34
METODOLIGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan penelitian kualitatif, dengan demikian peneliti dapat meneliti permasalahan secara mendalam dan mencari informasi sebanyak mungkin dengan metode pengumpulan data yang terdapat dalam penelitian kualitatif. Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat penyimpulan pesan atau penafsiran informasi oleh seseorang. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan prosedur mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis persepsi orang tua tentang sebuah tayangan youtube animasi sebagai media belajar anak lebih mendalam.
(Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2017:4) Mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sedangkan menurut (Moleong 2017:4) menjelaskan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang.
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif, Metode penelitian yang dilakukan untuk menggali kualitas dari sebuah fenomena secara mendalam
dan rinci. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawaancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.
(Denzin dan Lincoln dalam Moleong, 2017:5).
3.1.2. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dari penelitian kualitatif dengan wawancara, observasi langsung, data yang ditemukan dilapangan. Pada pengumpulan data kualitatif tidak mengharuskan jumalah data yang sebanyak mungkin untuk sebuah analisa penelitian, tetapi diukur dari kualitas data yang telah dikumpulkan.
Informasi dari sumber data primer dalam penelitian kualitatif pada umumnya dapat digali dengan lebih mendalam melalui teknik observasi dan wawancara. Pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara merupakan cara yang utama sekaligus sebagai penciri utama bagi penelitian kualitatif ini pengumpulan data primer (Nugrahani 2014:62).
1. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya dan mendengarkan jawaban langsung dari sumber data. Peneliti merupakan pewancara dan sumber data adalah orang yang diwawancarai (Kountur 2009 : 186).
Wawancara, untuk menggali mengenai permasalahan penelitian dengan lebih mendalam dan intents. Dilakukan dengan tatap muka dan berbicara langsung. Ada wawancara yang terstruktur ada juga wawancara yang bebas (tidak
terstruktur). Peneliti mewawancarai informan yaitu orang tua dan guru murid paud kelompok bermain mawar (1) Ibu Anissa Fajar Dahniar (2) Ibu Siti (3) Ibu Anne (4) Ibu Teny (5) Ibu Wulandari
2. Observasi Lapangan
Dalam melakukan penelitian kualitatif maka terlebih dahulu melakukan observasi, kegunaan observasi untuk menelaah terlebih dahulu apa saja fakta dilapangan yang menarik untuk dijadikan penelitian dan untuk membuka wawasan mengenai masalah yang akan diteliti.
Observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Melalui observasi peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subjek penelitian. Semua yang dilihat dan didengar dalam observasi dapat dicatat dan direkam dengan teliti jika itu sesuai dengan tema dan masalah yang dikaji dalam penelitian (Nugrahani 2014:132).
Dalam penelitian ini, peneliti mengobservasi para orang tua murid Paud Kelompok Bermain Mawar yang mengetahui dan sering menonton animasi nussa dan rara, serta peneliti juga mengajak para orang tua untuk ikut menonton tayangan animasi nussa dan rara, untuk mendapatkan informasi mengenai tayangan film animasi nussa dan rara sebagai media belajar anak usia dini.
3.1.3. Uji Keabsahan Data
Metode triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan: (1)
membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada dan orang pemerintahan, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. (Moleong, 2017:331).
Triagulasi data, proses yang memiliki tujuan untuk mengecek kebenaran data dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain. Pada berbagai fase penelitian di lapangan. Triangguasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan sumber dan metode, artinya peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan informasi yang memperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.
3.1.4. Teknik Analisis Data dan Sumber Data
Analisi data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menyiapkan dan mengorganisasikan data ( yaitu, data teks seperti transkrip, atau gambar seperti foto) untuk analisis, kemudian mereduksi data tersebut menjadi tema melalui proses pengodean dan peringkasan kode dan terakhir menyajikan data dalam bentuk bagan, table, atau pembahasan. (Creswell, 2014 : 251)
a. Reduksi data
Reduksi data adalah proses pemilihan, penyederhanaan data yang didapatkan dilapangan. Prosesnya berlangsung terus menerus selama
masih dilakukan penelitian. Seperti wawancara dengan Orang Tua Murid yang lebih terarah dengan pertanyaan penelitian dan juga data primer sekunder.
b. Display data
Bentuk penyajian data kualitatif dengan teks naratif berbentuk catatan di lapangan atau dengan bentuk grafik, bagan dan jaringan yang menghimpun dari data yang ada dengan penyederhanaan agar mudah dilihat dan dipahami. Menyederhanakan hasil wawancara dengan orang tua dan menyajikan dalam bentuk tabel.
c. Verivikasi data
Tahap pengambilan kesimpulan dan verivikasi melibatkan peneliti dalam proses interpretasi penetapan makna yang tersaji. Cara yang biasa digunakan akan semakin banyak metode komparasi, merumuskan pola dan tema, pengelompokan (clustering), dan penggunaan metafora tentang metode konfirmasi seperti triagulasi, mencari kasus – kasus negative, menindak lanjuti temuan – temuan, dan cek – silang hasilnya dengan responden. Membandingkan antara pertanyaan penelitian yang satu dengan yang lain dengan menentukan bentuk penyerdehanaannya dalam bentuk tabel.
d. Intepretasi Data
Upaya melakukan penarikan kesimpulan dari data yang telah dihimpun selama penelitian, memahami penjelasan – penjelasan dan menganalisa dengan data yang ditemukan, interpretasi data dari hasil wawancara dengan Orang Tua Murid.
3.2. Paradigma Penelitian
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma ini hanya mengkonstruksikan segala fenomena dilapangan dengan mengamati yang sedang terjadi dan dikumpulkan menjadi konstruk guna dianalisa lebih mendalam. Peneliti konstruktivisme yang paling mungkin untuk mengandalkan metode pengumpulan data dan analisis kualitatif atau kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif (metode campuran) (Suryani dan Hendryadi 2016:49).
Menggunakan paradigma konstruktivisme akan memudahkan peneliti untuk meneliti lebih mendalam mengenai fokus penelitian untuk mememukan permasalahan dari fokus penelitian maka terdapat pertanyaan penelitian seperti mengenai bagaimana konsep dan isi tayangan film animasi nussa dan rara sebagai media belajar anak usia dini. Paradigma konstruktivis ini sangat berguna dalam proses penelitian sehingga apapun data yang ditemukan dilapangan akan dikumpulkan untuk dianalisis lebih dalam dan rinci.
3.3. Studi Kasus
“Studi kasus yaitu jenis penelitian yang memfokuskan spesifikasi kasus dalam suatu kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok, budaya atau pun suatu potret kehidupan”. Lebih lanjut Creswell mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu studi kasus yaitu : (1) mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi; (2) Kasus tersebut merupakan sebuah “sistem yang terikat” oleh waktu dan tempat; (3) Studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi
dalam pengumpulan datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa (Creswell dalam Sholihah dan Afriansyah, 2017:292).
Peneliti menggunakan studi kasus, karena peneliti ingin meneliti sekelompok orang tua murid Paud Kelompok Bermain Mawar Sukaluyu Bandung untuk mendapatkan data gambaran secara rinci dan respon dari orang tua tentang.
Persepsi Orang Tua Tentang Tayangan Youtube Animasi Nussa dan Rara Sebagai Media Belajar Anak Usia Dini.
3.4. Subjek dan Objek Penelitian
Analisisnya menjadikan teori sebagai rujukan pengerangkaan pemaknaan subjek penelitian. Berbagai pertanyaan yang diajukan kepada objek penelitian ditujukan untuk menggali data yang bersifat arbitrer, cair, bisa berubah – rubah, tergantung kepada temuan dilapangan saat observasi dan wawancara. Objek penelitian, yang hendak dicari pelbagai datanya, dipilih secara purposive sampling. ( Santana K, 2007 : 48).
Pemilihan subjek dalam penelitian ini dengan tehnik purposive sampling, peneliti memilih informan menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kriteria ini harus sesuai dengan topik penelitian. Mereka yang dipilih pun harus dianggap kredibel untuk menjawab masalah penelitian.
Subjek informan adalah orang tua murid dari paud kelompok bermain mawar (1) Ibu Anissa Fajar Dahniar (2) Ibu Siti (3) Ibu Anne (4) Ibu Teny (5) Ibu Wulandari.
Objek penelitiannya adalah tayangan film animasi nussa dan rara sebagai media belajar anak. Alasan pemilihan objek adalah karena tayangan ini bersifat Education Entertaiment (Edutaiment) dimana tidak hanya memberika hiburan tetapi juga edukasi bagi penonton terutama anak-anak.
3.5. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian
Lokasi merupakan komponen yang juga sama penting dengan data, karena lokasi adalah tempat dimana peneliti dapat menemukan data penelitian yang dicari dan akan dianalisis menjadi sebuah temuan penelitian. Lokasi Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kelompok Bermain Mawar, Jalan Jalaprang No 69, Sukaluyu, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Waktu penelitian, penelitian ini berlangsung selama 20 April – 18 Juli 2019.
Tabel 3.1.
Time Schedule Penelitian
Jenis Kegiatan
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pengesahan
Judul Pengesahan BAB I Pengesahan BAB II – IV Pengesahan Bab IV – VI
Pengumpulan data di lapangan Pengolaan dan analis data Sidang