Pada kehamilan pertama, keluhan ibu antara lain mual dan muntah hingga usia kehamilan 3 bulan. Selain HE, ibu juga mendapat suntikan TT satu kali di Inggris selama 8 minggu dan selalu rutin mengonsumsi Fe dan vitamin yang diberikan bidan. Pada kehamilan kedua, ibu pertama kali kontak dengan bidan sejak usia kehamilan 8 minggu, keluhan ibu pusing dan mual hingga usia kehamilan 3 bulan.
Ibu tidak pernah menggunakan KB apapun karena pada saat masih masa nifas sampai anak berumur 10 bulan bekerja di luar daerah sehingga ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi. Sang ibu merasa bahagia dengan kehamilannya saat ini karena ingin segera hamil lagi setelah anak pertamanya berusia 6 bulan. Pada kehamilan ini para ibu sering mencari informasi tentang kehamilan di internet, sehingga ibu sudah mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan dan juga tanda-tanda persalinan.
Respon keluarga terhadap kehamilan saat ini adalah positif, terlihat dari ibu yang disuruh untuk rutin memeriksakan diri ke bidan. Budaya di keluarga ibu saya adalah pijat, namun ibu saya melakukannya sekali pada usia kehamilan 5 bulan karena terlalu lelah dan perutnya kencang.
Intervensi
R/ Adanya respon positif ibu terhadap perubahan yang terjadi dapat menurunkan kecemasan dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti pendarahan, sakit kepala hebat, edema, sesak nafas, keputihan, demam tinggi dan gerakan janin kurang dari 10 kali dalam 24 jam. R/ Memberikan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan kepada ibu dan keluarga sehingga dapat melibatkan ibu dan keluarga dalam pemantauan dan deteksi dini komplikasi kehamilan, sehingga apabila terjadi tanda bahaya tersebut ibu dan keluarga dapat mengambil keputusan dan bertindak cepat.
Memberikan masukan kepada ibu mengenai pola makan dan minum yang diterapkan selama ini dan memberikan motivasi untuk mempertahankannya. R/ Terkadang ada yang berpendapat jika pola makan ibu sudah cukup baik maka tidak perlu memberikan dukungan lebih lanjut, padahal apresiasi atau pujian dan semangat bagi ibu sangat berarti. R/ Informasi ini harus benar-benar disampaikan kepada pasien dan keluarga untuk mengantisipasi ketidaksiapan keluarga ketika ada tanda-tanda persalinan (Sulistyawati, 2012).
R/ Langkah ini dimaksudkan untuk memberikan penegasan kepada ibu bahwa walaupun saat ini tidak ditemukan kelainan, namun tetap perlu dilakukan pemantauan karena ini sudah memasuki trimester ketiga.
Implementasi
R/ Langkah ini bertujuan untuk memberikan penegasan pada ibu bahwa walaupun saat ini tidak ada kelainan namun tetap perlu dilakukan pemantauan karena sudah memasuki trimester ketiga. a) DJJ dalam batas normal : 146 x/menit (b) Posisi/Lokasi janin : Posisi kepala c) Berikan ibu KIE kira-kira. Menjelaskan makanan sehat yang diperlukan untuk mengatasi keputihan, seperti sayur segar dan buah-buahan rendah gula untuk membangun cadangan mineral dan vitamin tubuh. Anjurkan ibu untuk menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan keringat berlebih, anjurkan melakukan pekerjaan rumah tangga yang tidak melelahkan.
Evaluasi
Catatan perkembangan kunjungan ANC II
Wajah: Tidak pucat, tidak ada edema, tidak ada chloasma gravidarum pada dahi, hidung, pipi dan leher.
Catatan perkembangan kunjungan ANC III
- Data Subjektif a. Keluhan Utama
- Data Objektif
- Analisis
- Penatalaksanaan
- Catatan Perkembangan Manajemen Kebidanan Kala II Tanggal : 17 Februari 2020
- Catatan Perkembangan Manajemen Kebidanan Kala III Tanggal : 17 Februari 2020
- Catatan Perkembangan Manajemen Kebidanan Kala IV Tanggal : 17 Februari 2020
- Masa Nifas 6 jam post partum a. Data Subjektif
Konjungtiva berwarna merah muda, sklera tidak ikterus, tidak ada kelainan mata, tidak ada gangguan penglihatan. E/ Ibu memahami apa yang perlu dilakukan agar tetap tenang dan rileks 8) Berikan KIE pada ibu untuk mengatur posisi nyaman. mobilisasi seperti berjalan, berdiri atau duduk, berbaring miring atau merangkak. Kepala : Tidak ada caput succedaneum, cephalic hematoma, mahkota tertutup Wajah : Warna kulit merah.
Ekstremitas: Tidak ada polidaktili atau sindaktili. : Ada. Sang ibu mengaku belum berani mandi, namun sudah dua kali mengganti pembalut, celana dalam, dan baju setelah melahirkan. Sang ibu mengaku punya pengalaman mengasuh bayi karena ini adalah anak keduanya, dengan selisih 1,5 tahun antara anak pertama dan kedua.
Genetalia : Tidak ada edema, tidak terdapat varises pada vulva, tidak terdapat kondiloma acuminata maupun kondilomalata, terdapat lochea kemerahan (lochea rubra ¼ balutan), terdapat luka jahitan pada perineum. Bawah : tidak ada edema dan tidak ada varises b) Palpasi.
Analisis
Penatalaksanaan
Neonatus a. Data Subjektif
Istirahat : Bayi hanya sering tidur, bayi tidak rewel, bayi dibalut dengan kain bersih dari badan hingga kepala kemudian ditaruh di gendongan. Jelaskan pada ibu bagaimana cara memandikan bayi dan merawat tali pusarnya hingga mengingat bagaimana cara merawat bayi yang sebelumnya dilakukan pada anak pertamanya.
Data Subjektif 1) Keluhan Utama
Data Objektif
Analisa
Kata ibu bayinya agak kuning, kata ibu tali pusar bayinya lepas pada Jumat (21/2/2020) lalu. Investigasi dilakukan terhadap Ny. Tali pusar kendur, basah dan tidak ada tanda-tanda infeksi, kulit bayi tampak kuning. Puji ibu yang telah benar memberikan bayinya ASI tanpa makanan tambahan apa pun, dan memotivasi ibu untuk terus memberikan bayinya ASI saja tanpa makanan tambahan apa pun.
Memberitahu ibu untuk mengeringkan bayinya setiap pagi antara jam dan bayi tidak memakai baju dengan mata tertutup.
Data Subjektif
Sebab setelah bayi lahir, cairan ketuban terkadang masih tertinggal di dalam tubuh bayi, sehingga terkadang mengganggu pernapasan bayi dengan bunyi grok-grok. Namun, selama tidak membuat bayi kesulitan bernapas atau membuat wajah bayi terlihat membiru, tidak masalah. Sang ibu mengatakan, ia berencana menggunakan KB Spiral untuk ibu menyusui setelah masa nifas.
Ibu melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa: menyapu, memasak, mencuci piring dan mencuci baju, terkadang biasanya dibantu oleh suami ketika berangkat kerja pada sore hari. Tidak ada benjolan abnormal yang terlihat atau teraba pada payudara Ekstremitas: Tidak terlihat adanya varises. Cara kerjanya menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke saluran tuba sehingga memungkinkan untuk mencegah implantasi sel telur di dalam rahim. Keunggulannya adalah efektif segera setelah pemasangan, merupakan cara jangka panjang, tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, dapat dipasang segera setelah melahirkan.
Efek sampingnya antara lain perubahan siklus menstruasi (biasanya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan), menstruasi yang lebih lama dan banyak, perdarahan (bercak) antar menstruasi, dan nyeri yang semakin meningkat saat menstruasi. Hasil: Berdasarkan formulir skrining penggunaan kontrasepsi, ibu dapat menggunakan kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Efektivitas tinggi, Dapat langsung efektif setelah pemasangan, Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, Tidak perlu mengingat hal-hal seperti pil atau suntikan, Tidak ada efek samping hormonal, Sedikit efek samping, Metode jangka panjang b) Kekurangan IUD .