BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal atas Pembiayaan Murabahah pada PT. Bank Syariah Indonesia Tbk. Cabang Makassar”, peneliti menyimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner Sistem Informasi Akuntansi dan Pengendalian Internal pada PT. Bank Syariah Indonesia Tbk. Cabang Makassar telah beroperasi secara efektif dengan efektivitas sistem informasi akuntansi mencapai 97,70% dan pengendalian internal mencapai 98,10%.
2. Berdasarkan hasil analisis penerapan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal PT. Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar, peneliti menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi yang ada pada PT. Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar telah berjalan dengan baik, beberapa subkomponen dalam sistem informasi akuntansi telah lengkap dan memadai antara lain sumber daya manusia, prosedur, data dan perangkat lunak. Dan pengendalian internal PT. Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar telah berjalan cukup baik, meliputi beberapa subkomponen seperti aktivitas pengendalian, lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, pengawasan kinerja dan pemantauan,namun dalam penaksiran risikonya akibat nasabah yang telat membayar belum ada kebijakan khusus
yang diberikan oleh pihak bank sehingga bank menanggung banyak kerugian.
3. Tingkat NPF pembiayaan murabahah PT. Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar bisa dibilang pembiayaan murabahah sehat dan telah memenuhi ketentuan standar Bank Indonesia dan PT. Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tentang efektivitas sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada PT. Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar, berikut beberapa saran untuk PT. Bank Syariah Indonesia Cabang Makassar yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal atas pembiayaan murabahah, antara lain:
1. Bank harus memberikan pelatihan penilaian risiko khusus untuk semua staf yang terlibat dalam pembiayaan murabahah dan pembiayaan lainnya, dan kebijakan khusus untuk menerapkan prinsip kehati-hatian untuk lebih mengetahui bagaimana menghasilkan pembiayaan yang sangat sehat dan meminimalkan potensi risiko.
2. Bank harus lebih memperhatikan analisa pembiayaan kelayakan nasabah terhadapa kemungkinan nasabah memperoleh pembiayaan murabahah sebagai prinsip kehati-hatian dalam menciptakan pembiayaan yang sehat dan meminimalkan tingkat NPF (Non Performing Finance).
