• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan di UDD PMI Tulungagung mengenai faktor faktor yang menjadi penyebab terjadinya resiko hemolisis pada saat distribusi dengan jumlah sampel 184 kantong darah yang didistribusikan pada Bulan Oktober 2021 yang dilakukan menjadi 3 kali pendistribusian didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada distribusi pertama yang dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2021 dengan total pengiriman 89 kantong dan tidak ada darah yang dikembalikan karena hemolisis 2. Pada distribusi kedua yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2021 dengan total

pengiriman 52 kantong dan darah yang dikembalikan karena hemolisis ada 1 kantong Packed Red Cell dengan faktor penyebab pengambilan darah yang kurang tepat dan terjadilah hematoma sehingga dilakukan penusukan 2 kali karena terjadi kegagalan.

3. Pada distribusi ketiga yang dilakukan pada tanggal 19 Oktober 2021 dengan total pengiriman 43 kantong dan darah yang dikembalikan karena hemolisis tidak ada karena kantong darah tidak ada yang bocor selama dalam perjalanan karena peletakannya sesuai, cool box yang sudah tervalidasi dengan baik sebelum digunakan distribusi, dan suhu yang merata saat dilakukan pendistribusian.

4. Menurut hasil dari penelitian ini, faktor yang menjadi penyebabab hemolisisnya darah saat distribusi adalah kemasan (kantong darah) meskipun pengemasan (cool box) dan suhu merupakan salah faktor yang berpengaruh dan berpotensi, tetapi dalam penelitian ini faktor pengemasan dan suhu tidak terjadi sama sekali. Hal ini karena validasi pada pengemasan (cool box) dan penatalaksanaan suhu sebelum dilakukannya distribusi sudah dilakukan dengan baik dan benar. Adapun faktor lain yang bisa berpotensi menyebabkan hemolisis adalah dilakukannya pengambilan darah yang kurang tepat dan terjadilah hematoma pada lengan sehingga dilakukan penusukan 2 kali pada pendonor.

Hal ini berkaitan dengan pengambilan yang memerlukan waktu lebih dan karena ada jeda saat proses pergantian lengan yang ditusuk, besar kemungkinan antikoagulan tidak tercampur dengan sempurna karena perpindahan hemoscale dan keadaan darah yang kurang digoyangkan. Selain beberapa hal diatas yang menjadi perhatian adalah waktu

(2)

35

pengambilan darah, jarak pengolahan sampai dilakukan distribusi, pengemasan dalam coolbox, waktu distribusi yang berhubungan dengan kondisi darah.

5. Dari faktor faktor penyebab hemolisis yang disebutkan berdasarkan sumber, hal ini sesuai dengan yang dilihat di lapangan atau tempat penelitian di UDD PMI Tulungagung dimana selain faktor suhu, kemasan, dan pengemasan ternyata ada faktor lain yang dapat menjadi penyebab resiko hemolisis tetapi dengan melihat total distribusi darah pada Bulan Oktober 2021 dengan jumlah total kantong darah yang dikeluarkan ada 16 kali pendistribusian dan darah yang hemolisis tidak lebih dari 4 setiap bulan, maka serangkaian sistem distribusi di UDD PMI Tulungagung masih dalam batas normal telah memenuhi spesifikasi manajemen mutu dengan syarat presentase jumlah darah yang tidak hemolisis 75% sesuai ketentuan Permenkes 2015

6. Melihat dari faktor yang menjadi penyebab hemolisis pada hasil penelitian tersebut,terutama karena kemasan (kantong) menjadi perhatian penting karena mengingat pengujian mutu untuk nilai hemolisis di UDD PMI Tulungagung belum dilaksanakan, jadi untuk melihat tanda tanda hemolisis pada darah yang akan didistribusikan hanya dengan pengamatan visual yang mana hal itu sangat terbatas.

7. Sebagai pelengkap dan menjadi kewajiban saat distribusi adalah adanya dokumen pengantar yang berisi data penting untuk mengevaluasi, seperti suhu, jam datang, petugas, dan tanda tangan petugas sebagai bukti bahwa distribusi telah dilakukan sesuai SPO.

8. Pemastian label kemasan kantong darah sebelum distribusi sangatlah penting untuk meminimalisir salah identitas atau salah barcode yang menyebabkan darah dikembalikan lagi ke UDD. Untuk itu hal hal label harus memuat identitas berupa : Nama dan alamat UTD, nama komponen darah, jumlah volume dan golongan darah, tanggal darah diambil, tanggal darah diolah, dan tanggal kadaluwarsa, suhu pengiriman untuk melengkapi formulir saat distribusi

5.2 Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian di lapangan, maka penulis bermaksud memberikan saran yang semoga bermanfaat bagi lembaga, pembaca, dan peneliti selanjutnya. Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantara lain adalah:

(3)

36

1. Bagi pembaca dan peneliti hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan faktor faktor yang menjadi penyebab terjadinya resiko hemolisis saat distribusi darah di PMI Tulungagung, khususnya yang berhubungan dengan distribusi darah yang dilakukan sehingga akan lebih objektif dan bervariasi dalam melakukan penelitian selanjutnya

2. Bagi UDD PMI Tulungagung sebagai lahan penelitian, bisa sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan, modifikasi aturan terkait distribusi di masa yang akan datang dalam upaya mengurangi jumlah darah yang dikembalikan ke Bank Darah pada saat distribusi dengan alasan expired, DCT positif, salah barcode pada umumnya dan alasan hemolisis pada khususnya yang menjadi bahan dalam penelitian ini.Dalam upaya mengurangi jumlah darah yang hemolisis saat distribusi, UDD PMI Tulungagung hendaknya meningkatkan kualitas validasi faktor faktor yang krusial dalam distribusi, seperti suhu, kemasan (kantong darah), dan pengemasan (cool box), meskipun dalam manajemen mutu untuk distribusi sudah memenuhi kriteria, tetapi akan lebih baik jika bisa dikurangi dengan lebih memaksimalkan validasi faktor faktor yang krusial tadi, mengingat jika semakin sedikit darah yang dikembalikan saat distribusi, maka akan menandakan bahwa manajemen mutu dan SPO telah dilakukan dengan maksimal dan dapat menjadi keuntungan jika darah terpakai semua tanpa adanya kecatatan yang membuat rugi pihak PMI maupun yang menerima darah.

Referensi

Dokumen terkait

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di PMB “N” Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang pada tanggal 1 Juli 2018 – 28 Juli 2018 dapat diambil kesimpulan sebagai

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referansi untuk penelitian selanjutnya dan meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan dalam

Sikap petugas pada kegiatan pengambilan plasma konvalesen sudah baik, dimana dinilai melalui kesopanan petugas, keramahan, tanpa membedakan perbedaan status sosial, mendengarkan keluhan

Remaja Studi literature ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan masukan dalam menambah wawasan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi remaja gemuk overweight

Peneliti Selanjutnya Studi literature ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi dan sumber data mengenai pengaruh edukasi gizi dengan media booklet terhadap

Pada data kategorik peringkasan data hanya menggunakan distribusi frekuensi dengan aturan persentase dengan rumus: Keterangan: P : Persentase f : Frekuensi : Jumlah responden 3.13

Tracer adalah alat yang digunakan sebagai pengganti berkas rekam medis yang diambil dari rak penyimpanan sehingga tracer berfungsi sebagai petunjuk keluar berkas rekam medis yang keluar

Palang Merah Indonesia PMI yang kita kenal sebagai sebuah organisasi sosial kemanusiaan dituntut pula dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.Palang Merah Indonesia atau yang biasa di