BAB IIl
METODE PENELITIAN
3.1 Model Penelitian dan Pengembangan
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kualitatif.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data-data dilapangan.
Desain infografis lahir dari penelitian ini supaya masyarakat disekitar pondok pesantren Assholach dapat mengenal lebih jauh serta memiliki kesadaran tentang dampak yang ditimbulkan oleh sampah-sampah yang dibiarkan begitu saja.
Model studi desain ini menggunakan metode kualitatif berdasarkan teori Sugiyono (2007) langkah-langkah yang harus dilakukan pada penelitian ini yaitu identifikasi masalah, pembatasan masalah, penetapan fokus masalah, pelaksanaan penelitian, pengolahan dan pemaknaan data, pemunculan teori, dan pelaporan hasil penelitian. Metode penelitian ini adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Singkatnya Sugiyono menyimpulkan bahwa ada 4 level atau level metodologi dan ada berbagai langkah:
1. penelitian dan pengembangan level 1
Merupakan tingkat terendah yang dimaksudkan semata-mata untuk membuat desain ILM bukan untuk memproduksinya lebih lanjut atau untuk menguji desain akhir.
2. Penelitian dan pengembangan level 2
Wadah level ini peneliti tidak melakukan penelitian desain yang sudah ada secara langsung. Hasil akhirnya berupa kesimpulan dan saran.
3. Penelitian dan pengembangan level 3
Pada level ini peneliti mengembangkan desain yang sudah ada, kemudian memproduksi desain tersebut dan menguji keefektifan yang dihasilkan. Hasil akirnya adalah inovasi desain tersebut.
4.Penelitian dan pengembangan level 4
Peneliti pada tahap ini mengembangkan serta menguji keefektifan desain yang dihasilkan. Dan hasil akhirnya adalah desain baru.
3.3. Prosedur penelitian dan pengembangan
Ada beberapa metode pengembangan yang dikemukakan oleh beberapa ahli, salah satunya adalah metode penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012; 409). Penelitian pengembangan ini merupakan metode penelitian pengembangan Sugiyono yang memenuhi kebutuhan peneliti prosedur yang dilakukan dalam studi pengembangan ini memiliki beberapa tahapan, antara lain:
1. Mengidentifikasi masalah
Suatu masalah merupakan suatu keadaan yang menyebabkan seseorang bertanya-tanya, berfikir dan berupaya menemukan kebenaran yang ada.
Fenomena masalah tersebut terjadi karna adanya sesuatu yang diharapkan dan dirasakan tidak sama dengan kenyataan, sehingga timbul pertanyaan yang menantang untuk ditemukan jawabannya. Pada tahap ini peneliti sebaiknya melakukan identifikasi masalah dengan mengungkapkan semua permasalahan yang terkait dengan sampah yang ada di sekitar pondok pesantren Assholach dan kurang nya kesadaran akan dampak sampah terhadap lingkungan di sekitar lokasi tersebut.
2. Pembatasan masalah
Dalam penelitian kualitatif ini pembatasan masalah sering disebut fokus penelitian. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya mengenai perancangan iklan layanan masyarakat yaitu poster infografis yang menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kebersihan di sekitar pondok pesantren Assholach.
3. Penetapan fokus penelitian
Penetapan fokus berarti membatasi kajian. Dengan menetapkan fokus masalah berarti peneliti telah melakukan pembatasan bidang kajian sekaligus bidang temuan sebagai catatan bahwa dalam penelitian kualitatif dapat terjadi penetapan fokus penelitian baru dilakukan dan dipastikan pada saat peneliti berada dikawasan pondok pesantren Assholach. Setelah itu tidak mungkin dilakukan penelitian kembali sehingga diubah, diganti, disempurnakan, atau di alihkan.
Peneliti memiliki peluang untuk menyempurnakan, mengubah, atau menambah fokus penelitian.
4. Pengumpulan data
Pada tahap ini yang perlu dipenuhi peneliti antara lain rancangan atau skenario penelitian, memilih dan menetapkan setting (latar) penelitian yaitu dimkawasan pondok pesantren Assholach, mengurus perijinan dengan pengasuh pondok serta masyarakat sekitarnya, memilih dan menetapkan informan (sumber data), menetapkan strategi dan teknik pengumpulan data, serta menyiapkan sarana dan prasarana penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menemui sumber data. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pengumpulan data adalah menciptakan hubungan yang baik antara peneliti dengan sumber data. Hal ini terkait dengan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, misalnya observasi, wawancara atau pengamatan.
5. Pengolahan dan pemaknaan data
Analisis data kualitatif yang meliputi pengolahan dan pemaknaan data dimulai sejak peneliti memasuki kawasan pondok pesantren Assholach.
Selanjutnya, hal yang sama dilakukan secara continue pada saat pengumpulan sampai akhir kegiatan pengumpulan data secara berulang sampai data jenuh (tidak diperoleh lagi informasi baru). Dalam hal ini, hasil analisis dan pemaknaan data akan berkembang, berubah, dan bergeser sesuai perkembangan dan perubahan data yang ditemukan di lapangan.
6. Pemunculan teori
Peran teori dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, teori tidak dimanfaatkan untuk membangun kerangka pikir dalam menyusun hipotesis. Penelitian kualitatif bekerja secara induktif dalam rangka menemukan hipotesis. Teori berfungsi sebagai alat dan berfungsi sebagai fungsi tujuan. Teori sebagai alat dimaksudkan bahwa dengan teori yang ada peneliti dapat melengkapi dan menyediakan
keterangan terhadap fenomena yang ditemui. Teori sebagai tujuan mengandung makna bahwa temuan penelitian dapat dijadikan suatu teori baru.
7. Pelaporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian merupakan bentuk pertanggung jawaban peneliti setelah melakukan kegiatan pengumpulan data penelitian dinyatakan selesai.
Dalam konteks yang seperti ini, pelaporan hasil penelitian secara tertulis memiliki nilai guna setidaknya dalam empat hal, yaitu:
Sebagai kelengkapan proses penelitian yang harus dipenuhi oleh para peneliti dalam setiap kegiatan penelitian.
Sebagai hasil nyata peneliti dalam merealisasi kajian ilmiah.
Sebagai dokumen autentik suatu kegiatan ilmiah yang dapat dikomunikasikan kepada masyarakat ataupun sesama peneliti.
Sebagai hasil karya nyata yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan bergantung pada kepentingan peneliti.
3.3 Uji Coba Produk
Pengujian desain ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang tepat sebagai dasar untuk revisi atau perbaikan dan untuk menetapkan tujuan kelayakan dan keinginan untuk desain yang digunakan.
A. Desain uji coba
Studi ini merupakan kegiatan pengembangan yang dilakukan secara individu.
Kegiatan yang dilaksakan yaitu mulai melakukan observasi lapangan, membuat bahan referensi pembuatan media iklan cetak berupa desain infografis dan menguji kelayakan rancangan desain dengan cara validasi oleh beberapa pakar. Pelaksanaan uji kelayakan dilakukan dengan cara menyerahkan rancangan desain pengembangan beserta sejumlah angket penilaian kepada validator untuk menilai layak atau tidaknya pengembangan rancangan serta memberikan kritik dan saran perbaikan. Pengujian ILM berupa desain infografis dilakukan setelah desain di verifikasi melalui evaluasi ahli media dan materi.
Dari pengujian tersebut, mengidentifikasi kelemahan dan memperbaikinya sesuai dengan masukan dari verifikator.
B. Subyek uji coba
Subyek dari perancangan ILM berupa desain infografis tentang dampak sampah terhadap lingkungan di sekitar pondok pesantren Assholach ini adalah ahli media desain sebagai validator dari angket untuk mengevaluasi perancangan ILM berupa infografis tentang dampak sampah terhadap lingkungan di sekitar pondok pesantren Assholach serta masyarakat disekitar kawasan tersebut yang menjadi subyek
eksperimen kelompok, menggunakan quesioner untuk mengevaluasi hasil kelayakan desain infografis tersebut.
C. Jenis data
Jenis data dalam perkembangan ini menghasilkan data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, gambar. Contohnya seperti persepsi pembaca terhadap ILM berupa desain infografis tentang dampak sampah terhadap lingkungan di sekitar pondok pesantren Assholach. Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem tertentu. Data itu sendiri dalam KBBI diartikan sebagai keterangan yang benar dan nyata. Data diperoleh dengan berbagai cara, diantaranya yaitu wawancara, penyebaran angket atau kuesioner dan observasi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kawasan pondok pesantren serta kebersihannya, angket atau kuesioner diberikan kepada validator untuk menilai perkembangan desain, observasi dilakukan untuk memperoleh data di lapangan secara faktual dan objektif.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan dalam pengambilan data, data yang dihasilkan akan akurat jika instrumen yang digunakan oleh peneliti valid, oleh karena itu diperlukan pemilihan instrumen yang tepat dalam penelitian dan
pengembangan ini. Intrumen yang akan digunakan dalam penelitian dan pengembangan Rancangan ILM sebagai berikut;
1. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang langsung kepada sumber data melalui informasi lisan tanpa menulis jawaban. Wawancara dapat sebagai teknik yang unggul, karena kebiasaan orang lebih suka berbicara dari pada menulis. Informasi yang didapat dapat lebih akurat, jika pewawancara dapat menjaga hubungan baik dan kerjasama. Wawancara dilaksanakan antara peneliti dengan salah satu masyarakat di sekitar pondok pesantren Assholach. Dalam wawancara ini dapat diketahui situasi dan kondisi di sekitar kawasan tersebut yang sebagian masih belum memiliki kesadaran tentang dampak sampah.
2. Observasi
Pengamatan langsung merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan terlebih dahulu menetapkan tempat dan situasi yang akan diteliti, kemudian memikirkan prosedur sistematis untuk menetapkan, menggolongkan, dan mencatat hasil dari pengamatan tersebut. Observasi dilakukan peneliti ketika kawasan ramai. observasi dilakukan dengan tujuan mengetahui proses serta bagaimana tindakan masyarakat di sekitar kawasan tersebut secara jelas.
3. Angket atau Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket dalam penelitian dan pengembangan Rancangan ini diberikan kepada validator untuk menilai desain pengembangan.
E. Teknik Analisis Data
Patton mengatakan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, sedangkan Suprayogo mendefinisikan analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan,
pengelompokan, sistematisasi, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki sebuah nilai sosial, akademis dan ilmiah. Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah dengan cara mengumpulkan data lewat instrument yang telah dibahas pada poin instrumen pengumpulan data, kemudian dikerjakan sesuai dengan prosedur penelitian dan pengembangan. Dalam karya ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam menganalisis data dengan maksud menjelaskan dampak sampah terhadap lingkungan di sekitar pondok pesantren Assholach.