• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat penulis sampaikan diantaranya adalah:

1. Kondisi ruang penyimpanan dokumen rekam medis di Puskesmas Kasembon kurang baik dikarenakan sudah penuh dan kurang tertata.

2. Ruang penyimpanan yang ada saat ini panjangnya 1,8 meter dan lebar 3,3 meter sehingga luasnya terhitung 5,94 meter persegi. Berisi 6 rak dokumen rekam medis dan satu meja kerja. Seharusnya, lebarnya 2,2 meter dan panjang 6,44 meter sehingga didapatkan 14,168 meter persegi.

3. Temperatur udara pada ruang penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon adalah 28°C-30°C. Ruang penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon memiliki 1 jendela berukuran panjang 210 cm dan lebar 110 cm yang terletak terlalu bawah dan satu kipas angin.

4. Sistem pencahayaan pada ruang penyimpanan rekam medis Puskesmas Kasembon adalah pencahayaan buatan dengan menggunakan 1 (satu) buah lampu LED yang memiliki daya 20 watt dengan intensitas cahaya 86 lux. Hal ini belum sesuai dengan standar kriteria aspek ergonomi.

5. Rak terbuka pada tempat penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon belum sesuai dengan standar kriteria ergonomi karena terlalu tinggi. Hal tersebut tidak sesuai dengan standar tinggi rak terbuka dengan petugas penyimpanan yaitu 200 cm.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka saran yang dapat penulis sampaikan

(2)

diantaranya adalah:

1. Penataan ruang kerja di unit rekam medis dapat mempengaruhi kegiatan pelayanan yang diberikan, sehingga harus dirancang dan ditata ulang kembali agar petugas lebih nyaman, leluasa, dan cepat dalam bekerja.

2. Rak penyimpanan dokumen rekam medis ditata sejajar, untuk memudahkan petugas dalam pengambilan dan penyimpanan dokumen rekam medis. Sehingga, ruang penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon perlu adanya penambahan luas ruangan.

3. Ruang penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon sebaiknya menggunakan AC agar mengurangi debu, dapat mengatur suhu ruang 24-26ºC agar dokumen rekam medis tidak mudah rusak dan membuat petugas lebih nyaman dalam bekerja.

4. Pencahayaan lampu di ruang penyimpanan dokumen rekam medis yang ada di Puskesmas Kasembon masih kurang baik, padahal dalam ruang penyimpanan dokumen rekam medis kondisi pencahayaan yang baik harus tersedia, minimal intensitas cahaya yaitu 100 lux sedangkan di ruang penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon 86 lux. Hal ini pun dipengaruhi oleh rak penyimpanan dokumen rekam medis yang terlalu tinggi. Maka dari itu diperlukan penambahan jumlah titik atau jumlah watt lampu.

5. Tangga tidak disediakan pada ruang penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon. Sebaiknya pihak Puskesmas memperhatikan kesesuaian antara peralatan kerja dan petugas khususnya pada ruang penyimpanan rekam medis sehingga dapat meningkatkan keselamatan dan produktivitas kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu kelengkapan dokumen rekam medis dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti dalam aspek hukum, pendidikan, pelatihan serta dapat digunakan untuk bahan analisis dan

Saran 1 Kartu kodefikasi diagnosis penyakit gigi dapat dijadikan panduan dalam proses pemberian kode diagnosis pada dokumen rekam medis khususnya formulir gigi dan mulut.. 2 Kartu

Hal ini tentu akan menyita waktu petugas dalam pembuatan laporan, serta tingkat kesalahan dalam penghitungan manual cukup besar karena harus melihat satu-persatu dokumen rekam medis dan

Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai “Perbedaan Tracer dan Map Berwarna terhadap Kecepatan dan Ketepatan Penyimpanan Dokumen Rekam

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti di Klinik Pucang Peneliti melihat bahwa kegiatan pendistribusian dokumen rekam medis pasien rawat jalan tidak berjalan teratur dikarenakan

Pengolahan sumber daya manusia kesehatan khususnya dalam perencanaan kebutuhan tenaga rekam medis di Puskesmas Kendalkerep selama ini masih bersifat administratif kepegawaian dan belum

Berdasarkan tanya jawab dengan petugas unit Rekam Medis di Puskesmas Mojolangu, diketahui bahwa pendaftaran pasien masih menggunakan pendaftaran manual karena belum ada petugas yang

Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah tata ruang dan sarana prasarana di ruang penyimpanan dokumen rekam medis Puskesmas Kasembon ditinjau dari prinsip ergonomi yang