• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III - Repository UNISBA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif, dimana data yang diperoleh dapat memberikan gambaran secara empirik mengenai self compassion pada ibu pasien gagal ginjal yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan atau hal-hal lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.

(Arikunto, 2010)

3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. Variabel juga dapat diartikan sebagai konsep yang mempunyai nilai, konsep dalam bentuk

(2)

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang akan diteliti yaitu Self compassion pada Ibu pasien gagal ginjal yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Self compassion dalam penelitian ini adalah seberapa sering Ibu pasien yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung memberikan pemahaman dan kebaikan kepada diri sendiri dengan cara tidak menghakimi diri sendiri dan menyadari bahwa penderitaan yang dialaminya adalah bagian dari pengalaman sebagian orang tua lain ketika harus menghadapi kesulitan, kekurangan, ataupun ketidaksempurnaan saat mengasuh anak yang sakit. Terdapat 3 komponen yaitu : a. Self Kindness : Seberapa sering ibu pasien yang menjalani Hemodialisis di RSUD

Al Ihsan Bandung memberikan pemahaman terhadap diri dengan cara memperlakukan diri dengan baik seperti tidak menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, perhatian terhadap diri sendiri ketika mengalami penderitaan, kesulitan, atau merasa berkekurangan di dalam diri yang berkaitan dalam menjalani perannya sebagai ibu dari anak yang sakit.

b. Common Humanity : Seberapa sering ibu pasien yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung menilai dan menyadari bahwa pengalaman hidup manusia seperti mengenai kebingungan, dukacita, ketidaksempurnaan, kegagalan, kesulitan hidup dan kelemahan merupakan suatu hal yang manusiawi, bagian dari

(3)

c. Mindfulness : Seberapa sering ibu pasien yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung menerima pemikiran dan perasaan yang sedang dirasakan, menyadari dan menerima kesulitan atau ketidaksempurnaan yang mereka alami dengan melihat sesuatu seperti apa adanya, tidak bersifat menyalahkan, membesar-besarkan, dan tidak menyangkal hal-hal yang tidak disukai baik dalam diri ataupun dalam kehidupannya.

3.3 Alat Ukur

3.3.1 Alat Ukur Self Compassion

Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner. Kuesioner adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis (Arikunto, 2010).

Dalam kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan untuk memperoleh informasi mengenai aspek-aspek. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberi tanda checklist (√) dalam kolom atau tempat yang sesuai (Arikunto, 2000 : 137).

Alat Ukur dalam penelitian ini menggunakan alat ukur baku berupa kuesioner self compassion scale yang disusun oleh Neff, K. D pada tahun 2003. Self compassion scale terdiri dari 26 item dan 3 sub scale yang terdiri dari self kindness, common humanity, dan mindfulness. Alat ukur ini menggunakan skala model likert.

(4)

item positif (favourable) terdiri dari self kindness, common humanity, dan mindfulness dan item negatif (unfavourable) terdiri dari self judgment, isolation, dan over identification. Setiap item ditandai dengan rentang jawaban yang masing-masing memiliki skor untuk menggambarkan self compassion Orang tua pasien. Jawaban yang dipilih berdasarkan apa yang dirasakan atau sesuai dengan keadaan dirinya.

Rentang skor tersebut berkisar dari 1 sampai 5. Bobot penilaian untuk item positif adalah semakin ke kanan posisi dari pilihan jawaban yang ditandai yaitu nilai yang besar, maka semakin positif jawaban yang diberikan. Sedangkan bobot penilaian untuk item negatif adalah semakin ke kanan posisi dari pilihan jawaban yang ditandai yaitu nilai yang kecil, maka semakin negatif jawaban yang diberikan.

Data yang diperoleh ditentukan dalam bentuk ordinal yaitu : Tabel 3.1

Alternatif jawaban alat ukur self compassion Alternatif Jawaban Nilai Item (+) Nilai Item (-)

Hampir Tidak Pernah 1 5

Jarang 2 4

Kadang-kadang 3 3

Sering 4 2

Hampir Selalu 5 1

(5)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Alat Ukur Self Compassion NO. Aspek

Self Compassion

Definisi Konseptual

Definisi Operasional Item Favourable Item Unfavourable

1. Self Kindness

Kemampuan individu untuk memahami dan menerima diri apa adanya serta memberikan

kelembutan, bukan

menyakiti dan menghakimi diri sendiri, dimana

sebagian besar dari individu melihatnya sebagai sesuatu yang

Seberapa sering ibu pasien yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung memberikan pemahaman terhadap diri dengan cara memperlakukan diri dengan baik seperti tidak

menyalahkan diri sendiri secara berlebihan, perhatian terhadap diri sendiri ketika

5. Saya mencoba untuk mengasihi diri sendiri ketika saya merasakan sedih, kecewa ataupun terluka.

12. Ketika saya mengalami masa yang sulit, saya tetap peduli terhadap diri sendiri dan tidak

1. Saya berpikir tentang sesuatu yang buruk dalam diri saya serta mengkritik kelemahan dan ketidakmampuan saya.

8. Ketika saya mengalami masa-masa yang sulit, saya cenderung menyalahkan diri

(6)

normal. Individu mengakui masalah dan kekurangan tanpa adanya penilaian pada diri, sehingga individu bisa melakukan apa yang diperlukan untuk membantu dirinya

mengalami penderitaan, kesulitan, atau merasa berkekurangan di dalam diri yang berkaitan dalam menjalani perannya sebagai ibu dari anak yang sakit.

memikirkan

permasalahan yang dihadapi secara berlebihan.

19. Saya peduli terhadap diri sendiri, ketika saya mengalami penderitaan.

23. Saya memaklumi kelemahan dan

kekurangan dalam diri saya.

sendiri.

11. Saya menolak dan mengeluhkan kekurangan dan kelemahan yang saya miliki.

16. Ketika saya melihat kekurangan dalam diri saya, saya

menyalahkan diri sendiri.

(7)

26. Saya mencoba untuk memahami dan bersabar terhadap kekurangan dalam diri saya yang tidak saya sukai.

21. Saya dapat

mengabaikan diri sendiri ketika saya mengalami penderitaan.

2. Common Humanity

Kesadaran bahwa individu memandang kesulitan, kegagalan, dan tantangan merupakan bagian dari hidup manusia dan merupakan sesuatu yang dialami oleh semua orang, bukan hanya dialami diri sendiri.

Seberapa sering ibu pasien yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung menilai dan menyadari bahwa pengalaman hidup manusia seperti mengenai

kebingungan, dukacita, ketidaksempurnaan, kegagalan, kesulitan hidup

3. Ketika segala

sesuatu berjalan buruk atau tidak sesuai dengan yang saya harapkan, saya melihat kesulitan

tersebut sebagai bagian dari kehidupan yang harus dilalui oleh setiap orang.

4. Ketika saya memikirkan tentang kekurangan saya, hal tersebut membuat saya cenderung merasa berbeda dari orang lain dan membuat saya menarik diri dari lingkungan.

(8)

dan kelemahan merupakan suatu hal yang manusiawi, bagian dari kehidupan manusia yang dapat dialami dan dirasakan oleh semua orang.

7. Ketika saya terpuruk dan putus asa, saya

mengingatkan diri sendiri bahwa ada banyak orang lain di dunia ini yang merasakan hal serupa seperti saya.

10. Ketika saya merasa tidak mampu mengatasi suatu masalah, saya mencoba untuk

mengingatkan diri sendiri bahwa perasaan tidak mampu juga dimiliki oleh

13. Ketika saya merasa terpuruk, saya cenderung merasa kebanyakan orang lain mungkin lebih bahagia daripada saya.

18. Ketika saya harus berjuang keras untuk mencapai sesuatu, saya cenderung merasa orang lain lebih mudah memperoleh apa yang mereka inginkan.

(9)

kebanyakan orang.

15. Saya mencoba untuk melihat ketidak berhasilan yang saya alami sebagai sesuatu hal yang manusiawi.

25. Ketika saya gagal mencapai sesuatu yang penting bagi saya, saya cenderung merasa sendirian dalam kegagalan tersebut.

3. Mindfulness Melihat secara jelas, menerima, dan

menghadapi kenyataan tanpa menghakimi terhadap apa yang terjadi di dalam suatu situasi.

Individu perlu melihat

Seberapa sering ibu pasien yang menjalani Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung menerima pemikiran dan perasaan yang sedang dirasakan, menyadari dan menerima kesulitan atau

9. Ketika sesuatu mengecewakan saya, saya mencoba untuk menjaga emosi saya agar tetap stabil.

14. Ketika sesuatu yang

2. Ketika saya merasa terpuruk saya cenderung terlalu memikirkan dan terpaku pada kesalahan yang telah saya perbuat.

6. Ketika saya gagal

(10)

sesuatu apa adanya, tidak lebih, tidak kurang untuk merespon terhadap situasi dengan compassion dan cara yang efektif

ketidaksempurnaan yang di alami dengan melihat sesuatu seperti apa adanya, tidak bersifat menyalahkan, membesar-besarkan, dan tidak menyangkal hal-hal yang tidak disukai baik dalam diri ataupun dalam

kehidupannya.

menyakitkan terjadi, saya mencoba untuk melihat setiap

permasalahan dari berbagai sudut pandang.

17. Ketika saya gagal mencapai sesuatu yang penting bagi saya, saya mencoba berusaha untuk lebih menerima kenyataan.

22. Ketika saya merasa terpuruk saya mencoba

mencapai sesuatu yang penting bagi saya, saya akan diliputi oleh perasaan bersalah.

20. Ketika sesuatu mengecewakan saya, saya menjadi sulit mengendalikan perasaan saya.

24. Ketika sesuatu yang menyakitkan terjadi

(11)

untuk menerima apa yang saya alami dengan lapang dada.

pada saya, saya cenderung melihat kejadian tersebut secara berlebihan.

NO. Aspek

Self Compassion Item Favourable Item Unfavourable 1. Self Kindness 5, 12, 19, 23 dan 26 1, 8, 11, 16 dan 21 2. Common Humanity 3, 7, 10, 15 4, 13, 18 dan 25 3. Mindfulness 9, 14, 17 dan 22 2, 6, 20 dan 24

(12)

3.3.2 Tingkat Validitas Alat Ukur Self Compassion

Uji validitas adalah ketepatan mengukur konstruk, menyangkut “Apakah alat tes memenuhi fungsinya sebagai alat ukur psikologis?” (Nunnaly, 1978). Konsep validitas merujuk pada kualitas instrumen. Instrumen yang valid adalah instrumen yang benar-benar dapat mengukur atribut psikologis yang akan diukur. Derajat validitas menunjukkan keterkaitan atau hubungan antara instrumen dengan atribut psikologis yang diukur. Penelitian ini menggunakan validitas konstrak (construct validity). Construct validity dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dengn penelusuran kesesuaian konsep teoritik dari atribut psikologi yang diukur dengan instrumennya itu sendiri.

Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan statistik. Teknik kolerasi yang digunakan teknik kolerasi Rank Spearman. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Melakukan uji coba terhadap alat ukur self compassion kepada sejumlah responden yang dijadikan populasi uji coba.

2. Menghitung skor total dan skor item dari tiap jawaban responden

3. Menghitung kolerasi antara skor item dengan skor total melalui rumus koefisien kolerasi Rank Spearman sebagai berikut :

( ) ( ) ( )

√ ∑ ( ) (

) ] ∑ ( ) ( )

Keterangan :

(13)

n = Jumlah keseluruhan sampel

4. Menentukan item yang valid dan tidak valid berdasarkan ketentuan : Jika rs hitung ≥ rs kritis = 0,3, maka item valid

Jika rs hitung < rs kritis = 0,3, maka item tidak valid.

Pada alat ukur Self Compassion yang telah diadaptasi, dilakukan uji validitas dan diperoleh 18 item valid serta 8 item tidak valid, yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Self Compassion

No. Item Tingkat Validitas Keterangan

1 0,81 Tidak Valid

2 0,552 Valid

3 0,845 Valid

4 0,299 Tidak Valid

5 -1,76 Tidak Valid

6 0,434 Valid

7 0,633 Valid

8 0,096 Tidak Valid

9 0,219 Tidak Valid

10 0,047 Tidak Valid

11 0,381 Valid

(14)

13 0,858 Valid

14 0,400 Valid

15 0,436 Valid

16 0,741 Valid

17 0,444 Valid

18 0,452 Valid

19 0,487 Valid

20 0,847 Valid

21 0,479 Valid

22 0,706 Valid

23 0,771 Valid

24 0,287 Tidak Valid

25 0,191 Tidak Valid

26 0,727 Valid

3.3.3 Tingkat Reliabilitas Alat Ukur Self Compassion

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten (Djamaludin Ancok, 1989). Konsep reliabilitas berlandaskan pada konsistensi skor yang dicapai individu yang sama, walaupun diukur dalam waktu

(15)

Teknik reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik internal consistency, metode ini menguji konsistensi respons dari responden untuk semua indikator dalam satu alat ukur (Ulber Silalahi, h. 242). Kemudian data yang diperoleh menggunakan rumus Alpha. Untuk instrument yang data diberikan skor dan skornya bukan 1 dan 0, uji coba dapat dilakukan dengan teknik “sekali tembak” yaitu diberikan satu kali saja kemudian hasilnya dianalisis dengan rumus Alpha (Suharsimi Arikunto, 2010).

[

( )] ∑

Keterangan :

r = koefisien reliabilitas instrument (cronbach alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = total varians butir = total varians

Langkah-langkah dalam menguji reliabilitas alat ukur self compassion : 1. Menghitung jumlah item valid

2. Mengolah data skor item, menggunakan SPSS

3. Memasukkan data dari seluruh skor item valid, klik scale, klik reliability analysis, pilih alpha cronbach.

Koefisien reliabilitas suatu instrument sudah dianggap baik bila mencapai

(16)

Tabel 3.4

Derajat Reliabilitas Guilford

Interval Koefisien Tingkat Reliabilitas

0,00-0,20 Tidak ada reliabilitas

0,21-0,40 Reliabilitas rendah

0,41-0,70 Reliabilitas sedang

0,71-0,90 Reliabilitas tinggi

0,91-0,99 Reliabilitas sangat tinggi

1,00 Reliabilitas sempurna

Self Compassion Scale dengan 26 item memiliki reliabilitas yang sangat tinggi yaitu sebesar 0.92, dengan internal consistency reliability subscale self kindness : 0.78, self judgment : 0.77, common humanity: 0.80, isolation : 0.79, mindfulness : 0.75, dan overidentification : 0.81. reliabilitas tersebut diperoleh dari hasil peneitian Neff pada sarjana salah satu Universitas terbesar di Austin yang melibatkan 68 subjek, terdiri dari 30 orang sarjana laki-laki dan 38 orang sarjana perempuan dengan rentang usia 21-32 tahun.

Pada alat ukur Self Compassion yang telah diadaptasi oleh peneliti, dilakukan uji reliabilitas dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,886 atau derajat reliabilitas tinggi.

Tabel 3.5

(17)

3.3.4 Data Sekunder

Selain hasil dari respon subjek terhadap item-item yang terdapat dalam kuesioner, dalam penelitian ini juga dilengkapi oleh data sekunder yang digunakan sebagai data penunjang. Adapun data penunjang yang dijaring adalah data berupa identitas ibu pasien seperti usia, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, penghasilan orang tua, jumlah anak/keluarga, tempat tinggal dan identitas anak berupa lamanya waktu sakit serta usia anak. Didukung pula oleh data penunjang lainnya yakni berkaitan dengan kepribadian yang diukur melalui alat ukur berupa kuesioner Big Five Inventory.

3.4 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010). Penelitian ini merupakan studi populasi, yang populasinya ialah 12 orang ibu dari pasien usia 17-23 tahun yang merupakan pasien tetap dalam menjalani terapi Hemodialisis di RSUD Al Ihsan Bandung dan telah menjalani terapi Hemodialisis minimal 1 tahun.

3.5 Teknik Analisis

Cronbach's Alpha

N of Items

,886 18

(18)

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang belaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013).

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik persentase (%) dikarenakan data yang digunakan ordinal dan data bersifat kuantitatif.

Teknik ini untuk mengetahui berapa besar persentase responden yang memiliki self compassion yang tinggi dan rendah.

Adapun teknik persentase untuk mengetahui bagaimana gambaran self compassion pada subyek dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan gambaran self compassion yang dimiliki oleh setiap subyek dengan cara :

1. Menentukan jumlah item

2. Menentukan skor minimum, dengan rumus (x1 = jumlah item x skor nilai terendah)

3. Menentukan skor maksimum, dengan rumus (x2 = jumlah item x skor nilai tertinggi)

4. Mencari rentang skor (R) dengan rumus R = x2-x1 5. Menentukan jarak kategori dengan rumus μ = R : 2

6. Didapat jarak katogori yang nantinya membedakan self

(19)

b. Membuat persentase gambaran umum self compassion secara keseluruhan yang dimiliki oleh subyek penelitian. Dengan cara membagi berapa persen yang masuk dalam kategori tinggi dan berapa persen yang masuk dalam kategoti rendah.

c. Menentukan norma kategori tiap komponen self compassion dengan dua kelas, yakni kategori tinggi dan rendah. Hal ini dilakukan dengan perhitungan batas tengah dalam distribusi frekuensi skor alat ukur self compassion tiap komponen.

d. Menjumlahkan skor seluruh jawaban pada tiap komponen self compassion dari setiap subyek, kemudian hitung persentase skor tiap komponen self compassion.

e. Nantinya akan didapat bagaimana gambaran self compassion per komponennya yang dimiliki oleh subyek.

3.5.2 Prosedur Penelitian

Dalam proses penelitian ini adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

3.5.2.1 Tahap Persiapan

1. Menentukan topik penelitian dan fenomena penelitian.

2. Menentukan variabel yang akan diteliti.

3. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan landasan

(20)

5. Mengajukan usulan penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

6. Membuat kerangka pikir.

7. Menentukan teknik pengambilan data.

8. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian.

9. Menentukan waktu pengambilan data.

3.5.2.2 Tahap Pengumpulan Data

1. Melaksanakan pengambilan data sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan 2. Pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner secara

langsung kepada responden dan memberikan bimbingan dalam pengisian jika diperlukan.

3.5.2.3 Tahap Pengolahan Data

1. Mengumpulkan data-data yang telah diperoleh dari subyek penelitian.

2. Melakukan skoring dengan menilai setiap hasil angket yang telah diisi.

3. Melakukan tabulasi data.

4. Mengolah data.

3.5.2.4 Tahap Pembahasan 1. Mendeskripsikan hasil.

2. Melakukan analisis data berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah

(21)

4. Memberikan saran-saran untuk pihak-pihak terkait dalam penelitian.

3.5.2.5 Tahap Penyelesaian

1. Menyusun laporan penelitian.

2. Memperbaiki dan menyempurnakan laporan penelitian secara menyeluruh.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah intradialisis pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.. Metode

Parameter Fungsi Ginjal Pada Pasien Hipertensi yang Menjalani Rawat Inap di RSUD Kota Madiun Pada penelitian ini pasien hipertensi dilihat dari nilai parameter fungsi ginjal