• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Review umum yang dilakukan oleh auditor internal biasanya lebih rinci dibandingkan review umum yang dilakukan oleh KAP. Laporan auditor internal berisi temuan audit atas penyimpangan dan kecurangan yang teridentifikasi, defisiensi pengendalian internal, dan rekomendasi perbaikan. Audit internal membantu organisasi mencapai tujuan mereka melalui pendekatan sistematis dan terorganisir untuk menilai dan meningkatkan manajemen risiko, pengakuan dan tata kelola.”

Dari pengertian audit internal di atas dapat disimpulkan bahwa audit internal adalah pemeriksaan ulang secara independen terhadap kegiatan operasional perusahaan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen. Sedangkan auditor internal bertugas melaporkan jika terjadi penyimpangan di dalam perusahaan, termasuk penyimpangan dan perselisihan. Profesionalisme berkaitan dengan keandalan, kemampuan melaksanakan tugas dan meningkatkan kualitas kerja seorang auditor internal.

Status organisasi unit audit internal harus memungkinkan pemenuhan dan penyelesaian tugas audit yang diberikan kepadanya, dan auditor internal harus melaksanakan tugasnya secara objektif. 15 c) Bidang Pekerjaan Bidang pekerjaan auditor internal harus mencakup pengujian dan pengembangan kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian internal organisasi serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Kepala audit internal harus menetapkan rencana pelaksanaan tanggung jawab audit internal, kepala audit internal harus membuat kebijakan prosedural tertulis.

Selanjutnya, auditor harus meninjau atau memeriksa untuk memastikan bahwa tanggung jawab departemen audit internal telah dipenuhi.

Penerapan Manajemen Risiko Perbankan

Risiko suku bunga adalah risiko yang timbul akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book atau perubahan nilai keekonomian posisi banking book yang disebabkan oleh perubahan suku bunga. Risiko nilai tukar adalah risiko yang timbul akibat perubahan nilai posisi trading dan banking book akibat perubahan nilai tukar atau perubahan harga emas. Risiko komoditas adalah risiko yang timbul akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading dan banking book akibat perubahan harga komoditas.

Risiko ekuitas adalah risiko akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book yang disebabkan oleh perubahan harga saham. Risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas. Risiko kepatuhan adalah risiko bank tidak mematuhi atau menegakkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank wajib menetapkan secara jelas wewenang dan tanggung jawab pada setiap tingkat jabatan dalam kaitannya dengan penerapan manajemen risiko. Bertanggung jawab atas penerapan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang dilakukan bank secara keseluruhan. Melakukan review secara berkala untuk memastikan keakuratan metodologi penilaian risiko, kecukupan penerapan sistem informasi manajemen dan keakuratan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko.

Prosedur dan penetapan limit risiko harus disesuaikan dengan tingkat risiko (risk appetite) risiko perbankan. Bank wajib melaksanakan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengelolaan risiko terhadap seluruh faktor risiko yang signifikan. Memperbaiki proses pelaporan apabila terdapat perubahan signifikan pada kegiatan usaha bank, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko.

Dalam menjalankan fungsi manajemen risiko suku bunga, mata uang, dan likuiditas, bank setidaknya harus menentukan manajemen aset dan liabilitas (ALMA). Laporan atau informasi yang diperoleh dari sistem informasi manajemen risiko harus diberikan kepada direksi secara berkala. Penerapan sistem pengendalian internal setidaknya mampu mendeteksi kelemahan dan penyimpangan yang terjadi pada waktunya.

Kesesuaian sistem pengendalian intern dengan jenis dan tingkat risiko yang melekat pada kegiatan usaha bank.

Kredit

Pengertian Kredit

Menetapkan jalur pelaporan dan pemisahan fungsi yang jelas dari unit kerja operasional ke unit kerja yang menjalankan fungsi pengendalian. Dokumentasi prosedur operasional, ruang lingkup dan temuan audit yang lengkap dan memadai, serta tanggapan manajemen bank berdasarkan hasil audit. Verifikasi dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan terhadap pendekatan bank terhadap kelemahan material dan tindakan manajemen bank untuk memperbaiki penyimpangan yang timbul.

28 dari kata Yunani “credere” yang berarti kepercayaan, sehingga ketika seseorang atau badan usaha menerima suatu pinjaman, mereka yakin akan mampu mengembalikannya, karena orang atau badan usaha tersebut yakin bahwa dana yang diberikan akan dikembalikan. (M.Ramly, 2005: 131). Kredit adalah pemberian uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan disertai bunga. harus membayar kembali beserta bunganya sesuai kesepakatan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pinjaman itu berupa uang atau pinjaman, yang didalamnya terdapat kesepakatan antara bank (kreditur) dan peminjam (debitur) dengan kesepakatan yang disepakati.

Unsur-Unsur Kredit

Selain unsur kepercayaan, kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara pembeli kredit dan penerima kredit. Perjanjian ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Setiap kredit yang diberikan mempunyai jangka waktu tertentu, jangka waktu tersebut termasuk jangka waktu pengembalian kredit yang telah disepakati.

Hasil tersebut terutama berupa bunga yang diterima bank sebagai kompensasi dan biaya administrasi pinjaman yang dibebankan kepada nasabah. Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan perbankan akan semakin baik, karena semakin banyak kredit berarti semakin meningkatnya pembangunan di berbagai sektor.

Jenis Kredit

Tujuan lainnya adalah untuk membantu nasabah yang membutuhkan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Pinjaman modal kerja adalah pinjaman jangka pendek yang diberikan untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang bersangkutan, misalnya pinjaman untuk real estate, pinjaman untuk agrobisnis dan lain-lain. Kredit konsumsi adalah pemberian pinjaman untuk keperluan konsumsi pada saat membeli, menyewakan atau lainnya, misalnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya kurang dari satu tahun atau tidak lebih dari satu tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Pinjaman jangka menengah adalah pinjaman dengan jangka waktu satu sampai tiga tahun, biasanya untuk investasi. Kredit dengan harta benda adalah kredit yang diberikan dengan harta benda, yang dapat berupa barang berwujud maupun tidak.

Kredit peternakan, dalam hal ini jangka pendek, mis. peternakan ayam dan jangka panjang untuk kambing atau sapi. Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan dikembalikan. Penilaian kredit bank dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan kepercayaan dari nasabahnya, misalnya melalui bank. melalui prosedur penilaian yang tepat.

Menurut Kasmir, kriteria penilaian yang dilakukan bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan menggunakan analisis 5C dan 7P. Keyakinan bahwa sifat atau karakter orang yang akan diberi kredit adalah benar-benar dapat dipercaya, hal ini tercermin dari latar belakang klien, baik pekerjaan maupun pribadi. Untuk melihat efektivitas penggunaan modal, lihatlah laporan keuangan (neraca dan laporan laba rugi) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan ukuran lainnya.

Ketika melihat kredit, kondisi politik ekonomi saat ini dan masa depan juga harus dinilai. Outlook rating sektor usaha yang dibiayai seharusnya benar-benar mempunyai prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit bermasalah relatif kecil. Ini merupakan ukuran bagaimana nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana uang tersebut diambil untuk mengambil kredit.

Kerangka Pemikiran

Untuk mengelola aset bank diperlukan penerapan pengendalian intern yang memadai dimana pengendalian tersebut ditujukan untuk melindungi aset bank seperti pengamanan dana bank dan pengendalian. Dalam kelangsungan aktivitas pengendalian internal, diperlukan orang atau departemen independen dalam entitas untuk memantau dan menilai efektivitas pengendalian internal, yaitu auditor internal. Menurut hasil penelitian yang dilaporkan oleh Ika Caya Putri (2010), penerapan audit internal berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan pemberian kredit.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik suatu bank melaksanakan audit internal maka kebijakan pemberian kreditnya akan semakin berkurang, karena bank akan semakin selektif dalam memberikan kredit sehingga volume kredit yang diberikan akan semakin berkurang. Penelitian yang ditulis oleh Sugandi Hidziadi (2008), mengenai manfaat audit operasional dalam efektivitas pemberian pinjaman, menjelaskan bahwa audit operasional berpengaruh terhadap pemberian pinjaman berdasarkan kondisi sebagian besar aset yang terlibat dalam pemberian pinjaman. Penelitian serupa juga dikemukakan oleh Ni Wayan Wedayani dan I Ketut Jati (2013), efektivitas fungsi badan pengawas sebagai auditor internal dalam pengawasan pemberian kredit.

Auditor internal dapat membantu bank menghindari penipuan dan dapat mengidentifikasi risiko yang dihadapi bank. Dengan demikian, auditor internal sangat diperlukan dan bahkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kelangsungan operasional bank. Berdasarkan konsep di atas, auditor internal akan memberikan nilai tambah sebagai jasa assurance dan konsultasi, yang salah satunya adalah mendorong efektivitas manajemen risiko sebagai proses manajemen risiko.

Risiko merupakan ketidakpastian yang memungkinkan terjadinya kerugian, dimana risiko menimbulkan keadaan yang dapat menghambat bank dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kejelasannya, Bank Indonesia menghimbau kepada perbankan di Indonesia untuk melakukan manajemen risiko perbankan. Sebagaimana dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor: 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum meliputi.

Agar hasil kinerja bank khususnya dalam kegiatan perkreditan dapat maksimal, maka penerapan manajemen risiko bank wajib dilakukan sebagai acuan dalam pengelolaan risiko baterai. Hasil penelitian Lestari (2009) mengenai analisis penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan risiko kredit dan risiko operasional menjelaskan bahwa analisis penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan risiko kredit dan risiko operasional di Kantor Wilayah dari PT. Bank Rakyat Indonesia Medan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan dan prosedur serta strategi yang diterapkan bank dalam penerapan manajemen risiko sebagai upaya pengelolaan risiko kredit dan operasional di bidang perkreditan, mengikuti standar minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. tentu saja disesuaikan dengan ruang lingkup bisnis bank. .

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan definisi-definisi auditing diatas dapat disimpulkan beberapa hal penting terkait dengan auditing, dimana yang diaudit atau diperiksa adalah laporan

Penata Usahaan Dana Desa, adalah merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis (teratur dan masuk akal/logis) dalam bidang keuangan berdasarkan

Menurut Sunyoto (2013:115) untuk melihat ukuran perusahaan dapat dilihat pada pengelompokan perusahaan yaitu growth industry, defensive industry, dan cyclical

Common Stock (Saham Biasa) adalah suatu surat berharga atau bukti kepemilikan perusahaan yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal

Sebagai mana telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa para pegawai sangat ingin memiliki karir kerja yang baik, untuk mendapatkan posisi tersebut para pegawai akan

Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai

Langkah awalnya adalah melakukan seleksi benih. Benih bermutu merupakan syarat untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Kebutuhan akan benih maksimal hanya 30 kg/ha, dengan

2.1.3 Tinjauan Tentang Kualitas Aktiva Produktif 2.1.3.1 Pengertian Aktiva Produktif Menurut peraturan Bank Indonesia No.14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank umum