BAB 1 PENDAHULUAN
Bebas
34
0
0
Teks penuh
(2) Penyusunan LKPJ Bupati Blitar ini merupakan salah satu bentuk. upaya pemerintah daerah dalam menerapkan prinsip good governance untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab (accountable) dan transparan. Selain itu, sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah. Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala. Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD), dan Informasi Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat, setiap tahun Kepala Daerah wajib untuk melaporkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah daerah. bahwa. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 pasal 71 dijelaskan Kepala. Daerah. menyampaikan. laporan. keterangan. pertanggungjawaban kepada DRPD satu kali dalam satu tahun paling lambat 3. bulan. setelah. tahun. anggaran. oleh. Pemerintah. berakhir.. Laporan. Keterangan. Daerah.. Laporan. Keterangan. Pertanggungjawaban memuat hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang. dilaksanakan. Pertanggungjawaban tersebut dibahas oleh DPRD untuk dievaluasi dan diberikan rekomendasi perbaikan penyelenggaraan pemerintahan daerah di masa mendatang.. Pada dasarnya, penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan. kerja sama antara legislatif dan eksekutif dimana keduanya menjalankan fungsi dan tugas masing-masing namun memiliki kedudukan yang sejajar. LKPJ merupakan media evaluasi kinerja bagi kedua pihak agar di masa depan. kinerja dan sinergitas antara legislatif dengan eksekutif tetap terjaga dengan. baik dan harmonis dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan Kabupaten Blitar.. 1.1. DASAR HUKUM 1.1.1 Dasar Hukum Pembentukan Daerah Kabupaten Blitar Pemerintahan Daerah Kabupaten Blitar dibentuk berdasarkan. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan DaerahLAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-2.
(3) Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran. Negara Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730).. 1.1.2 Dasar. Hukum. Penyusunan. Laporan. Keterangan. Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah LKPJ Bupati Blitar Tahun 2014 disusun berdasarkan ketentuan. dan pertimbangan sebagai berikut:. a. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;. b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;. c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;. d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;. e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan. Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan. Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;. f. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;. g. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan. Pemerintahan. Daerah. Kepada. Pemerintah,. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan. Perwakilan. Rakyat. Daerah,. dan. Informasi. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;. Laporan. h. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota;. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-3.
(4) i.. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi. j.. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014. Perangkat Daerah;. tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;. k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13. l.. Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana. Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Blitar Tahun 20112016;. m. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 1 Tahun 2014 tentang. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2014;. n. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 9 Tahun 2014 tentang. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Kabupaten Blitar Tahun 2014;. o. Peraturan Bupati Blitar Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2014;. p. Peraturan Bupati Blitar Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Blitar Tahun Anggaran 2014. 1.2. GAMBARAN UMUM DAERAH Bagian ini menyajikan gambaran umum daerah Kabupaten Blitar. meliputi kondisi geografis, batas administrasi daerah, luas wilayah dan topografi daerah.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-4.
(5) 1.2.1. Kondisi Geografis Daerah Gambar 1.1 Peta Kabupaten Blitar. Secara astronomis Kabupaten Blitar terletak di 11140’ - 11210’ BT. dan 758’ - 89’51’’ LS, sedangkan secara geografis terletak di Pulau Jawa. bagian timur dan berada di pesisir Samudra Hindia. Secara administratif Kabupaten Blitar terbagi dalam 22 kecamatan, 28 kelurahan dan 220 desa.. Keberadaan Sungai Brantas membagi wilayah Kabupaten Blitar menjadi 2 (dua) bagian, yaitu wilayah Kabupaten Blitar bagian Utara dan wilayah Kabupaten Blitar bagian Selatan. a.. Bagian Utara. Merupakan dataran rendah dan dataran tinggi dengan ketinggian antara 105. – 349 meter dari permukaan laut. Wilayah ini secara geografis dekat dengan Gunung Kelud yang masih aktif sehingga tanah di wilayah ini lebih subur. dibanding dengan bagian Selatan. Kabupaten Blitar bagian utara ini meliputi. 15 wilayah kecamatan, yaitu: Kanigoro, Talun, Selopuro, Kesamben, Selorejo,. Doko, Wlingi, Gandusari, Garum, Nglegok, Sanankulon, Ponggok, Srengat, Wonodadi, dan Udanawu.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-5.
(6) b.. Bagian Selatan. Merupakan perpaduan antara dataran rendah dan dataran tinggi dengan. ketinggian antara 150-420 meter dari permukaan laut. Dari segi topografi, bagian selatan merupakan bagian pesisir dan pegunungan berbatu, sehingga. struktur tanahnya kurang subur dibandingkan dengan Blitar bagian utara.. Bagian selatan ini mencakup 7 wilayah kecamatan yaitu: Bakung, Wonotirto, Panggungrejo, Wates, Binangun, Sutojayan, dan Kademangan. 1.2.2. Batas Administrasi Daerah. Secara administratif, Kabupaten Blitar memiliki batas wilayah. sebagai berikut: 1.. Sebelah Utara. : berbatasan dengan Kabupaten Kediri;. 3.. Sebelah Selatan. : berbatasan dengan Samudra Indonesia; dan. 2. 4.. Sebelah Timur Sebelah Barat. : berbatasan dengan Kabupaten Malang;. : berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung.. Berbatasan langsung dengan tiga kabupaten berbeda, mendorong. terjadinya akulturasi budaya di Kabupaten Blitar, terutama terlihat pada. dialek yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Di wilayah barat, budaya yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat adalah budaya Mataraman, sedangkan wilayah timur terpengaruh oleh. budaya arek. Selain pengaruh budaya, letak wilayah Kabupaten Blitar yang berada diantara tiga kabupaten berbeda menjadikan posisi Kabupaten Blitar. cukup strategis secara ekonomis karena berfungsi sebagai penghubung ketiga kabupaten tersebut (perlintasan arus barang dan jasa). 1.2.3. Luas Wilayah dan Topografi. Luas wilayah Kabupaten Blitar adalah 1.588,79 km2 yang sekitar 38,02. persen merupakan wilayah dataran tinggi yang berada pada ketinggian 300420 dari permukaan laut. Oleh karena di sebelah selatan berbatasan langsung. dengan Samudra Indonesia, maka beberapa kecamatan mempunyai wilayah pantai, yaitu Kecamatan Bakung, Panggungrejo, Wonotirto, dan Wates.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-6.
(7) Hamparan wilayah Kabupaten Blitar merupakan daerah dengan. ketinggian rata-rata 243 meter di atas permukaan laut dengan distribusi wilayah menurut ketinggian, yaitu: a.. 36,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian antara 100 - < 200. b.. 36,4% wilayah kecamatan berada pada ketinggian antara 200 - < 300. c.. meter dpl. meter dpl.. 27,2% wilayah kecamatan berada pada ketinggian > 300 meter dpl.. Terdapat enam kecamatan yang wilayahnya berada pada ketinggian >300. meter diatas permukaan laut, yaitu: Wates, Wonotirto, Doko, Gandusari, Nglegok, dan Panggungrejo.. 1.2.4. Gambaran Umum Demografis Pada bagian ini disajikan jumlah dan pertumbuhan penduduk,. komposisi penduduk, struktur usia, dan klasifikasi penduduk menurut jenis pekerjaan dan pendidikan.. 1.2.4.1. Jumlah Penduduk Penduduk (sumber daya manusia) merupakan bagian penting dari. modal pembangunan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Jumlah. penduduk yang besar dapat menjadi sumber daya (input) produksi sekaligus menciptakan demand dan pasar bagi barang dan jasa yang diproduksi. Namun demikian, jumlah penduduk harus dikendalikan agar tidak. menimbulkan masalah kependudukan (pengangguran, kemiskinan, dan lainlain) serta perlu ditingkatkan kualitasnya terutama menyongsong era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun 2015.. Tabel 1.1 Jumlah dan Komposisi Penduduk Kabupaten Blitar Tahun 2013-2014 No 1. 2. 3. 4.. Uraian Jumlah Penduduk (jiwa) Rata-rata Kepadatan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk (%) Komposisi Penduduk menurut : a. Jenis Kelamin - Laki-laki - Perempuan b. Angkatan Kerja - Jumlah Tenaga Kerja. 2013 1.136.701 715 0,55. 2014 1.140.793 718 0,36. 568.596 568.105. 571.303 569.490. 616.259. 606.076. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-7.
(8) No. c.. Uraian - Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja - Jumlah Pengangguran - Tingkat Pengangguran (%). Pendidikan (penduduk usia > 10 tahun dan ijasah tertinggi) (%) - Tidak/belum pernah sekolah/tidak/belum tamat SD - SD/MI sederajat - SLTP/MTs sederajat - SLTA/sederajat - Perguruan Tinggi Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 Ket: N/A : Data hasil SUSENAS tahun 2014 belum dirilis. 2013 593.213 23.046 3,74 27,20. 31,82 23,72 14,63 2,63. 2014 587.403 18.673 3,08 N/A N/A N/A N/A N/A. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blitar mencatat bahwa pada. tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Blitar sebanyak 1.140.793 jiwa atau naik sebesar 0,36 persen sedangkan pada tahun 2013, laju pertumbuhan. penduduk Kabupaten Blitar adalah 0,55 persen atau terjadi perlambatan laju. pertumbuhan penduduk. Artinya, upaya pengendalian jumlah penduduk berjalan cukup efektif. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan persentase peserta KB aktif sebagaimana tersaji pada Tabel 1.2.. Tabel 1.2 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), Jumlah Peserta KB Aktif dan Persentase Peserta KB Aktif di Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014 Indikator. 2012 223.326 PUS 162.532 Peserta KB Aktif 72.78 % Sumber: BPPKB Kab. Blitar, 2015. 2013 229.970 169.039 73.50. 2014 228.828 171.437 74.92. Dengan luas wilayah 1.588,79 km2 maka rata-rata kepadatan. penduduk adalah sebesar 718 jiwa per km2. Dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 718 jiwa per km2 menurut Perpu Nomor 56 Tahun 1960. Kabupaten Blitar termasuk daerah sangat padat. Namun demikian, apabila dirinci secara spesifik, penyebaran penduduk Kabupaten Blitar disajikan dalam tabel berikut:. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-8.
(9) Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Blitar Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2014 No.. Kecamatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.. Bakung Wonotirto Panggungrejo Wates Binangun Sutojayan Kademangan Kanigoro Talun Selopuro Kesamben Selorejo Doko Wlingi Gandusari Garum Nglegok Sanankulon Ponggok Srengat Wonodadi Udanawu Kab. Blitar. Luas Wilayah (km2) 111.24 164.54 119.04 68.76 76.79 44.2 105.28 55.55 49.78 39.29 56.96 52.23 70.95 66.36 88.23 54.56 92.56 33.33 103.83 53.98 40.35 40.98 1.588,79. Jumlah Penduduk (jiwa) L. P. Total. Sex Ratio. 12.463 17.856 20.558 14.083 21.375 23.550 32.454 38.357 30.086 20.180 23.902 17.250 18.849 25.156 33.542 32.439 34.881 27.623 50.768 32.102 23.331 20.498 571.303. 13.000 17.696 20.657 14.058 21.358 24.120 32.506 37.751 30.341 19.579 24.542 17.674 18.898 25.012 32.974 31.898 34.504 27.619 49.535 32.339 23.413 20.016 569.490. 25.463 35.552 41.215 28.141 42.733 47.670 64.960 76.108 60.427 39.759 48.444 34.924 37.747 50.168 66.516 64.337 69.385 55.242 100.303 64.441 46.744 40.514 1.140.793. 95,87 100,90 99,52 100,18 100,08 97,64 99,84 101,61 99,16 103,07 97,39 97,60 99,74 100,58 101,72 101,70 101,09 100,01 102,49 99,27 99,65 102,41 100,32. % 7.00 10.36 7.49 4.33 4.83 2.78 6.63 3.50 3.13 2.47 3.59 3.29 4.47 4.18 5.55 3.43 5.83 2.10 6.54 3.40 2.54 2.58 100. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. Kepadatan (jiwa/km2) 229 216 346 409 556 1.079 617 1.370 1.214 1.012 850 669 532 756 754 1.179 750 1.657 966 1.194 1.158 989 718. Kecamatan Ponggok adalah wilayah dengan jumlah penduduk. terbanyak, yaitu sejumlah 100.303 jiwa sementara Kecamatan Bakung. memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yaitu sejumlah 25.463 jiwa.. Kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan tertinggi adalah kecamatan Sanankulon dengan jumlah penduduk sebesar 1.657 jiwa per km2, sedangkan. kecamatan dengan tingkat kepadatan paling rendah adalah Wonotirto dengan jumlah penduduk 216 jiwa per km2.. Adapun wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk diatas 1000 jiwa. per km2 meliputi Kecamatan Sanankulon, Garum, Srengat, Wonodadi, Kanigoro, Talun, Selopuro, dan Sutojayan. Wilayah Garum, Srengat, Kanigoro, Sanankulon, dan Talun memiliki sarana-prasarana dan fasilitas umum yang. lebih memadai dibanding wilayah lain, sehingga kemudahan akses terhadap LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I-9.
(10) sarana transportasi, komunikasi maupun sarana lainnya yang menjadi pendorong masuknya penduduk ke wilayah ini. 1.2.4.2. Komposisi Penduduk. Perkembangan jumlah dan komposisi penduduk laki-laki dan. perempuan Kabupaten Blitar dalam tiga tahun terakhir disajikan dalam Gambar 1.2. berikut ini :. Gambar 1.2 Komposisi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014 (jiwa) 571,303 568,596. 569,490 568,105. 564,202 561,949. 2012. 2013 Laki-laki (jiwa). 2014 Perempuan (jiwa). Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 (diolah). Dari Gambar 1.2 dapat diketahui bahwa selama kurun waktu 2012-2014. populasi penduduk laki-laki selalu lebih besar dibanding populasi perempuan. Meskipun demikian, komposisi penduduk laki-laki dan perempuan Kabupaten Blitar relatif seimbang. Pada Tabel 1.4 ditampilkan sex ratio dan depedency ratio di Kabupaten Blitar.. Tabel 1.4 Sex Ratio dan Depedency Ratio Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014 Tahun Indikator 2012 2013 2014 Sex Ratio 100,4 100,09 100,32 Depedency 51,82 50,09 50,10 Ratio Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 10.
(11) Nilai sex ratio di Kabupaten Blitar dari tahun ke tahun tidak mengalami. perubahan yang signifikan. Pada tahun 2014 nilai sex ratio di Kabupaten Blitar adalah 100,32. Artinya, dalam 1000 jiwa penduduk perempuan. terdapat 1003 jiwa penduduk laki-laki. Angka sex ratio digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan berwawasan kesetaraan gender maupun sebagai informasi untuk kepentingan mengakomodir tingkat keterwakilan perempuan dalam lembaga legislatif. Nilai. depedency. ratio. pada. dasarnya. menunjukkan. tingkat. ketergantungan penduduk usia non-produktif (anak-anak dan lansia) terhadap penduduk usia produktif. Semakin rendah nilai depedency ratio. maka semakin baik kondisi demografis suatu daerah. Nilai dependency ratio Kabupaten Blitar pada tahun 2014 adalah 50,10. Nilai ini menunjukkan. bahwa dari 100 orang usia kerja (dianggap produktif) menanggung kurang lebih sebanyak 50 orang yang belum atau dianggap sudah tidak produktif lagi.. Suatu daerah akan memperoleh “bonus demografi” saat nilai. depedency ratio-nya kurang dari 50 persen atau saat 100 orang usia kerja. hanya menanggung kurang dari 50 orang usia nonproduktif. Namun, hal yang tidak kalah penting adalah berapa persen dari jumlah penduduk usia. kerja (angkatan kerja) tersebut yang benar-benar aktif bekerja pada usia produktifnya.. Dari Tabel 1.1, dapat dihitung bahwa pada tahun 2013 persentase. jumlah penduduk bekerja dari total angkatan kerja adalah sebesar 96 persen dan naik menjadi 97 persen pada tahun 2014. Sedangkan tingkat. pengangguran di Kabupaten Blitar turun dari 3,74 persen menjadi 3,08 persen pada tahun 2014. Kenaikan persentase jumlah penduduk yang. bekerja dan menurunnya tingkat pengangguran menunjukkan bahwa kinerja. perekonomian Kabupaten Blitar pada tahun 2014 cukup baik, karena inti pembangunan suatu wilayah tidak hanya ditujukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, melainkan pertumbuhan ekonomi yang. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 11.
(12) disertai penciptaan lapangan kerja baru sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat.. Gambar 1.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Blitar Tahun 2010-2014 (%) 6.00 5.00 3.74. 4.00 3.00. 3.08. 2.86. 2.00 1.00 0.00 2012. 2013. 2014. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. Dari Gambar 1.3 dapat diketahui bahwa Tingkat Pengangguran. Terbuka1 (TPT) Kabupaten Blitar pada tahun 2014 menurun dari 3,74 persen menjadi 3,08 persen. Turunnya TPT mengindikasikan bahwa pada tahun 2014 tercipta kesempatan kerja baru yang menyerap cukup banyak angkatan kerja sehingga menurunkan tingkat pengangguran. 1.2.4.3.. Struktur Penduduk. Struktur penduduk Kabupaten Blitar disajikan dalam piramida penduduk. Piramida penduduk dapat menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin serta menunjukkan tingkat perkembangan penduduk. pada setiap kelompok umur yang berbeda. Struktur penduduk Kabupaten Blitar tahun 2014 ditampilkan pada Gambar 1.4 berikut.. Tingkat Pengangguran Terbuka merupakan angkatan kerja yang sedang mencari pekerjaan, yang mempersiapkan usaha, yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja, dan pada waktu yang bersamaan mereka tidak bekerja (jobless). 1. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 12.
(13) Gambar 1.4 Piramida Penduduk Kabupaten Blitar Tahun 2014 ≥ 65. 9.13. 10.61. 60-64. 4.29. 55-59 50-54 45-49. 4.12. 6.00. 5.91. 6.53. 6.66. 7.32. 40-44. 7.64. 35-39. 7.40. 7.66 7.73 7.57. 30-34. 6.87. 6.96. 25-29. 6.79. 6.74. 20-24 15-19. 6.58. 6.16. 7.46. 6.85. 10-14. 7.94. 7.74. 5-9. 7.96. 7.62. 0-4. 8.10. 7.66 PEREMPUAN. LAKI-LAKI. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 (diolah). Dari piramida penduduk tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas. penduduk Kabupaten Blitar berada pada rentang usia produktif, yaitu 15-64 tahun. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, maka persentase penduduk Kabupaten Blitar menurut golongan usia sebagai berikut.. Gambar 1.5 Persentase Penduduk Kabupaten Blitar Menurut Golongan Usia Tahun 2014. 9.87 23.51 66.62. Produktif. Non Produktif (Usia < 15 Tahun). Non Produktif (Usia > 65 Tahun). Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 (diolah) LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 13.
(14) Persentase penduduk usia produktif, yaitu penduduk pada rentang usia 1564 tahun, pada tahun 2014 adalah sebesar 66,62 persen (760.045 jiwa), sedangkan 33,38 persen (380.748 jiwa) merupakan penduduk usia non. produktif. Penduduk usia non produktif terdiri dari dua kelompok usia, yaitu. penduduk usia kurang dari 15 tahun dengan persentase sebesar 23,51 persen dan penduduk usia 65 tahun ke atas dengan persentase sebesar 9,87 persen dari total penduduk Kabupaten Blitar. 1.2.4.4. Jenis Pekerjaan Perekonomian Kabupaten Blitar selama periode tahun 2013 - 2014. mengalami pertumbuhan yang positif, sehingga berkontribusi terhadap. peningkatan angka penyerapan tenaga kerja di beberapa sektor lapangan usaha.. Tabel 1.5 Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha. No. Sektor. 1.. Pertanian. 3.. Industri Pengolahan. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9.. Pertambangan & Penggalian. Listrik, Gas & Air Bangunan. 2013 Jumlah % (jiwa) 266.087 44.86 4.577. 0.77. -. 0.00. 57.347 32.860. 2014 Jumlah % (jiwa) 280.582 47,77 1.419. 9.67. 58.035. 5.54. 1.576. 29.950. 0,24. 9,88 0,27 5,10. Perdagangan, Hotel dan Restoran. 114.486. 19.30. 116.235. 19,79. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan. 7.974. 1.34. 10.789. 1,84. Komunikasi dan Transportasi Jasa-jasa. 27.637. 82.245. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. 4.66. 13.86. 8.690. 80.127. 1,48. 13,64. Pada tahun 2013-2014, lapangan usaha di Kabupaten Blitar yang. paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian, dengan. penyerapan tenaga kerja rata-rata sebesar 46,3 persen. Kontribusi. penyerapan tenaga kerja sektor pertanian mengalami kenaikan dari 44,86 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 14.
(15) persen pada tahun 2013 menjadi 47,77 persen pada tahun 2014. Hal ini sejalan dengan peran sektor pertanian yang masih menjadi leading sector perekonomian. Dengan semakin meningkatnya jumlah tenaga kerja yang. bekerja di sektor pertanian, diharapkan program-program bantuan maupun pelatihan bagi petani dapat meningkatkan kesejahteraannya.. Sektor kedua yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah. sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan proporsi tenaga kerja sebesar 19,79 persen, sedangkan sektor ketiga yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor jasa-jasa sebesar 13,64 persen. 1.2.4.5. Pendidikan. Jumlah penduduk Kabupaten Blitar yang bekerja pada tahun 2014. adalah sebesar 97 persen atau sejumlah 587.403 jiwa dari total angkatan. kerja sejumlah 606.076 jiwa. Dari jumlah tersebut, kelompok pekerja tamatan SD merupakan yang terbesar. Berikut ini ditampilkan komposisi penduduk bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Tabel 1.6 Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2013-2014 2013 Jumlah % 1. Tidak/Belum Pernah Sekolah 12.334 2,08 2. Tidak/Belum Tamat SD 83.974 14,16 3. SD 230.689 38,89 4. SLTP 128.632 21,68 5. SLTA Umum 60.576 10,21 6. SLTA Kejuruan 38.834 6,55 7. Diploma I/II/III/Akademi 9.940 1,68 8. Universitas 28.234 4,76 Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 (diolah). No. Uraian. 2014 Jumlah % 11.888 2,02 89.699 15,27 196.178 33,40 144.094 24,53 55.286 9,41 47.204 8,04 10.366 1,76 32.688 5,56. Pada tahun 2014 pekerja lulusan SLTA Kejuruan dan jenjang Strata-1. (Universitas) mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Di sisi. lain juga terjadi peningkatan persentase pekerja yang tidak/belum tamat SD LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 15.
(16) yaitu dari 14,16 persen menjadi 15,27 persen dan peningkatan persentase pekerja lulusan tingkat SLTP, yaitu dari 21,68 persen menjadi 24,53 persen. Namun demikian, pada tahun 2014 persentase pekerja lulusan SD mengalami. penurunan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari 38,89 persen menjadi 33,40.. Di tahun-tahun berikutnya, program pendidikan formal (wajib. belajar) masih harus tetap menjadi prioritas untuk peningkatan kualitas SDM. serta upaya peningkatan kualitas pendidikan tinggi yang ada di Kabupaten Blitar. Hal ini dikarenakan, selain kesehatan, pendidikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan tingkat kesehatan dan pendidikan. yang baik, seseorang akan mampu berproduksi lebih efektif dan efisien.. Seseorang yang berpendidikan baik akan mampu menyerap perkembangan teknologi dengan lebih baik. 1.2.5.. Kondisi Ekonomi. 1.2.5.1. Potensi Unggulan Daerah Potensi ekonomi Kabupaten Blitar melimpah dan beragam. Berdasarkan. Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031, Kabupaten Blitar masuk dalam beberapa rencana pengembangan kawasan, meliputi: a. Pengembangan. kawasan. rambutan, dan belimbing);. hortikultura. (sentra. penghasil. pisang,. b. pengembangan kawasan perkebunan (tebu, kopi, kakao, kelapa, dan nilam);. c. pengembangan kawasan sentra peternakan besar (ternak besar dan peternakan unggas);. d. pengembangan kawasan perikanan, meliputi perikanan air tawar (budidaya ikan hias), dan perikanan air laut.. Selain itu, dalam Rencana Pengembangan Koridor Wisata RTRW Provinsi. Jawa Timur 2011-2031, wilayah Kabupaten Blitar termasuk dalam Jalur Pengembangan Koridor C untuk konservasi kompleks Candi Penataran. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 16.
(17) Bersama dengan Monumen Trisula, Candi Penataran dan Candi Simping masuk dalam kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.. Di sub sektor peternakan, produksi telor unggas Kabupaten Blitar. konsisten menyumbang hampir sepertiga produksi telor Jawa Timur. Pada. tahun 2012 sumbangan produksi telor Kabupaten Blitar terhadap produksi Jawa Timur sebesar 33,54 persen, tahun berikutnya meningkat menjadi. 37,08 persen, dan pada tahun 2014 sebesar 27,83 persen (Data Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, 2015). Sedangkan di sub sektor perikanan. darat, khususnya budidaya ikan hias, Kabupaten Blitar terkenal dengan komoditas ikan koi dengan basis budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok.. Komoditas unggulan Kabupaten Blitar lainnya adalah gula kelapa,. minyak atsiri (kenanga dan nilam), serta kerajinan batok kelapa yang telah menembus pasar nasional.. Dalam rangka mengembangkan industri minyak atsiri di Kabupaten. Blitar, Pemerintah Kabupaten Blitar bekerja sama dengan Universitas. Brawijaya. Dimulai pada tahun 2011, pengembangan atsiri dilaksanakan melalui Program Hibah Kompetensi Berbasis Institusi berupa program pemberdayaan petani nilam, cengkeh, dan kenanga. Pada akhir tahun 2013. dimulai rintisan Pengembangan Agrowisata Atsiri Nilam di Kesamben. Pada tahun 2015 direncanakan Pengembangan Agrowisata Atsiri menjadi Techno Park Atsiri.. Berikut ini disajikan Indikator Makro Kabupaten Blitar Tahun 2012-. 2014 sebagai gambaran singkat kondisi sosial dan ekonomi Kabupaten Blitar, yang selanjutnya akan dibahas dalam beberapa sub bab.. Tabel 1.7 Indikator Makro Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014. No. Uraian. Satuan. Tahun. 1. IPM. -. 2012 74,43. 4. Indeks Daya Beli. -. 68,30. 2 3 5. Indeks Pendidikan Indeks Kesehatan. Angka Harapan Hidup (AHH). -. Tahun. 77,82 77,17 71,30. 2013 74,92. 2014 N/A. 68,88. N/A. 77,87 78,00. 71,46. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. N/A N/A N/A. I - 17.
(18) No 6 7 8 9. Uraian. Satuan. Angka Melek Huruf. Standar Hidup Layak Konsumsi per kapita yang disesuaikan Rata-rata Lama Sekolah. 10. Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB (Berlaku). 13. PDRB perkapita (Konstan). 11 12 14 15. PDRB per kapita (Berlaku) PDRB (Konstan) Inflasi. Tingkat Pengangguran Terbuka. Tahun 2012 92,05. 2013 92,08. 2014 N/A. Tahun. 7,40. 7,43. N/A. Juta Rp.. 15.366.477,27. 17.318.024,76. 19,510,752.80. 5.722.165. 6.042.277. 6.393.742. %. Ribu Rp. %. Rp.. Juta Rp. Rp. %. 655,57 6,35. 13.593.564. 6.468.467,19. 4,82. %. 658,34 6,18. 15.235.339. 6.868.262,68 6,14. 2,86. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 Keterangan: N/A: angka tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Pusat. N/A. 6.20. 17.102.798. 6.393.742,71. 3,74. 6,09 3,08. Untuk mengetahui kondisi, potensi dan perkembangan struktur. perekonomian di suatu wilayah dapat dilihat dari komposisi PDRB. PDRB merupakan jumlah nilai tambah seluruh barang dan jasa final yang. diproduksi oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB terbagi. menjadi dua yaitu PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) dan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB). PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menunjukkan kemampuan ekonomi suatu wilayah sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan digunakan untuk membandingkan capaian/kinerja ekonomi suatu. daerah dari waktu ke waktu, karena pertumbuhan PDRB ADHK mencerminkan. pertumbuhan. output. secara. riil. (disebabkan. oleh. peningkatan produksi bukan karena kenaikan harga). Perkembangan PDRB Kabupaten Blitar disajikan dalam Gambar 1.6.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 18.
(19) Gambar 1.6 Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK Kabupaten Blitar Tahun 2013-2014 (juta rupiah) 20,000,000. 19,510,753. 17,318,025. 15,000,000 7,293,937. 6,868,263. 10,000,000 5,000,000 0. 2013. 2014 ADHB. ADHK. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. Dari Tabel 1.6 dapat diketahui bahwa nilai PDRB Kabupaten Blitar baik. menggunakan ADHK maupun ADHB mengalami peningkatan. Apabila dirinci menurut lapangan usaha, maka perbandingan PDRB Kabupaten Blitar Tahun 2013-2014 ditampilkan sebagai berikut.. Tabel 1.8 Perbandingan PDRB (ADHB dan ADHK 2000) Kabupaten Blitar Tahun 2013-2014 ADHB. Sektor 2013 Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Angkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa Jasa Total. ADHK. (Miliar Rupiah) % 2014. (Miliar Rupiah) % 2014. %. 2013. 7.450,960. 43,02. 8.368,767. 42,89. 3.046,230. 44,35. 3.198,977. 43.86. 414,835. 2,40. 465,654. 2,39. 217,150. 3,16. 233,101. 3.20. 439,791 65,516. 445,293. 2,54. 502,308. 0,38. 74,177. 2,57. 508,460. 2,57 0,38 2,61. 182,952 26,117. 146,908. 2,66 0,38 2,14. 192,718 27,830. 159,558. %. 2.64 0.38 2.19. 5.408,401. 31,23. 6.179,850. 31,67. 1.980,391. 28,83. 2.150,352. 29.48. 785,944. 4,54. 878,175. 4,50. 397,655. 5,79. 425,084. 5,83. 100,00. 6.868,263. 100,00. 7.293,937. 392,240. 1.915,039. 17.318,024. 2,26. 11,06. 100,00. 446,258. 2,087,100. 19.510,752. 2,29. 10,70. 163,040. 707,820. 2,37. 10,31. 174,525. 731,791. 2,39. 10,03. 100,00. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 19.
(20) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kontribusi sektor pertanian pada tahun 2014 mengalami penurunan, namun nilai produksinya meningkat, sedangkan kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami. kenaikan dibanding tahun tahun sebelumnya. Apabila digambarkan dalam bentuk diagram, struktur PDRB Kabupaten Blitar Tahun 2014 adalah sebagai berikut.. Gambar 1.7 Struktur Ekonomi Kabupaten BlitarTahun 2014 4.50%. 2.29%. Pertanian. 10.70%. Pertambangan & Penggalian Industri. 42.89%. Listrik, Gas & Air Bersih. 31.67%. Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Angkutan & Komunikasi. 2.61%. 0.38%. 2.39%. 2.57%. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 (diolah). Dari Gambar 1.7 diketahui bahwa dalam struktur PDRB, sektor pertanian. masih merupakan sektor penopang utama dalam perekonomian Kabupaten Blitar, dengan kontribusi terbesar yaitu sebesar 42,89 persen. Sektor yang. memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap perekonomian adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi sebesar 31,67 persen. Perkembangan sektoral PDRB Kabupaten Blitar tahun 2013-2014 ditampilkan dalam Tabel 1.10.:. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 20.
(21) Tabel 1.9 Perkembangan Nilai, Kontribusi dan Pertumbuhan Sektoral PDRB (ADHK 2000) Kabupaten Blitar Tahun 2013-2014 No.. Sektor. 1. 2.. Pertanian Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel & Restoran Angkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa Jasa Kabupaten Blitar. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.. Nilai (Miliar Rp) 3.046,23 182,95 217,15. 2013 KontriPertumbuhan busi (%) (%) 44,35 3,65 2,66 10,82 3,16. 7,04. 146,91 1.980,39. 2.14 28.83. 11,94 9,51. 163,04. 2.37. 707,82 6.868,26. 10.31 -. 26,12. 397,65. 0.38. 5.79. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 (diolah). Nilai (Miliar Rp) 3.198,98 192,72. 3,20. 7,35. 159,56 2.150,35. 2,19 29,48. 8,61 8,58. 7,63. 174,53. 2,39. 7,04. 4,81 6,18. 731,79 7.293,93. 10,03 -. 3,39 6,20. 5,76. 7,35. 233,10. 2014 KontriPertumbuhan busi (%) (%) 43,86 5,01 2,64 5,34. 27,83. 425,08. 0,38. 5,83. 6,56. 6,90. Pada tahun 2013 kontribusi sektor pertanian sebesar 44,35 persen,. sedangkan tahun 2014 lebih rendah 0,49 persen menjadi 43,86 persen. Namun demikian, nilai produksi sektor pertanian pada tahun 2014 mengalami kenaikan lebih besar dibanding tahun 2013.. Sedangkan sektor yang kontribusinya terus mengalami tren positif. selama kurun waktu 2013-2014 adalah perdagangan, hotel dan restoran. Pada tahun 2014 pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran melambat namun kontribusinya terhadap PDRB mengalami peningkatan.. Peningkatan kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran salah. satunya dipicu oleh meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yaitu dari. 1.125.315 orang di tahun 2013 meningkat menjadi 1.161.075 orang (naik. sebesar 3 persen). Bertambahnya kunjungan wisatawan ke Kabupaten Blitar membawa efek positif selain meningkatkan PAD (pendapatan retribusi obyek wisata naik sebesar 35 persen dibanding tahun sebelumnya) juga semakin LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 21.
(22) menggerakkan usaha jasa bidang akomodasi dan restoran,dimana pada. tahun 2014 realisasi pajak hotel mencapai lebih dari 100 % dibanding target yang telah ditetapkan.. Apabila dikelompokkan menjadi tiga sektor (primer, sekunder, dan. tersier) maka pada tahun 2014 sektor tersier memberikan kontribusi. terbesar yaitu 49,16 persen, diikuti sektor primer sebesar 45,47 persen dan kontribusi terkecil diberikan oleh sektor sekunder yaitu sebesar 5,37 persen.. Sektor primer adalah sektor yang tidak mengolah, tetapi hanya. mendayagunakan sumber daya alam, meliputi sektor pertanian dan sektor. pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder adalah sektor yang mengolah bahan baku, baik berasal dari sektor primer maupun sektor. sekunder itu sendiri, menjadi barang lain yang bernilai lebih tinggi, terdiri dari sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas, dan air bersih; dan sektor. bangunan. Sektor tersier adalah sektor yang berbasis pada jasa, meliputi sektor perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa.. Gambar 1.8 Kontribusi Sektor Primer, Sekunder dan Tersier terhadap PDRB Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014 (%). 120.00 100.00 80.00. 48.58. 49.09. 49.16. 5.23. 5.34. 5.37. 46.20. 45.56. 45.47. 60.00 40.00 20.00 0.00 2012 Sektor Primer. 2013 Sektor Sekunder. 2014 Sektor Tersier. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 (diolah). Dari Gambar 1.8 dapat diketahui bahwa kontribusi antara sektor. primer dan tersier hampir sama besar. Perbedaannya adalah kontribusi sektor primer cenderung menurun sedangkan kontribusi sektor tersier terus LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 22.
(23) meningkat. Seperti sudah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya bahwa. meskipun share sektor primer mengalami penurunan, sektor penyangga. utamanya, yaitu sektor pertanian, mengalami kenaikan nilai produksi. dibanding tahun sebelumnya. Penurunan share ini menunjukkan bahwa ketergantungan. ekonomi. terhadap. sektor. ini. berkurang,. yang. mengindikasikan bahwa kegiatan ekonomi masyarakat semakin bergeser ke. arah industri jasa (terjadi pergeseran struktur ekonomi). Hal ini bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena salah satu ciri daerah yang maju adalah. perekonomiannya tidak didominasi oleh sektor primer yang bergantung pada sumber daya alam (terutama sektor pertanian).. Namun demikian, hal yang perlu menjadi perhatian bahwa dalam. menyongsong era pasar bebas (Masyarakat Ekonomi ASEAN) akhir tahun 2015, dimana arus barang dan jasa bebas keluar-masuk pada suatu wilayah, selain mempersiapkan human capital yang berkualitas, Kabupaten Blitar perlu tetap menjaga kontinuitas kontribusi sektor primer sekaligus. mendorong kemajuan industri pengolahan di Kabupaten Blitar. Hal ini dikarenakan, sektor primer yang didukung dengan industri pengolahan yang. memadai dapat menghasilkan tradable goods yang mampu mendatangkan pendapatan/devisa bagi daerah.. Melalui analisis sektor basis atas struktur (pertumbuhan dan. kontribusi) PDRB Kabupaten Blitar terhadap PDRB Provinsi Jawa Timur sebagai daerah acuan, maka diperoleh tipologi sektoral sebagai berikut.. 1. Sektor yang tergolong sebagai sektor prima (pertumbuhan dan kontribusinya lebih tinggi dibanding daerah acuan) adalah: a. Sektor Pertanian;. b. Sektor Pertambangan dan Penggalian; dan c. Sektor Jasa-jasa.. 2. Sektor yang termasuk dalam sektor potensial (pertumbuhan lebih tinggi namun kontribusinya lebih rendah dari daerah acuan) adalah:. a.. b.. Listrik. Perdagangan, Hotel, dan Restoran LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 23.
(24) c.. Bangunan. Apabila pengelolaan ketiga sektor potensial ini ditingkatkan, maka pada. tahun-tahun berikutnya peranan sektor ini terhadap PDRB akan lebih besar, misalnya untuk memacu sektor perdagangan, hotel dan restoran. dapat dilakukan melalui pengembangan pariwisata dan UMKM, salah satunya pada tahun 2014 telah dicanangkan Program Pengembangan. Desa Wisata yang telah melahirkan 15 desa wisata baru di Kabupaten Blitar.. 3. Sektor yang tergolong dalam sektor maju tertekan (pertumbuhan lebih rendah namun kontribusinya lebih tinggi dibanding daerah acuan). adalah Sektor Keuangan dan Jasa Perusahaan. Sektor ini dapat ditingkatkan. dengan. menjaga. iklim. investasi. tetap. kondusif,. meningkatkan fasilitasi bagi industri kecil dalam mengakses kredit dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank maupun lembaga keuangan nonbank (koperasi dan lain-lain).. 4. Sektor yang tergolong dalam sektor relatif tertinggal (pertumbuhan maupun kontribusinya lebih rendah dibanding daerah acuan) adalah:. a.. b.. Industri Pengolahan. Pengangkutan dan Komunikasi. Sebagai sektor yang relatif tertinggal, maka kedua sektor ini layak. memperoleh prioritas dalam perencanaan pembangunan ekonomi, dimana kedua sektor ini juga sangat berhubungan erat. Industri. pengolahan yang berkembang pasti membutuhkan pengangkutan yang memadai baik untuk mendatangkan bahan baku maupun pemasaran. produk serta membutuhkan kelancaran arus komunikasi, sehingga akan mendorong perkembangan industri pengangkutan dan komunikasi.. Dengan demikian, terjadilah multiplier effect, dimana pertumbuhan satu sektor dapat memicu perkembangan sektor lainnya, yang terjadi karena adanya keterkaitan (linkage) antar industri dan antar sektor.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 24.
(25) 1.2.5.2. Pertumbuhan Ekonomi Salah satu indikator keberhasilan pembangunan daerah yang jamak. digunakan adalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan output agregat dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi. diukur. dengan. menggunakan. PDRB. Atas. Dasar. Harga. Konstan(ADHK), karena pertumbuhan PDRB ADHK ini mencerminkan adanya peningkatan riil output perekonomian suatu daerah.. Gambar 1.9 Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur, dan Nasional Tahun 2012-2014. 8.00 7.50 7.00 6.50 6.00 5.50. 7.27 6.55. 6.35. 6.20 6.18. 6.26. 6.06. 5.78. 5.00 5.02. 4.50 4.00 2012 Kab. Blitar. 2013 Jatim. 2014 Nasional. Sumber: BPS Kab. Blitar,BPS Provinsi Jatim, BPS Pusat, 2015. Dari Gambar 1.9 dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Blitar (6,20%) lebih tinggi dibanding LPE Jawa. Timur (6,06%) dan nasional (5,02%). Hal ini merupakan prestasi tersendiri,. mengingat tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Republik Indonesia yang rawan gejolak. Namun, Kabupaten Blitar berhasil menjaga iklim politik. tetap kondusif sehingga tidak mengganggu aktivitas ekonomi. Dalam kurun. waktu 2010-2014, rata-rata tingkat LPE Kabupaten Blitar (6,24%) lebih rendah dari rata-rata LPE Jawa Timur (6,63%), namun lebih unggul dibanding rata-rata LPE Nasional (5,69%).. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 25.
(26) Selain. tingkat. pertumbuhan. ekonomi,. indikator. keberhasilan. pembangunan daerah lainnya adalah PDRB per kapita, yang mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat. PDRB per kapita diukur dengan membagi. nilai PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Berikut ini disajikan perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014. Gambar 1.10 Perkembangan PDRB per Kapita (ADHB) Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014 Rp17,102,798 Rp18,000,000 Rp15,235,339. Rp16,000,000 Rp14,000,000. Rp13,593,564. Rp12,000,000 Rp10,000,000 Rp8,000,000 Rp6,000,000 Rp4,000,000 Rp2,000,000 Rp-. 2012. 2013. 2014. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. Selama kurun waktu 2012-2014, PDRB per kapita selalu mengalami. peningkatan. PDRB per kapita pada tahun 2013 sebesar Rp.15,23 juta sedangkan pada tahun 2014 sebesar Rp.17,1 juta.Pada tahun 2013 laju pertumbuhan PDRB per kapita sebesar 12,26 persen sedangkan pada tahun 2014 sebesar 12,08 persen.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 26.
(27) Gambar 1.11 Perkembangan Tingkat Inflasi Kabupaten Blitar Tahun 2012-2014 8.00 7.50 7.00 6.50. 6.14. 6.09. 2013. 2014. 6.00 5.50 5.00. 4.82. 4.50 4.00 3.50 3.00 2012. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. Pada tahun 2014 tingkat inflasi lebih rendah dibanding tahun 2013.. Tingginya tingkat inflasi pada tahun 2013 disebabkan oleh naiknya harga. bahan bakar minyak (BBM) yang menyebabkan terjadinya cost-push inflation,. yaitu inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga input yang menyebabkan biaya produksi meningkat (kenaikan tarif angkutan), akibat kenaikan harga BBM yang merupakan kebutuhan dasar bagi mayoritas unit produksi. Kebijakan kenaikan harga BBM pada bulan November tahun 2014. diperkirakan menjadi penyebab tingkat inflasi tetap berada di kisaran 6 persen, dengan tingkat inflasi sektoral tertinggi terjadi pada sektor. pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 8,43 persen sedangkan tingkat inflasi sektor pertanian sebesar 6,95 persen.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 27.
(28) Gambar 1.12 Perbandingan Pertumbuhan PDRB per Kapita (ADHB) dan Tingkat InflasiKabupaten Blitar Tahun 2012-2014 (%) 14.00 12.00 10.00. 10.92. 12.08. 12.26. 6.14. 6.09. 2013. 2014. 8.00 6.00 4.00. 4.82. 2.00 0.00. 2012. Tk. Inflasi. Pertumbuhan PDRB per Kapita. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. Dari Gambar 1.12 diketahui bahwa pertumbuhan PDRB per kapita. (ADHB) lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi. Hal ini mengindikasikan. bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga dengan baik. Dengan kata lain,. pendapatan riil masyarakat masih cukup tinggi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.. Penggunaan pertumbuhan ekonomi dan indikator moneter (PDRB per. kapita) akan lebih ideal apabila disandingkan dengan indikator sosial. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan ekonomi yang diperlukan oleh suatu daerah bukanlah sekedar pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi pertumbuhan. ekonomi yang berkualitas, yaitu pertumbuhan ekonomi yang mampu. mendorong penciptaan lapangan kerja, peningkatan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan dan bersifat sustainable.. Paradigma pembangunan inklusif inilah yang harus menjadi perhatian. bersama di masa mendatang. Indikator sosial yang jamak digunakan untuk. mengukur keberhasilan pembangunan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM).. IPM. menunjukkan. capaian. tingkat. pembangunan. manusia.. Pembangunan daerah dapat dikatakan berhasil apabila kualitas manusianya LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 28.
(29) meningkat. IPM adalah indeks komposit yang merupakan hasil gabungan dari. indeks-indeks, yaitu Indeks Kesehatan, Indeks Pendidikan, dan Indeks Daya Beli.. 80 78 76 74 72. Gambar 1.13 Perkembangan IPM Kabupaten Blitar dan Indeks-indeks Komponen IPM Tahun 2010-2013 77.67. 76.46 73.67. 70 68. 77.7. 77.82. 76.82. 77.17. 74.06. 74.43. 67.65. 66.87. 77.87 78.00 74.92 68.88. 68.3. 66 64 62 60. 2010. 2011. Indeks Kesehatan. Indeks Pendidikan. 2012. 2013. Indeks PPP. IPM. Sumber: BPS Kab. Blitar, 2015 Keterangan: - Data IPM tahun 2013 merupakan angka diperbaiki - Data Tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Pusat. Dari Gambar 1.13 dapat diketahui perkembangan IPM dan indeks-indeks komponennya dari tahun 2010 hingga 2013. Selama kurun waktu 20102013, nilai IPM Kabupaten Blitar terus mengalami peningkatan. Pada tahun. 2012, nilai IPM Kabupaten Blitar sebesar 74,43 sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi 74,92.. Indeks Pendidikan menunjukkan derajat pendidikan masyarakat. dengan indikator Angka Melek Huruf (AMH) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years School/MYS). Dari Gambar 1.13 juga dapat diketahui. bahwa Angka Melek Huruf Kabupaten Blitar dalam kurun waktu 2010-2013 berada diatas Angka Melek Huruf Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2013. Angka Melek Huruf Kabupaten Blitar sebesar 92,08, artinya 92 persen. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 29.
(30) penduduk usia 10 tahun keatas dapat membaca dan menulis huruf latin maupun huruf lainnya.. Gambar 1.14 Perkembangan Angka Melek Huruf Kabupaten Blitar dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2013 (%). 93. 92. 92.02. 92.05. 92.08. 92 91 90 89. 89.28 88.34. 88.52. 2010. 2011. 89.75. 88 87 86. Kabupaten Blitar. 2012. 2013. Jawa Timur. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 Keterangan: Data Tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Pusat. Di sisi lain, pada Gambar 1.15 disajikan perkembangan Angka Rata-. rata Lama Sekolah Kabupaten Blitar dan Jawa Timur, yang menunjukkan bahwa pencapaian MYS Kabupaten Blitar sedikit tertinggal dibanding Jawa. Timur. Pada tahun 2013 MYS Kabupaten Blitar sebesar 7,43. Artinya, penduduk di Kabupaten Blitar rata-rata bersekolah selama 7-8 tahun.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 30.
(31) Gambar 1.15 Perkembangan Angka Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years Schools/MYS) Kabupaten Blitar dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2013 7.55. 7.5. 7.5. 7.45. 7.45 7.4. 7.35. 7.36. 7.35. 7.43 7.4. 7.3. 7.34. 7.25 7.2. 7.24. 7.15 7.1. 2010. 2011. Kabupaten Blitar. 2012. 2013. Jawa Timur. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 Keterangan: Data Tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Pusat. Indeks kesehatan mencerminkan tingkat kesehatan dan kualitas. hidup masyarakat yang ditunjukkan dengan Angka Harapan Hidup (AHH).. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.16, Angka Harapan Hidup (AHH). Kabupaten Blitar pada tahun 2013 sebesar 71,46 atau naik sebesar 0,16 dan lebih tinggi dibanding AHH Provinsi Jawa Timur sebesar 70,19. Nilai AHH. 71,46 berarti bahwa penduduk Kabupaten Blitar mempunyai harapan untuk hidup sampai dengan usia 71 tahun.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 31.
(32) Gambar 1.16 Perkembangan Angka Harapan Hidup Kabupaten Blitar dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2013 72 71.5 71. 70.88. 70.5 70. 69.6. 71.09. 69.86. 71.3. 71.46. 70.09. 70.19. 2012. 2013. 69.5 69 68.5. 2010. 2011. Kabupaten Blitar. Jawa Timur. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015 Keterangan: Data Tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Pusat. Komponen Indeks Pembangunan Manusia yang ketiga adalah Indeks Daya. Beli atau Purchasing Power Parity (PPP) yang mencerminkan tingkat kelayakan hidup masyarakat. Indeks ini diukur melalui pengeluaran per. kapita yang disesuaikan dengan daya beli. Perbandingan pengeluaran per kapita Kabupaten Blitar dengan Provinsi Jawa Timur disajikan pada Gambar 1.17.. Gambar 1.17 Perkembangan Pengeluaran Riil Per Kapita Kabupaten Blitar dan Provinsi Jawa Timur 660.00. 655.57 652.75. 655.00 650.00 645.00. 649.38. 651.04. 658.34 653.37. 647.46. 643.6. 640.00 635.00 2010. 2011 Kabupaten Blitar. 2012. 2013. Jawa Timur. Sumber: BPS Kabupaten Blitar, 2015. Keterangan: Data Tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Pusat LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 32.
(33) Dari gambar diatas dapat dikatakan bahwa pengeluaran riil. perkapita masyarakat Kabupaten Blitar berada diatas rata-rata pengeluaran. riil masyarakat provinsi Jawa Timur. Artinya taraf hidup dan daya beli ratarata masyarakat Kabupaten Blitar lebih baik.. Untuk menunjukkan capaian kinerja pembangunan manusia, maka. selain melihat data trend tahunan, nilai IPM Kabupaten Blitar dapat dibandingkan dengan daerah acuan, yaitu Provinsi Jawa Timur, maupun. daerah sekitar. Berikut ini disajikan perbandingan IPM Kabupaten Blitar dengan Provinsi Jawa Timur selama 4 tahun terakhir.. Gambar 1.18 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Blitar dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2013. 76 75 74. 73.67. 74.92 73.54. 72.83. 73 72. 74.06. 74.43. 72.18 71.62. 71 70 69 2010. 2011 Kab. Blitar. 2012. 2013. Jawa Timur. Sumber: BPS Prov. Jatim, 2015 Keterangan: - Data tahun 2013 merupakan angka diperbaiki - Data tahun 2014 belum dirilis oleh BPS Pusat. Pada tahun 2013, nilai IPM Kabupaten Blitar sebesar 74,92 lebih. tinggi dibanding capaian nilai IPM Jawa Timur sebesar 73,54. Peringkat IPM Kabupaten Blitar pada tahun 2013 masih belum berubah dibanding tahun. 2012 yaitu berada di peringkat ke-12 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Dibandingkan dengan daerah di sekitar wilayah Kabupaten Blitar yang. memiliki struktur dan kultur serupa, pada tahun 2013 nilai IPM Kabupaten. Blitar masih tertinggal dibanding Kota Blitar (78,7 atau peringkat ke-3), LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 33.
(34) namun lebih tinggi dibanding Kabupaten Tulungagung (74,79 atau peringkat. ke-13), Kabupaten Kediri (73,29 atau peringkat ke-19) dan Kabupaten Trenggalek (74,44 atau peringkat ke-16). Meskipun capaian nilai IPM Kabupaten Blitar berada diatas nilai IPM Jawa Timur, upaya/program. pembangunan manusia dari sisi ekonomi, kesehatan dan pendidikan harus. terus ditingkatkan guna semakin meningkatkan kualitas masyarakat Kabupaten Blitar sebagai salah satu modal dasar pembangunan.. LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI BLITAR TAHUN 2014. I - 34.
(35)
Dokumen terkait
From the causes, the study can categorize Libby’s anxiety into three types, there are realistic anxiety, moral anxiety, and neurotic anxiety.. This classification is grouped