

2. Jika direct path (hubungan langsung) tidak signifikan dan indirect path (hubungan melalui mediasi) signifikan maka variabel mediasi berperan penuh atau disebut full mediation.

3. Jika direct path (hubungan langsung) signifikan dan indirect path (hubungan melalui mediasi) juga signifikan maka variabel mediasi tidak berperan penuh atau disebut partial mediation.

Teknik analisis yang digunakan adalah Partial Least Square (PLS).

Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengelola data statistik lebih cepat dan tepat. Sebelum model kausalitas diuji untuk mengetahui hasil hipotesis, langkah pertama yang dilakukan adalah menguji validitas dan reliabilitas dengan persyaratan untuk penelitian.

3.5. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu instrumen yang menunjukkan tingkat akurasi suatu instrumen dalam mengukur instrumen apa yang harus diukur.

Validitas suatu instrumen berkorelasi dengan tingkat akurasi alat ukur dari mengukur variabel yang diukur. Kriteria untuk menguji outer model adalah validitas konvergen dan validitas diskriminan yang digunakan untuk menguji validitas.

Dalam evaluation of measurement model yang dilihat adalah factor loading untuk setiap variabel eksogen dan endogen sebagai daya prediksi model struktural. Untuk pengukuran nilai yang dimiliki setiap variabel menggunakan Average Variance Extracted (AVE) dengan batasan nilai ukur

> 0,5 maka variabel yang diuji dinyatakan valid.

(7)

23 3.6. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat ketetapan suatu instrumen dengan mengukur apa yang harus diukur. Composite reability digunakan untuk uji reliabilitas. Model tersebut diklaim tidak memiliki masalah keandalan jika memiliki nilai keandalan gabungan lebih besar dari 0,7. Setelah melakukan uji inner model dan outer model. Kemudian, model causality test dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel dengan melihat nilai t-statistic.

3.7. PLS-SEM

Partial Least Square (PLS) adalah metode yang menghubungkan informasi yang ada dalam dua tabel data dengan mengumpulkan data pengukuran pada perangkat pengamatan yang sama dan metode ini pertama kali dikembangkan pada akhir 1960-an hingga 1980-an oleh ekonom Herman Wold (Abdi & Williams, 2013). Penggunaan PLS sebagai alat uji regresi dalam penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh variabel yang diusulkan (analisis-prediktif). Menurut Hair et al (2018) metode PLS- SEM memungkinkan perkiraan model yang kompleks dengan banyak konstruksi, variabel, indikator dan jalur struktrual tanpa memaksakan asumsi distribusi pada data. PLS-SEM adalah pendekatan kausal prediktif untuk SEM dengan menekankan prekdiksi dalam mengestimasi model statistik yang strukturnya dirancang untuk memberikan penjelasan kausal.

Aplikasi yang digunakan dalam mengolah data PLS-SEM adalah SmartPLS 3 untuk menilai model pengukuran dan struktural. Analisis model yang digunakan ada 2 yaitu outer model dan inner model. Uji outer model digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas, sedangkan uji inner model digunakan untuk memprediksi hubungan kausalitas (sebab-akibat) antara variabel laten atau variabel yang tidak dapat diukur secara langsung (Purwanto & Sudargini, 2021).

Referensi

Dokumen terkait

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber daya yang memiliki

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa-peristiwa sebagai

Ilmu pengetahuan Alam memiliki Objek kajian berupa benda-benda atau gejala-gejala alam yang nyata (real) dan dapat ditangkap oleh indera manusia, contohnya tumbuhan, hewan,

Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan ( universum ) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala,

Nawawi dalam Taniredja dan Mustafidah (2011) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda – benda, hewan, tumbuhan, dan gejala

Nawawi dalam Taniredja dan Mustafidah (2011) mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda – benda, hewan, tumbuhan, dan gejala –

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang akan di teliti. 32 Populasi dalam penelitian adalah Semua pelaku industri rumah tangga pada makanan

Arikunto menyebutkan bahwa sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan