• Tidak ada hasil yang ditemukan

48 bab iv hasil penelitian dan pembahasan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "48 bab iv hasil penelitian dan pembahasan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

Aspek kelayakan kebahasaan terdiri dari indikator bahasa sastra dengan skor 3 dengan kategori cukup baik, kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, ketepatan gramatikal dan ejaan, ungkapan yang digunakan secara tepat dan benar, masing-masing mendapat skor 4 dengan skor baik, bahasa yang digunakan. Huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca. √ 26 ilustrasi memudahkan. memahami. √..komunikatif mendapat skor 5 dengan kategori sangat baik.

Tabel 4.2 Hasil Lembar Angket Validator Ahli Modul
Tabel 4.2 Hasil Lembar Angket Validator Ahli Modul

Saran/masukan validator ahli materi

Gambar 4.4 merupakan perbaikan, berdasarkan saran dari ahli materi, untuk memperbaiki susunan paragraf yang semula memanjang menjadi lebih pendek, sehingga terlihat lebih rapi dan gambar memiliki space yang cukup. Uji coba modul dilakukan pada enam siswa pilihan guru dengan kualifikasi kemampuan berpikir kritis tinggi, sedang, dan rendah untuk masing-masing dua anak.

Gambar 4.3 Perbaikan Gambar pada Modul
Gambar 4.3 Perbaikan Gambar pada Modul

Kemampuan guru mengelola pembelajaran

Pada pertemuan kedua, kegiatan persiapan memiliki aspek kemampuan memotivasi siswa dan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang mendapat skor cukup baik dalam 3 kategori dan kemampuan menilai pembelajaran awal mendapat skor 4 kategori baik, sehingga kegiatan persiapan mendapat skor rata-rata 3,33. Pada pertemuan keempat kegiatan persiapan meliputi kemampuan memotivasi minat siswa dan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dengan skor cukup baik 3 kategori, kemampuan mereview pekerjaan yang telah dipelajari sebelumnya dengan skor 4 kategori baik, sehingga kegiatan persiapan mendapat skor rata-rata 3,33.

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Tahap Uji Coba     No Aspek Yang Dinilai
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Tahap Uji Coba No Aspek Yang Dinilai

Aktifitas siswa

Pada kegiatan inti aspek kemampuan menjelaskan masalah, menyuruh siswa mencari jawaban, mengoptimalkan interaksi siswa dan memimpin kelas, masing-masing 3 kategori mendapat skor cukup baik, kemampuan menjelaskan penggunaan modul, mengamati siswa memecahkan masalah, mendorong berpikir kritis, mendorong siswa bertanya dan menjawab pertanyaan mendapat skor 4 kategori baik, sehingga kegiatan inti mendapatkan skor rata-rata 3,5. Pada kegiatan akhir aspek kemampuan memimpin siswa menyimpulkan dan memimpin kelas menutup pembelajaran memiliki skor cukup baik 3 kategori, kemampuan memotivasi siswa mengerjakan soal mandiri dengan skor 4 kategori baik. Jika diakumulasikan dari nilai rata-rata kegiatan awal, inti dan penutup, pertemuan keempat memiliki persentase pembelajaran (PP) sebesar 67,1%.

Berdasarkan Tabel 4.8, setiap pertemuan pada tahap uji aktivitas siswa dievaluasi dengan empat aspek evaluasi yaitu kesediaan mengikuti pelajaran (A), Mendengarkan penjelasan guru (B), Bertanya aktif (C) dan Menjawab tugas (D). Pada pertemuan pertama aspek penilaian terendah adalah aspek C (aktif bertanya) sebesar 62,5% dan aspek tertinggi adalah aspek A (kemauan mengikuti pelajaran) dan aspek B (mendengarkan penjelasan guru) sebesar 87,5%. Pada pertemuan kedua aspek penilaian terendah adalah aspek B (mendengarkan penjelasan guru) dan D (menjawab tugas) sebesar 75%.

Pada pertemuan ketiga aspek penilaian terendah adalah aspek C (aktif bertanya) sebesar 54% dan aspek tertinggi adalah aspek A (kesiapan mengikuti pelajaran) sebesar 91,67%. Pada pertemuan keempat aspek penilaian terendah adalah aspek A (kesiapan mengikuti pelajaran) dan aspek C (aktif bertanya) sebesar 79%.

Tabel 4.8 Hasil Lembar Observasi Keaktifan Uji Coba
Tabel 4.8 Hasil Lembar Observasi Keaktifan Uji Coba

Respon siswa

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa dari enam siswa yang mengikuti tahap pengujian modul stiker rata-rata persentase jawaban siswa yang memilih jawaban Ya adalah 95,83% yang tergolong sangat positif, siswa menjawab ya untuk pernyataan nomor dua tentang daya tarik dan kemudahan stiker sebanyak 5 siswa dengan persentase 83,3% dan pada pernyataan nomor sembilan tentang kemampuan membuat kesimpulan sebanyak 4 siswa. persen. Sedangkan persentase rata-rata siswa yang memilih jawaban No adalah 4,17% yang tergolong tidak positif, nomor dua yang menjawab tidak sebanyak 1 siswa dengan 16,7%, dan sebanyak 2 siswa dengan 33,33% menjawab nomor sembilan.

Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Uji Coba
Tabel 4.9 Hasil Angket Respon Uji Coba

Hasil belajar

Pada pertemuan pertama, kegiatan pendahuluan memiliki antara lain kemampuan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan mengulas pelajaran, skor 3 kategori cukup baik, kemampuan memotivasi siswa skor 4 kategori baik, sehingga kegiatan pendahuluan memperoleh skor rata-rata 4,67. Pada kegiatan akhir, aspek kemampuan memimpin siswa menyimpulkan dan mengarahkan pembelajaran mendapat skor cukup baik sebanyak 3 kategori, kemampuan memotivasi siswa mengerjakan soal mendapat skor baik sebanyak 4 kategori, sehingga kegiatan akhir mendapatkan skor rata-rata 3,33. Jika diakumulasikan dari nilai rata-rata kegiatan awal, inti dan penutup, pertemuan pertama memiliki persentase pembelajaran (PP) sebesar 72,85%.

Pada pertemuan kedua kegiatan persiapan terdiri dari aspek kemampuan memotivasi minat siswa dan mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang dinilai dengan 4 kategori baik, kemampuan mengulas pembelajaran mendapat penilaian cukup baik 3 kategori, sehingga kegiatan persiapan mendapat skor rata-rata 4,67. Ditinjau dari kemampuan menjelaskan masalah dan mengoptimalkan interaksi siswa, kegiatan dasar mendapatkan skor cukup baik sebanyak 3 kategori, kemampuan menjelaskan penggunaan modul, membimbing siswa menemukan jawaban, mengamati siswa dalam memecahkan masalah, mendorong siswa berpikir kritis, memimpin pembelajaran, mendorong siswa bertanya dan menjawab pertanyaan, mendapatkan skor 4 kategori baik, sehingga kegiatan dasar mendapatkan skor rata-rata 3,75. Dirangkum dari nilai rata-rata kegiatan awal, tengah dan akhir, sesi kedua memiliki persentase pembelajaran (PP) sebesar 75,71%.

Pada pertemuan ketiga, kegiatan pendahuluan terdiri dari aspek kemampuan memotivasi minat siswa, mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan mengulas pelajaran yang masing-masing mendapat skor 3 kategori cukup baik, sehingga kegiatan pendahuluan mendapat skor rata-rata 3.s, mendorong siswa berpikir kritis, memimpin kelas, mendorong siswa bertanya dan menjawab pertanyaan, mendapat skor 4 kategori baik, sehingga kegiatan dasar mendapat rata-rata 3. 3. Jika diakumulasikan dari nilai rata-rata kegiatan pendahuluan, inti dan penutup, pertemuan ketiga memiliki Persentase Pembelajaran (PP) 7 0%.

Dari Tabel 4.14 terlihat bahwa dari lima siswa yang mengikuti uji kegunaan modul stiker rata-rata persentase respon siswa yang memilih jawaban Ya sebesar 96,67% yang termasuk dalam kategori sangat positif respon siswa.

Gambar 4.5 Penambahan Lembar Pencapaian Siswa
Gambar 4.5 Penambahan Lembar Pencapaian Siswa

Keefektifan

Pada Tabel 4.17, dari lima siswa yang mengikuti tes pada tahap tes menggunakan modul label, dua siswa pada pretes yaitu AL dan BI tidak mencapai nilai KKM. Siswa AL tidak lulus tes awal (pretest) karena hanya mendapat nilai 50 di bawah nilai KKM, namun siswa mengalami peningkatan nilai pada tes akhir (posttest) hingga mendapatkan nilai 70 yang mencapai nilai KKM, sehingga siswa dinyatakan tuntas pada akhir pembelajaran dengan menggunakan stiker. Sedangkan siswa BI mendapatkan nilai tes awal (pretest) 45 dan nilai tes akhir (posttest) 60, dengan peningkatan nilai 15, kedua siswa AZ tersebut dinyatakan tidak tuntas karena nilai tesnya untuk tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) tidak mencapai KKM yang telah ditetapkan, padahal nilai AZ meningkat.

Modul dikatakan efektif jika aktivitas siswa di kelas dinyatakan aktif dengan persentase skor 70% ≤ PA <85% atau sangat aktif dengan persentase skor 85% ≥ PA. Pada Tabel 4.18, tahap percobaan terdiri dari empat pertemuan dengan nilai PA (Activity Percentage) yang berbeda. Pada Tabel 4.19, tahap usability test terdiri dari tiga kali pertemuan dengan nilai PA (Activity Percentage) yang berbeda.

PA (Persentase Aktivitas) pertemuan pertama mencapai 78,75%% dengan kategori aktif, PA (Persentase Aktivitas) kedua mencapai 82,5% dengan kategori aktif, dan PA (Persentase Aktivitas) pertemuan ketiga mencapai 85% dengan kategori sangat aktif.

Tabel 4.17 Nilai Tes Siswa Uji Pemakaian
Tabel 4.17 Nilai Tes Siswa Uji Pemakaian

Respon siswa

Tabel 4.20 mencantumkan dua siswa yang tingkat tanggapannya positif, yaitu pernyataan nomor 2 yang nilai tanggapannya 5 dengan persentase 83,3% dan pernyataan nomor sembilan yang nilai tanggapannya 4 dengan persentase 66,67%, sedangkan pernyataan tentang nomor lainnya memiliki nilai tanggapan 6 dengan tingkat tanggapan 100% yang termasuk dalam kategori sangat positif. Pada Tabel 4.21 terdapat dua siswa yang tingkat responnya positif yaitu pada pernyataan nomor tujuh dan nomor sembilan yang nilai responnya 4 dengan persentase 80%, sedangkan pernyataan pada nomor lainnya memiliki nilai respon 5 dengan tingkat respon 100% yang termasuk dalam kategori sangat positif.

Tabel 4.20 Akumulasi Keaktifan Siswa Uji Coba
Tabel 4.20 Akumulasi Keaktifan Siswa Uji Coba

Pembahasan

Kelayakan modul stiker

Dari proses validasi produk berupa modul stiker hingga pengisian angket oleh validator ahli modul dan ahli materi diperoleh hasil validasi sebagai berikut. Pada tabel 4.22 diketahui bahwa hasil validasi ahli modul dengan aspek penilaian ukuran modul mendapatkan nilai 4, desain cover 4.33, desain isi 4.30. Sedangkan hasil validasi ahli materi dengan aspek penilaian kelayakan isi mendapat skor 3,8, kelayakan bahasa 4, kelayakan penyajian 3,8, kelayakan grafis 3,6. Dari hasil validasi diperoleh rata-rata validator ahli untuk modul validator 4,21 dengan kategori “sangat valid” dan ahli materi 3,8 dengan valid.

Evaluasi hasil validasi modul perekat yang dinyatakan valid oleh ahli materi dan sangat valid oleh ahli modul dengan sedikit perbaikan, selanjutnya modul perekat. dinyatakan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar alternatif pada mata pelajaran untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Kelebihan dan kekurangan modul tempel diketahui dari pengamatan guru terhadap pengelolaan pembelajaran menggunakan modul tempel, serta perbandingan hasil observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran pada tahap uji coba. Berdasarkan Tabel 4.23, tahap uji coba terdiri dari empat kali pertemuan, dengan nilai PP (Percentage of Learning) pertemuan pertama 64,2%, pertemuan kedua 67,1%, pertemuan ketiga 74,28%, dan pertemuan keempat 67,1% sehingga jika dijumlahkan didapatkan rata-rata PP (7 persen) sebesar 7%.

Dari data di atas terlihat bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran meningkat dari rata-rata PP (persentase pembelajaran) pada tahap uji coba sebesar 68,17% menjadi 72,85% pada tahap uji coba aplikasi. Jika dilihat dari rata-rata PP yang dicapai maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut sudah baik dalam mengelola pembelajaran, karena lebih dari separuh seluruh kelas terkelola dengan baik, dan perkembangan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran juga meningkat yang menandakan adanya perkembangan positif kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan modul stiker.

Tabel 4.23 Perbandingan Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola  Pembelajaran
Tabel 4.23 Perbandingan Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran

Keefektifan modul stiker

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) dari enam siswa pada tahap eksperimen terdapat satu siswa yang mengalami penurunan, satu siswa yang nilainya tetap (tidak berubah), dan empat siswa lainnya yang mengalami peningkatan nilai. Sedangkan untuk mengetahui kemampuan berpikir siswa pada tahap tes penggunaan dapat dilihat dari perkembangan nilai siswa sebelum dan sesudah menggunakan modul stiker. Berikut perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa pada tahap tes penggunaan dapat dilihat pada grafik berikut.

Berdasarkan grafik terlihat bahwa hasil tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) kelima siswa mengalami peningkatan pada tahapan tes penggunaan. Perkembangan kemampuan berpikir kritis siswa untuk belajar menggunakan modul stiker pada tahap tes penggunaan dengan demikian sama dengan Hal ini terjadi pada uji coba pembelajaran dan uji kegunaan yang menggunakan modul stiker sebagai bahan ajar yang melatih siswa berpikir kritis melalui komponen-komponen modul, seperti kegiatan mengamati, eksperimen dan permainan di dalamnya.

Selama pembelajaran modul stiker pada tahap uji coba dan uji coba penggunaan, hasil observasi aktivitas siswa dikumpulkan berdasarkan skor pada lembar observasi aktivitas siswa. Tabel 4.27 menunjukkan bahwa pada tahap uji coba persentase keaktifan sebesar 80,17% dengan kategori aktif, sedangkan pada tahap uji coba persentase keaktifan sebesar 82,07% dengan kategori aktif.

Gambar 4.8 Grafik Perkembangan Kemampuan Berpikir Siswa Uji Coba
Gambar 4.8 Grafik Perkembangan Kemampuan Berpikir Siswa Uji Coba

Respon siswa tentang modul stiker

Gambar

Tabel 4.1 Jumlah subjek penelitian
Tabel 4.2 Hasil Lembar Angket Validator Ahli Modul
gambar dengan konsep  √
Tabel 4.3 Hasil Lembar Angket Validator Ahli Materi  No  Aspek   Indikator  Penilaian  Skala Penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Every effort will be made by the mining operators to work out with the government plans for the administration of the industry on a basis fair and just to both, and we are sure that