• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Repository UNISBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Repository UNISBA"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi menghitung dan mencatat biaya audit lingkungan dengan sangat baik.

Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner (Respon Rate)
Tabel 4.2 Tingkat Pengembalian Kuesioner (Respon Rate)

Analisis Deskriptif Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan Tekstil di Kab. Bandung dan Kota Cimahi

Dari Tabel 4.31 terlihat bahwa hasil jawaban responden terhadap pernyataan mengenai perhitungan dan pencatatan biaya perbaikan/konservasi lahan rusak diambil dari sumber data terpercaya yaitu 90% menjawab selalu, 10% menjawab sering, sedangkan yang mengatakan kadang-kadang, jarang dan tidak pernah sebesar 0%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi menghitung dan mencatat biaya perbaikan/konservasi lahan yang rusak dengan sangat baik. Perusahaan selalu menggunakan bahan baku yang murah dan berupaya menjadi produsen berbiaya rendah.

Perusahaan melakukan aktivitas rantai nilai lebih efisien dibandingkan pesaing.. mengendalikan berbagai faktor yang dapat meningkatkan biaya aktivitas rantai nilai.. seluruh rantai nilai untuk . menghilangkan atau mengurangi aktivitas. meningkatkan biaya. Perusahaan selalu menyediakan produk dengan kualitas lebih baik. yang mempunyai keistimewaan yang sulit ditiru oleh pesaing. Produk selalu berkualitas tinggi dan memiliki fitur tingkat tinggi dibandingkan produk pesaing. Perusahaan selalu menyediakan produk yang paling memenuhi kebutuhan pelanggan. Perusahaan memiliki umur simpan yang lebih lama dibandingkan pesaingnya.

Produk yang diproduksi oleh perusahaan merupakan jenis produk yang mudah untuk diperbaiki sendiri. menyediakan produk dengan desain yang lebih unik. Dari total skor jawaban dari 14 pernyataan yang diberikan pada variabel keunggulan bersaing yaitu sebesar 2,486 terlihat bahwa jawaban responden mengenai keunggulan bersaing termasuk dalam kategori “sangat baik” yang artinya perusahaan manufaktur yang beroperasi di sektor tersebut sektor tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi mempunyai keunggulan kompetitif yang sangat baik. Berdasarkan tabel 4.33 terlihat hasil jawaban responden terhadap pernyataan perusahaan selalu menawarkan harga yang sama rendahnya atau bahkan lebih rendah dibandingkan kompetitor diperoleh dari sumber data yang terpercaya yaitu 0% yang mengatakan selalu, yang mengatakan sering . 3% yang mengatakan kadang - kadang sebesar 48%, yang mengatakan jarang sebanyak 40%, yang mengatakan tidak pernah sebanyak 10%.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi menawarkan harga yang sama rendahnya atau bahkan lebih rendah dibandingkan pesaingnya masih kurang baik.

Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Keunggulan  Kompetitif
Tabel 4.32 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Keunggulan Kompetitif

Hasil Pengujian Instrumen

  • Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
  • Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Sebelum dianalisis, data penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya untuk menguji apakah instrumen pengukuran yang digunakan berupa item pernyataan yang disampaikan kepada responden telah mengukur secara cermat dan akurat apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. Tujuan uji validitas adalah untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang dalam hal ini kuesioner mengukur apa yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan tepat sasaran (Sofianty dkk, 2019: 23) . Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka unsur kalimat dinyatakan sah (Riduwan & Kuncoro.

Pada kedua tabel di atas terlihat bahwa setiap item pernyataan terkait pengelolaan lingkungan dan keunggulan bersaing memiliki rhitung lebih besar dari rtabel 0,3. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pengelolaan lingkungan dan keunggulan bersaing pada penelitian ini semuanya valid, artinya seluruh item pernyataan mampu menyatakan setiap pernyataan dengan total skor setiap pernyataan. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian variabel penerapan akuntansi manajemen lingkungan menunjukkan koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,923 lebih besar dari 0,60 (kritis).

Berdasarkan hasil tersebut, 24 item instrumen penelitian yang mengukur penggunaan akuntansi manajemen lingkungan dan 14 item instrumen penelitian yang mengukur keunggulan bersaing dikatakan reliabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa item kuesioner masing-masing variabel tersebut cukup reliabel untuk mengukur masing-masing variabel sehingga dapat digunakan dalam pengujian hipotesis.

Tabel 4.48 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Keunggulan Kompetitif (Y)
Tabel 4.48 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Keunggulan Kompetitif (Y)

Hasil Pengujian Hipotesis 1.Hasil Uji Normalitas Data

  • Analisis Regresi Linier Sederhana
  • Pengujian Hipotesis (Uji t)

Hasil Uji Hipotesis 4.1.4.1 Hasil Uji Normalitas Data. mempunyai signifikansi sebesar 0,141 yang berarti signifikansinya >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak dan dapat dilakukan analisis statistik lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana karena hanya mempunyai satu variabel terikat dan satu variabel bebas.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel akuntansi manajemen lingkungan dengan keunggulan bersaing dapat dilihat dari tabel koefisien dibawah ini: Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh antar variabel independen yaitu penerapan akuntansi pengelolaan lingkungan, pada variabel terikatnya yaitu keunggulan bersaing. Apabila nilai signifikannya kurang dari α = 5% atau 0,05 maka dapat dikatakan ada pengaruh, dan sebaliknya jika nilai signifikan lebih dari α = 5% atau 0,05 maka dapat dikatakan tidak mempunyai pengaruh. dampak.

Berdasarkan hasil uji hipotesis statistik t pada tabel 4.52 dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi akuntansi manajemen lingkungan sebesar 0,00 (p ≤ 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yang berarti pengelolaan lingkungan hidup akuntansi berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif.

Tabel 4.51 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana
Tabel 4.51 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana

Pembahasan

  • Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan pada Perusahaan Tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi
  • Keunggulan Kompetitif pada Perusahaan Tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi
  • Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan Terhadap Keunggulan Kompetitif Perusahaan

Keunggulan Kompetitif pada Usaha Tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di Kota Bandung dan Kota Cimahi. Berdasarkan hasil data survei perhitungan terhadap 40 responden pada 4 perusahaan dari 14 pernyataan yang diberikan, keunggulan kompetitif yang terjadi pada perusahaan tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi sangat baik. Hal ini terlihat pada Tabel 4.32 hingga Tabel 4.46, mulai dari perspektif manajemen biaya, seperti semua jenis aktivitas yang melibatkan biaya rendah dan nilai terbaik, hingga diferensiasi produk, seperti semua jenis aktivitas yang berkaitan dengan desain, fitur, kualitas kinerja. , kesesuaian. , daya tahan, keandalan, kemudahan perbaikan, gaya dan desain produk.

Menawarkan harga yang sama atau bahkan lebih rendah dari pesaing masih kurang baik, sehingga indikator ini mendapat skor lebih rendah dibandingkan yang lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan masing-masing pemilik perusahaan, keempat perusahaan tersebut mengatakan bahwa dalam hal penawaran harga, masing-masing perusahaan sudah mempunyai standar dalam menentukan harga produk yang sudah dimiliki oleh masing-masing perusahaan sehingga keempat perusahaan tersebut terkadang malah to the point. tidak pernah menawarkan harga produk dengan harga yang sama atau bahkan lebih rendah dari pesaing. Hal ini membuktikan bahwa penerapan akuntansi manajemen lingkungan berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan kompetitif perusahaan tekstil di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi yang artinya semakin tinggi penerapan akuntansi manajemen lingkungan maka keunggulan kompetitif perusahaan akan semakin meningkat.

Dalam hal ini dengan diperkenalkannya akuntansi manajemen lingkungan pada perusahaan tekstil yang sudah mengelola limbah, maka segala perhitungan dan pencatatan informasi terkait lingkungan hidup akan lebih terstruktur sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi perusahaan dalam mengelola biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan. memiliki, karena mengurangi kekhawatiran perusahaan lingkungan mengenai dampak limbah yang dihasilkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil dua penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Morni dkk (2019) dan Agustia, Sawarjuwono dan Dianawati (2019) yang menyatakan bahwa penerapan akuntansi manajemen lingkungan dapat diidentifikasi sebagai motivasi utama organisasi dalam meningkatkan daya saingnya dan meningkatkan kepedulian mereka terhadap hukum lingkungan. Banyak perusahaan memandang lingkungan sebagai penghalang pertumbuhan dan kinerja bisnis, namun penggunaan akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dibandingkan pesaing.

Gambar

Tabel 4.8 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Penghitungan Dan  Pencatatan Jumlah/ Presentase Bahan Yang Berasal Dari Bahan Yang
Tabel 4.9 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Penghitungan Dan  Pencatatan Jumlah Energi Yang Dikonsumsi
Tabel 4.10 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Penghitungan Dan  Pencatatan Jumlah Energi Yang Dihemat
Tabel 4.11 Hasil Tanggapan Responden Mengenai Penghitungan Dan  Pencatatan Jumlah Air Yang Diambil Dari Alam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teknik Brithing Ball Penurunan Bagian Bawah Janin Total H I H II H III H IV Sebelum 1 11 4 0 16 6% 69% 25% 0% 100% Setelah 0 0 10 6 16 0% 0% 63% 37% 100% Berdasarkan tabel 4 di

25% 23% 16% 12% 6% 5% 4% 3% 2% 2% 1% 1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% Industri Mineral Non Logam Pertambangan Listrik, Gas dan Air Industri Makanan Industri