• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV

N/A
N/A
PENUS LEONARD RONINGSIH SINURAT

Academic year: 2025

Membagikan "BAB IV"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Regresi Linier Sederhana

Sumber: Eviews 13,2024

Berdasarkan hasil pengujian diatas yaitu melalui program eviews 13 maka hasil yang diperoleh dari pengujian dengan metode regresi linear sederhana yaitu untuk melihat pengaruh variable independent (Brand Image) terhadap variable dependen (Keputusan Pembelian) yang diuraikan dalam model penelitian, sehingga persamaan regresi linear sederhananya adalah sebagai berikut:

Y = 0.554115+ 1.289592 + e

Berdasarkan persamaan regresi liniear sederhana tersebut dapat diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:

1. Konstanta (C)

Koefisien konstanta (C) adalah sebesar 0.554115 dengan tingkat signifikansi p-value sebesar 0.8060. Hal ini menunjukkan bahwa ketika nilai Brand Image adalah 0, maka nilai rata-rata dari variabel Keputusan Pembelian diperkirakan sebesar 0.554115. Dan jika variabel Brand Image dimasukkan dan di anggap konstan dalam penelitian ini, maka variabel Keputusan Pembelian akan mengalami peningkatan sebesar 0.554115.

Dependent Variable: Keputusan Pembelian Method: Least Squares

Date: 05/28/24 Time: 22:09 Sample: 1 46

Included observations: 46

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.554115 2.243271 0.247012 0.8060

Brand Image 1.289592 0.134785 9.567765 0.0000

R-squared 0.675378    Mean dependent var 21.80435

Adjusted R-squared 0.668000    S.D. dependent var 3.709565 S.E. of regression 2.137431    Akaike info criterion 4.399591 Sum squared resid 201.0188    Schwarz criterion 4.479097 Log likelihood -99.19059    Hannan-Quinn criter. 4.429374 F-statistic 91.54213    Durbin-Watson stat 1.912296 Prob(F-statistic) 0.000000

(2)

2. Variabel Brand Image

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas maka koefisien regresi untuk variabel Brand Image adalah sebesar 1.289592 dengan tingkat signifikansi p-value sebesar 0.0000 berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian di Crispy Mantul. Ini menunjukkan bahwa setiap satu unit peningkatan dalam Brand Image akan diikuti oleh peningkatan sebesar 1.289592 atau 0.0000126 Penelitian ini menemukan bahwa citra merek dan promosi merupakan dua faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Citra merek yang positif dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen, sedangkan promosi yang menarik dapat menarik perhatian dan minat konsumen. dalam variabel Keputusan Pembelian.

Pembuktian Secara Parsial

Berdasarkan pengujian data diatas maka dapat dilihat bahwa variabel Brand Image memiliki nilai t-hitung sebesar 9.567765, sementara nilai t-tabel dengan d.f = n-k (46-2=44) pada alfa= 5% / 0,05 maka diperoleh nilai sebesar 1.68023 dimana t-hitung > t-tabel yaitu 9.567765 >

1.68023 maka keputusan yang diperoleh yaitu hipotesis menerima ha dan menolak ho, yang berarti bahwa secara parsial Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Crispy Mantul. Dari hasil pembuktian menjelaskan bahwa Brand Image (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di Crispy Mantul (Y) hal ini sesuai dengan pernyataan Vernando (2018) citra merek dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dalam penelitiannya ia menemukan bahwa citra merek dan promosi merupakan dua faktor utama yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Citra merek yang positif dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen, sedangkan promosi yang menarik dapat menarik perhatian dan minat konsumen.

Koefisien Determinasi (R-Squared)

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara Brand Image terhadap Keputusan Pembelian di Crispy Mantul adalah dengan melihat nilai R-squared.

Berdasarkan analisis data regresi linear sederhana diatas diperoleh nilai R-squared sebesar 0.675378. Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 67,6% dari variasi dalam variabel Keputusan Pembelian di Crispy Mantul dapat dijelaskan oleh variasi dalam variabel independen (Brand Image) dalam model regresi yang digunakan. Sedangkan jumlah yang tersisa sebesar 0.323597 (32,3%) dipengaruhi oleh variable lain diluar penelitian ini.

Uji autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

Null hypothesis: No serial correlation at up to 2 lags

F-statistic 0.233662    Prob. F(2,42) 0.7927

Obs*R-squared 0.506199    Prob. Chi-Square(2) 0.7764

(3)

Hasil dari uji autokorelasi menggunakan Chi-Square Test menunjukkan Statistik Chi-Square yang diperoleh sebesar 0.506199 dengan probabilitas Chi-Square (2) sebesar 0.7764. Dengan menerapkan aturan ketentuan yang diberikan: Jika nilai Prob. Chi-Square lebih besar dari 0,05, sehingga data akan terbebas dari masalah autokorelasi. Dari hasil yang diperoleh: Nilai Prob. Chi- Square sebesar 0.7764.

Interpretasi dari hasil tersebut adalah nilai probabilitas tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi yang umumnya ditetapkan pada 0,05. Oleh karena itu, data terbebas dari masalah autokorelasi pada tingkat signifikansi 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data dalam model regresi tidak menunjukkan adanya autokorelasi yang signifikan.

Uji heterokedasititas

Heteroskedasticity Test: Glejser Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 1.116560    Prob. F(1,44) 0.2964

Obs*R-squared 1.138424    Prob. Chi-Square(1) 0.2860

Scaled explained SS 1.444100    Prob. Chi-Square(1) 0.2295

Berdasarkan hasil dari uji heteroskedastisitas diperoleh nilai Prob. Chi-Square Obs*R- squared adalah sebesar 0.2860. Dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui pengujian tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dikarenaakan nilai probabilitas Chi-Square Obs*R-squared lebih besar dari tingkat signifikansi yang umumnya ditetapkan yaitu 0,05 sehingga asumsi heterokedastitas sudah terpenuhi atau data sudah lolos uji.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil koefisien regresi DAR sebesar 0.126, nilai t hitung sebesar 0,851 dan tingkat signifikansi sebesar 0.397 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan debt to

Dari hasil pengujian diatas dapat terlihat bahwa model regresi memiliki nilai F sebesar 32,494 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang

Berdasarkan Tabel 4.29 menunjukkan ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai koefisien regresi yang arahnya positif sebesar 0,071 dengan signifikansi sebesar 0,000

Hasil uji hipotesis ketiga dapat dinyatakan bahwa, variabel mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,511 ( p-value > 0,05) dan koefisien regresi dengan arah

Jika nilai b1 yang merupakan koefisien regresi dari Brand Image (X1) sebesar 0.187 yang artinya mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen (Y) mempunyai

Berdasarkan hasil analisis diketahui ternyata nilai signifikansi t untuk variabel intensitas pertemuan dewan komisaris sebesar 0,010 < 0,05 dengan nilai koefisien

Persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan pola pengaruh variabel disiplin belajar (X 1 ). Koefisien regresi disiplin belajar sebesar 0,779

Pengaruh Persepsi Keseriusan dan Intensi Whistleblowing Nilai signifikansi untuk variabel persepsi keseriusan adalah sebesar 0,001 < 0.05 dengan nilai koefisien sebesar 0,535 sehingga