• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu maupun pada janin. Dampak anemia pada ibu hamil, ibu bisa mengalami abortus, hiperemisis gravidarum, atonia uteri, partus lama; bahaya untuk janin bisa mngakibatkan kematian intra uterin, prematuritas tinggi, bayi lahir dengan anemia, dan cacat bawaan ( sulistyaningsih, 2011. Hal : 51 )

Di dunia 34% ibu hamil dengan anemia dimana 75% berada dinegara sedang berkembang ( WHO, 2010 dalam Syafa, 2010 ). Menurut WHO kejadian anemia pada wanita hamil berkisar antara 20 % sampai 84 % dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya. Di indonesia 63,5 % ibu hamil dengan anemia ( Saifudin, 2009. Hal : 281 ). Di Bali 46,2 % ibu hamil dengan anemia ( Ani dkk, 2009 ), dan di RSUD Wangaya Kota Denpasar 25,6 % ibu hamil aterm dengan anemia ( CM RSUD Wangaya, 2010 ). Sedangkan di Indonesia yang anemia akibat kekurangan gizi dan zat besi ada 70 % ibu hamil.

(2)

2

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil seperti perbaikan asupan gizi, progam pemberian zat besi, dan pemberian preparat besi jauh sebelum merencanakan kehamilan. Pada wanita hamil terjadi peningkatan asam folat menjadi 200 – 400 mg/hari, peningkatan kebutuhan ini diakibatkan meningkatnya sintesis jaringan pada ibu dan janinnya. Normalnya kadar serum folat ibu hamil < 6.0 ng/ml, jika kurang dari 2.0 ng/ml indikasi anemia. Pada anemia defisiensi asam folat, karateristik sel darah merah lebih besar dan tidak matur, sehingga disebut megaloblastosis.

Makin sering seorang wanita hamil dan melahirkan maka wanita tersebut makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi semakin anemis. Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami haemodilusi. Dengan peningkatan volume 30 – 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 – 34 minggu. Bila Hb ibu sebelum hamil sekitar 11 gr% maka dengan terjadinya haemodilusi akan mengakibatkan anemia hamil fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi 9,5 – 10 gr%.

Alasan memilih di Puskesmas Kecamatan Gambir Jakarta Pusat masih banyak ibu hamil yang jarang memeriksakan kehamilannya sehingga tidak lengkap untuk mendapatkan tablet fe, dan selain itu ibu dipengaruhi juga dengan peningkatan berat badan yang hanya 1-2 kg, dan ukuran lila < 23,5 cm, jarak kehamilan yang < 2th, serta umur yang terlalu muda dan tua untuk hamil. Sehingga di Puskesmas Gambir pada tahun 2013 dapat diketahui anemia pada ibu hamil sebesar 70 %.

(3)

3 1.2. Rumusan Masalah

Tingginya anemia dipuskesmas Gambir yang terjadi tahun 2013 70%

dibanding dengan angka kejadian anemia di RB Hidayat Bekasi yaitu hanya 25%. Padahal tahun 2011 yaitu kejadian hampir 65 %, pada tahun 2012 yaitu mencapai 69 %.

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh umur, paritas, jarak kehamilan, konsumsi Fe, terhadap terjadinya anemia.

1.3.2. Tujuan khusus

Jumlah sempel anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Gambir Jakarta Pusat sebanyak 137 orang.

1.3.2.1. Diketahui distribusi frekuensi terjadinya anemia berdasarkan umur.

1.3.2.2. Diketahui distribusi frekuensi terjadinya anemia berdasarkan paritas.

1.3.2.3. Diketahui distribusi frekuensi terjadinya anemia berdasarkan jarak kehamilan.

1.3.2.4. Diketahui distribusi frekuensi terjadinya anemia berdasarkan konsumsi Fe.

(4)

4 1.4. Manfaat

Diharapkan angka kejadian anemia dindonesia bisa berkurang terutama di Puskesmas Kecamatan Gambir Jakarta Pusat dengan meningkatkan gizi pada makanan yang dikonsumsi seperti ( lauk – pauk, sayur – mayur, nasi, buah – buahan, susu dan air putih ) dan pola hidup yang baik seperti sering olahraga, istirahat yang cukup, makan secara teratur. Sehingga akan terbentuk sasaran untuk hidup dalam kondisi terbaik yaitu berusaha mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

1.5. Ruang Lingkup

Dalam hal ini penulis membatasi jangkauan penelitian gambaran angka kejadian anemia pada ibu hamil trimester I, II, III di Puskesmas Kecamatan Gambir jakarta pusat periode 2014 yang disebabkan karena banyak ibu hamil yang Hb ( Hemoglobinnya ) kurang dari 11 g % . Data yang diguanakan sebagai penunjang penelitian ini diambil dari buku register dan status rekam medik.

Referensi

Dokumen terkait

Di Puskesmas Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora angka kejadian ISPaA merupakan kejadian tertinggi (60%) dari semua kunjungan pasien yang berobat ke puskesmas terutama pada

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber zat gizi yang terdapat pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan

Akibatnya makanan yang dikonsumsi sedikit atau asupan zat gizi berkurang (Lisdiana, 1998). Mengkombinasikan berbagai rasa sangat diperlukan dalam menciptakan keunikan sebuah

1.2 Rumusan Masalah Melihat kejadian ibu hamil yang terkena anemia di Puskesmas Kec Cempaka Putih pada tahun 2013 sebesar 50% bila di bandingkan dengan Puskesmas Kec Pademangan

32 4.2.1 Hubungan Asupan Makanan dengan Kejadian Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri .... 32 4.2.2 Hubungan Pengetahuan dengan Kejadian Anemia Gizi Besi pada Remaja Putri

Kerangka Konsep Penelitian Tentang Assesment Gizi Antropometri, Biokimia, Fisik Klinis dan Dietery Terkait Kejadian Anemia Remaja Putri di SMAN 5 MALANG Keterangan : Variabel yang

Penelitian yang telah dilakukan oleh Zuhdy tahun 2015, masalah gizi banyak ditemui pada remaja putri dimana sebagian besar jenis makanan yang sering dikonsumsi oleh remaja putri SMA

Beban glikemik memberikan gambaran mengenai respon kadar glukosa darah terhadap makanan, terutama jumlah dan jenis karbohidrat tertentu dalam makanan yang dikonsumsi Soviana &