• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Bakteri Endofit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Bakteri Endofit"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Isolasi Bakteri Endofit

Hasil isolasi dan purifikasi bakteri endofit asal daun dan kulit tanaman nanas (A. comosus) disajikan dalam bentuk tabel (Tabel 4.1)

Tabel 4.1. Hasil isolasi dan karakterisasi makroskopis bakteri endofit asal daun dan kulit buat nanas (A. comosus).

No Kode isolat

Organ tanaman

Karakterisasi makrosopis Bentuk

koloni

Elevasi koloni

Tepi Koloni

Warna koloni

1 NR1 Daun Tidak

beraturan Datar Berlekuk Putih

2 NR2 Daun Bulat Datar Berlekuk Krem

3 NR3 Daun Tidak

beraturan Datar Bergerigi Krem 4 NR4 Kulit buah Bulat

Cembung Rata Putih

susu Tabel 4.1 menunjukkan bahwa hasil isolasi bakteri endofit dari dalam jaringan tanaman nanas (A. comosus) diperoleh sebanyak 4 isolat, 3 isolat berasal dari daun nanas yaitu dengan kode isolat NR1, NR2, NR3 dan 1 isolat dari kulit nanasyaitu NR4. Pengamatan makroskopis yang dilakukan meliputi bentuk koloni, elevasi koloni, tepi koloni dan warna koloni. Hasil pengamatan menunjukkan bentuk koloni isolat bakteri memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu, isolat NR1 memiliki bentuk berlekuk dengan elevasi datar dan warna koloni putih. Isolat NR2 memiliki bentuk bulat, elevasi datar dan warna koloni krem.

Isolat NR3 memiliki bentuk tidak beraturan, elevasi datar, tepian bergerigi dan warna koloni krem. Morfologi koloni isolat NR4 berbentuk bulat, elevasi cembung, tepi koloni rata dan berwarna putih susu.

Hasil pengamatan makroskopis koloni menunjukkan bahwa isolat NR1 dan NR3 memiliki bentuk yang sama sementara isolat NR2 dan NR4 memiliki bentuk yang sama. Isolat yang memiliki bentuk yang sama tidak bisa dipastikan bahwa isolat tersebut adalah bakteri yang sama. Perbedaan spesies padamikroorganisme pada umumnya ditentukan berdasarkan karakter biokimia

(2)

Beberapa penelitian mengenai bakteri endofit telah dilakukan diantaranya oleh Maya (2018) yang berhasil mengisolasi bakteri endofit dari kulit dan batang Rhizopora mucronata memperoleh 7 isolat dimana 2 isolat berpotensi sebagai antibakteri. Sepriana et al. (2017), melaporkan bahwa 29 bakteri endofit yang telah diisolasi dari tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum), 9 isolat diantara berpotensi sebagai antibakteri. Bakteri endofit yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan tanaman dapat menghasilkan senyawa bioaktif yang sama persis dengan tanaman tersebut (Bacon & Hinton, 2006).

Koloni bakteri endofit pada tanaman nanas yang berhasil diisolasi menunjukkan keragaman ciri-ciri dilihat dari makroskopisnya, baik dari segi bentuk, ketinggian, elevasi dan warna koloni. Menurut Purwanto et al. (2014), menyebutkan bahwa bakteri endofit pada satu tanaman inang umumnya terdiri dari beberapa genus dan spesies. Keragaman bakteriendofit dalam suatu tanaman juga dipengaruhi olehkondisi pertumbuhan tanaman, khususnya kondisitanah.

Bhore & Sathisha (2010), melaporkan bahwa tanaman dengan jenis yang sama memiliki bakteri endofit yang tidak selalu sama. Pada beberapa tanaman terdapat bakteri endofit yang spesifik dan khas menghuni tanaman tersebut.

4.2.Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri TerhadapS. aureus dan E. coli

Adanya aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat disekitar kertas cakram. Terbentuknya zona hambat menunjukkan adanya indikasi aktivitas terhadap antibakteri oleh isolat bakteri endofit.Hasil uji aktivitas senyawa antibakteri serta pengukuran zona hambat dari isolat bakteri endofit terhadap bakteri target (S. aureus dan E. coli) disajikan dalam Tabel 4.2. dan Gambar 4.1

(3)

Tabel 4.2. Hasil uji aktivitas antibakteri dariisolat bakteri endofit terhadap S.

aureus dan E. coli.

No Kode

isolat

Diameter zona hambat dan pengkategorian S. aureus Kategori E. coli Kategori

1 NR1 4,5 mm Lemah 3,5 mm Lemah

2 NR2 5 mm Sedang 1,6 mm Lemah

3 NR3 4 mm Lemah 1,5 mm Lemah

4 NR4 8 mm Sedang 2 mm Lemah

Berdasarkan hasil Tabel 4.2 dari uji aktivitas antibakteri keempat isolat bakteri endofit memiliki hasil positif terhadap uji aktivitas antibakteri. Hal itu dapat dilihat dari zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram.

Kemampuan isolat bakteri endofit dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji S.

aureus memiliki diameter zona hambat yang berbeda. Isolat bakteri endofit yang memiliki zona hambat terbesar yaitu dihasilkan oleh isolat dengan kode isolat NR4 dengan diameter sebesar 8 mm, sedangkan diameter zona hambat yang terkecil ditunjukkan oleh isolat bakteri endofit dengan kode isolat NR3 sebesar 4 mm. Sementara itu kemampuan isolat bakteri endofit dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji E. coli isolat bakteri endofit yang memiliki diameter zona hambar terbesar yaitu pada kode isolat NR1 dengan diameter 3,5 mm, dan diameter zona hambat terkecil di hasilkan oleh isolat NR3 sebesar 1,5.

Berdasarkan diameter zona hambat yang terbentuk dari uji aktivitas antibakteri, isolat bakteri endofit yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji S. aureus dapat dikategorikan dalam kategori lemah hingga sedang. Isolat bakteri endofit yang memiliki kategori lemah yaitu isolat dengan kode isolat NR3 dan isolat NR1, sedangkan Isolat bakteri endofit yang memiliki kategori sedang yaitu isolat NR4 dan isolat NR2. Pada uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.

colisemua isolat termasuk ke dalam kategori lemah. Berdasarkan metode Davis &

Stout (1971) kekuatan aktivitas antibakteri dapat ditentukan sebagai berikut, zona hambat >20 mm mempunyai potensi antibakteri sangat kuat, zona hambat 10-20 mm mempunyai potensi antibakteri kuat, zona hambat 5-10 mm mempunyai

(4)

Zona hambat yang terbentuk dikarenakan adanya senyawa antibakteri yang dihasilkan dari isolat bakteri endofit. Isolat bakteri endofit tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Sagita etal. (2017), yang memperoleh 6 isolat bakteri endofit dari tanaman sirih hijau yang mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri patogen. Dewi (2010), melaporkan bahwa diameter zona hambat yang terbentuk tidak selalu besar, kemungkinan ini terjadi karena perbedaan kecepatan difusi senyawa antibakteri pada media agar. Jenis dan konsentrasi senyawa antibakteri yang berbeda juga memberikan diameter zona hambat yang terbentuk akan berbeda pada lama waktu tertentu.

Gambar 4.1 Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri target. A, zona hambat yang terbentuk pada bakteri uji Staphylococcus aureus. B, zona hambat yang terbentuk pada bakteri uji

Eschericia coli

Berdasarkan hasil uji aktivitas antibakteri dapat diketahui bahwa isolat bakteri endofit dari daun dan kulit nanas (A. comosus) memiliki potensi sebagai antibakteri. Hasil uji aktivitas antibakteri pada isolat bakteri endofit dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji S. aureus membentuk diameter zona hambat yang lebih besar daripada uji aktivitas antibakteri isolat bakteri endofit pada bakteri uji E. coli. Hal ini dapat disebabkan adanya perbedaan struktur dinding sel kedua jenis bakteri tersebut.

Dinding sel bakteri Gram positif hanya memiliki satu lapisan, yaitu banyak lapisan peptidoglikan dan sedikit lipid sedangkan bakteri Gram negatif memiliki 3 lapisan yaitu, lapisan luar, lapisan tengah dan lapisan dalam (lapisan hipoprotein, lapisan hipopolisakarida, dan lapisan peptidoglikan) (Septiani et al., 2017). Menurut Pelczar & Chan (2008), menyebutkan bahwa dinding sel bakteri Gram positif relatif lebih sederhana, hanya terdiri dari komponen peptidoglikan yang tipis dan asam teikoat, sehingga lebih rentan terhadap guncangan fisik seperti

A B

(5)

pemberian antibiotik atau bahan antibakteri. Bakteri Gram negatif memiliki stuktur dinding sel banyak mengandung lipid, sedikit peptigoglikansehingga senyawa antibakteri lebih sulit untuk masuk ke dalam dinding sel dan menghasilkan aktivitas antibakteri yang lebih lemah dibandingkan pada bakteri Gram positif. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Jawetz (2007) menyebutkan bahwa pertumbuhan bakteri uji (Gram (-) dan Gram (+)) yang terhambat akibat adanya penghambatan karena adanya senyawa bioaktif di dalam isolat bakteri endofit, sehingga membuat ketahanan bakteri Gram negatif dan Gram positif terhadap senyawa antibakteri berbeda-beda.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui koloni bakteri pada hasil isolasi saluran pencernaan (usus dan hepatopankreas) udang vanname (Litopenaeus

Sedangkan kapal purse seine yang diteliti di perairan Laut Flores tepatnya di Kabupaten Sinjai memiliki kisaran nilai Cb 0,3590 – 0,4080; untuk kapal purse seine di