141
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis terhadap 57 sampel auditor yang bekerja pada 18 kantor akuntan publik di Bandung dan berdasarkan teori dan pembahasan yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pengendalian mutu pada kantor akuntan publik di Kota Bandung termasuk dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan auditor telah menerapkan prosedur yang telah ditetapkan kantor akuntan publik sebelumnya dengan baik.
2. Time budget pressure pada kantor akuntan publik di Kota Bandung termasuk dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan frekuensi revisi untuk anggaran waktu berusaha telah diperbaiki atau dikurangi oleh kantor akuntan publik agar dapat menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.
3. Risiko audit pada kantor akuntan publik di Kota Bandung termasuk dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan risiko audit yang dihadapi auditor sudah rendah sehingga kualitas audit yang dihasilkan auditor tersebut menjadi lebih baik.
4. Kualitas audit pada KAP di Kota Bandung termasuk dalam kategori baik. Hal ini dikarenakan auditor sudah memenuhi syarat-syarat untuk menghasilkan audit yang berkualitas seperti melaporkan semua kesalahan klien, memahami sistem informasi akuntansi klien dan berkomitmen yang kuat dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya.
142
5. Sistem pengendalian mutu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, penulis mengambil kesimpulan bahwa kantor akuntan publik di Bandung telah menerapkan sistem pengendalian mutu dengan baik. Semakin tinggi tingkat penerapan sistem pengendalian mutu yang dilakukan kantor akuntan publik, maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan dari kualitas audit yang diberikan kepada klien.
6. Time budget pressure tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hasil ini menunjukan bahwa semakin tinggi tekanan anggaran waktu yang diterima auditor maka semakin rendah kualitas audit yang dihasilkan auditor tersebut.
7. Risiko audit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi risiko audit yang dihadapi auditor maka semakin rendah kualitas audit yang dihasilkan auditor tersebut.
8. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa sistem pengendalian mutu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit dan time budget pressure dan risiko audit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Secara simultan terdapat pengaruh antara sistem pengendalian mutu, time budget pressure, dan risiko audit terhadap kualitas audit karena sistem pengendalian mutu yang diterapkan oleh kantor akuntan publik mampu meningkatkan kualitas audit menjadi lebih baik.
143
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Kantor Akuntan Publik
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh sistem pengendalian mutu terhadap kualitas audit, sedangkan time budget pressure, dan risiko audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Namun dari data individual jawaban responden menunjukan masih terdapat kelemahan pada sistem pengendalian mutu, time budget pressure, risiko audit, dan kualitas audit. Maka untuk itu peneliti bermaksud memberikan saran kepada kantor akuntan publik yaitu sebagai berikut:
a. Meningkatkan implementasi sistem pengendalian mutu dengan mewajibkan setiap auditor di kantor akuntan publik mematuhi dan menjalankan peraturan atau kebijakan yang terdapat di sistem pengendalian mutu di masing-masing kantor akuntan publik, dan sistem pengendalian mutu harus selalu up to date sesuai dengan standar yang berlaku sehingga dapat memberikan keyakinan kepada klien bahwa kualitas audit yang dihasilkan baik.
b. Dalam rangka meminimalisir tekanan anggaran waktu pada kantor akuntan publik di Kota Bandung disarankan agar pimpinan kantor akuntan publik sebagai pihak yang berwenang dalam menentukan batas waktu penyelesaian audit dapat mempertimbangkan untuk berkoordinasi dengan pihak klien yang diaudit agar dapat memberikan batasan waktu yang lebih fleksibel
144
sehingga auditor memiliki cukup waktu untuk melakukan prosedur audit tanpa merasa tertekan dengan batasan waktu yang terlalu singkat.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Memperluas populasi penelitian dengan menambah jumlah responden yang bekerja pada kantor akuntan publik di kota Bandung atau melakukan penelitian di kota lain, atau menggunakan subjek penelitian lainnya yang lebih besar seperti kantor akuntan publik big four atau rekanan big four, atau kantor akuntan publik non big four yang berafiliasi dengan kantor akuntan publik asing. Guna memperoleh tanggapan dan kesimpulan yang berbeda untuk menambah wawasan.
b. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti topik ini dapat dengan tetap menggunakan variabel sistem pengendalian mutu, time budget pressure, dan risiko audit atau dapat melakukan penelitian pengembangan dengan mengganti indikator variabel independen, serta menambah variabel independen lainnya. Selain itu bagi peneliti selanjutnya untuk variabel kualitas audit dapat menggunakan indikator variabel dependen yang berbeda dari penelitian ini.
c. Mengevaluasi pertanyaan-pertanyaan kuesioner agar pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili secara tepat variabel yang hendak diukur. Penulis juga menyarankan agar mencara indikator lain yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti.