Dari Tabel 4.7 terlihat 15 orang (15%) menyatakan sangat tidak setuju, 29 orang menyatakan tidak setuju (29%) dan 28 orang menyatakan sangat tidak setuju (28%), dapatkah disimpulkan mayoritas responden Sebanyak sebanyak 72 orang (72%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan “Sepatu Nike terjangkau” karena harga sepatu Nike di Patani lebih mahal dibandingkan dengan harganya yang terjangkau. Sedangkan 18 responden (18%) menyatakan setuju dan 10 responden (10%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden yaitu 28 orang (28%) menyatakan setuju karena harga sepatu Nike terjangkau bagi mereka. Dari tabel 4.8 terlihat bahwa 1 responden (1%) menyatakan sangat tidak setuju dan 28 responden yang menyatakan tidak setuju (28%) dan 42 responden yang menyatakan cukup (42%), maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sebanyak 71 orang (71%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan “Harga sepatu Nike yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang digunakan”. karena harga sepatu Nike yang ditawarkan tidak sesuai dengan manfaat pemakaiannya.
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa 1 orang (1%) menyatakan tidak setuju sama sekali, 7 orang menyatakan tidak setuju (7%) dan 51 orang menyatakan tidak setuju sama sekali (51%), maka dapat kita simpulkan bahwa mayoritas responden sebanyak 59 orang (59%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan “Harga alas kaki Nike yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk”. karena harga sepatu yang ditawarkan tidak sesuai dengan kualitas produk. Sedangkan 33 responden (33%) menyatakan setuju dan 8 responden (8%) menyatakan sangat setuju.Dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden yaitu 41 orang (41%) setuju karena harga sepatu Nike yang ditawarkan sesuai dengan kualitas produk. Tabel 4.10 menunjukkan 2 orang (2%) menyatakan tidak setuju sama sekali, 22 orang menjawab tidak setuju (22%) dan 25 orang menjawab tidak setuju sama sekali tidak setuju (25%), dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 49 orang (49%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan “Harga sepatu Nike di Patani mampu bersaing di pasaran”.
Sementara itu, 30 responden (30%) menyatakan setuju dan 21 responden (21%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden 51 orang (51%) setuju karena harga sepatu Nike di Patana mampu bersaing di pasar. Tabel 4.11 menunjukkan bahwa 2 responden yang menyatakan tidak setuju sama sekali (2%) dan 15 responden yang menyatakan tidak setuju sama sekali (15%) dan 35 responden yang menyatakan tidak setuju sama sekali (35%) ), kita dapat menyimpulkan bahwa mayoritas responden sebanyak 52 orang (52%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan “Harga sepatu Nike mampu bersaing dipasaran dengan kompetitor”. Sedangkan 23 responden (23%) setuju dan 25 responden (25%) sangat setuju, dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden yaitu 48 orang (48%) setuju, karena harga sepatu Nike mampu bersaing di pasaran. pasarkan dengan kompetitor anda..
Dari tabel 4.13 terlihat bahwa 7 orang (7%) menyatakan sangat tidak setuju, 16 orang menyatakan tidak setuju (16%) dan 44 orang menyatakan sangat tidak setuju (44%), maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan responden sebanyak 67 orang (67%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan “Saya memilih sepatu Nike karena tertarik dengan berbagai model yang ditawarkan” karena konsumen tidak membeli sepatu Nike karena tertarik dengan model yang ditawarkan . Sedangkan 29 responden (29%) setuju dan 4 responden (4%) menyatakan sangat setuju, maka dapat disimpulkan sebagian kecil responden yaitu 33 orang (33%) setuju, hal tersebut karena saya membeli sepatu nike karena tertarik dalam model yang ditawarkan. Dari tabel 4.14 terlihat 1 orang (1%) menyatakan sangat tidak setuju, 17 orang menyatakan tidak setuju (17%) dan 40 orang menyatakan sangat tidak setuju (40%), maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan responden sangat banyak sehingga 58 orang (58%) tidak setuju dengan pernyataan “Saya memilih sepatu Nike karena mereknya terkenal” karena membeli sepatu Nike bukan karena mereknya terkenal.
Sedangkan responden yang menjawab setuju sebanyak 34 orang (34%) dan sangat setuju sebanyak 8 orang (8%) Dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden yaitu sebanyak 42 orang (42%) menjawab setuju karena membeli sepatu Nike karena alasan merek itu terkenal. Tabel 4.15 menunjukkan bahwa 1 orang (1%) menyatakan tidak setuju sama sekali, 17 orang menyatakan tidak setuju (17%) dan 35 orang menyatakan tidak setuju sama sekali (35%), maka dapat kita simpulkan bahwa mayoritas responden. sebanyak 53 orang (53%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan “Saya cepat ingat logo/simbol Nike” karena mereka membeli sepatu Nike karena menyukai logo/simbol tersebut. Sedangkan 28 responden (28%) menyatakan setuju dan 19 responden (19%) menyatakan sangat setuju, dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden yaitu 47 orang (47%) menyatakan setuju karena membeli sepatu Nike karena saya menyukainya. logo/simbol. .
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa 3 responden yang menyatakan sangat tidak setuju (3%) dan 14 responden yang menyatakan tidak setuju (14%) dan 30 responden yang menyatakan sangat tidak setuju (30%), maka dapat disimpulkan mayoritas responden Sebanyak 47 masyarakat (47%) tidak setuju dengan pernyataan “Saya lebih percaya pada kualitas merek Nike dibandingkan merek lain.” karena mereka membeli sepatu Nike, bukan karena lebih mempercayai kualitas merek Nike dibandingkan merek lain. Sedangkan 40 responden (40%) menyatakan setuju dan 13 responden (13%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden sebanyak 53 orang (53%) menyatakan setuju karena membeli sepatu Nike karena lebih percaya terhadap kualitas merek Nike dibandingkan merek lain. Saya membeli sepatu Nike setahun sekali,” karena mereka tidak membeli sepatu Nike setahun sekali.
Sedangkan 33 responden (33%) menyatakan setuju dan 21 responden (21%) menyatakan sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden yaitu 54 orang (54%) menyatakan setuju, karena membeli sepatu Nike karena membeli sepatu Nike setahun sekali. Tabel 4.18 menunjukkan bahwa 5 orang (5%) menyatakan sangat tidak setuju, 15 orang menyatakan tidak setuju (15%) dan 28 orang menyatakan sangat tidak setuju (28%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sebanyak 48 orang (48%) menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Saya membeli sepatu Nike dengan uang tunai,” karena mereka tidak membeli sepatu Nike dengan uang tunai.
Sedangkan 41 responden (41%) menyatakan setuju dan 11 responden (11%) menyatakan sangat setuju, maka dapat disimpulkan sebagian kecil responden 52 orang (52%) setuju karena membeli sepatu Nike secara tunai. “Saya membayar sepatu Nike dengan e-money (AEON, Prompt pay, M-Bankig, dll.)” untuk pembelian sepatu Nike yang dibayar dengan e-money. Sedangkan 32 responden (32%) menyatakan setuju dan 26 responden (26%) menyatakan sangat setuju, dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil responden yaitu 58 orang (58%) menyatakan setuju, karena mereka membayar sepatu Nike dengan e-money. “Saya membeli sepatu Nike di Patani karena akses menuju lokasi toko sangat mudah dan dekat,” karena pembelian tidak dilakukan karena akses menuju lokasi toko sangat mudah dan dekat.
Saya membeli sepatu Nike di Patani karena akses menuju lokasi toko sangat mudah dan dekat.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike di kota
- Transformasi MSI
- Uji Asumsi Klasik
- Koefisien Korelasi (R)
- Linier Regresi Sederhana
Sebelum menjelaskan pengaruh store atmosfer terhadap keputusan pembelian pada Steak Ranjang Dipatiukur Bandung, data terlebih dahulu dimodifikasi dengan menggunakan metode interval berturut-turut. Mengingat hasil operasionalisasi variabel independen (suasana toko dan harga) dan variabel dependen (keputusan pembelian) berada pada skala ordinal, maka untuk memenuhi asumsi tersebut peneliti melakukan transformasi data dari ordinal ke interval dengan menggunakan Metode Consecutive Interval. (MSI) sebagai berikut. Menurut Ghozali (2013) dalam Jesi Nesia (2017), uji asumsi klasik merupakan suatu cara untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel data mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara untuk mengetahui adanya penyimpangan dari uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF pada masing-masing variabel independen. Jika nilai Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka data terbebas dari gejala multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji bahwa dalam model regresi terdapat ketimpangan varians dari residual satu observasi ke observasi lainnya.
Tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu jika tidak terdapat pola yang jelas, dan titik-titiknya tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Berdasarkan Gambar 4.7 diatas terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas tidak dan titik-titik tersebut tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji dalam model regresi linier apakah terdapat korelasi antara confounding error pada periode t dengan confounding error pada periode t-1 atau sebelumnya. periode.
Besarnya kontribusi atau peranan variabel kualitas produk terhadap variabel keputusan pembelian dapat ditentukan dengan menggunakan koefisien determinasi (KD) yaitu sebagai berikut; Besarnya kontribusi atau peranan variabel harga produk terhadap variabel keputusan pembelian dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi (KD). Koefisien determinasi (R Square) menunjukkan nilai sebesar 0,331 atau 33,1% yang diperoleh dari hasil (r2 x umur, citra merek dan lain-lain).
Dinyatakan bahwa setiap kenaikan 1 (satu) satuan pada variabel harga akan berpengaruh terhadap peningkatan variabel keputusan pembelian. Data yang digunakan untuk mencari regresi adalah data kuantitatif minimal data interval, kaitannya dengan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data ordinal (kualitatif) Jadi terlebih dahulu skala data ordinal harus diubah menjadi data skala interval dengan menggunakan untuk membuat Metode Interval Berturut-turut (MSI) sebagai berikut :. 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ − 𝑘𝑒𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡 𝑎𝑠) merupakan hasil transformasi.
Pengujian Hipotesis
Menggunakan Uji Simultan (Uji-f)
𝐻: 𝛽1 ≠ Jika F-value hitung < F-tabel, maka variabel harga berpengaruh secara simultan terhadap variabel keputusan membeli sepatu Nike di Kota Patani, Thailand. Nilai tersebut menjadi statistik uji yang dibandingkan dengan nilai F dari tabel dimana pada F-tabel untuk α = 0,05 dan f1:1 dan nilai F-tabel sebesar 3,947. Hasilnya karena Fhitung (48,554) lebih besar dari Ftabel (3,947), maka pada taraf kesalahan 5% (α = 0,05) diputuskan untuk menolak Ho dan menerima Ha yang berarti dengan tingkat kepercayaan 95. % mungkin menyimpulkan bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian secara bersamaan.
𝐻0 : 𝛽1 = Jika T-value hitung > T-tabel maka variabel harga secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu Nike di Patani, Thailand. 𝐻 : 𝛽1 ≠ Jika T-value hitung < T-tabel maka harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepatu Nike di Patani, Thailand. Berdasarkan hasil output diatas diketahui nilai uji t variabel Harga Produk sebesar 6,968 sehingga thitung > ttabel karena 6,968 > 1,984 dan dengan probabilitas 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.