28 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengujian sistem berdasarkan hasil yang diperoleh dari program yang dibuat dalam software arduino IDE dan diunggah ke arduino UNO. Pengujian sistem meliputi pengujian baterai, sensor sidik jari, Keypad, sensor asap, sensor sentuh dan modul GSM.
4.1 Pengujian Baterai
Pengujian baterai meliputi pengujian baterai tanpa beban, pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tegangan baterai yang di gunakan pada alat.
4.1.1 Pengujian Baterai Tipe 18650 Tegangan 3,7 v tanpa beban
Daya yang diperoleh pengaman pintu otomatis ini menggunakan baterai.
Baterai yang digunakan adalah 3,7V yang berjumlah 3 buah dan disusun secara seri sehingga menghasilkan 11,1 V. Hasil pengukuran baterai 3,7V tanpa beban di tunjukkan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Rumus yang digunakan pada perhitungan adalah sebagai berikut:
Persamaan perhitungan persentase pengukuran.
%𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 =𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟−𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖
𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑙𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 ∗ 100...(4.1) presentasi pengukuran = ∑ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
10
Persamaan jumlah output yang dirangkai secara seri tanpa beban.
=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝒃𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 1 + 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 2 +
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 3...(4.2)
Tabel 4.1 Pengukuran nilai tegangan keluaran baterai tanpa beban Pengukuran
Tegangan pada Label (V)
Tegangan Terukur (v)
Persentasi pengukuran (%)
1 3,70 4,10 0,4
2 3,70 4,10 0,4
3 3,70 4,10 0,4
4 3,70 4,10 0,4
5 3,70 4,10 0,4
6 3,70 4,10 0,4
7 3,70 4,08 0,38
8 3,70 4,08 0,38
9 3,70 4,00 0,30
10 3,70 4,00 0,30
Rata-rata 3,70 4,07 1,6
Berdasarkan data ditunjukan pada Tabel 4.1 diperoleh data pengukuran dan selisih tegangan pada tegangan keluar tanpan beban dengan output 4,1V dc dan selisih tegangan 1,6%. Output terukur 4,10 V di sebabkan karena baterai dalam kondisi penuh. Baterai digunakan sebagai sumber daya dari alat keamanan pintu otomatis terintegrasi.
Tabel 4.2 Pengukuran nilai tegangan 3 baterai secara seri tanpa beban Pengukuran Tegangan pada
Label (V) Tegangan Terukur (v) Persentasi pengukuran(%)
Baterai 1 3,7 4,10 0,40
Baterai 2 3,7 4,00 0,30
Baterai 3 3,7 4,08 0,38
Jumlah 11,1 12,18 1,08
Berdasarkan Tabel 4.2 pengukuran dari tiga baterai yang disusun secara seri mendapatkan hasil tegangan terukur 12,18 V dan selisih tegangan antara label dengan pengukuran yaitu 1,08%.
4.2 Pengujian Sensor Sidik Jari
Sensor sidik jari menggunakan tegangan 3,3 volt yang bersumber dari Arduino-UNO yang sumber tegangannya berasal dari baterai 12v dc, sensor sidik jari sebagai input untuk menyalahkan relay yang terhubung langsung dengan solenoid. Input ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 . Sampel sidik jari yang terdaftar No Penguji Jari yang di Input pada Sensor Sidik Jari
1 Orang ke1
Jari Jempol Kanan Jari Telunjuk Kanan 2 Orang ke2
Jari Jempol Kanan Jari Jompol Kiri 3 Orang ke3
Jari Jempol Kanan Jari Telunjuk Kiri 4 Orang ke4
Jari Telunjuk Kanan Jari Telunjuk Kiri
Berdasarkan Tabel 4.3, input sidik jari yang dimasukkan ke dalam sensor sidik jari berjumlah delapan sidik jari dari empat orang yang di asumsikan sebagai satu keluarga yaitu bapak, ibu dan dua anak.
4.2.1 Pengujian Sensor Sidik Jari
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pintu hanya dapat dibuka menggunakan sidik jari yang sudah terdaftar atau dapat dibuka dengan semua sidik jari. Pengujian sensor sidik jari merupakan input untuk membuka kunci
berupa solenoid yang terpasang pada pintu. Pengujian sensor sidik jari ditunjukkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Pengujian sensor sidik jari No Penguji Posisi Tangan Jari Status Selenoid
Terbuka
Keadaan pintu
1 Tidak ada Kosong Kosong Tidak
Terbaca Mati
Terkunci
2 Orang ke 1
Kanan Jempol Terbaca 5 detik Terbuka Kanan Telunjuk Terbaca 5 detik Terbuka 3 Orang ke 2
Kanan Jempol Terbaca 5 detik Terbuka Kiri Jempol Terbaca 5 detik Terbuka 4 Orang ke 3
Kanan Jempol Terbaca 5 detik Terbuka Kiri Telunjuk Terbaca 5 detik Terbuka 5 Orang ke 4
Kanan Telunjuk Terbaca 5 detik Terbuka Kiri Telunjuk Terbaca 5 detik Terbuka
Dapat disimpulkan dalam pengujian sensor sidik jari bahwa sensor berhasil membaca semua sidik jari yang telah dimasukan, dan berhasil menyalakan relay yang terhubung langsung ke solenoid, lalu berhasil membuka solenoid selama 5 detik dan pintu dapat dibuka salama 5 detik sesuai dengan program yang telah di berikan sebelumnya. Selenoid tidak menyalah dan pintu tidak dapat dibuka ketika tidak ada masukan sidik jari yang di tempelkan pada sensor sidik jari, dan dapat disimpulkan bahwa pintu dalam keadaan aman dan terkunci.
4.2.2 Pengujian Menggunakan Sidik Jari Yang Tidak Dimasukan
Pengujian dilakukan oleh orang yang sidik jarinya tidak dimasukan pada sensor sidik jari sebelumnya. Pengujian bertujuan apakah sidik jari yang tidak dimasukankan dapat terbaca dan menyalahkan solenoid sehingga pintu dapat dibuka. Pengujian ditunjukkan pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Pengujian sidik jari yang tidak dimasukan pada sensor sidik jari No Penguji Posisi Tangan Jari Status Selenoid Pintu
2 Orang ke 1
Kanan Manis - Mati Terkunci
Kanan Kelingking - Mati Terkunci 3 Orang ke 2
Kanan Telunjuk - Mati Terkunci Kiri Telunjuk - Mati Terkunci 4 Orang ke 3
Kanan Telunjuk - Mati Terkunci
Kiri Manis - Mati Terkunci
5 Orang ke 4
Kanan Jempol - Mati Terkunci
Kiri Telunjuk - Mati Terkunci
Hasil yang didapatkan dari pengujian Tabel 4.5 yaitu sidik jari dari orang yang sebelumnya tidak dimasukan pada sensor sidik jari tidak dapat dibaca oleh sensor. Hal ini dikarenakan sensor hanya dapat membaca sidik jari yang sudah dimasukan melalui pemprogram di arduino sebelumnya, sehingga solenoid masih dalam keadaan mati hingga mendapatkan masukan yang benar. Pintu dinyatakan aman karena pintu tidak dapat dibuka melalui sensor sidik jari jika tidak memiliki data sidik jari yang tersimpan pada sistem pengaman pintu terintegrasi.
4.3 Pengujian Keypad
Pengujian Keypad meliputi pengujian sandi yang telah dimasukan pada arduino dan sandi yang tidak sesuai masukan. Pin yang dimasukan berjumlah 4 digit, hasil output pengujian berupa nyalahnya buzzer atau solenoid yang terdapat pada pintu dan apakah pintu terbuka atau terkunci yang menandakan pintu aman.Pengujian keyoad ditunjukkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Pengujian Keypad
No Sandi yang di tekan Input Buzzer Selenoid Pintu
1 1456 Benar Mati Menyala Terbuka
2 1564 Salah Menyala Mati Terkunci
3 1654 Salah Menyala Mati Terkunci
4 4561 Salah Menyala Mati Terkunci
5 4615 Salah Menyala Mati Terkunci
6 4156 Salah Menyala Mati Terkunci
7 5614 Salah Menyala Mati Terkunci
8 5146 Salah Menyala Mati Terkunci
9 5461 Salah Menyala Mati Terkunci
10 6145 Salah Menyala Mati Terkunci
11 6415 Salah Menyala Mati Terkunci
12 6514 Salah Menyala Mati Terkunci
Pengujian keypad mendapatkan hasil apabila sandi yang dimasukan benar maka buzzer tidak menyala dan solenoid akan menyala selama 5 detik dan pintu dapat dibuka, jika sandi yang dimasukan salah maka buzzer akan menyala selama 5 detik, menandakan sandi yang dimasukan salah, dan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian keypad menunjukan jika sandi yang dimasukan salah maka pintu tidak dapat dibuka. Dapat disimpulkan bahwa pintu dalam keadaan terkunci dan aman karena pintu hanya dapat di buka mengunakan sandi yang benar.
4.4 Pengujian Sensor Sentuh TTP223
Sensor sentuh TTP223 berada pada bagian dalam pintu rumah yang berfungsi untuk menyalahkan solenoid dan membuka pintu dari dalam. Pengujian sensor sentuh TTP223 dilakukan dengan cara menyentuh sensor dan menghitung delay yang di dapat saat menyentuh sensor hingga relay solenoid menyala.
Pengujian sensor sentuh TTP223. Hasil pengujian sensor terdapat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 Pengujian sensor sentuh TTP223 No Pengujian Delay Selenoid Pintu 1 Disentuh 1,35 detik Menyala Terbuka 2 Disentuh 1,03 detik Menyala Terbuka 3 Disentuh 1.30 detik Menyala Terbuka 4 Disentuh 1,32 detik Menyala Terbuka 5 Disentuh 1,20 detik Menyala Terbuka 6 Disentuh 1,01 detik Menyala Terbuka 7 Disentuh 1,19 detik Menyala Terbuka 8 Disentuh 1,08 dertik Menyala Terbuka 9 Disentuh 1,12 detik Menyala Terbuka 10 Disentuh 1, 22 detik Menyala Terbuka
Delay yang dihasihkan pada pengujian diambil nilai rata-rata dengan rumus 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑡𝑎 dan mendapat hasil 11,8
10 = 1,18 detik. Delay yang terjadi karena posisi tangan pada saat menyentuh sensor berbeda dan ketepatan menyentuh sensor mempempengaruhi delay. Pengujian ini mendapatkan hasil kecepatan dalam membuka pintu dari bagian dalam rumah, sehingga lebih praktis dalam penggunaannya.
4.5 Pengujian Modul A6 GSM
Pengujian A6 GSM dilakukan dengan menbuka pintu melalui semua sensor , dan sensor asap MQ-135. Pengujian ditunjukkan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Pengujian modul A6 GSM
Pengujian Selenoid Pintu Status A6 GSM Pesan Finger print Menyala Terbuka Aktif Terkirim Sensor sentu Menyala Terbuka Aktif -
Sensor asap Menyala Terbuka Aktif Terkirim Keypad Menyala Terbuka Aktif Terkirim
Pengujian dari A6 GSM mendapatkan hasil, pesan dapat terkirim ke handphone pemilik rumah jika pintu dari luar memalui sensor fingerprint dan keypad. A6 akan mengirim pesan ketika solenoid menyala, dan pesan akan
memberi tahu pemilik rumah bahwa pintu telah terbuka dari luar, sehingga pemilik rumah mengetahui jika ada yang memasuki rumahnya. A6 GSM juga dapat mengirim pesan ketika terjadi kebakaran didalam rumah. Pengujian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat keaman pada rumah bertambah.
4.6 Pengujian Sensor Asap MQ-135
Pengujian sensor Asap MQ-135 berdasarkan pendeteksian sensor jika mendeteksi adanya asap. Hasil pengujian dijunjukkan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Pengujian Sensor MQ-135
No Jarak Ketebalan asap Status sensor Selenoid Pintu
1 30cm
Tipis Terdetiksi Menyala Terbuka Sedang Terdetiksi Menyala Terbuka Tebal Terdetiksi Menyala Terbuka
2 60cm
Tipis Terdeteksi Menyala Terbuka Sedang Terdeteksi Menyala Terbuka Tebal Terdeteksi Menyala Terbuka
3 90cm
Tipis Terdeteksi Menyala Terbuka Sedang Terdeteksi Menyala Terbuka Tebal Terdeteksi Menyala Terbuka
4 120cm
Tipis Tidak terdeteksi Mati Tertutup Sedang Terdeteksi Menyala Terbuka Tebal Terdeteksi Menyala Terbuka
5 150cm
Tipis Tidak terdeteksi Mati Tertutup Sedang Terdeteksi Menyala Terbuka Tebal Terdeteksi Menyala Terbuka
6 180cm
Tipis Tidak terdeteksi Mati Tertutup Sedang Terdeteksi Menyala Terbuka Tebal Terdeteksi Menyala Terbuka
7 200cm
Tipis Tidak terdeteksi Mati Tertutup Sedang Tidak terdeteksi Mati Tertutup Tebal Terdeteksi Menyala Terbuka Sedang Tidak terdeteksi Mati Tertutup Tebal Tidak terdeteksi Mati Tertutup
Sensor asap MQ-135 mendapatkan hasil jika jarak 30cm-90cm mendapatkan hasil apabila ketebalan asap tipis hingga tebal dapat dideteksi oleh sensor MQ-135 dan sensor mengirimkan masukan untuk menyalakan solenoid agar pintu rumah dapat terbuka, untuk jarak 100cm-180cm ketebalan asap tipis tidak dapat terdeteksi, untuk jarak 190cm-200cm sensor hanya mendeteksi ketebalan asap tebal. Hal ini dikarenakan jarak yang dapat diterima oleh sensor asap MQ-135 adalah 1-2 meter permenit. Pengujian sensor MQ-135 mendapatkan hasil jika terjadi kebakaran didalam rumah,sensor akan aktif dan pintu dapat dibuka. Resiko terkunci pada saat kebakaran di rumah menurun, dan tingkat keamanan pada rumah meningkat karena sensor dapat mendeteksi adanya asap di dalam rumah dan dapat menginformasikan ke handphone pemilik rumah.