BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Quantum Teaching
Model pembelajaran Quantum Teaching merupakan pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang aktif, menyenangkan, dan bermakna.
Quantum Teaching dikembangkan oleh Bobbi DePorter berdasarkan prinsip bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika melibatkan siswa secara fisik, mental, dan emosional.
Model ini bertujuan mengoptimalkan potensi siswa melalui kegiatan yang merangsang semua indera dan melibatkan emosi positif.
Quantum Teaching menggabungkan berbagai strategi dan teknik dari pembelajaran akselerasi, neuro-linguistic programming (NLP), dan pendekatan konstruktivistik. Dalam implementasinya, model ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menggunakan berbagai media pembelajaran, serta memberikan ruang kepada siswa untuk aktif mengeksplorasi dan berpartisipasi.
C. Sintaks Quantum Teaching
Quantum Teaching memiliki sintaks atau tahapan pembelajaran yang dikenal dengan prinsip TANDUR, yaitu singkatan dari: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Setiap langkah memiliki fungsi penting dalam membangun pembelajaran yang bermakna dan efektif. Berikut penjelasannya:
1. 1. Tumbuhkan (Tumbuhkan Minat Belajar)
Pada tahap ini, guru membangkitkan minat dan motivasi siswa sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini dilakukan dengan cerita menarik, permainan, pertanyaan pemantik, atau video pendek yang relevan.
2. 2. Alami (Mengaitkan dengan Pengalaman Siswa)
Guru mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata siswa agar pembelajaran terasa lebih dekat dan bermakna. Siswa mengalami langsung materi melalui praktik atau eksplorasi kontekstual.
3. 3. Namai (Pemberian Konsep atau Teori)
Setelah siswa mengalami dan mengamati, guru memberikan istilah atau konsep yang sesuai.
Penjelasan teori atau materi dilakukan untuk memperkuat pemahaman siswa secara kognitif.
4. 4. Demonstrasikan (Terapkan Pemahaman)
Siswa diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan pemahaman mereka melalui tugas, presentasi, diskusi kelompok, atau latihan yang berkaitan dengan materi.
5. 5. Ulangi (Penguatan Materi)
Guru memperkuat materi dengan cara memberikan pengulangan dalam bentuk kuis, permainan edukatif, atau membuat rangkuman agar siswa lebih mudah mengingat.
6. 6. Rayakan (Apresiasi Hasil Belajar)
Tahap terakhir adalah memberikan apresiasi atas usaha dan capaian siswa. Bentuk
apresiasi bisa berupa pujian, tepuk tangan, penghargaan kecil, atau penampilan hasil karya siswa.