Bahasa tulisan yang digunakan dalam teks Hikayat Abu Samah ialah bahasa Melayu klasik dan menggunakan kosa kata Arab. Aksara yang digunakan dalam teks Hikayat Abu Samah ialah aksara Jawa atau aksara Arab-Melayu. Jenis skrip yang digunakan dalam teks Hikayat Abu Samah adalah naskhi, juga berdasarkan maklumat dalam metadata dalam katalog Bibliotheque National de France.
Belum diketahui secara pasti sejarah teks Hikayat Abu Samah yang ada dalam koleksi Bibliothèque National de France.
Bahasa yang digunakan dalam teks Hikayat Abu Samah ialah bahasa Melayu klasik dan menggunakan kosa kata Arab. Aksara yang digunakan dalam penulisan Hikayat Abu Samah ialah aksara Jawa atau aksara Arab-Melayu. Teks Hikayat Abu Samah boleh dibaca dengan jelas, tetapi jahitan manuskrip telah ditanggalkan daripada penjilidan.
Jarak antara huruf teks Hikayat Abu Samah ditulis genap dan rapat serta ruang teks kecil.
Aksara yang digunakan untuk menulis teks Hikayat Abu Samah ialah aksara Jawa atau aksara Arab-Melayu. Warna dakwat yang digunakan untuk menulis teks Hikayat Abu Samah ialah dakwat hitam dan dakwat merah. Warna dakwat yang digunakan untuk menulis teks Hikayat Abu Samah ialah coklat dan merah.
Bahasa yang digunakan dalam penulisan teks Hikayat Abu Samah ialah bahasa Melayu dengan aksara Arab-Melayu (jawi).
Naskah F (HSU di Pulau Haruku Ambon) 4 1. Judul naskah
Ketebalan manuskrip adalah 122 muka surat yang terdiri daripada Kisah Nur Muhammad yang terdapat pada muka surat 1-15, Kisah Terbelahnya Bulan terdapat pada muka surat 15-45, Kisah Bercukur terdapat pada halaman 46-53, Kisah tentang kewafatan Rasulullah yang terdapat pada halaman 53-69, Kisah Haji yang terdapat pada halaman 69-93, Hikayat Sayidina Umar terdapat pada halaman 94-122. 3201 mendapati dua tajuk iaitu Akhbar Al-Akhirah fi Ahwal Al-Qiyamah yang terdapat pada halaman 2-86 dan Hikayat Abu Samah yang terdapat pada halaman 87-94. 3201 di muka surat 2-29 keadaan tulisan masih boleh dibaca dengan jelas manakala keadaan tulisan di muka surat 29-94 sukar dibaca.
Manuskrip ini mempunyai tiga belas judul teks iaitu Hikayat Raja Khandak pada halaman 1-49, Hikayat Tamim ad-Dari pada halaman 49-56, Hikayat Shaikh Abu Yazid al-Bistami pada halaman 56-65, Hikayat Darma Tasiah pada halaman 65-71, Kitab Seribu Masa'il halaman 72-117, Kisah Raja Jumjumah halaman 117-128, Kisah Nabi Musa Munajat halaman 128-132, Kisah bulan terbelah halaman 132-140, Kisah tentang Iblis dan Nabi Muhammad pada halaman 140 -143, Hikayat Fatimah Bersumi pada halaman 144-147, Hikayat Kematian Nabi Muhammad pada halaman 148-150, Hikayat Abu Samah pada halaman 154-164, dan Hikayat Muhammad pada halaman 160 Muhammad .
Naskah Hikayat Abu Samah kode KL 40 disimpan di Royal Institute for Language-Land Volkehcle Van Nederlandisch (KITLV), Belanda. Kertas yang digunakan dalam penulisan teks Hikayat Abu Samah kode KL 40 adalah kertas Jerman. Naskah Hikayat Abu Samah kode KITLV Or.57 disimpan di Royal Institute for Language-Land Volkehcle Van Nederlandisch (KITLV), Belanda.
Kertas yang digunakan untuk menulis teks Hikayat Abu Samah kode KITLV Or.57 adalah kertas Eropa.
Naskah Hikayat Abu Samah kode KITLV Or.57 selesai penyalinannya pada tanggal 11 Ramadhan 1239 H atau pada tanggal 10 Mei 1824 M di desa Krukut, Batavia. Tebal naskah Hikayat Abu Samah kode HS 607 terdiri dari 28 halaman, namun yang ditulis hanya 26 halaman. Naskah Hikayat Abu Samah kode HS 607 ditulis dengan kertas Eropa agak tebal, permukaan kertas berwarna krem muda dan kasar.
Naskah Hikayat Abu Samah kode HS 607 terdapat watermark bertuliskan “Pro Partia”, namun kurang jelas. Naskah Hikayat Abu Samah kode HS 607 disalin di Krukut pada bulan Ramadhan, Selasa pukul lima tahun 1236 H atau tahun 1820 Masehi. Nama pemilik naskah Hikayat Abu Samah dengan kode HS 607 adalah Muhammad Yasin Budiman yang berdomisili di Desa Krukut.
146 terdapat watermark (kertas stempel) bertuliskan “RESPARVAE CRESCUNT CONCORDIA” dan terdapat gambar singa berbentuk lingkaran dengan mahkota yang dikelilingi dua buah lingkaran. Teks naskah Hikayat Abusama kode ML 146 ditulis dengan rapi, huruf kecil dengan tinta hitam. Nama penyalin naskah Hikayat Abusama kode ML 146 adalah Muhammad Cing Sa'idullah yang menyampaikan bahwa penyalin mohon maaf jika ada kesalahan karena naskah disalin terburu-buru dan mohon dikoreksi.
Naskah Hikayat Abusam kode ML 146 disalin di Batavia desa Krukut pada hari Selasa bulan Ramadhan tanggal 1239. Kondisi naskah Hikayat Abusam kode ML 146 kurang baik karena kertas naskah yang digunakan sudah lapuk dan cokelat.
Fisik naskah Hikayat Abu Samah naskah kodeks ML 198 disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang beralamat di Jl. Teks yang digunakan dalam penulisan naskah kuno Hikayat Abu Samah ML 198 ini menggunakan tinta hitam dan merah. Tinta merah digunakan dalam penulisan kosa kata bahasa Arab, ayat-ayat Al-Quran dan hadis serta digunakan untuk mengawali suatu acara.
Naskah Hikayat Abu Samah kodeks ML 198 mempunyai watermark bergambar singa berdiri di dalam kotak berbentuk lingkaran agak kecil yang diberi mahkota.
Naskah Hikayat Abu Samah kode ML 198 terdapat watermark bergambar seekor singa berdiri di atas kotak berbentuk lingkaran agak kecil yang diberi mahkota. 16) Naskah P (PNRI, ML 203 B)141. Kertas yang digunakan untuk menulis teks Hikayat Abu Samah kode naskah ML 203 berbentuk folio bergaris biru pucat.
Fisik naskah Hikayat Abu Samah dengan kode ML 388 A disimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) yang beralamat di Jl. Kertas yang digunakan dalam penulisan naskah Hikayat Abu Samah ML 388 A naskah cukup tebal, tidak terlalu kuning, dan tidak ada garis kecuali pada beberapa halaman yang diberi garis pensil. Tanggal penyalinan naskah Hikayat Abu Samah kode naskah ML 388 A, berdasarkan keterangan pada kolofon, menunjukkan bahwa naskah tersebut disalin pada hari Kamis, pukul sembilan pagi, 1872.
Pemilik naskah Hikayat Abu Samah kodeks ML 388 A ini bernama Syiyun yang berdomisili di Kampung Bali.
Perbandingan Naskah
KITLV Or. 57
1702 ketika ia menggambarkan hukuman yang diterima Abu Samah atas perbuatannya, yaitu dipukul seratus kali dan mati satu kali. Kemudian, saat menjelaskan hukuman yang diterima Abu Samah, enam naskah HAS koleksi PNRI itu dibagi menjadi dua bagian. Pertama, naskah HAS kumpulan PNRI kode ML 146, ML 198 C, ML 203 B, dan ML 388 A memuat gambaran hukuman yang sama, yakni Abu Samah dipukul seratus kali dan mati satu kali.
Kedua, kode W 76 dan W 97 pada teks HAS koleksi PNRI menunjukkan kesamaan gambaran hukumannya, yaitu Abu Samah dipukul seratus enam puluh kali dan mati dua kali. Lebih lanjut, teks HAS koleksi Perpustakaan SOAS, Inggris, memberikan gambaran hukuman terhadap Abu Samah, yakni Abu Samah dipukul seratus kali dan mati satu kali. Selanjutnya, teks HAS yang disimpan di Pulau Haruku Ambon pada saat uraian hukuman menyatakan bahwa Abu Samah dipukuli seratus kali dan mati satu kali.
Teks dalam kumpulan Bibliotheque National de France, Malayo-Polynnésien kode 65 pada saat uraian hukumannya, menyebutkan bahwa Abu Samah dicambuk seratus kali karena perzinahan. Keterbacaan teks HAS koleksi Universitas Leiden Belanda yang terlihat adalah teks HAS kode Cod. Kondisi naskah HAS koleksi Perpustakaan SOAS, Inggris, masih dalam kondisi baik, tulisan terbaca jelas, jilid naskah masih utuh, namun kertas berwarna kecoklatan.
Berdasarkan keterbacaannya, naskah HAS koleksi Bibliotheque National de France berada dalam kondisi terbaik di antara naskah HAS lainnya. Oleh karena itu, naskah HAS yang akan diedit adalah naskah HAS koleksi Bibliotheque National de France Malayo-Polynésien kode 65.
Ikhtisar Isi Teks Tabel 5
Pendahuluan
Abu Samah terserang demam dan sakit kepala dan menulis surat kepada Umar Ibn Khattab. Wanita Yahudi itu mengandung anak Abu Samah dan melahirkan seorang anak laki-laki yang rupanya mirip Abu Samah. Orang-orang Yahudi membawa putra Abu Samah menemui Umar Ibn Khattab pada sidang hari Jumat.
Seorang wanita Yahudi menemui Umar dan menceritakan segala perbuatan Abu Samah ketika dia mabuk sehingga mendapat anak lelaki 25. Umar Ibn Khattab membawa Abu Samah ke hadapan orang ramai untuk dihukum atas perbuatannya itu. Ibu Abu Samah menangis apabila melihat anaknya dipukul dan meminta semua orang berhenti menghukum Abu Samah.
Umar Ibn Khattab meminta Aflah untuk terus mendera Abu Samah seperti yang diperintahkan oleh Allah dalam firman al-Quran. Ibu Abu Samah menangis apabila melihat anaknya didera dan meminta supaya hukuman anaknya diganti dengan janji. Umar Ibn Khattab memberitahu Ali bahawa dia telah melaksanakan hukum Allah terhadap anaknya yang berzina dan meminum khamr.
Abu Samah kehausan dan meminta air kepada ayahnya, tetapi ayahnya tidak memberinya air.
Kritik Teks
Gap merupakan salah satu bentuk kesalahan copywriting yang terjadi karena adanya pemendekan huruf, suku kata, frasa, klausa, kalimat, atau paragraf. Penambahan merupakan salah satu bentuk kesalahan copywriting yang terjadi karena adanya penambahan huruf, suku kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Substitusi merupakan salah satu bentuk kesalahan copywriting yang terjadi akibat adanya penggantian huruf, suku kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf.
Ditografi mangrupa salah sahiji wangun kasalahan nulis anu lumangsung lantaran aya gabungan aksara, suku kata, frasa, klausa, kalimah, jeung paragraf. Transposisi nya éta wangun kasalahan nulis anu lumangsung alatan transposisi kecap, frasa, atawa kecap dina téks.
Suntingan Teks 1. Pedoman Suntingan
Ketidakkonsistenan Penulisan dalam Teks HAS Ketidakkonsistenan penulisan teks HAS antara lain
Abu Samah kemudian pergi kepada ayahnya dan berkata, "Wahai ayahku, bawalah aku untuk memerangi ayahku." Maka Amirul Mukmin berkata, Hai kamu sekalian, // siapakah yang ingin kuberitahu untuk membawa surat kemenangan kita kepada peperangan?" Maka Abu Samah berkata, "Wahai ayahku, baiklah. Lalu Abu Samah berkata, "Wahai ayahku, berilah aku adzan, agar aku dapat menguatkan kakiku untuk berjalan." Lalu Amirul Mu'minin berkata, "Wah anakku Abu Samah, pergilah ke mana saja yang engkau kehendaki."
Maka Abu Samah berkata, "Wahai Yahudi, adakah kamu akan memberiku arak ini?" Maka pergilah Abu Samah untuk membilas mulutnya. Kemudian Abu Samah berkata, "Wahai wanita, ceritakan kepadaku apa yang aku lakukan semalam!" Kemudian beritahu wanita itu tentang pekerjaan Abu Samah. Wahai perempuan, yang mana antara anak lelakiku?” Kemudian wanita itu berkata, "Daripada anak Abu Samah." Demikian kata Amirul Mukminin,
Hanya saya yang tahu, dan kebohongan itu saya tahu." Kemudian wanita itu berkata, "Hai Amirul Mu'minin juga. Maka apabila hamba itu bangun dari mabuk, maka hamba itu terlalu menyesal dengan pekerjaan hamba itu." Demikian kata Amirul Mu'minin, Seraya berkata, "Wahai Amirul Mukminin, engkau terlalu mencintai anak Abu Samah. “Maka berharaplah ibu Abu Samah.
Kemudian Baginda Ali berkata, "Wah, sungguh memalukan anak Abu Samah itu difitnah oleh Yahudi itu." Demikian kata Amirul Mu'minin, Umar, "Wahai anakku, jangan peluk aku." Maka Abu Samah berkata, "Ya, ayahku mencintai hamba ini." Maka Umar berkata, Aku sangat mencintaimu, dan aku juga tidak mempunyai cinta kepadamu, maka begitulah mereka." Demikian kata Abu Samah.
Lalu Abu Sama berkata: "Wahai sahabat Rasulullah, ampunilah segala dosa, hamba ini telah mati." Maka semua orang berharap dapat berjumpa dengan Abu Samah.