• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Rumah Dinas Wakil Gubernur

Letak rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur berada di Jl. Milono 1 Samarinda, rumah dinas Wakil Gubernur terletak pada garis lintang 0°29'51ʺS dan garis bujur 117°08'36ʺE. Rumah dinas Wakil Gubernur terdiri atas bagunan utama, garasi, dan ruang rapat. Bangunan utama memiliki 4 kamar tidur, 2 ruang tamu, 2 dapur, 1 ruang jamuan, 1 pendopo, dan 1 aula. Pada Gambar 4.1 merupakan area rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur dengan luas keseluruhan. Luas atap yang mampu digunakan untuk panel surya adalah 993,3 m2.

Gambar 4. 1 Rumah Dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur

4.2 Data Iradiasi Matahari

Data Iradiasi matahari yang didapatkan dari NASA Surface Meteorology and Solar Energy ditunjukan pada Tabel 3.1, sedangkan data iradiasi matahari yang didapatkan dengan mengunakan Solar Power Meter pada tabel 3.2 selama 1 minggu agar mendapatkan kondisi aktual iradiasi matahari pada rumah dinas Wakil Gubernur diolah terlebih dahulu agar mendapatkan nilai iradiasi matahari rata-rata

(2)

28 yang akan digunakan untuk perhitungan kapasitas panel surya ditunjukkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Iradiasi Matahari Solar Power Meter Jam

(Waktu)

Tanggal Total

(kWh/m2)

16 17 18 19 20 21 22

08.00 0,885 0,776 0,380 0,543 0,313 0,556 0,628 0,4081 09.00 0,939 0,934 0,682 0,268 0,634 0,849 0,265 0,4571 10.00 0,962 0,159 0,936 0,930 0,549 0,837 0,199 0,4572 11.00 0,972 0,962 0,907 0,940 1,085 0,933 0,1669 0,59659 12.00 1,006 0,904 0,956 1,064 1,115 1,106 0,203 0,6394 13.00 0,992 0,951 0,715 1,068 1,187 1,015 0,161 0,6089 14.00 0,882 0,832 0,880 0,705 0,911 0,238 0,119 0,4567 15.00 0,712 0,750 0,836 0,788 0,719 0,592 0,123 0,452 16.00 0,490 0,575 0,551 0,498 0,499 0,1 0,663 0,3376 17.00 0,238 0,600 0,106 0,261 0,460 0.,1319 0,718 0,25149

Rata-rata 3.26

4.3 Konsumsi Energi dan Beban

Data konsumsi energi listrik harian rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur dibutuhkan agar dapat menentukan kapasitas daya modul surya yang ditunjukkan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Konsumsi Energi Listrik Peralatan Daya

(Watt)

Total Waktu

Pemakaian (Jam)

Konsumsi Energi (kWh) Jumlah Daya

(kW)

TV UHD 115 6 0,69 6 4.14

AC 350 8 2,8 20 56

Dispenser 275 5 1,375 24 27.5

Kulkas 200 2 0,4 24 9,6

Lampu

Gantung 15 3 0,045 10 0,45

Rice Cooker 400 4 1,6 12 19,2

Lampu LED 24 30 0,72 10 7,2

Lampu LED 15 20 0,3 12 3,6

Mesin Cuci 420 2 0,84 2 1,68

Total Konsumsi Daya/Hari 8,77 129,37

(3)

29

4.4 Perancangan PLTS

Perancangan PLTS perlu memperhatikan besar energi listrik yang akan disuplai oleh sistem PLTS. Energi listrik yang akan disuplai pada perancangan PLTS ini adalah sebesar 100% dari kebutuhan energi listrik rumah dinas Wakil Gubernur.

4.4.1 Kebutuhan listrik yang akan disuplai PLTS

Kebutuhan listrik yang akan disuplai PLTS dapat ditentukan dengan melihat konsumsi energi listrik harian pada rumah dinas Wakil Gubernur yaitu sebesar 129.37 kWh. PLTS direncanakan akan memenuhi kebutuhan listrik sebesar 50%

dengan pertimbangan pengisian ulang baterai. Untuk mengetahui jumlah energi listrik yang akan disuplai, maka digunakan persamaan 2.12.

EA = 50% × 129.37 = 64,685 kWh

Total energi yang akan disuplai oleh PLTS juga mempertimbangkan rugi-rugi daya yang terjadi. Rugi-rugi sistem kelistrikan PLTS ialah sebesar 15% dari besar energi sistem PLTS. Hal ini dikarenakan komponen pada sistem PLTS yang digunakan masih baru (Hankins, 1991). Total energi yang akan disuplai dapat dihitung sebagai berikut menggunakan persamaan 2.13.

ET = 64.685 + (64.685 × 15%) = 74,388 kWh

Total energi sebanyak 50% yang dapat di suplai oleh PLTS ke rumah dinas Wakil Gubernur adalah sebesar 74.388 kWh.

4.5 Kapasitas Komponen PLTS

Kapasitas komponen PLTS yang akan dirancang terdiri dari kapasitas panel surya, kapasitas baterai, kapasitas SCC, dan kapasitas inverter.

4.5.1 Kapasitas Panel Surya

Total energi listrik yang akan disuplai oleh panel surya yaitu sebesar 74.388 kWh. Data iradiasi pada bulan Februari 2019 yang diukur menggunakan Solar

(4)

30 Power Meter didapatkan sebesar 3.26 kWh/m2 seperti yang ditunjukan pada tabel 4.2. Kapasitas panel surya dapat dihitung menggunakan persamaan 2.1.

CPV = 74.388

3.26 × 1.1 = 25,1 kWp

Perancangan PLTS pada rumah dinas Wakil Gubernur ini menggunakan panel surya Surana Ventures Limited model SVL 0250P. Panel surya tersebut memiliki kapasitas 250 Watt-peak (Wp). Jumlah panel surya yang dibutuhkan dapat dihitung menggunakan persamaan 2.2.

nPV = 25,100 Wp

250 Wp = 100.4 ≈ 100 panel

Berdasarkan perhitungan, didapatkan jumlah panel surya yang bisa menyuplai rumah dinas Wakil Gubernur sesuai dengan bebannya ialah sebanyak 100 panel. Panel surya pada perancangan PLTS ini, tersusun menjadi 17 array.

Dengan menggunakan persamaan 2.3 didapatkan banyak panel surya tiap array- nya

nPV array =100

17 = 5,8 ≈ 6 panel

Banyak panel surya tiap array diketahui adalah sebanyak 6 panel. Untuk mengetahui susunan array panel surya dapat ditentukan menggunakan persamaan 2.4 dan 2.5.

Max series modul = 60

37.8 × (1+(-0.0032 × (23-25))) = 1,57 ≈ 2 panel Max string paralel = 1440÷60

8.63 = 2,78 ≈ 3 panel

Daya keluaran dari panel surya dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 2.6 dengan menggunakan data dari tabel 3.2 pada pukul 13.00 WITA.

PPV = 250 992

1000 [ 1 + (0.0004) (24 - 25)] = 248 Watt

(5)

31

4.5.2. Kapasitas Baterai

Kapasitas penyimpanan energi didapatkan dari jumlah energi listrik yang akan dibangkitkan (Watt-hour) kemudian dikonversikan ke dalam kapasitas baterai (Ampere-hour) menggunakan persamaan 2.7 Tegangan DC pada sistem PLTS adalah sebesar 24 V.

Ah = 74.388 kWh

24 V = 3.099,5 Ah

Kapasitas penyimpanan energi baterai yang didapat berdasarkan perhitungan adalah sebesar 3,099.5 Ah. Hari otonomi ditentukan selama 3 hari, sehingga baterai dapat menyimpan dan menyalurkan energi selama 3 hari. DOD pada baterai sebesar 80% (Hankins, 1991). Kapasitas baterai dapat dihitung menggunakan persamaan 2.8.

CB = 3,099.5 × 3

0.8 = 11.623,1 Ah

Didapatkan kapasitas baterai sebesar 11.623,1 Ah yang tiap array dapat dihitung kapasitasnya dengan menggunakan persamaan 2.9.

CB/array = 11,623.1 Ah

17 = 683,7 Ah

Perancangan PLTS pada rumah dinas Wakil Gubernur menggunakan baterai Rolls 6CS21P deep-cycle dengan kapasitas penyimpanan energi 710 Ah dan tegangan 6V. Spesifikasi baterai dapat dilihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.3. Siklus deep-cycle baterai berguna untuk penyimpanan energi yang memiliki kapasitas siklus 80% untuk digunakan sebelum diisi ulang dan bertahan hingga ribuan siklus.

Jumlah baterai tiap array dihitung menggunakan persamaan 2.10.

nb

array = 683.7 Ah

710 Ah = 0,96 ≈ 1 baterai

Jumlah baterai yang didapatkan yaitu sebanyak 1 baterai yang tersusun secara paralel. Untuk memenuhi kebutuhan tegangan sistem 24 V DC maka dibutuhkan 4 baterai yang tersusun secara seri, sehingga total baterai tiap array adalah sebanyak

(6)

32 4 baterai dimana cadangan energi listrik yang tersimpan dalam baterai selama 3 hari.

4.5.3 Kapasitas Solar Charge Controller (SCC)

Dalam menghitung kapasitas SCC terlebih dahulu harus diketahui spesifikasi dari panel surya yang digunakan. Dari spesifikasi yang dirancang untuk digunakan telah diketahui, digunakan nilai dari ISC (short circuit current) panel surya. Jumlah panel surya yang didapat adalah 3 panel, sehinggal kapasitas SCC dihitung dengan persamaan 2.11

CSCC = 3 × 8,63 × 1.3 = 33,657 A

Karena diketahui kapasitas SCC adalah sebesar 33,657 A, maka dalam SCC yang akan digunakan harus memiliki kapasitas yang lebih dibandingkan hasil perhitungan. Oleh karena itu dipilih Solar Charge Controller MPPT 12V-120A milik Jinan Deming Power Equipment Co., Ltd.

4.5.4 Kapasitas Inverter

Pemilihan inverter dalam perancangan sistem PLTS sangat penting. Inverter harus memiliki kapasitas kerja yang mendekati kapasitas daya yang akan disuplai, guna mendapatkan efisiensi kerja inverter yang maksimal. Berdasarkan table 4.3 jumlah beban listrik rumah dinas Wakil Gubernur adalah sebesar 8.77 kW. Oleh karena itu inverter yang akan digunalan ialah EATON ETN10K 10 kW – 3 Phase PV Grid Connect Inverter.

4.6 Skema Sistem PLTS

Berikut skema perancangan sistem PLTS pada rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur yang ditunjukkan pada gambar 4.6.

(7)

33

Panel Distribusi

Beban Listrik R.Dinas WAGUB

=

PLN

~

Inverter

SCC

SCC

SCC Baterai

Baterai

Baterai

Baterai PV Array - 1

PV Array - 2

PV Array - 17

. . .

Gambar 4.2 Skema Perancangan PLTS pada Rumah Dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur

Skema percancangn PLTS yan ditunjukkan pada gambar 4.2 terdapat 17 array PV yang tersusun secara seri dan paralel, kemudian PV disambungkan ke baterai SCC yang disuplai oleh baterai dan digabungkan dalam satu bus bar untuk disambungkan ke inverter sebelum masuk ke panel distribusi.

2 panel surya tersusun seri

+ -

1 2 3

4 5

3 panel surya tersusun paralel

6

Gambar 4.3 Skema Susunan Array Panel Surya

Panel surya disusun secara paralel sebanyak 3 panel sesuai dengan perhitungan dari persamaan 2.7. Agar mendapatkan daya yang maksimal maka

(8)

34 panel surya juga disusun secara seri sebanya 2 panel sesuai dengan perhitungan dari persamaan 2.6

1 2 3 4

+ -

4 baterai tersusun seri

Gambar 4.4 Skema Susunan Baterai

Baterai disusun secara seri sebanyak 4 baterai agar mendapat tegangan sistem sebesar 24V dan disusun secara paralel sebanyak 1 buah sesuai dengan persamaan 2.11.

4.7 Komponen Sistem PLTS

Komponen sistem PLTS dapat ditentukan setelah mendapatkan hasil perhitungan kapasitas dari masing-masing komponen. Komponen tersebut antara lain adalah panel surya, baterai, solar charge controller, dan inverter.

4.7.1 Panel Surya

1665 mm

10 00 mm

Gambar 4.5 Surana Ventures Limited SVL 0250P (Surana Ventures Limited Catalog)

Panel surya yang digunakan adalah panel surya Surana Ventures Limited SVL 0250P yang memiliki kapasitas 250 Watt peak dengan spesifikasi yang ditunjukkan

(9)

35

pada tabel 4.3. Dari perhitungan didapatkan total jumlah panel surya yang dibutuhkan yaitu sebanyak 100 panel. Panel surya milik Surana Ventures Limited SVL 0250P ini, lebih ekonomis dibandingkan jenis panel surya lain.

Tabel 4.3 Spesifikasi Panel Surya Surana Ventures Limited SVL 0250P

Spesifikasi Keterangan

Maximum Power Pmax 250W

Maximum Power Voltage Vmp 30.72V

Maximum Power Current Imp 8.14A

Open Circuit Voltage Voc 37.8V

Short Circuit Current Isc 8.63A

Maximum Series Fuse Rating 12A

Temperature Coefficient Pmax -0.43mW/°C

Temperature Coefficient Voc -0.32%/°C

Temperature Coefficient Isc +0.04%/C

Solar Cells per Module Unit 60 (10x6 Matrix)

Maximum System Voltage 600/1000VDC

4.7.2 Baterai

Baterai yang akan dipakai membutuhkan kapasitas penyimpanan sebesar 3,099.5 Ah, dimana tiap array nya baterai dapat menyimpan energi sebesar 683,7 Ah maka dari itu dipilih baterai milik Rolls Battery tipe 6CS21P dengan spesifikasi yang ditunjukkan pada tabel 4.4. Pemilihan baterai didukung dengan siiklus deep- cycle baterai berguna untuk penyimpanan energi yang memiliki kapasitas siklus 80% untuk digunakan sebelum diisi ulang dan bertahan hingga ribuan siklus.

Gambar 4.6 Baterai Rolls 6CS21P (http://rollsbattery.com/catalog)

(10)

36 Tabel 4.4 Spesifikasi Baterai Rolls 2YS62P

Spesifikasi Keterangan

Weight 122,5 kg 270 lbs

Dimension 55,9 cm x 24,8 cm x 46,4 cm 22 inch x 9,75 inch x 18,25 inch

Cell 21 Plates/cell Cell

Capacity 6V 710 Ah

Pemilihan baterai yang digunakan pada perancangan PLTS di rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur dipertimbangkan dari beberapa aspek yang ditunjukkan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Pemilihan Baterai

Keterangan Rolls Battery 6CS21P Battery VRLA Luminous

Kapasitas 6V 710 Ah 12V 100 Ah

Jumlah yang dibutuhkan 68 Buah 238 Buah

Biaya Investasi Rp.287.443.616 Rp.595.000.000

Dimensi 55,9 cm x 24,8 cm x

46,4 cm

33 cm x 17,5 cm x 24 cm

Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa baterai milik Rolls Battery tipe 6CS21P lebih ekonomis dan dimensi yang dimiliki lebih memungkinkan untuk untuk dilakukan perancangan dibandingkan dengan baterai milik Battery VRLA Luminous.

4.7.3 Solar Charge Controller

Solar Charge Controller yang digunakan pada perancangan PLTS di rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur ditunjukkan pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Jinan Deming Equipment Solar Charge Controller 12 V – 120 A (Solar Charge Controller Catalog, Jinan Deming Equipment Co., Ltd.)

(11)

37

Berdasarkan hasil perhitungan dibutuhkan SCC dengan kapasitas sebesar 33.567 A untuk memenuhi kapasitas sistem, sehingga dipilih SCC milik Jinan Deming Equipment Co., Ltd. Dengan kapasitas 12V-120A yang memiliki spesifikasi yang ditunjukkan oleh tabel 4.6.

Tabel 4.6 Spesifikasi SCC 12 V – 120 A Jinan Deming Power Equipment Co., Ltd.

Spesifikasi Keterangan

Max. Solar Input Power 1440 W

Max. Solar Panel Open Circuit Voltage

60 V Nominal System (Battery) Voltage 12 V

Self-Consumption ≤ 150 mA

Dimensions 395 x 320 x 170 mm

Weight 7 kg

Float Charging Voltage 13.8 V

Aspek yang mempengaruhi pemilihan SCC milik Jinan Deming Equipment Co., Ltd dengan kapasitas 12V-120A ialah pertimbangan penambahan beban dari sistem PLTS yang dirancang. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan penambahan maka kapasitas SCC yang dipilih lebih besar dibandingkan hasil pershitungan kapasitas SCC yang telah dilakukan.

4.7.4 Inverter

Sedangkan inverter ditentuntakan berdasarkan besar konsumsi energi dari beban rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur sesuai dengan tabel 4.3.

Oleh karena itu, dipilih inverter milik EATON ETN10K 10 kW – 3 Phase PV Grid Connect Inverter dengan spesifikasi yang ditunjukkan pada tabel 4.7. Pemilihan inverter juga didasari dari pertimbangan adanya penambahan beban di masa yang akan pada rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur.

(12)

38 Gambar 4.8 EATON ETN10K 10 kW – 3 Phase PV Grid Connected Inverter

(EATON Brochure)

Tabel 4.7 Spesifikasi EATON ETN10K 10 kW – 3 Phase PV Grid Connected Inverter

Spesifikasi Keterangan

Nominal DC Voltage 640 V

Max. PV Open Voltage 800 V

System Start-Up Voltage 260 V

Initial Feeding Voltage 350 V

Shutdown Voltage 200 V typical

Working Voltage Range 200 – 800 V

Full Load Rated Voltage Range 320 – 720 V

MPPT Volatge Range 245 – 720 V

MPPT Efficiency >99%

Max. DC Current 13 A

Nominal AC Power 10 kW

Max. AC Power (in 10 Minutes) 11 kW

Nominal Voltage 400 V x 3

Nominal Frequency 50 Hz

Max. AC Current 17.5 A/per phase

Nominal AC Current 14.5 A/per phase

Max. Conversion Efficiency 99.5 %

Max. Conversion Efficiency 99.5 %

Dimension 459 mm x 164 mm x 590 mm

Weight 40 kg

Pemilihan inverter tersebut dipengaruhi dari beberapa aspek seperti nilai arus maksimumnya dan efisiensi serta harga yang ekonomis dari inverter mempengaruhi pertimbangan untuk memilih inverter seperti yang ditunjukkan oleh tabel 4.8.

(13)

39

Tabel 4.8 Pemilihan Inverter

Keterangan EATON ETNK10 Grandglow New Energy Inverter

Kapasitas 10 kW 10 kW

Max. AC Current 17,5 A 45 A

Max. Efficiency 96,5% 85%

Biaya Investasi Rp.2.387.877 Rp.12.000.965

4.8 Biaya Sistem PLTS

Biaya energi yang diperlukan untuk merancang suatu PLTS berbeda dengan biaya energi untuk pembangkit konvensional. Hal tersebut dikarenakan energi PLTS dipengaruhi oleh biaya investasi awal yang tinggi dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang rendah

4.8.1 Biaya Investasi Awal

Biaya investasi awal sistem PLTS yang dirancang pada rumah dinas Wakil Gubernur Kalimantan Timur mencakup biaya komponen PLTS, biaya rak panel surya, dan biaya instalasi sistem PLTS. Biaya komponen PLTS yang terdiri dari biaya pembelian panel surya, inverter, baterai, dan SCC dapat ditemukan informasinya dengan melihat website penjualan komponen sistem PLTS. Berikut biaya investasi awal PLTS yang ditunjukkan pada tabel 4.5.

Tabel 4.9 Biaya Investasi Awal PLTS

Nama Komponen Jumlah Satuan Harga

PV Surana Venture Limited SVL 0250P 100 buah Rp 3.323.000 Baterai Rolls 6CS21P 68 buah Rp 4.227.112 SCC Jinan Deming Equipment 12V-

120A

17 buah Rp 4.549.873 EATON ETN10K 10 kW – 3 Phase PV

Grid Connect Inverter.

1 buah Rp 2.387.877

Rak PV 100 buah Rp 400.000

Biaya Pemasangan Rak PV 1 kali Rp 20.000.000 Biaya Instalasi PLTS 1 kali Rp 25.000.000

Total Biaya Investasi Rp 784.479.334

(14)

40 Dari tabel 4.9 menunjukkan biaya investasi awal ialah sebesar Rp.

784.479.334. Biaya pembelian komponen yang memiliki komposisi paling besar adalah pembelian biaya panel surya sebesar Rp. 323.300.000. Sedangkan biaya pembelian komponen terbesar kedua ialah baterai dengan biaya sebesar Rp.

287.443.616, dan biaya terbesar ketiga serta keempat dimiliki oleh biaya pembelian SCC dengan biaya sebesar Rp. 77.347.841 dan yang terakhir adalah biaya pembelian inverter dengan biaya Rp. 2.387.877.

Komposisi biaya komponen PLTS pada biaya investasi yang ditunjukkan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa biaya komponen sangat mendominasi dan mempengaruhi besar kecilnya biaya investasi awal PLTS. Besarnya nilai investasi awal PLTS ini dipengaruhi oleh komponen PLTS yang merupakan barang impor dengan nilai tukar uang Dollar ($) yang berlaku. Biaya investasi awal untuk PLTS yang dirancang pad rumah dinas Wakil Gubernur dapat berubah, sesuai dengan kurs Dollar terhadap Rupiah.

4.8.2 Biaya Opersasional dan Pemeliharaan

Umumnya biaya operasional dan pemeliharaan setiap tahunnya untuk sistem PLTS diperhitungkan sebesar 1-2% dari total biaya investasi awal untuk komponen sistem PLTS (Kolhe dkk, 2002). Oleh karena itu, untuk biaya operasional dan pemeliharaan setiap tahunnya sistem PLTS pada penelitian ini ditetapkan 1% dari total biaya investasi awal setiap komponen. Biaya operasional ini dianggap telah mencakup biaya pembersihan panel surya serta biaya pemeliharaan dari sistem PLTS. Angka 1% yang ditetapkan untuk biaya operasional dan pemeliharaan dari sistem PLTS ini adalah atas dasar bahwa negara Indonesia memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau (panas) dan musim penghujan. Sehingga, biaya operasional dan pemeliharaan panel surya dan komponen sistem PLTS lainnya dianggap tidak sebesar dengan biaya operasional dan pemeliharaan sistem PLTS di negara yang memiliki 4 musim dalam satu tahunnya. Hal lain yang menentukan presentase ini juga didasarkan pada tingkat upah tenaga kerja Indonesia yang notabene lebih murah dibandingkan dengan negara lain. Berikut besar biaya operasional dan pemeliharaan (O&M) untuk sistem PLTS yang direncanakan sebagai berikut.

O&M = 1% × Rp.784.479.334 = Rp.7.844.793/tahun

(15)

41

1.8.3 Biaya Penggantian Baterai

Penggantian baterai diasumsikan selama 10 tahun sekali, hal ini dikarenakan baterai yang digunakan adalah baterai basah. Kebanyakan baterai basah yang digunakan memerlukan pemeliharaan sehingga baterai memiliki umur yang lebih lama (Hankins, 1991). Baterai akan diganti sebanyak 1 kali selama masa operasi PLTS, yaitu 25 tahun.

RPW = 2 × Rp. 287.443.616 = Rp. 574.887.232

4.8.4 Bill Saving (BS)

Bill Saving ditentukan oleh produksi energi listrik tahunan menggunakan PLTS dan tarif dasar listrik. Bill Saving PLTS dihitung dengang persamaan 2.14.

Produksi Energi Tahunan PLTS = 74,388 kWh × 365 hari = 27.151,62 kWh BS = 27,151.62 × Rp.1,467.28 = Rp. 39.839.029

Penghematan biaya yang didapat dalam waktu satu tahun ialah sebesar Rp.

39.839.029

Referensi

Dokumen terkait

berdasarkan hasil uji, observasi dan interview diatas penulis menyimpulkan bahwa penerapan metode sorogan dapat efisien dalam peningkatan keahlian membaca kitab

Deteksi lingkaran CHT dengan nilai mulitrad berbeda Nilai parameter Circle Hough Transform yang digunakan untuk mendapatkan lingkaran sideview roda kendaraan adalah sebagai berikut :