• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

Sub bab ini membahas tentang implementasi model rumah 3D yang dibuat pada Unity untuk membuat Augmented Reality. Membuat rumah secara 3D memerlukan penentuan luas, lebar dan bentuk rumah yang sesuai dengan denah cetak biru. Pada denah blueprint, satuan yang digunakan untuk menentukan luas dan lebar adalah meter persegi (m2), namun untuk menentukan luas dan lebar di Sketchup peneliti harus mengubah satuan ukurnya menjadi meter (m) karena Sketchup tidak memiliki meter persegi (m2) bukan ) untuk membuat objek.

Struktur rumah yang digariskan kemudian ditarik ke atas untuk dijadikan sebuah dinding, nantinya dinding yang dibuat akan diberi hiasan tambahan seperti pintu dan jendela. Saat membuat model pintu rumah 3D, hal pertama yang dilakukan adalah membuat kusen pintu dengan menggunakan alat pita pengukur untuk melakukan pengukuran dan Persegi Panjang untuk membuat kusen pintu. Dalam membuat model rumah 3D diperlukan beberapa komponen yaitu pembuatan tangga, railing, langkan dan bordes.

Alat untuk membuat tangga adalah Alat Meteran untuk melakukan pengukuran dan Persegi Panjang untuk membuat anak tangga, anak tangga, railing, langkan dan landasan. Pembuatan lantai dua rumah type 45 dapat dilakukan setelah menebalkan plafon rumah, menambah atap dan mendekorasi ulang bentuk struktur dan lantai pada lantai seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Untuk membuat dinding, bagian luar kotak objek harus ditarik ke atas menggunakan Push/Pull di SketchUp.

Dalam membuat model atap 3D sebenarnya setiap rumah menggunakan teknik yang sama hanya saja bentuk atapnya saja yang berbeda.

Pembuatan Aplikasi Augmented Reality dan Virtual Reality

Tampilan Splash Screen

Pada menu ini juga terdapat aplikasi startup lagu yang akan dilanjutkan pada Loading Scene sehingga membuat adegan tersebut semakin menarik saat diputar. Pada Loading Scene juga terdapat aplikasi lagu dari adegan Splash Screen, selain itu juga terdapat animasi teks yang bergerak sehingga membuat adegan tersebut semakin menarik saat diputar. Menu Scene pada aplikasi ini muncul setelah menu Loading Scene dijalankan, menu scene akan menampilkan beberapa tombol yang memiliki fungsi berbeda yaitu tombol Play AR, tombol Play VR, tombol About app, tombol Exit.

Tombol Play AR berfungsi mengarahkan pengguna ke adegan Augmented Reality, sedangkan tombol Play VR berfungsi mengarahkan pengguna ke adegan Virtual Reality. Pada Scene Menu juga terdapat game object yang berisi coding untuk mengubah konfigurasi SDK yang akan digunakan ketika Menu scene dialihkan ke Augmented Reality atau Virtual Reality dan sebaliknya. Adegan Play AR terbagi menjadi 2 yaitu adegan Play AR untuk model rumah 3D tipe 45 dan Image Target untuk rumah tipe 45, sedangkan adegan Play AR2 untuk model rumah 3D tipe 70 dan Image Target untuk rumah tipe 70.

Pada gambar 4.25 adegan Play AR, selain berisi kamera AR dan model rumah 3D, juga terdapat tampilan menu 2 dimensi sebagai interaksi pemutaran objek rumah 3D yang nantinya akan muncul dan membuat adegan Play AR. bahkan lebih menarik. Dalam adegan Play AR, terdapat juga perpustakaan yang diunduh di Unity's Assets Store untuk berinteraksi dengan menyentuh objek model rumah 3D, seperti memindahkan posisi model rumah 3D dengan menyentuh model rumah 3D dan menskalakan model rumah 3D. Scene Play VR merupakan adegan yang menampilkan Virtual Reality Tour ke dalam Komplek Perumahan Kabupaten Bangsri, mode ini dapat dinikmati secara online.

Pada adegan Play VR, terdapat objek permainan yang berisi coding untuk mengaktifkan Google Cardboard SDK. Hal ini dilakukan karena jika Google Cardboard SDK diaktifkan bersamaan dengan Vuforia SDK, maka semua proyek aplikasi non-VR akan berubah tampilannya menjadi virtual reality. VR yang dibuat merupakan virtual reality yang dapat menjelajahi seluruh area pemukiman hanya dengan mengarahkan kepala ke bawah dan dapat berinteraksi dengan mengarahkan kursor VR pada pilihan atau objek yang diinginkan selama beberapa detik. Oleh karena itu, adegan virtual reality dibagi menjadi tiga adegan yang masing-masing merupakan adegan apartemen yang melanjutkan kemunculan adegan sebelumnya.

Konfigurasi model 3D VR harus diatur kepadatannya, karena jika kepadatan tidak diatur maka objek bernama Player tidak dapat diatur. Sebuah objek permainan bernama Player bertindak sebagai ruang tempat kamera realitas virtual bermain, objek ini juga menampung konfigurasi yang mengontrol ukuran, tinggi, bentuk, gravitasi pemain, dan pengkodean yang berjalan dalam realitas virtual. Langit VR dapat dimodifikasi dengan mendapatkan perpustakaan langit, yang dapat Anda peroleh secara gratis dari Unity's Assets Store, dan menerapkannya di layar kamera pada objek Player dan di tab Windows dan Pengaturan Pencahayaan.

Tampilan Scene About App

Selain itu, pada adegan yang menggunakan fitur Augmented Reality, akan dilakukan pengujian khusus terhadap beberapa komponen yaitu jarak kamera dengan marker, sudut kemiringan kamera, dan kriteria pencahayaan yang digunakan. Di bawah ini daftar perangkat yang digunakan dalam pengujian aplikasi pada Tabel 4.1, serta hasil pengujian perangkat untuk menjalankan aplikasi pada Tabel 4.2 dan pengujian pemutaran adegan AR pada Tabel 4.3.

Objek terdeteksi, namun objek tidak terlihat jelas karena kamera masih dekat dengan kursor. Objek terdeteksi, namun objek tidak dapat terlihat jelas karena kamera terlalu dekat dengan kursor. Objek terdeteksi, namun objek tidak dapat terlihat jelas karena jarak kamera yang terlalu dekat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diharapkan Hasil yang didapatkan Status 3 Tombol play pada halaman utama Menekan tombol play pada halaman utama Sistem memulai streaming radio Valid 4

Hal ini sejalan dengan penelitian Jian Qin (2005) yang menyimpulkan bahwa lama pencahayaan tidak berpengaruh signifikan pada pertumbuhan biomassa, melainkan merupakan salah

Berdasarkan hasil observasi pada pengelola Yayasan Heesu “Cahaya Cinta”, Yayasan Heesu “Cahaya Cinta” hanya melakukan pencatatan keuangan secara sederhana. Pencatatan

Berikut ini merupakan hasil analisis lereng tunggal kering dan basah dengan tinggi 5 dan 10 meter pada sudut 60˚, 65˚, 70˚, dan 75˚ dengan material CLAY A (CLAY

Camera Obscura: Kamera yang berupa sebuah kamar gelap dengan sebuah lubang pada salah satu dindingnya dan melalui lubang tersebut cahaya masuk ke dalam kamar

Namun pada akhirnya antara kondisi terang maupun gelap menghasilkan produksi biomassa yang konstan karena CTR (Carbon Transfer Rate) pada umumnya memiliki nilai yang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kebun Percobaan Dulamayo, bahwa semua pedon di lokasi tersebut tersebar pada tiga toposekuen, yaitu lereng bawah dengan

4.2 Pembahasan Berdasarkan table dan grafik data hasil penelitian di atas dapat kita lihat bahwa tanaman kacang hijau yang terkena cahaya gelap dapat tumbuh lebih cepat dan perubahan