Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penyusunan laporan keuangan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang. Bagi Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam penyusunan laporan keuangan.
Tujuan dan Peranan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan
Standar Akuntansi Pemerintah
Pengertian Standar Akuntansi Pemerintah
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca. Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelapor dan beban diakui pada saat kas dikeluarkan dari Kas Umum Negara/Daerah atau entitas pelapor . Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat saat transaksi terjadi, atau saat peristiwa atau kondisi lingkungan mempengaruhi keuangan pemerintah, terlepas dari kapan kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Entitas pelapor yang menyajikan Laporan Kinerja Keuangan menggunakan basis akrual secara penuh, baik dalam pengakuan pendapatan, beban dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana. Basis kas menentukan bahwa pengakuan/pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan jika transaksi tersebut menyebabkan perubahan kas. Jika transaksi tidak menyebabkan perubahan kas, maka transaksi tersebut tidak dicatat. Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lain pada saat terjadinya (dan bukan hanya pada saat kas atau kas diterima atau dibayar).
Basis akrual yang dimodifikasi mencatat transaksi menggunakan basis kas untuk transaksi tertentu dan menggunakan basis akrual untuk sebagian besar transaksi.
Pengukuran dan Pengakuan
Pada akhir periode, penyesuaian dilakukan untuk mengakui transaksi dan peristiwa pada periode berjalan, meskipun penerimaan atau pengeluaran kas dari transaksi dan peristiwa tersebut belum terealisasi. Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan memiliki nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Harta berupa kas yang diperoleh pemerintah meliputi sumber pajak, bea masuk, bea cukai, PNBP, pungutan, pungutan dari pemanfaatan kekayaan negara, transfer dan simpanan lainnya, serta penerimaan pembiayaan, seperti pinjaman. hasil.
Dengan demikian, titik pengakuan penerimaan kas oleh pemerintah untuk mencapai pengakuan akuntansi memerlukan pengaturan yang lebih rinci, termasuk pengaturan mengenai batas waktu sejak diterimanya uang hingga disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara/Daerah. periode. Liabilitas diakui jika besar kemungkinan bahwa arus keluar sumber daya ekonomik akan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban kini, dan perubahan kewajiban tersebut memiliki nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Pendapatan dengan basis kas diakui pada saat diterima di Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas pelapor Pendapatan dengan basis akrual diakui pada saat hak atas pendapatan timbul.
Pengeluaran kas diakui pada saat pengeluaran dari rekening kas umum nasional/regional atau entitas pelapor. Pengeluaran melalui Perbendaharaan Pengeluaran diakui pada saat tanggung jawab pengeluaran disetujui oleh entitas yang memiliki fungsi perbendaharaan. akrual diakui pada saat kewajiban timbul atau pada saat pendapatan diperoleh.
Pelaporan Keuangan
Bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelapor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara berkala. Membantu pengguna dalam mengevaluasi pelaksanaan aktivitas entitas pelapor selama periode pelaporan untuk memfasilitasi fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian semua aset, kewajiban, dan ekuitas dana publik untuk kepentingan masyarakat. Memberikan informasi tentang jumlah sumber daya keuangan yang digunakan dalam aktivitas entitas pelapor dan hasil yang dicapai.
Memberikan informasi tentang posisi dan kondisi keuangan entitas pelapor sehubungan dengan sumber penghasilan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk penghasilan dari pemungutan dan pinjaman pajak. Memberikan informasi tentang perubahan posisi keuangan entitas pelapor, baik meningkat atau menurun, sebagai akibat dari aktivitas yang dilakukan selama periode pelaporan.9. Asumsi independensi entitas, baik entitas pelaporan maupun entitas akuntansi, berarti setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang independen dan wajib menyajikan laporan keuangan agar tidak terjadi kerancuan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
Laporan keuangan entitas pelapor harus menyajikan semua aktivitas yang diasumsikan dinilai dalam satuan moneter.
Komponen Laporan Keuangan SKPD
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Unsur-unsur yang dicakup langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari penerimaan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Penerimaan (cash basis) adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau badan pemerintah lainnya yang menambah ekuitas dana berjalan dalam periode tahun buku yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak harus harus dibayar kembali oleh pemerintah. Pengeluaran (cash basis) adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi dana penyertaan modal yang ada dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak mendapat penggantian dari Pemerintah.
Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari entitas pelapor kepada/dari entitas pelapor lainnya, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil. Pembiayaan adalah setiap pendapatan yang harus dikembalikan dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya, yang dalam APBN terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Selain unsur-unsur Laporan Pelaksanaan Anggaran tersebut di atas, perlu juga dipahami apa itu surplus/defisit, pembiayaan bersih dan saldo pembiayaan anggaran lebih (SiLPA/SiKPA).
Neraca
Manfaat ekonomi masa depan yang terkandung dalam aset adalah potensi aset tersebut untuk berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk operasi pemerintah dalam bentuk aliran pendapatan atau penghematan biaya bagi pemerintah. Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan jangka panjang Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat segera direalisasikan atau dimiliki untuk digunakan atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan Aset yang tidak termasuk dalam kriteria ini diklasifikasikan sebagai aset tidak likuid. satu). Aset tidak lancar meliputi aset tidak lancar dan aset tidak berwujud yang baik langsung maupun tidak langsung digunakan untuk kegiatan publik atau yang digunakan oleh publik.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dengan tujuan memperoleh manfaat ekonomi dan manfaat sosial selama lebih dari satu periode akuntansi. Karakteristik penting dari liabilitas adalah bahwa pemerintah memiliki kewajiban kini yang, dalam menyelesaikannya, mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa depan. Kewajiban pemerintah juga timbul sebagai akibat dari perikatan dengan pegawai yang bekerja untuk pemerintah atau dengan penyedia jasa lainnya. Setiap kewajiban dapat ditegakkan oleh hukum sebagai akibat dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan.
Liabilitas dikelompokkan menjadi liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. a) Liabilitas jangka pendek adalah kelompok liabilitas yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah akhir tahun buku.
Catatan Atas Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
- Analisis Transaksi
- Jurnal
- Buku Besar
- Neraca Saldo
- Jurnal Penyesuaian
- Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
- Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang disusun oleh satuan kerja perangkat daerah merupakan hasil dari proses pembukuan sesuai dengan siklus akuntansi yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu identifikasi dokumen sumber, tahap pencatatan dan tahap pembukuan ke buku besar masing-masing rekening. 12 Citra Yessy Nainggolan, 2016. Analisis Penyusunan Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Medan (studi kasus: Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Medan): Universitas HKBP Nommensen, Medan, hal. 22. Setiap akun masing-masing memiliki satu buku besar sehingga jumlah buku besar yang dimiliki entitas sama dengan jumlah akun yang dimilikinya.
Sebelum memposting, pertama-tama masukkan semua saldo awal untuk akun aset, kewajiban, dan ekuitas yang diambil dari saldo awal tahun di buku masing-masing. Ketika transaksi periode berjalan telah dimulai, setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal kemudian diposting ke Buku Besar. Neraca saldo adalah ikhtisar dari buku besar.Angka saldo semua akun buku besar dipindahkan ke kolom neraca saldo di lembar kerja, sesuai dengan posisi debit atau kredit dalam saldo di buku besar yang sesuai. Setelah semua jurnal penyesuaian dicatat dan diposting, neraca saldo yang disesuaikan disiapkan berdasarkan akun buku besar.
Tujuan dari neraca saldo yang disesuaikan adalah untuk membuktikan persamaan saldo total debet dan total kredit dalam buku besar setelah semua jurnal penyesuaian dibuat. Akun-akun yang terdapat dalam neraca saldo yang disesuaikan berisi semua data yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan. Setelah menyusun Neraca Saldo setelah Penyesuaian, langkah selanjutnya adalah menyusun Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SRCU). Untuk menyusun Laporan Keuangan SKPD dapat mengambil bantuan lembar kerja. Dari kertas kerja yang telah diisi, PPK-SKPD dapat membuat Laporan Keuangan.
METODEPENELITIAN
- Desain Penelitian
- Objek Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Metode Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Penelitian ini berupa gambaran Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang, struktur organisasi dan pembagian tugas kerja. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber pustaka dan analisis dokumen berupa peraturan daerah tentang Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Catatan Atas Laporan Keuangan Badan Pemberdayaan Masyarakat tahun anggaran 2015. Data Sekunder inilah yang perlu penulis ketahui penyusunan laporan keuangan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk memperoleh dan mengumpulkan data adalah sebagai berikut. Pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai dengan analisis dan penelaahan kembali terhadap seluruh data yang terkumpul di lapangan tentang permasalahan yang berkaitan dengan penelitian tesis ini yaitu analisis penyusunan laporan keuangan pada (Studi Kasus: Badan Pemberdayaan Masyarakat Deli Kabupaten Serdang.
Metode Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang menghasilkan data yang relevan terkait dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan data yang lengkap, valid dan tidak melanggar hukum. berdasarkan perkiraan. Teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung pada sub bagian keuangan di Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang sehingga penulis mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh adalah tahapan penyusunan laporan keuangan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Deli Serdang.
Dimana data dikumpulkan, disusun, diklasifikasikan dan dianalisis kemudian diinterpretasikan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang masalah yang sedang dipelajari.