3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini mengenai resiliensi ibu yang memiliki anak tunagrahita SLB Darul Hidayah di kota Bandung adalah penelitian yang akan dibahas secara deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif tidak memerlukan pengontrolan terhadap suatu perlakuan, penelitian ini juga tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tapi hanya menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang suatu variabel, keadaan atau gejala (Arikunto, 2002).
Metode desktiptif ini merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa adanya. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari suatu populasi (Sumadi Suryabrata, 2005).
Peneliti merumuskan permasalahan dan menentukan metode serta alat ukur yang akan digunakan di dalam penelitian berdasarkan teori resiliensi.
3.2. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah resiliensi ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Darul Hidayah kota Bandung.
3.2.1 Identifikasi Variabel
Ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Darul Hidayah kota Bandung.
3.2.2 Definisi Operasional Variabel
Resiliensi dalam penelitian ini adalah seberapa besar ibu mampu beradaptasi dengan baik dan mampu berfungsi secara baik ditengah situasi yang menekan dan banyak halangan serta rintangan. Resiliensi diukur berdasarkan aspek dan sub aspek, yaitu :
a. Social Competence yaitu karakteristik, kemampuan, dan sikap yang diperlukan ibu untuk membangun suatu relasi dan kedekatan yang positif dengan orang lain, terdiri dari :
Responsiveness, adalah kemampuan ibu untuk memberikan respon positif terhadap orang lain dan menerima masukan dari orang lain.
Communication, adalah kemampuan ibu untuk mengungkapkan hal-hal yang dirasakannya tanpa menyakiti orang lain dan mampu berkomunikasi dengan baik dalam berhubungan dengan orang lain.
Emphaty and Caring, adalah kemampuan ibu untuk dapat mengerti dan memahami perasaan orang lain sesuai dengan hal yang telah dirasakan orang tersebut.
Compassion, Altruism, and Forgiveness adalah kemampuan ibu untuk memperhatikan dan menolong orang lain, mampu untuk memaafkan diri sendiri, dan mampu memaafkan orang yang menyakiti hatinya.
b. Problem Solving Skills, adalah kemampuan ibu untuk dapat membuat rencana dan tindakan yang akan dilakukan saat menghadapi masalah,
dapat berfikir fleksibel untuk mencari solusi alternatif terhadap suatu masalah, dapat berpikir kritis dan analitis dalam mengerti suatu kejadian atau situasi, terdiri dari :
Planning, yaitu kemampuan ibu untuk merencanakan langkah- langkah dalam menjalankan kehidupannya dan menetapkan tujuan hidupnya.
Flexibility, yaitu kemampuan ibu untuk mencari solusi ataualternatif terbaik dalam menghadapi tekanan hidupnya dan tidak menyerah saat mendapatkan hambatan dalam menjalankan kehidupannya.
Resourcefulness, adalah kemampuan ibu untuk mengenali masalah sebagai tantangan, mampu mencari kesempatan agar dapat bertahan dalam menjalankan kehidupannya sebagai ibu yang memiliki anak tunagrahita.
Critical Thinking dan Insight, adalah kemampuan ibu untuk mengambil pelajaran dari masalah yang dihadapi.
c. Autonomy, adalah kemampuan ibu untuk bertindak dengan bebas dan kemampuan untuk dapat control terhadap lingkungannya, terdiri dari :
Positive Identity, yaitu kemampuan ibu untuk mengetahui identitas dirinya dan menghargai dirinya sendiri.
Internal Locus of Control and Initative, yaitu kemampuan ibu untuk mengontrol dirinya untuk berperilaku sesuai norma yang berlaku di masyarakat dan mampu memotivasi diri sendiri untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.
Self Efficacy and Mastery, yaitu kemampuan ibu untuk yakin akan kemampuan dirinya dalam bidang tertentu.
Adaptive Distancing and Resistance, adalah kemampuan ibu untuk tidak terpengaruh pada pengaruh buruk di lingkungan sekitar dan mampu untuk tidak tergantung orang lain.
Self Awareness and Mindfulness, adalah kemampuan ibu untuk mengontrol emosi dan tidak mudah terpancing emosi.
Humor, adalah kemampuan ibu untuk menciptakan suasana gembira dan mampu membangkitkan perasaan gembira.
d. Sense of Purpose and Bright Future, yaitu kemampuan ibu untuk memiliki keyakinan bahwa hidupnya memiliki makna dan tujuan, terdiri dari :
Goal Direction, Achievement Motivation and Educational
Aspiration adalah kemampuan ibu untuk merencanakan dan mengarahkan tindakan untuk mencapai tujuan.
Special Interest, Creativity, and Imagination adalah kemampuan ibu untuk mempunyai ketertarikan terhadap minat atau hobi pada bidang tertentu.
Optimism and Hope, yaitu kemampuan ibu untuk yakin dan mampu untuk mencapai harapan masa depan.
Faith, Spirituality, and Sense of Meaning, adalah kemampuan ibu untuk mendekatkan diri pada tuhan.
3.3 Populasi Penelitian
Penelitian ini merupakan studi populasi, karena seluruh anggota populasi secara langsung menjadi subjek penelitian. Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasi disebut juga dengan studi sensus atau sampel total, (Masyhuri dan Zainuddin, 2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak tunagrahita yang menyekolahkan anaknya di SLB Darul Hidayah.
3.4 Alat ukur
Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu, angket atau kuesioner yang dibuat berdasarkan teori dari Benard, Bonnie (2004) yang dibagikan kepada subjek. Alat ukur ini akan menggunakan Skala Likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam angket ini, subjek diminta untuk memilih salah satu dari empat pilihan jawaban yang sesuai dengan apa yang paling dirasakan oleh subjek. Empat pilihan jawabannya yaitu :
SS : Sangat Sesuai S : Sesuai
CS : Cukup Sesuai TS : Tidak Sesuai
Tabel 3.1
Penskoran Alat Ukur Resiliensi
Jawaban Skor Item (+)
Favourable
Skor Item (-) Unfavourable
SS 4 1
S 3 2
CS 2 3
TS 1 4
Alat ukur ini dikonstruksikan oleh peneliti berdasarkan teori resiliensi dari Benard (2004). Berikut ini adalah kisi-kisi alat ukur resiliensi yang akan digunakan oleh peneliti.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Alat Ukur untuk Resiliensi
Variabel Aspek Sub Aspek Item
Favorable
Item Unfavorable Resiliensi Social
Competence
Responsiveness 1, 2, 3, 4 5, 6, 7 Communication 8, 9, 10 11, 12, 13
Emphaty and Caring
14,15,16, 17 18, 19,20
Compassion, Altruism, Forgiveness
21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28
Problem Solving Skills
Planning 29, 30 31, 32
Flexibility 33, 34, 35, 36 37, 38, 39, 40
Resourcefulness 41, 42 43, 44
Critical Thinking and
Insight
45, 46 47, 48
Autonomy Positive Identity
49, 50 51, 52
Internal Locus of Control and
Initative
53, 54 55, 56
Self Efficacy and Mastery
57, 58, 59, 60 61, 62
Adaptive Distancing and
Resistance
63, 64, 65, 66 67, 68, 69, 70
Self Awareness and Mindfulness
71, 72 73, 74
Humor 75, 76 77, 78
Sense of Purpose and Bright Future
Goal Direction, Achievement Motivation and
Educational Aspiration
79, 80 81, 82
Special Interest, Creativity, and
Imagination
83, 84 85, 86
Optimism and Hope
87, 88, 89, 90 91, 92
Faith, Spirituality and
Sense of Meaning
93, 94 95, 96
3.5 Pengujian Alat Ukur
Sebelum data hasil penelitian diolah, terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap alat ukur penelitian untuk membuktikan alat ukur yang digunakan memiliki keabsahan (validity) dan keandalan (reliability).
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut memiliki ketepatan dalam melakukan pengukuran. Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. (Arikunto, 2009)
Pengujian validitas untuk instrumen penelitian ini menggunakan metode validitas konstrak (Construct Validity), yaitu instrumen yang mempunyai validitas konstruksi dapat mengukur gejala sesuai dengan yang telah didefinisikan. Cara untuk mengetahui validitas suatu alat ukur adalah dengan cara mengkorelasikan
antara skor yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor total adalah nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item.
Korelasi antara skor item dengan skor total haruslah signifikan berdasarkan pada ukuran statistik tertentu. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan Construct yang kuat. Jadi, berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik yaitu alat ukur tersebut mempunyai validitas, maka hubungan yang ada sifatnya konsisten atau sejalan dengan konsep teoritiknya, (Sugiyono, 2013 : 127).
Karena adanya data berskala Likert atau ordinal, maka korelasi yang digunakan adalah korelasi rank Spearman. Berdasarkan hasil korelasi antara skor tiap item (uji validitas), maka dapat diketahui item-item mana yang valid dan tidak valid berdasarkan kriteria :
- Bila rs > 0,3 , maka item tersebut dikatakan valid - Bila rs ≤ 0,3 , maka item tersebut dukatakan tidak valid
Item yang valid dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, sedangkan item yang tidak valid tidak dapat digunakan (dibuang) atau diperbaiki. Untuk mempermudah perhitungan validitas digunakan program SPSS for Windows 20.
Hasil Uji Validitas terlampir.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana instrumen (alat ukur) yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013). Reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang
digunakan tersebut memiliki taraf ketelitian, kepercayaan, kekonstanan, ataupun kestabilan.
Dalam penelitian ini, setelah melakukan uji validitas alat ukur dan mendapatkan item-item yang valid, maka selanjutnya dilakukan uji reliabilitas alat ukur. Metode analisis reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Split Half (Belah Dua). Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut (Djamaludin Ancok, 1989: 25) :
1. Membagi item-item valid menjadi dua belahan (kelompok), yaitu item bernomor ganjil dan item bernomor genap.
2. Menjumlahkan skor masing-masing item dari tiap belahan. Hasilnya berupa dua skor total untuk masing-masing responden, yakni skor total belahan item ganjil dan skor belahan item genap.
3. Mengkorelasikan kedua skor total antara item genap dan item ganjil (rtt).
4. Angka reliabilitas (rtot) diperoleh dengan menggunakan rumus : rtot rtt
rtt Keterangan:
r tot = angka reliabilitas keseluruhan item
r tt = angka korelasi belahan item ganjil dan belahan item genap setelah dilakukan uji coba reliabilitas maka dihitung harga korelasi.
Parameter untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas alat ukur berdasarkan parameter dari Guilford yaitu :
Tabel 3.3
Kriteria Hasil Penelitian Guilford
Interval Koefisien Tingkat Realibilitas
< 0,20 Tidak ada Realibilitas
0,21-0,40 Reliabilitas rendah
0,41-0,60 Reliabilitas cukup
0,61-0,80 Reliabilitas tinggi
0,81-1,00 Reliabilitas tinggi sekali
Adapun hasil perhitungan realibilitas menggunakan SPSS for Windows version 20 sebagai berikut :
Tabel 3.4 Reliabilitas
Korelasi Antar Belahan Koefisien Reliabilitas Kesimpulan
0,938 0,968 Reliablilitas Tinggi Sekali
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik deskriptif dengan menggunakan metode statistik persentase (%). Alasan menggunakan teknik persentase ini adalah dikarenakan data yang digunakan ordinal, data yang bersifat kuantitatif dan data statistik berbentuk non parametrik.
Teknik persentase yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Menentukan norma kriteria atau kelompok ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Darul Hidayah Kota Bandung dalam dua kriteria yaitu tinggi dan rendah dengan menggunakan rumus median alat ukur.
Analisis data mengenai resiliensi ibu yang memiliki anak tunagrahita di
SLB Darul Hidayah Kota Bandung berdasarkan model distribusi normal dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menetukan jumlah item
b. Menentukan skor minimum, dengan rumus (x1 = jumlah item x skor nilai rendah)
c. Menentuukan skor maksimum, dengan rumus (x2 = jumlah item x skor nilai tertinggi).
d. Mencari rentang skor (R) dengan rumus R = x2-x1 e. Menentukan rentang kelas dengan rumus = R:2 f. Menentukan median : nilai minimal + rentang kelas g. Menentukan interval kelas (kategori) :
Rendah : nilai minimal s/d <nilai median Tinggi : nilai median s/d nilai maksimal
2. Data kuisioner diolah secara statistik, yaitu dengan menghitung skor total untuk setiap aspek dari resiliensi responden. Berdasarkan skor total tersebut kemudian ditentukan kategorinya (tinggi atau rendah) berdasarkan norma di atas. Kemudian hitung frekuensi dari setiap kategori (tinggi dan rendah) yang dimiliki seluruh responden. Setelah itu hitung persentase resiliensi pada ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Darul Hidayah dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Presentase (%) =
Keterangan = F = frekuensi dari jumlah kategori subjek N= ukuran keseluruhan subjek
Hasil perhitungan tersebut kemudian di analisa secara deskriptif, sehingga secara umum dapat menggambarkan bagaimana resiliensi pada ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Darul Hidayah.
3.7 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut : 3.7.1 Tahap Persiapan
a. Menentukan topik penelitian sesuai dengan fenomena yang akan diteliti
b. Menentukan variable yang akan diteliti
c. Melakukan studi kepustakaan mengenai Resiliensi
d. Mengajukan usulan penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang ingin diteliti
e. Membuat kerangka pikir
f. Menentukan teknik pengambilan data
g. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian h. Menentukan waktu pengambilan data
3.7.2 Tahap Pengumpulan Data a. Menentukan sampel penelitian
b. Melaksanakan pengambilan data dengan memberikan angket yang telah dipersiapkan pada subjek penelitian
3.7.3 Tahap Pengolahan Data
a. Melakukan skoring dengan menilai setiap hasil angket yang telah diisi dan merangking data yang diperoleh pada setiap alat ukur
b. Melakukan tabulasi data
c. Mengolah data dengan menggunakan metode statistik yang ditetapkan. Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows version 20.
3.7.4 Tahap Pembahasan
a. Melakukan analisis dan pembahasan berdasarkan teori-teori dan kerangka pikir
b. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisa dan pembahasan
c. Memberi saran-saran yang diajukan pada perbaikan atau kesempurnaan penelitian yang telah dilakukan
3.7.5 Tahap Penulisan Laporan
a. Menyusun laporan hasil penelitian
b. Melakukan penyempurnaan laporan hasil penelitian secara keseluruhan