• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

49 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan studi kasus tindakan keluarga dalam merawat pasien yang mengalami halusinasi dengar di rumah dapat disimpulkan :

Keluarga Tn. N memiliki anggota keluarga yang sangat baik dan harmonis, dan keluarga ini tergolong keluarga yang mampu untuk melakukan tindakan keperawatan dalam hal merawat anggota keluarga yang mengalami halusinasi dengar dirumah, karena keluarga Tn. N sudah mampu melakukan beberapa strategi pelaksanaan yang sudah diajarkan peneliti dan hanya satu strategi pelaksaan yang belum dapat di lakukan oleh keluarga yang sudah diajarkan oleh peneliti, dan dalam penelitian ini peneliti sudah dapat mengajarkan stategi pelaksanaan sebagai berikut:

1. Strategi pelaksaan 1, tentang keluarga mampu mengetahuan tentang jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon klien yang mengalami halusinasi pendengaran, disisni keluarga Tn. N mampu menjelaskan ulang tentang jenis ,isi, frekuensi, situasi, dan respon masalah yang sedang dialami oleh Sdr. Y saat ini. Dengan ini keluarga Tn. N telah mampu melakukan stategi pelaksanaan yang pertama.

2. Strategi pelaksanaan 2, tentang keluarga mampu mengajarkan dan menganjurkan pasien menghardik halusinasi saat terjadi halusinasi dengar, disini peneliti sudah mengajarkan dan keluarga mampu

(2)

menjelaskan ulang bagaimana melakukan tindakan menghardik kepada anggota keluarga yang sedang mengalami halusinasi dengar dirumah, dan tindakan ini belum dapat dilakukan oleh keluarga Tn. N dikarenakan Sdr. Y selalu menolak dan sulit untuk diajarkan, dengan keadaan seperti ini keluarga Tn. N tidak mau memaksa Sdr. Y untuk melakukan karena keluarga Tn. N tidak mau membuat Sdr. Y menjadi marah dan membuat buruk kondisinya.

3. Strategi pelaksanaan 3, tentang keluarga mampu melatih pasien mengendalikan halusinasi dengar dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, disini peneliti mengajarkan cara mengatasi masalah yang dialami oleh Sdr. Y dengan cara bercakap-cakap dan dengan ini keluarga Tn. N mampu menjelaskan ulang dan keluarga Tn. N terlihat mampu melakukan Strategi pelaksanaan ini kepada Sdr. Y

4. Strategi pelaksanaan 4, tentang keluarga mampu melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan mengajak melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien), disini peneliti menjelaskan bahwa dengan cara mengajak Sdr. Y melakukan kegiatan merupakan hal yang dapat membantu perkembangan Sdr. Y dan keluarga Tn.

Terlihat memahami dan mampu mengajak Sdr. Y melakukan kegiatan meskipun dengan kegiatan ringan.

5. Strategi pelaksanaan 5, tentang keluarga mampu memberikan dan menganjurkan klien tentang mengkonsumsi obat secara teratur, disini peneliti menganjurkan dan menjelaskan tentang pentingnya pemberian obat kepada Sdr. Y dan keluarga Tn. N mampu memahami dan

(3)

mampu melakukan, ataupun pengawasan dalam pemberian obat yang diberikan kepada Sdr. Y.

Setelah peneliti sudah mengajarkan bagaimana melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga yang sedang mengalami halusinasi dengar, dengan ini dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. N mampu melakukan tindakan keperawatan kepada Sdr. Y yang sedang mengalami halusinasi dengar dengan sudah mampu melakukan beberapa strategi pelaksanaan yang sudah dilakukan meskipun ada satu yang belum dapat diajarkan kepada Sdr.

Y.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diberikan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan sebagai berikut:

1. Bagi Keluarga

Hasil yang dicapai keluarga sudah cukup baik dan patut dipertahankan dan lebih bisa ditingkatkan lagi, dengan cara selalu berusaha dan mencoba untuk selalu melakukan setiap tindakan keperawatan yang sudah diajarkan oleh peneliti, meliputi dan diharap keluarga dapat:

a. Strategi pelaksaan 1, tentang keluarga mampu mengetahuan tentang jenis, isi, waktu, frekuensi, situasi, dan respon klien yang mengalami halusinasi pendengaran, disini keluar diharapkan

(4)

dapat mempertahankan dan meningkatkan dengan cara selalu memahami perkembangan yang selalu di alami oleh Sdr. Y.

b. Strategi pelaksanaan 2, tentang keluarga mampu mengajarkan dan menganjurkan pasien menghardik halusinasi saat terjadi halusinasi dengar, disini keluarga diharapkan dapat selalu mencoba untuk melakukan cara bagaimana anggota keluarga yang mengalami halusinasi dengar bisa melakukan cara menghardik halusinasi, sehingga anggota keluarga yang sedang mengalami halusinasi dengar dapat menunjukan perkembangan kondisi yang jauh lebih baik lagi.

c. Strategi pelaksanaan 3, tentang keluarga mampu melatih pasien mengendalikan halusinasi dengar dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain, disini keluarga mempertahankan dan meningkatkan tindakan ini dengan cara selalu mengajak Sdr. Y bercakap-cakap setiap saat agar Sdr. Y terhindar dari momen yang membuatnya melamun dan berhalusinasi.

d. Strategi pelaksanaan 4, tentang keluarga mampu melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan mengajak melakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan pasien), disini keluarga diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan tindakan ini dengan cara selalu melibatkan urusan merawat rumah atau kegiatan yang dapat menyalurkan hobi klien dalam kehidupan sehari-hari yang bertujuan untuk mengalihkan halusinasi Sdr. Y.

(5)

e. Strategi pelaksanaan 5, tentang keluarga mampu memberikan dan menganjurkan klien tentang mengkonsumsi obat secara teratur, disini keluarga untuk tetap menjaga keteraturan pemberian obat kepada Sdr. Y agar mendapat perkembangan yang lebih baik dalam mengatasi masalah yang sedang dialami oleh Sdr. Y.

2. Bagi Tenaga Kesehatan Jiwa

Oleh karena tingkat tindakan keluarga ke anggota keluarga ang mengalami halusinasi dengar sangatlah penting, maka disarankan jika tenaga kesehatan yang berkunjung ke rumah klien yang sedang menderita halusinasi dengar diharapkan tidak hanya menjelaskan tentang perawatan klien dengan dengan halusinasi dengar saja, tetapi sangatlah penting jika saja keluarga di berikan contoh langsung bagaimana cara memberikan tindakan keperawatan kepada klien, terutama bagaimana cara menghardik anggota keluarga yang sedang mengalami halusinasi dengar diumah.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap peneliti selanjutnya untuk meneliti subyek penelitian yang sama yaitu keluarga tetapi dengan variable yang berbeda. Selain itu peneliti lebih melakukan BHSP ( Bina Hubungan Saling Percaya) yang lebih terhadap responden agar dalam melakukan penelitian selanjutnya mempermudah peneliti untuk menggali data yang diinginkan peneliti dan sebaiknya lebih menekankan bagaimana cara yeng tepat dan mudah agar anggota keluarga yang mengalami

(6)

halusinasi dengar bisa menerima tindakan keperawatan bagaimana cara menghardik halusinasi dengar yang diberikan.

Referensi

Dokumen terkait

83 sehingga mengurangi angka pasien gagal ginjal kronis dengan hemodialisa yang mengalami ketidakseimbangan nutrisi, menumbuhkan semangat pasien dalam menjalani diet ataupun terapi

64 5.2.2 Orang tua Keluarga agar mengajari anaknya untuk melakukan menggosok gigi dengan cara yang benar, sedikitnya menggosok gigi minimal tiga kali sehari sesudah makan,

Bagi klien dan keluarga Dengan adanya asuhan keperawatan jiwa yang diberikan oleh peneliti dan perawat, diharapkan klien Y dapat mencegah perilaku maladaptive penyalahgunaan zat dengan

5.2.3 Bagi Klien Hasil laporan tugas akhir ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta ibu dan keluarga dalam mendukung ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur pada

5.2.3 Bagi penelitian berikutnya Karena peneliti melihat banyaknya tingkat PONV yang terjadi di ruang rawat inap biasa pada saat pasien pindah dari RR, diharapkan penelitian

5.2.3 Bagi Klien Hasil laporan tugas akhir ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta ibu dan keluarga dalam mendukung ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur pada

F, ibu belum memahami tentang picky eater dan pemilihan jenis makanan sehat untuk anak, sehingga ibu hanya memberikan makanan yang tidak bervariasi pada anak, dan mayoritas ibu selalu

Diharapkan dapat dilakukan edukasi suportif berbasis dukungan keluarga dengan melibatkan anggota keluarga dalam upaya pencegahan hipertensi serta hasil penelitian ini diharapkan dapat