Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil pembuahan (janin dan alat kelamin) melalui jalan lahir yang diawali dengan kontraksi uterus yang teratur sehingga menyebabkan penipisan leher rahim sehingga hasil pembuahan dapat keluar. Menurut Sulistyawati, fungsi cairan ketuban adalah melindungi janin dari trauma/benturan, menggerakkan janin, menstabilkan suhu tubuh janin agar tetap hangat, menahan tekanan rahim, dan membersihkan jalan lahir. Jalan lahir terbagi menjadi dua yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir lunak. a) Jalan lahir lunak (1) Serviks.
Oleh karena itu, janin harus berhasil beradaptasi dengan jalan lahir yang relatif kaku (Sondakh. Os coccygis berbentuk segitiga dengan 3-5 ruas dan menyatu; pada saat melahirkan, tulang belakang dapat terdorong ke belakang sehingga melebarkan jalan lahir.
SAR memainkan peran aktif saat berkontraksi dan dindingnya menebal seiring kemajuan persalinan. Di sisi lain, SBR berperan pasif karena SBR akan semakin tipis seiring dengan kemajuan persalinan seiring dengan peregangan. Suhu tubuh akan meningkat saat melahirkan, hal ini disebabkan oleh metabolisme yang meningkat. kenaikan suhu tidak boleh melebihi 0,5-1 °C. 5) Sistem pernapasan. Wanita yang menyadari bahwa proses ini normal dan alami akan mudah beradaptasi dengan keadaan tersebut.
Jika rasa takut, tegang dan nyeri berjalan seiring, maka untuk meredakan nyeri perlu dilakukan tindakan untuk meredakan ketegangan dan mengatasi rasa takut, antara lain dengan memberikan informasi tentang persalinan dan persalinan, serta gizi, kebersihan dan latihan fisik. Bagian belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat apa yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala II
Masuknya kepala ke dalam lubang panggul (PAP), biasanya dengan jahitan sagital melintang dan sedikit fleksi. Masuknya kepala melalui PAP dapat terjadi pada keadaan sinklitisme, yaitu bila sutura sagital berada di tengah jalan lahir, tepat di antara simfisis dan tanjung. Jika sutura sagital sedikit maju ke arah simfisis atau sedikit ke belakang menuju tanjung, maka kepala dikatakan dalam keadaan asynclitism.
Rotasi ini sangat penting karena menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir, terutama area tengah dan pintu keluar panggul. Ketika kepala janin mencapai dasar panggul dan ubun-ubun berada di bawah simfisis, terjadi pemanjangan kepala janin.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Kala III
Jika tali pusar masuk kembali ke dalam vagina berarti plasenta tidak terlepas, jika plasenta tetap atau tidak masuk ke dalam vagina berarti plasenta terlepas. Bila terasa getaran berarti plasenta belum lepas dari dinding rahim, bila tidak terasa getaran berarti plasenta sudah lepas. Jika tali pusar tampak menggantung atau memanjang, berarti plasenta terlepas dan sebaliknya.
Mukosa vagina derajat tiga, komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, sfingter anal, Mukosa vagina derajat empat, komisura posterior, kulit. perineum, otot perineum, otot sfingter anal, dinding anterior rektum. Secara psikologis, saat ini ibu merasakan kebahagiaan dan kegembiraan karena bayinya telah lahir.
Asuhan Kebidanan Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala IV
Selain itu nutrisi dan cairan juga sangat penting untuk memulihkan tenaga dan kondisi ibu pasca melahirkan. Ibu sebaiknya dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih karena kandung kemih yang penuh akan mencegah kontraksi rahim (Nurasiah. Dua jam pertama setelah melahirkan, tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan berangsur-angsur kembali normal. Suhu tubuh pasien biasanya akan mengalami sedikit peningkatan, namun suhunya masih dibawah 38ºC, hal ini disebabkan dehidrasi dan kelelahan.
Selama dua jam setelah lahir, pasien terkadang ditemukan merasa mual bahkan muntah, hal ini diatasi dengan posisi tubuh. Setelah bayi lahir, tangan sudah bisa masuk ke rongga rahim, setelah dua jam baru bisa masuk selama dua atau tiga hari.
Komplikasi Persalinan dan penatalaksanaannya a. Komplikasi pada Kala I dan Kala II
Komplikasi stadium III dan stadium IV 1. Henti plasenta adalah bila plasenta tidak lepas lebih dari setengah jam. Jika solusio plasenta tidak diikuti dengan perdarahan, perhatian harus diberikan pada kemungkinan terjadinya. plasenta perekat, plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta. Berdasarkan pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa plasenta tertahan adalah plasenta yang belum lahir dalam waktu setengah jam setelah janin lahir, yang kemudian dapat diikuti dengan pendarahan hebat yang artinya hanya sebagian dari plasenta yang terlepas. , membutuhkan intervensi manual segera pada plasenta.
Menurut Manuaba, kejadian retensio plasenta berhubungan dengan: .. 1) Grandemultipara dengan implantasi plasenta berupa plasenta akreta, plasenta akreta, plasenta inkreta, dan plasenta perkreta 2) terganggunya kontraksi otot rahim dan menyebabkan perdarahan. Rohani (2011:218). Atonia uteri adalah perdarahan obstetrik yang disebabkan oleh kegagalan rahim berkontraksi secara adekuat setelah melahirkan. Menurut JNPK-KR (2014), pengertian atonia uteri adalah suatu keadaan dimana miometrium tidak dapat berkontraksi dan darah mengalir keluar dari tempat implantasi plasenta dan menjadi tidak terkendali.
Atonia uteri adalah penyebab paling umum dari perdarahan postpartum dini (50%) dan alasan paling umum untuk histerektomi postpartum. Jika rahim tidak berkontraksi selama 5 menit, ajari keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksternal (KBE) dan kemudian lakukan langkah-langkah berikut untuk mengendalikan atonia uteri. Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang terjadi pada persalinan berikutnya.
Pada robekan perineum derajat 2, otot diafragma urogenital disambung di garis tengah dengan jahitan, setelah diberi anestesi lokal, kemudian luka pada vagina dan kulit perineum ditutup dengan melibatkan jaringan di bawahnya. Menurut Widyastuti, pengertian ruptur uteri adalah robeknya atau terputusnya dinding rahim akibat melebihi kekuatan tarik miometrium. Menurut Widyastuti, cara penanganan ruptur uteri adalah dengan mengatasi syok, memperbaiki keadaan umum pasien dengan pemberian infus, pemberian kardiotonik dan antibiotik, bila mulai membaik dilakukan laparotomi dengan jenis operasi untuk memberi makan.
Syok yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar, karena bisa saja terjadi pendarahan hebat di rongga perut. Bunyi jantung menit pertama ± 180 denyut/menit, kemudian menurun menjadi 120-140 denyut/menit saat bayi berusia 30 menit. Pernapasan cepat pada menit pertama sekitar 80 kali/menit disertai pernapasan lubang hidung, retraksi suprasternal dan interkostal, serta erangan hanya berlangsung 10-15 menit.
Bayi baru lahir menunjukkan gerakan yang tidak terkoordinasi, pengaturan suhu yang tidak stabil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut dan gemetar pada ekstremitas. Yaitu feses yang berwarna hitam kehijauan, lengket dan mengandung sedikit darah, dikeluarkan dalam waktu 24 jam pada 90% bayi baru lahir normal. Menurut JNPK-KR Sebelum bayi lahir, setelah cairan ketuban pecah, harus dinilai apakah cairan ketuban tercampur dengan mekonium pada saat presentasi kepala.
Segera setelah bayi lahir, kaji apakah bayi menangis, bernapas spontan dan teratur, apakah bayi lemas/lesu. Skor harus bertambah jika nilai sebelumnya 8 atau kurang. e) Ulangi lagi pada menit kesepuluh. f) Dokumentasikan hasilnya dan ambil tindakan yang tepat. Beberapa penelitian membuktikan bahwa IMD membawa banyak manfaat antara lain bagi ibu dan bayi.
Konsep Manajemen Kebidanan Pada Persalinan Normal
Data tersebut digunakan untuk mengetahui keimanan ibu terhadap agama yang dianutnya, mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perawatan yang akan diberikan, membimbing/mengajarkan ibu dalam berdoa dan mampu memberikan motivasi sesuai agamanya, serta untuk mengetahui menentukan kemungkinan dampaknya terhadap kesehatan saat melahirkan. Tingkat pendidikan mempengaruhi kemampuan memahami dan merespon instruksi yang diberikan saat melahirkan. e) Ketenagakerjaan. Data ini menjelaskan berapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan dan dapat dikaitkan dengan usia kehamilan.
Data nifas diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat komplikasi atau kelainan pada riwayat ibu nifas sebelumnya yang dapat mempengaruhi kelahiran saat ini. Penting untuk mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin terjadi selama persalinan dan setelah melahirkan. l) Riwayat kesehatan. Berbagai penyakit yang dialami ibu selama hamil, seperti penyakit jantung, darah tinggi, asma, kejang bahkan diabetes, akan sangat mempengaruhi perkembangan janin selama kehamilan dan proses kelahirannya.
Data ini penting untuk kita pelajari karena memberikan gambaran tentang suasana rumah tangga pasangan dan kepastian siapa yang akan mengawasi persalinan. n) Pola aktivitas sehari-hari (a) Pola makan. Data-data tersebut patut dikaji karena berkaitan dengan kenyamanan ibu dalam menjalani persalinan. (Sulistyawati o) Sejarah psikososial dan budaya. Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau pembesaran kelenjar getah bening dan ada tidaknya parotitis (Sulistyawati e). Dada.
Menilai adanya kelainan pada perut dan memeriksa kesejahteraan janin, kontraksi rahim dan mengetahui kemajuan proses persalinan (Sulistyawati. Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan juga mengetahui bagian mana dari janin yang letaknya pada fundus. Rahim (perut ibu bagian atas) Tujuan : untuk memastikan kembali bagian janin manakah yang berada pada perut ibu bagian bawah, dan untuk mengetahui sudah seberapa jauh bagian bawah janin sudah masuk ke saluran keluar panggul bagian atas.
Untuk menilai adanya kelainan pada ekstremitas yang dapat menghambat atau mempengaruhi jalannya persalinan, yang meliputi penilaian adanya edema dan varises. j) Data pendukung. R/ Belajar mengejan dan bernapas pada proses persalinan dapat mengurangi stres karena ibu sudah mempersiapkan diri dan ibu lebih mau bekerjasama dengan petugas.
Diagnosa : G_P_ _ _ _Ab_ _ _Uk.. minggu, T/D/I janin, presentasi…….dengan penyebut…….persalinan kala II dengan kondisi ibu dan janin baik. R/ pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban pecah atau tidak, bila tidak lakukan amniotomi. Tangan lainnya memegang kepala bayi, menjaga kepala bayi tetap tertekuk dan mendorong kelahiran kepala.
Anjurkan ibu untuk menelan perlahan atau mengambil napas cepat dan dangkal saat 1/3 kepala bayi sudah keluar dari vagina. R/ Adanya belitan pada tali pusat dapat menunda proses kelahiran, oleh karena itu apabila terdapat belitan pada tali pusat harus dilakukan tindakan yang tepat. R/ palpasi perut segera setelah lahir untuk memastikan janin tunggal, tidak ada bayi lain dalam kandungan.
Peras isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan klem kembali tali pusat 2 cm distal dari klem pertama. Usahakan kepala bayi di antara payudara ibu berada pada posisi lebih rendah dibandingkan puting susu ibu. Infeksi paru stadium III, kondisi ibu dan bayi baik Data subjektif: Ibu mengatakan lega karena bayinya telah lahir. namun masih terasa sedikit mulas dan ibu merasa lelah dan nyeri pada kemaluannya.
Data obyektif: TFU berada di tingkat tengah, rahim terasa keras, kandung kemih kosong, tali pusat di depan vulva terlihat terjepit oleh klip tali pusat, ada perpanjangan tali pusat dan ada ada aliran darah, terdapat robekan pada perineum ibu. R/ Mendekatkan tali pusat ke vulva akan mencegah avulsi 2) Letakkan salah satu tangan di atas kain pada perut ibu, pada tepi atas. simfisis, untuk mendeteksi kontraksi. Pegang dan putar plasenta (searah jarum jam) hingga selaput ketuban terdistorsi lalu keluarkan dan letakkan plasenta pada wadah yang telah disediakan.
Manajemen Kebidanan Kala IV Tanggal :…………… Pukul
Persalinan kala IV, kondisi ibu dan bayi baik Data subyektif : ibu mengatakan merasa lega karena plasenta telah keluar dan. Saya masih merasakan ingus dan ibu saya bilang tidak nyaman karena bajunya basah. Dua jam pertama merupakan waktu yang memerlukan perhatian khusus akibat komplikasi stadium III. R/ Memberikan kontak kulit dari ibu ke bayi, yang dapat meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi serta dapat mengurangi rasa sakit ibu dan dapat mencegah terjadinya hipotermia pada bayi.
R/ pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pencegahan penyakit mata dan peningkatan kemampuan pembekuan darah dilakukan sebagai sebagai bentuk awal deteksi dini sehingga dapat dilakukan tindakan lain jika diperlukan. S: Pasien mengatakan bahwa dia merasakan sensasi terbakar di perut bagian bawah, tetapi dia merasa lega karena proses persalinannya terus berjalan.
Pengkajian Bayi Baru Lahir Tanggal
Hidung : mengetahui tentang pernapasan lubang hidung Mulut : mengetahui tentang kelainan bawaan seperti. labioschisis atau labiopalatoschisis.